Anda di halaman 1dari 13

“Peran Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas dalam Mengoptimalkan

Fungsi Pengawasan terhadap Lembaga di Bawahnya”

Oleh :

MUHAMMAD ZHAFIRRAHMAN

14711052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa memiliki peranan penting dalam kemajuan bangsa dan
negara. Mahasiswa merupakan agen of Change yang diharapkan memiliki
pemikiran kritis dalam menyikapi berbagai macam persoalan yang ada
dengan rasionalisasi dan argumentasi ilmiah yang tetap pada norma-norma
keagamaan. Oleh karena itu, mahasiswa perlu lebih memahami apa
sebenarnya sosok mahasiswa yang menjadi harapan bangsa, mengapa
mahasiswa menjadi harapan bangsa, dimana mereka memulai langkah
mereka untuk menjadi harapan bangsa, dan kapan mereka benar-benar
menjadi harapan bangsa.
Mahasiswa dan perjuangan merupakan kesatuan yang tidak
terpisahkan, karena negara Indonesia pun bangkit dari era penjajahan atas
keberanian, pergerakan, dan perjuangan tak luput dari peran mahasiswa.
Dinamika kemahasiswaan adalah sinergi antara dinamika pendidikan ( hard
skill ) dan dinamika pembentukan karakter ( soft skill ). Salah satu elemen
utama dalam dinamika kemahasiswaan adalah pergerakan mahasiswa yang
dimotori oleh lembaga.
Lembaga merupakan wadah dan sarana bagi mahasiswa untuk
berjuang dan mengembangkan soft skill berupa kepemimpinan, komunikasi,
manajemen, dinamika sosial dan lain sebagainya yang merupakan modal
utama hidup bermasyarakat dan meraih kesuksesan. Soft skill sebagai salah
satu dinamika penting dalam kemahasiswaan tidak akan mudah didapatkan
jika mahasiswa hanya bersikap apatis, tidak mau peduli dan hanya
mempersibuk diri dengan belajar dan berkutat dengan dinamika perkuliahan
saja.
Pergerakan kelembagaan di UII merupakan salah satu elemen yang
menjadikan UII terus berkembang dan maju hingga saat ini, dengan sistem
student government yang menjadi prinsip dasar kelembagaan di UII.
Mahasiswa memiliki pemerintahanya sendiri dan menjadi sejajar dengan
rektorat dalam artian mahasiswa mampu mengadakan sebuah pergerakan
yang tidak terbatas. Keikutsertaan mahasiswa dalam berpartisipasi aktif di
dunia kelembagaan akan menggabungkan dua sisi dinamika
kemahasiswaan berupa sisi akademis dan non-akademis, yang nantinya
akan berjalan beriringan dan sinergis dalam membentuk karakter
mahasiswa UII yaitu mahasiswa yang berkarakter ulil albab.

