Anda di halaman 1dari 20

PEMERIKSAAN AFASIA

DINIK WURYANI
Definisi
 Sindrom afasia -> adlh kumpulan gejala gangguan berbahasa
sbg akibat kelainan di hemisferium kiri, tanpa ada kelainan
pada organ bicara
 Jk tjd kelainan di daerah pusat wicara di hemisfer kiri yg
memantau kmampuan berbicara & berbahasa
PEMERIKSAAN KEMAMPUAN
BERBAHASA

 1. fluency berbicara ( kelancaran berbicara )


 2. Pemahaman
 3. Penamaan
 4. Pengulangan
 5. Membaca
 6. Menulis
Bicara spontan

 Dinilai dari produksi verbal yg dihasilkan dengan konversi


dan narasi bebas
 Dinilai dengan wawancara pasien
 Parafasiamenyebut kata dan kalimat yg tdk benar
 Parafasia literalmengganti silabel,,ex pensil-pentil
Penamaan

 Dinilai dg: menunjukan gambar, benda, atau mberikan


pertanyaan dlm berbagai kategori sbg obyek, huruf, angka,
aksi dan warna
 Anomia bila sulit menyebut nama benda scr umum
Pengulangan

 Dinilai : pasien disuruh untuk mengulang kata atau kalimat,


dimulai sederhana sampai kompleks
Pengertian bahasa

 Dinilai : pasien disuruh untuk menunjukan benda


yang disebut pemeriksa atau disuruh menunjukan
bagian tubuhnya sendiri
Membaca

 Mengerti stimulus tulisan: simbol, kata, ejaan, kalimat,


paragraf
Menulis

 Dinilai dari mekanisme tulisan, menulis serial alfabet, dikte


huruf kata
Afasia motorik

Afasia motorik kortikalis


Penderita tidak dapat mengeluarkan isi
pikirannya baik secara verbal, tulisan, maupun
isyarat.
Letak lesi di cortex cerebri dominan.
Afasia motorik subkortikalis (afasia motorik murni)
Penderita tidak dapat mengeluarkan isi pikirannya secara
verbal namun masih dapat dengan tulisan maupun
isyarat.
Letak lesi di subcortex hemispher dominan.

Afasia motorik transkortikalis


Penderita tidak dapat mengeluarkan isi pikirannya tetapi
masih dapat membeo.
Letak lesi ditranskortikalis kartek Broca dan
Wernicke
Afasia sensorik

Afasia sensorik
Adalah gangguan bahasa dimana penderita tidak
dapat mengerti isi pikiran orang lain walaupun
alat bicara dan pendengarannya baik
Afasia sensorik kortikalis
Penderita tidak dapat mengerti isi pikiran orang
lain yang disampaikan balk secara verbal,tulisan,
maupun isyarat. Letak lesi di area cortex Wernicke
(sensorik)

Afasia sensorik subkortikalis


Penderita tidak dapat mengerti isi pikiran orang
lain yang disampai kan secara verbal,
sedangkantulisan dan isyarat dapat
dimengerti.
Letak lesi di subcortex Wernicke.
"Buta kata-kata"(word Blindness)
Penderita masih mengerti bahasa verbal namun
tidak lagi bahasa visual. Hal ini jarang terjadi
Apraksia
Penderita tidak bisa melaksanakan fungsi psikomotor.
Cara: beri perintah untuk melakukan gerakan yang bertujuan
misalnya membuka kancing baju,dll

Agrafia
Penderita tidak bisa menulis lagi (tadinya bisa).
Cara: beri perintah untuk menuliskan kata-kata yang
didiktekan.
Alexia
Penderita tidak bisa lagi mengenali tulisan yang pernah
dikenalnya
Cara: beri perintah untuk membaca tulisan atau kata-kata
yang pernah dikenalnya

Astereognosia
Penderita tidak bisa mengenali bentuk benda dengan cara
meraba.
Cara: dengan mata tertutup penderita disuruh menyebutkan
benda dengan cara merabanya.
Abarognosia
Penderita tidak bisa lagi mengenali tulisan yang pernah
dikenalnya.
Cara: beri perintah untuk membaca tulisan atau kata-kata
yang pernah dikenalnya

Astereognosia
Penderita tidak bisa mengenali bentuk benda dengan cara
meraba.
Cara: dengan mata tertutup penderita disuruh menyebutkan
benda dengan cara merabanya
Pemeriksaan memory

Immediate memory
Yaitu daya mengingat kembali suatu stimulus yang diterima
beberapa detik lalu seperti mengingatnomor telepon yang
baru saja diberikan.
Cara: penderita disuruh mengulang deret nomor yang kita
ucapkan. Seperti di bawah ini: (disebutdigit span)3-72-4-98-
5-2-72-8-6-9-35-7-1-9-4-68-1-5-9-3-6-7
dikatakan masih normal jika seseorang dapat mengulang
sebanyak 7 digit.2.
Remote memory
Yaitu daya mengingat kembali stimulus atau
peristiwa yang telah lama berlalu (bertahun-tahun).
Cara: penderita disuruh menceritakan pengalaman
atau teman-teman masa kecilnya.
(Tentunya pemeriksa telah mendapat informasi
sebelumnya).
Remote memory
Yaitu daya mengingat kembali stimulus atau peristiwa
yang telah lama berlalu (bertahun-tahun).
Cara: penderita disuruh menceritakan pengalaman atau
teman-teman masa kecilnya. (Tentunya pemeriksa telah
mendapat informasi sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai