Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM FOTOGRAMETRI

BEDA PARALAKS

Oleh :
Muhammad Shidiq Wisnuwardhana

117210016
Kelompok 1/Plug 1

TEKNIK GEOMATIKA
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

2022/2023
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Bon Alat ............................................................................................................... 13

2 | Praktikum Fotogrametri
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Foto udara mampu menentukan beda tinggi suatu titik di foto dengan titik lain yang
terlihat di foto yang sama. Persyaratannya adalah titik-titik tersebut terpotret pada dua buah
foto yang bertampalan. Penentuan beda tinggi menggunakan foto udara dimungkinkan karena
adanya perpindahan posisi suatu titik karena ketinggian, yang dikenal dengan ”relief
displacement” atau ” displacement due to relief”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa itu Beda Paralaks?
2. Parameter apa saja yang digunakan untuk mencari beda tinggi titik A dan B?
3. Berapa nilai beda tinggi titik A dan B yang didapat?
1.3.Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apa itu Beda Paralaks.
2. Mengetahui parameter apa saja yang digunakan untuk mencari beda tinggi titik A
dan B.
3. Mengetahui nilai beda tinggi titik A dan B yang didapat.

3 | Praktikum Fotogrametri
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Paralaks, atau lebih tepatnya paralaks gerak (bahasa Yunani: παραλλαγή (parallagé))
adalah perubahan kedudukan sudut dari dua titik diam, relatif satu sama lain, sebagaimana
yang diamati oleh seorang pengamat yang bergerak
Dengan pandangan stereoskopis, suatu benda akan dilihat dari sudut-sudut pandang yang
berbeda (sudut-sudut paralaks). Pada potret udara, sudut paralaks dan beda sudut paralaks
dinyatakan dengan paralaks absobut dan paralaks relatif (beda paralaks). Kesan keruangan
terjadi karena adanya perbedaan sudut-sudut paralaks yang dikenal dengan beda paralaks.
Secara teknis, untuk mendapatkan stereoskopis yang baik dan benar, potret udara harus
memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut (Jaya, 1986; Paine, 1981):

• Skala potret yang berpasangan relatif sama;


• Adanya pertampalan (overlap) khususnya pertampalan ke belakang (end lap) dengan
pasangan stereoskopisnya;
• Orientasi potret harus benar, dimana arah eye base, stereoscopic base dan photo base
harus sejajar antara satu dengan lainnya. Dengan kata lain sumbu stereoskopis sejajar
dengan jalur terbang pesawat pada waktu pemotretan..

4 | Praktikum Fotogrametri
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB III
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Pelaksanaan
Kegiatan praktikum dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Kamis, 27 Oktober 2022
Pukul : 13.00 – 15.00 WIB
Tempat : Laboratorium Geoinderaja Kampus II UPNVY.
3.2. Alat dan Bahan
Pada kegiatan praktikum ini, terdapat peralatan dan bahan, diantaranya sebagai berikut:
1. Stereoskop.
2. Peta Foto Udara 2 lembar.
3. Sampul buku besar 2 lembar.
4. Spidol UHF hitam.
5. Penggaris.
6. Solatip.
3.3. Langkah Kerja
1. Siapkan peralatan dan bahan.
2. Ambil alat Stereoskop dari kotak penyimpanan dan dirikan alat di atas meja.
3. Ambil 2 lembar Peta Foto Udara yang saling bertampalan dan bungkus dengan sampul
buku besar.
4. Bungkus hingga membentuk persegi atau persegi panjang tergantung dari ukuran Peta
Foto Udara.
5. Buatlah garis tepi di Peta Foto Udara yang sudah dibungkus dengan sampul buku.
Garis tepi mengikuti garis tepi yang ada di Peta Foto Udara.
6. Silangkan tanda x di setiap ujung Peta Foto Udara 1 dan beri garis vertical dan
horizontal lalu beri keterangan TU1. Lakukan hal yang sama pada Peta Foto Udara 2,
tetapi beri keterangan TU2.
7. Buat titik TU1 pada Peta Foto Udara 1, dengan melihat dan memperkirakan titik TU1'
yang merupakan tanda titik tengah TU2 pada Peta Foto Udara 2. Lakukan hal yang
sama pada Peta Foto Udara 2 dengan melihat dan memperkirakan titik TU2’ yang
merupakan tanda titik tengah TU1 pada Peta Foto Udara 1.
8. Letakkan kedua Peta Foto Udara di bawah Stereoskop sesuai dengan arah
tampalannya.
9. Letakkan jari telunjuk kiri pada Peta Foto Udara bagian kiri dan jari telunjuk kanan
pada Peta Foto Udara bagian kanan.