B. Rumusan Masalah
1. Mahasiswa dan peranya
2. Lembaga Mahasiswa dan peranya
3. Lembaga dan Unit Kegiatan Mahasiswa di FK UII
4. DPM dan fungsinya
5. Fungsi pengawasan
6. DPM sebagai fungsi pengawasan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis Masalah
Mahasiswa merupakan sebuah sebutan akademis untuk siswa atau
murid yang telah sampai pada jenjang pendidikan tertentu dalam asa
pembelajaranya. Makna dari mahasiswa sendiri terdiri dari dua kata, yaitu
maha yang berarti besar, tinggi dan siswa yang berarti pelajar. Jadi
mahasiswa dapat diartikan sebagai pelajar yang besar atau tinggi dimana
berupa seorang yang belajar di perguruan tinggi.
Mahasiswa dapat didefinisikan sebagai orang yang sedang belajar di
perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang
setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat
intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan perencanaan
dalam bertindak. Berpikir kritis dengan cepat dan tepat merupakan sifat
yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan
prinsip yang saling melengkapi.
Mahasiswa tidak hanya memiliki peranan sebagai akademisi. Tetapi
mahasiswa memiliki peranan penting sebagai agent of change, social
control, dan iron stock. Dengan fungsi tersebut, mahasiswa mengemban
tugas besar yang diharapkan dapat mewujudkan perubahan bangsa menuju
lebih baik.
Peranan mahasiswa sebagai agen of change tidak hanya menjadi
penggagas perubahan, melainkan menjadi objek atau pelaku dari perubahan
tersebut. Sikap kritis mahasiswa sering membuat sebuah perubahan besar
bagi bangsa ini. Sebagai mahasiswa seharusnya berpikir untuk
mengembalikan dan mengubah tatanan bangsa yang tidak sesuai. Perubahan
yang dimaksud tentu perubahan kearah yang positif dan tidak
menghilangkan jati diri kita sebagai mahasiswa dan jati diri Bangsa
Indonesia. Namun untuk mengubah sebuah negara, hal utama yang harus
dirubah terlebih dahulu adalah perubahan yang lebih baik pada diri sendiri.
Peran mahasiswa sebagai social control terjadi ketika ada hal yang
tidak beres atau ganjil dalam masyarakat. Mahasiswa sudah selayaknya
aktif dalam perananya di masyarakat dengan segala ilmu yang kita miliki.
Tidak hanya acuh dan tidak peduli dengan lingkungan. Mahasiswa perlu
menumbuhkan jiwa kepedulian sosial yang peduli terhadap masyrakat
karena kita adalah bagian dari mereka. Kepedulian tersebut dapat dalam
bentuk pemikiran-pemikiran cemerlang mahasiswa, diskusi-diskusi, atau
memberikan bantuan moril dan materil kepada masyarakat dan bangsa kita.
Sebagai Iron stock, Mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan,
ketrampilan, dan akhlak mulia untuk menjadi calon pemimpin penerus
generasi bangsa. Mahasiswa sebagai seorang calon pemimpin bangsa akan
menggantikan generasi yang telah ada. Sehingga tidak cukup hanya dengan
memupuk ilmu spesifik saja, perlu adanya soft skill seperti leadership,
kemampuan memposisikan diri, dan sensitivitas yang tinggi.
Demi mewujudkan peranan mahasiswa tersebut, baik dalam lingkup
universitas maupun fakultas dibutuhkan organisasi yang dapat mewadahi
aspirasi dan pergerakan mahasiswa. Oleh karena itu, Organisasi ataupun
lembaga kemahasiswaan sangat dibutuhkan. Bukan hanya untuk universitas
itu sendiri, namun juga untuk bangsa dan negara.
Organisasi merupakan suatu kesatuan yang terdiri atas bagian-
bagian yang memiliki tujuan tertentu (KBBI). Organisasi / lembaga
kemahasiswaan merupakan wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan
minat, bakat, serta inspirasi-inspirasi mereka untuk dapat diwujudkan dalam
lingkungan masyarakat.
Lembaga kemahasiswaan Universitas Islam Indonesia (UII)
menganut sistem student government yang berada di bawah naungan KM
UII. Kedaulatan tertinggi dalam KM UII dipegang oleh mahasiswa dan
dilaksanakan dengan sistem perwakilan. Lembaga kemahasiswaan tertinggi
dalam struktur KM UII dipegang oleh DPM UII. Keberadaan anggota DPM
UII sebagai representatif seluruh mahasiswa UII mendapatkan legitimasi
dari mahasiswa melalui proses pemilihan, yaitu pemilihan umum
mahasiswa (PEMILWA) yang diadakan oleh komisi pemilihan umum
(KPU) dan ditetapkan dalam Sidang Umum KM UII.
UII merupakan universitas tertua di Indonesia. UII yang dulu
bernama Sekolah Tinggi Islam (STI) berdiri pada hari ahad tanggal 27 Rajab
1364 H atau dalam Masehi 8 Juli 1945. Seiring berjalanya waktu dan juga
berpindahnya STI ke Yoyakarta pada 10 April 1946, mahasiswa STI terus
berkarya dan menjadikan momentum kepindahan tersebut sebagai
kebangkitan mahasiswa STI dengan mendirikan dua lembaga
kemahasiswaan. Pertama, Senat Mahasiswa STI. Kedua, Himpunan
Mahasiswa Islam.
Pada tanggal 15 Mei 1993 dalam sidang umum XXII menghasilkan
keputusan di bentuknya Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM) dan
Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) untuk tingkat universitas serta
Badan Perwakilan Mahassiswa (BPM) dan Senat Mahasiswa Fakultas
(SMF) di tingkat fakultas.
Selanjutnya pada sidang umum XXV tahun 1998 terjadi perubahan
nama untuk tingkat fakultas, untuk eksekutif bernama Lembaga Eksekutif
Mahasiswa Fakultas (LEMF) dan legislatif bernama Dewan Perwakilan
Mahasiswa Fakultas (DPMF). Konsep inilah yang digunakan hingga saat
ini.
Fakultas Kedokteran UII mendapatkan jin penyelenggaraan
program pendidikan dokter berdasarkan surat Dirjen Dikti Depdiknas no
3084/D/T/2001 . Sejak tanggal 3 September 2001 proses pembelajaran telah
mulai dilaksanakan di Fakultas Kedokteran UII. Lembaga kemahasiswaan
FK UII dimulai dengan tekad keras angkatan 2001 untuk membentuk dewan
presidium. Setelah tiga tahun, akhirnya melalui SK DPM UII
No.8/SK/DPM UII/VII/2005 diputuskan Dewan Presidium Mahasiswa
Fakultas Kedokteran telah layak menjadi Dewan Perwakilan Mahasiswa
(DPM) dan Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM). Dan setelah itu,
dimulailah era kelembagaan di lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Indonesia.
Saat ini, terdapat berbagai organisasi yang aktif dalam lingkungan
FK UII. Yaitu Dewan Perwakilan Mahasiswa FK UII (DPM FK UII),
Lembaga Eksekutif Mahasiswa FK UII (LEM FK UII). Terdapat berbagai
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang aktif hingga saat ini :
1. Tim Bantuan Medis Mahasiswa HUMERUS FK UII
TBMM HUMERUS FK UII merupakan suatu organisasi yang bergerak di
bidang kegawatdaruratan medis.
2. CMIA FK UII
CMIA FK UII merupakan organisasi yang bergerak di bidang dakwah
islamiah.
3. SMART FK UII
SMART FK UII merupakan organisasi yang bergerak di bidang ilmiah.
4. BASKET FK UII
BOLA FK UII merupakan suatu unit kegiatan mahasiswa yang berupa
keolahragaan. Terutama olahraga basket.
5. BOLA FK UII
BOLA FK UII merupakan suatu unit kegiatan mahasiswa yang berupa
keolahragaan. Terutama olahraga sepak bola.

