Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum Kartografi Analitik Nilai:

Acara II Waktu Praktikum


Kartometrik II Kamis, 11:00 WIB
Disusun oleh Asisten Tanggal
Faris Seiva Q Praktikum Praktikum
1. Amanda Kirana 18-03-2021
Y
2. Krisna Arum
Pembahasan
Kartometrik adalah penelusuran garis batas pada peta kerja dan
pengukuran posisi titik, jarak, serta luas cakupan wilayah dengan menggunakan
peta dasar dan peta-peta lain sebagai pelengkap (Brinker , Russell C . 1976).
Perhitungan kenampakan bumi dalam kartometrik II menggambarkan pembagian zonasi yang
didasarkan terhadap kemiringan lereng. Kemiringan lereng merupakan perubahan vertical pada
suatu permukaan yang dihitung dalam satuan jarak horizontal (M, Mansur.1974)
Profil melintang yaitu grafik yang menggambarkan jarak vertical dan jarak horizontal
dari objek kajian. Nilai ketinggian pada objek yang terdapat dalam profil berada pada titik 1050
sampai 1700 m, tiap1 cm mewakilkan 50 m dan jarak horizontal berada pada 1500 sampai1900
dengan jarak setiap ketinggan digambarkan dengan 25 m. Kemiringan lereng bisa
direpresentasikan denga nilai yang menunjukan besaran dari kemiringan tersebut. Cara
merepresentasikan kemiringan dapat menjadi tiga cara yaitu pecahan, derajat, dan persen. Hasil
kemiringan yang didapat yaitu 0,2. Nilai 0,2 didapatkan dari perhitungan jarak vertical dibagi
dengan jarak horizontal. Jarak yang didapatkan dari objek yaitu 100m dan jarak horizontalnya
adalah 500m. Untuk menghitung kemiringan lereng dengan cara mengambil salah satu bagian
yang tergambar dalam profil yang berada pada ketinggian 1600 sampai 1650m dan horizontalnya
1575-1600m. Penyajian kemiringan lereng secara persen menggunakan cara yang sama dengan
pecahan namun dikalikan 100% dan mempunyai nilai sebesar 20%. Penyajian selanjutnya dalam
bentuk derajat dengan menghitung nilai anti tangen dari kemiringan secara pecahan dan
mendapatkan nilai sebesar 11 derajat. Ketiga cara representasi dari kemiringan lereng ini memilki
keunggulan masing – masing. Namun kemiringan lereng yang memiliki nilai representative dan
mudah dimengerti adalah dalam bentuk persen. Bentuk pecahan dan derajad dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan kajian masing – masing.
Perhitungan kemiringan lereng secara luas dapat menggunakan cara graphical template
method yang terdiri dari metode bujursangkar, garis–garis dan lingkaran. Pehitungan ini di
dapatkan dari jumlah garis kontur yang terdapat dalam bentuk grafik (persegi,lingkaran, atau
garis), nilai kontur interval. Kedua nilai ini dikalikan dikalikan akan menghasilkan jarak vertical.
Jarak horizontal pada grafik persegi didapatkan dari nilai diagonal dan jarak sebenarnya yang di
ambil dari peta. Tingkat kemiringan lereng rata – rata yang di dapatkan dari perhitungan grafik
persegi sebesar 5%.
Kesimpulan
1. Untuk mendapatkan kemiringan lereng, dengan cara melakukan
perbandingan antara jarak vertical dengan horizontal dan akan
menyebabkan perubahan. Lalu profil melintang didapatkan karena dua titik
vertical dan horizontal mendapatkan nilai kemiringan tersebut.
2. Zonasi kemiringan lereng terbentuk atas dasar dari tingkatan kemiringan
lereng yang sama dengan area yang berdekatan.
Referensi
Wongsotjitro, Soetomo. 1991. Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

M , Mansur. 1974. Ilmu Ukur Tanah. Surabaya: ITS


Adil, Ahmat, and S. Kom. Sistem Informasi Geografis. Penerbit Andi, 2017.
Hasil Praktikum
1. Profil peta RBI
2. Perhitungan Slope dalam satuan derajat, persen, dan pecahan
3. Square Method

Jarak Jarak Jarak Kemiringan


No Kontur Ci Diagonal
Vertikal sebenarnya horizontal Lereng
1 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
2 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
3 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
4 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
5 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
6 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
7 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
8 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
9 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
10 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
11 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
12 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
13 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
14 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
15 5 12,5 62,5 2,82 250 705 9%
16 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
17 5 12,5 62,5 2,82 250 705 9%
18 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
19 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
20 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
21 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
22 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
23 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
24 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
25 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
26 1 12,5 12,5 2,82 250 705 2%
27 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
28 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
29 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
30 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
31 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
32 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
33 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
34 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
35 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
36 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
37 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
38 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
39 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
40 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
41 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
42 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
43 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
44 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
45 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
4. 46 7 12,5 87,5 2,82 250 705 12 Ci
% rcl
47 4 12,5 50 2,82 250 705 7% e
48 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
49 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
50 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
51 5 12,5 62,5 2,82 250 705 9%
52 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
53 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
54 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
55 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
56 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
57 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
58 4 12,5 50 2,82 250 705 7%
59 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
60 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
61 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
62 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
63 3 12,5 37,5 2,82 250 705 5%
64 2 12,5 25 2,82 250 705 4%
Method

Jarak diameter Jarak Jarak Kemiringan


No Kontur Ci
Vertika llingkaran sebenarnya Horizonta lereng
1 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
2 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
3 4 12,5 50 2 250 500 10%
4 4 12,5 50 2 250 500 10%
5 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
6 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
7 4 12,5 50 2 250 500 10%
8 2 12,5 25 2 250 500 5%
9 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
10 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
11 2 12,5 25 2 250 500 5%
12 2 12,5 25 2 250 500 5%
13 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
14 4 12,5 50 2 250 500 10%
15 2 12,5 25 2 250 500 5%
16 4 12,5 50 2 250 500 10%
17 4 12,5 50 2 250 500 10%
18 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
19 2 12,5 25 2 250 500 5%
20 2 12,5 25 2 250 500 5%
21 2 12,5 25 2 250 500 5%
22 2 12,5 25 2 250 500 5%
23 2 12,5 25 2 250 500 5%
24 1 12,5 12,5 2 250 500 3%
25 2 12,5 25 2 250 500 5%
26 2 12,5 25 2 250 500 5%
27 4 12,5 50 2 250 500 10%
28 4 12,5 50 2 250 500 10%
29 4 12,5 50 2 250 500 10%
30 2 12,5 25 2 250 500 5%
31 2 12,5 25 2 250 500 5%
32 2 12,5 25 2 250 500 5%
33 2 12,5 25 2 250 500 5%
34 1 12,5 12,5 2 250 500 3%
35 4 12,5 50 2 250 500 10%
36 1 12,5 12,5 2 250 500 3%
37 2 12,5 25 2 250 500 5%
38 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
39 2 12,5 25 2 250 500 5%
40 6 12,5 75 2 250 500 15%
41 4 12,5 50 2 250 500 10%
42 2 12,5 25 2 250 500 5%
43 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
44 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
45 2 12,5 25 2 250 500 5%
46 2 12,5 25 2 250 500 5%
47 2 12,5 25 2 250 500 5%
48 4 12,5 50 2 250 500 10%
49 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
50 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
51 2 12,5 25 2 250 500 5%
52 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
53 6 12,5 75 2 250 500 15%
54 4 12,5 50 2 250 500 10%
55 4 12,5 50 2 250 500 10%
56 4 12,5 50 2 250 500 10%
57 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
58 4 12,5 50 2 250 500 10%
59 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
60 4 12,5 50 2 250 500 10%
61 3 12,5 37,5 2 250 500 8%
62 5 12,5 62,5 2 250 500 13%
63 4 12,5 50 2 250 500 10%
64 4 12,5 50 2 250 500 10%
5. Line Method

Jarak Panjang jarak Jarak Kemiringan


No Kontur Ci
Vertikal garis sebenarnya horizontal lereng
1 20 12,5 250 15 250 3750 7%
2 19 12,5 237,5 15 250 3750 6%
3 21 12,5 262,5 15 250 3750 7%
4 20 12,5 250 15 250 3750 7%
5 17 12,5 212,5 15 250 3750 6%
6 26 12,5 325 15 250 3750 9%
7 16 12,5 200 15 250 3750 5%
8 24 12,5 300 15 250 3750 8%
9 19 12,5 237,5 15 250 3750 6%
10 23 12,5 287,5 15 250 3750 8%
11 21 12,5 262,5 15 250 3750 7%
12 21 12,5 262,5 15 250 3750 7%
13 18 12,5 225 15 250 3750 6%
14 24 12,5 300 15 250 3750 8%
15 23 12,5 287,5 15 250 3750 8%

Anda mungkin juga menyukai