5 | Praktikum Fotogrametri
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

10. Lakukan pengamatan pada Stereoskop. Atur kedua Peta Foto Udara dengan jari
telunjuk untuk mendapatkan penglihatan 3 Dimensi pada Stereoskop. hitung nilai base
dan stereo base nya.
11. Jika sudah mendapatkan penglihatan 3 Dimensi, pilih 2 titik dengan tanda A dan B di
Peta Foto Udara 1 dan beri tanda A’ dan B’ Peta Foto Udara 2. Ukur panjang dari Ra
(A-A’) dan Rb (B-B’).
12. Setelah itu, ukur jarak antara titik A dengan garis vertikal (misal sumbu y). Hasil
pengukuran tersebut adalah X1. Setelah itu ukur juga jarak garis vertikal dengan A’,
yang diberi nama X1’.
13. ga jarak antara titik B dengan garis vertikal (misal sumbu y). Hasil pengukuran
tersebut adalah X2. Setelah itu ukur juga jarak garis vertikal dengan A’, yang diberi
nama X2’.
14. Rumus untuk mencari nilai base = (B1-B2) ≤ 0,3 cm.
(𝑇𝑈1−𝑇𝑈1′ )+(𝑇𝑈2−𝑇𝑈2′ )
15. Rumus untuk mencari stereo base = Toleransi hasil 20 – 24 cm.
2
16. Rumus untuk mencari beda paralaks = PXa = Xa-Xa’
𝐵1+𝐵2
17. Rumus untuk mencari basis paralaks = BP = 2
𝑓
18. Rumus untuk mencari tinggi terbang = h = ; f adalah panjang fokus (19,4 cm) ; s
𝑠
adalah skala (1:5000)
19. Rumus untuk mencari beda paralaks titik A dan B = Pab = PXb-PXa
𝐻. 𝑃𝑎𝑏
20. Rumus untuk mencari beda tinggi titik A dan B = Hab = 𝑃𝑎𝑏 ± 𝛽𝑝 ; Nilai positif atau
negatif pada Bp bergantung nilai Pab.

6 | Praktikum Fotogrametri
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB IV
PENYAJIAN DATA
Data-data yang didapat selama pengamatan adalah sebagai berikut:
TU1-TU1’ = 21,6 cm
TU2-TU2’ = 21,4 cm
XA = 9,3 cm
XA’ = 1,65 cm
XB = 4,3 cm
XB’ = -3,3 cm
RA = 21,35 cm
RB = 21,3 cm
B1 = 8,1 cm
B2 = 7,8 cm

7 | Praktikum Fotogrametri
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil

1.2 Pembahasan

Pada foto yang sudah diamati dan bertampalan, dihasilkan hasil base foto ≦ 0,3 cm.
Kemudian, berdasarkan hasil rerata perhitungan basis foto, didapatkan basis paralaks sebesar
7,95 cm. Tinggi terbang yang digunakan saat perekaman foto udara adalah hasil perbandingan
antara panjang fokus kamera dengan besar skala. Didapatkan ketinggian terbang sebesar 970
m. Karena tujuan dari praktikum ini adalah pengukuran beda paralaks, didapatkan pula besar
beda paralaks yakni sebesar 0,05 cm. Setelah semua data di atas didapatkan, maka dapat
dilakukan perhitungan beda tinggi titik A dan titik B. Hasil perhitungan tersebut sebesar 6,13
m.

8 | Praktikum Fotogrametri
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

9 | Praktikum Fotogrametri
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

BAB VI
KESIMPULAN DAN PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Beda paralaks adalah perubaha posisi suatu objek terhadap suatu titik rujukan yang
disebabkan oleh perpindahan posisi pengamat. Parameter yang digunakan untuk mencari beda
tinggi titik A dan B adalah nilai base, stereo base, beda paralaks, basis paralaks, tinggi terbang,
dan beda paralaks dari titik A dan B. Beda tinggi titik A dan B adalah 6,13 m.
5.2. Penutup
Demikian laporan mingguan ini saya buat. Dan saya ucapkan terimakasih kepada asisten
labolatorium praktikum fotogrametri I yang telah memberi ilmu tentang beda paralaks. Saya
sebagai penulis meminta maaf dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Sekian dan terimakasih.

10 | Praktikum Fotogrametri
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

Jawabanapapun.com. (2021, Agustus 15). Retrieved from apa yang dimaksud paralaks:
https://jawabanapapun.com/apa-yang-dimaksud-paralaks-adalah/
Prinsip Sederhana Foto Stereoskop. (n.d.). Retrieved from gambar3dimensi:
https://gambar3dimensi.com/tutorial/prinsip-sederhana-foto-stereoskop/

11 | Praktikum Fotogrametri
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

LAMPIRAN

12 | Praktikum Fotogrametri
LABORATORIUM FOTOGRAMETRI
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

13 | Praktikum Fotogrametri

Anda mungkin juga menyukai