Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Fotogrametri 2019

Judul Acara ACARA EKSTRASI INFORMASI METRI DARI FOTO


UDARA
Nama Faris Seiva Qinthara Nilai Total
NIM 18/426857/GE/08793
Laporan :
Kelompok Praktikum Senin, 15.00-17.00
Asisten 1. Yusfar Rosyadi
2. Ipung
Komponen Penilaian Laporan dikumpulkan pada
A : Pretest A: Tanggal : Jam : 15.00 WIB
14/10/2019
B : Kegiatan Praktikum B: Praktikan Asisten
C : Laporan Praktikum C:
D : Tugas D:

TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menghitung beda paralaks dengan menggunakan mistar
2. Mahasiswa dapat mengukur beda paralaks dengan menggunakan paralaks bar
Nilai

MEDIA PEMBELAJARAN
1. Stereoskop cermin
2. Paralaks bar
3. Foto udara skala besar
4. OHP
5. Penggaris
6. Transparansi
7. Alat tulis
Nilai
Laporan Praktikum Fotogrametri 2019

LANGKAH KERJA

Foto udara yang Paralaks


bertampalan
Bar

Mengukur jarak Memilih 5 objek lalu


masing-masing dihitung jarak kedua
objek terhadap objek pada foto udara
sumbu Y dengan paralaks bar

Tabel Pengukuran paralaks Tabel perhitungan beda


dengan mistar paralaks sesuai dengan formula
yang telah ditentukan

= Input

= Proses

= Output

Nilai

HASIL PEMBELAJARAN
Laporan Praktikum Fotogrametri 2019

1. Tabel pengukuran paralaks dengan mistar


2. Tabel Pembacaan paralaks bar
3. Pengukuran paralaks dengan paralaks bar
Nilai

PEMBAHASAN
Paralaks merupakan perubahan kedudukan pada suatu titik pada foto udara yang
bertampalan, berhubungan dengan suatu perubahan pada kedudukan kamera (Sutanto, 1994).
Paralaks merupakan perubahan (displacement) posisi suatu objek terhadap suatu
kerangka rujukan yang disebabkan oleh perpindahan posisi pengamat ( Wolf,1974). Paralaks
stereoskopis merupakan perubahan gambaran perubahan kedudukan titik foto udara yang
bertampalan yang disebabkan oleh perubahan kedudukan kamera. Paralaks ini disebut juga
paralaks absolut. Paralaks absolut merupakan perbedaan aljabar yang diukur sepanjang sumbu
x dan pangkal sumbu y ke arah titik yang bersangkutan pada foto udara (Paine dan
Kieser,2012).
Perhitungan paralaks dapat dilakukan dengan dua metode yaitu menggunakan mistar
dan menggunakan paralaks bar, dimana ketelitian mistar adalah cm dan paralaks bar adalah
mm. Perhitungan paralaks menggunakan mistar dilakukan pada kedua sisi foto udara dengan
mengukur masing-masing objek dari sumbu x dan di dapatkan nilai paralaks menggunakan
mistar. Paralaks referensi diperoleh dari selisih jarak x dari kedua foto udara dan di dapatkan
nilai 2,4 cm. Paralaks referensi digunakan dalam perhitungan beda paralaks objek dengan titik
referensi (∆ Pa ¿. Hasil dari perhitungan paralaks objek menggunakan mistar yaitu 1 cm; 1 cm;
2 cm; 8 cm dan 5 cm. Perhitungan menggunakan mistar mudah dilakukan namun harus
berhati-hati dan fokus agar hasil yang diperoleh akurat. Untuk mendapatkan pengamatan yang
sesuai dibutuhkan 4 syarat yaitu kedua foto udara harus menggambarkan daerah yang sama,
sumbu kamera pada saat pemotretan harus terletak pada bidang vertical, dan skala dari kedua
foto udara harus sama, dan perbandingan basis udara dan tinggi terbang berkisar 0,25 – 2 (Ari
Cahyono, 2017). Dalam foto udara biasanya memliki istilah penting, salah satunya yaitu tanda
fidunsial yang berada sisi pojok ataupun di sisi tengah bukaan pada bidang fokus. Tanda
fidunsial ini biasanya dijadikan sebuah acuan untuk membuat koordinat dari sebuah foto
udara, dari tanda fidunsial jika ditarik garis akan menjadi sebuah titik principal. Di dalam foto
udara titik koordinat dikenal dengan 2 macam, yaitu koordinat foto dan koordinat lapangan.
Untuk menentukan koordinat objek pada foto udara yaitu dengan cara menentukan
terlebih dahulu titik koordinat (0,0), dan jika sudah mendapatkan nya baru bisa untuk
menentukan koordinat objek nya. Dalam praktikum ini didapatkan 5 jenis objek yang
Laporan Praktikum Fotogrametri 2019

digunakan untuk pengamatan, kemudian setelah ditemukan nya 5 jenis objek tersebut
dilakukan ploting di kertas transparansi, karena menggunakan dua foto udara yang cakupan
daerah nya berbeda tetapi memiliki beberapa objek yang sama. Setelah itu dapat ditentukan
jarak pada foto udara antara objek satu dengan yang lain, dan mengetahui koordinat x dan y
nya.
Hasil pengukuran paralaks dengan menggunakan paralaks bar memperoleh hasil: -8mm,
-8mm, -7mm, -1mm, dan -4mm. hasil tersebut menghasilkan nilai M.sq.e 9,465. Nilai M.sq.e
merupakan nilai eror yang terjadi saat melakukan pengukuran, jika nilai M.sq.e tinggi,
perhitungan tersebut tidak akurat.
Nilai

KESIMPULAN
1. Pengukuran dengan media penggaris dapat dilakukan untuk mengukur beda paralaks
dengan rumus yang telah yang di tentukan . Ketelitian yang digunakan masih rendah .
mistar yang digunakan juga mudah ditemukan alatnya . Penghitungan paralaks
menggunakan mistar dilakukan dengan memposisikan mistar sepanjang jarak objek
yang sama .
2. Pengukuran menggunakan paralaks bar menghasilkan perhitungan dari pengukuran ini
memiliki ketelitian yang tinggi namun alatnya sulit dicari atau tidak banyak diketahui
oleh orang-orang pada umumnya. Penghitungan paralaks menggunakan paralaks bar
dilakukan dengan memposisikan kedua keping kaca paralaks bar tepat di atas dua
objek yang sama di kedua foto udara yang bertampalan.
Nilai

DAFTAR PUSTAKA
Wolf, Paul R. 1974. Elements of Photogrametry. Kogakusha : McGraw-Hill
Paine, D.P., & Kiser, J.D. (2012). Aerial Photography and Image Interpretation (3rd ed).
New Jersey,
Amerika Serikat John Wiley & Sons, Inc.
Sutanto, Sutanto. 1994. Penginderaan Jauh Jilid I Cetakan ke-2. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Nilai
Laporan Praktikum Fotogrametri 2019

Anda mungkin juga menyukai