Dan berbagai klub yang aktif hingga saat ini :


1. Club tari
Club tari merupakan unit kegiatan kesenian yang ada dalam lingkungan
fakultas kedokteran universitas islam indonesia. Kesenian ini berupa tari
saman.
2. Club voli
Club voli merupakan suatu unit kegiatan yang beranggotakan mahasiswa-
mahasiswa yang memiliki hobi bermain voli.
3. Cardios
Cardios merupakan suatu unit kegiatan yang bergerak di bidang
jurnalistik.
Terdapat beberapa fungsi yang dimiliki DPM UII, yaitu fungsi
legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan guna mengakomodasi
seluruh aspirasi mahasiswa serta mengelola jalanya lembaga
kemahasiswaan KM UII sesuai dengan Peraturan Dasar dan Garis-Garis
Besar Halauan Keluarga Mahasiswa serta tetap berpegang teguh pada ajaran
islam.
Dalam peranya sebagai legislasi, DPMF memusyawarahkan dan
menetapkan peraturan-peraturan dalam lingkungan kelembagaan KM UII.
Selain itu, DPMF UII memiliki tugas pengaturan anggaran (budgeting)
kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. DPMF UII juga memiliki tugas sebagai
pengawas jalanya lembaga yang dibawahinya.
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.
Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari
adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang
akan dicapai.
Melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan
kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan
tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi
mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan
juga dapat mendeteksi sejauh mana kebijakan pimpinan dijalankan dan
sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja
tersebut.
Dalam peranan pengawasan, di berbagai fakultas masih ada lembaga
mahasiswa yang pelaksanaan kegiatan tiap lembaga tidak berjalan optimal
dan belum menyentuh seluruh mahasiswa. Terdapat berbagai masalah yang
mungkin menjadi faktor predisposisi permasalahan tersebut. Kurang
adanya kebebasan organisasi dalam mengeksplorasi arahan kerja dan tujuan
lembaga, kurang adanya koordinasi antar lembaga, kurang sadarnya
mahasiswa terhadap perannya sendiri dalam organisasi dan kurang sadarnya
mahasiswa dalam mengenal peranannya sebagai mahasiswa.
Disinilah peranan DPM dibutuhkan sebagai badan yang
mengayomi, mengawasi, dan memberikan solusi agar kinerja dari lembaga
kemahasiswaan kian optimal. DPM harus memainkan fungsinya dengan
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perundangan dan peraturan
KM UII, kebijakan organisasi serta budgeting KM UII.
DPM Fakultas juga memberikan pertimbangan kepada kelembagaan
di bawahnya (LEM, UKM, Club) menyangkut kebijakan lembaga.
Memahami dan menyalurkan aspirasi mahasiswa UII khususnya Fakultas
Kedokteran untuk ditindaklanjuti dan dilakukan perubahan ke arah yang
lebih baik. Membangun komunikasi dan menjalin hubungan dengan
kelembagaan di KM UII.
Dengan tercapainya semua komponen tersebut, diharapkan akan
terjadi sinergisitas antar kelembagaan yang ada, meminimalisir miscom,
dan dengan pengontrolan penuh dari DPM sehingga kualitas kinerja
kelembagaan juga akan semakin baik. Aset yang ada harus tetap dibina,
dikaryakan, dan dijaga karena tanpa peraturan dan kebijakan yang dibuat
oleh lembaga legislatif (DPM) serta fungsi DPM sebagai penampung
aspirasi, lembaga akan bergerak sendiri-sendiri dengan gaya dan metode
yang ditentukan secara mandiri dalam kelembagaan itu. Untuk mengatasi
hal tersebut dibutuhkan suatu strategi bersama dan suatu legislatif sebagai
pengawas jalannya sistem seluruh lembaga yang ada sehingga lembaga
tersebut mampu bekerja dengan optimal, memiliki totalitas kerja dan
loyalitas organisasi yang tinggi.
DPMF juga diharapkan dapat berperan lebih, dengan tidak hanya
membawahi lembaga, namun diharapkan DPMF UII juga dapat
membawahi serta merangkul seluruh mahasiswa di fakultasnya. Mayoritas
dari mahasiswa biasanya hanya berorientasi untuk akademis dan segera
lulus. Hanya sebagian mahasiswa yang berkeinginan untuk berorganisasi
dan bergabung dalam sebuah kelembagaan. Dengan demikian, peran DPM
dan lembaga sangat penting di sini. DPM seharusnya juga turut serta dalam
mengajak mahasiswa yang tadinya hanya kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah
pulang) untuk merasakan manfaat dari berpartisipasi dalam sebuah
kelembagaan. Sehingga peran lembaga akan lebih dapat dirasakan oleh
seluruh mahasiswa, dan juga lembaga akan mendapatkan sumberdaya lebih
dalam menjalankan programnya. Sehingga kinerja dari lembaga mahasiswa
akan lebih optimal.
BAB III

KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan
- Mahasiswa merupakan tonggak pergerakan bangsa
- Lembaga mahasiswa merupakan wadah bagi mahasiswa untuk
menyalurkan minat, bakat, serta inspirasi-inspirasi mereka untuk dapat
diwujudkan dalam lingkungan masyarakat
- DPM UII memiliki beberapa fungsi, diantaranya fungsi legislasi, fungsi
anggaran, dan fungsi pengawasan
- Pengawasan merupakan proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut
- DPM dibutuhkan sebagai badan yang mengayomi, mengawasi, dan
memberikan solusi agar kinerja dari lembaga kemahasiswaan kian
optimal
- Dengan fungsi pengawasan yang optimal, diharapkan akan terjadi
sinergisitas antar kelembagaan yang ada, meminimalisir miscom, dan
dengan pengontrolan penuh sehingga kualitas kinerja kelembagaan juga
akan semakin baik

B. Saran
- Lebih terbuka terhadap lembaga mahasiswa serta mahasiswa FK UII
sehingga tercipta suasana harmonitas di kalangan KM FK UII
- Mengadakan pengawasan terhadap setiap kegiatan kelembagaan dan
turut serta dalam kegiatan tersebut
- Mengajak seluruh mahasiswa untuk lebih berperan aktif dalam
kelembagaan
- Seluruh calon fungsionaris dapat memaksimalkan kinerjanya sehingga
tercapai masing-masing tujuan yang bermanfaat untuk KM FK UII
REFERENSI

Gustian, 2013. Peran Mahasiswa (Agent of Change, Social Control, Iron Stock).
http://bloggustian.blogspot.com/2013/09/kritikan-terhadap-pemimpin-
bangsa.html. 5 Mei 2015

KBBI (Online). www.kbbi.web.id. 5 Mei 2015

Keluarga Mahasiswa UII, 2014. Ketetapan Sidang Umum Keluarga Mahasiswa


Universitas Islam Indonesia XXXV.

Keluarga Mahasiswa UII, 2014. Ketetapan Sidang Umum VIII Dewan Perwakilan
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai