KASUS MEDIK
dr. M. Zhafirrahman
PARESE CN.VII
ec. TRAUMA
TUMPUL
DD BELL’S PALSY
PENDAMPING
Dr. Lince Holsen
Dapat terjadi sentral dan perifer. Bila kerusakan lebih dari setengah atau lebih jaras Paralisis
pada wajah, kekeringan pada mata atau mulut, gangguan dalam pengecapan.
Foester Kerusakan nervus fasialis sebanyak 120 dari 3907 kasus (3%) dari seluruh trauma
kepala saat perang dunia I.
Friedman dan Merit 7 dari 430 kasus trauma kepala.
Penanganan pasien dengan kelumpuhan nervus fasialis secara dini, baik operatif maupun
konservatif akan menentukan keberhasilan dalam pengobatan.
LAPORAN KASUS
● IDENTITAS
● Nama Pasien : An. BSB
● Usia : 8 Tahun
● Jenis Kelamin : Laki- laki
● Berat Badan : 18 kg
● Tinggi Badan : 122 cm
● Alamat: Wolomarang, Maumere
● Agama : Katolik
● No. RM : 196679
Darah Lengkap
DARAH LENGKAP
Hb 12.2 gr/Dl
Hematokrit 34.6 %
PX PENUNJANG
34.5 g/dl
Eosinofil 1.4 %
HEMATOLOGI
Basofil 0.5 %
(8-07-2021)
Neutrofil 55.2 %
Limfosit 26.2 %
Monosit 7.0 %
CT Scan Kepala Non Kontras
NORMAL
Expertisi CT Scan Kepala
• Tidak tampak adanya lesi
hipo/hiperdens pada kedua hemisfer
• Tidak Tampak Midline Shift
• System Ventrikel dalam batas normal
• Sulcus dan Gyrus dangkal
• Orbita, Sinus Paranasal, dan Air Cell
Mastoid Dalam batas Normal
• Tulang Kepala Tampak Intak
ASESSMENT
Parese Nervus Facialis Tipe
Perifer e.c. Trauma Tumpul dd
Bell’s Palsy
PLANNING TX
● IVFD D% ½ NS 2 cc/Jam
● Mecobalamin 3x 1mg PO
● Methilprednisolon 3x 2mg PO
P/ MONITORING
Kepala leher
otot wajah
Motoris m. stapedius
venter posterior m. digastricus
glandula lakrimalis,
Parasimpatis glandula submandibula,
glandula lingualis
Perjalanan saraf fasialis
nervus petrosus superior mayor
memberi rangsang untuk sekresi pd kelenjar lakrimalis, nasal,
palatal
korda timpani
memberi sistem pengecapan pada 2/3 lidah bagian anterior
N. Fasialis di Kelenjar Parotis
Etiologi paralisis nervus fasialis :
Idiopatik Bell’s palsy
Fraktur Fraktur pars petrosa os temporal (krn trauma)
Infeksi intrakranial herpes zooster opticus (Sind Ramsay Hunt)
telinga tengah otitis media supuratif kronis
Congenital ireversibel, terdapat bersamaan dengan anomaly pada telinga dan tulang pendengaran
-hiperacusis :
telinga lebih sensitive
mendengar suara
Tatalaksana :
• fase akut
melindungi kornea :
-air mata buatan
-menutup kelopak mata ke
bawah
• fisioterapi
• radiasi
• massage
• terapi bedah :
dekompresi
Sindrom Ramsay Hunt
Etiologi :
virus varicella zoster di ganglia genikulatum nervus VII
Gejala :
paresis fasial
neuralgia
vesikel di :
-canalis acusticus externa,
-langit-langit,
-2/3 anterior lidah
Terapi :
simptomatis, antibiotik, istirahat total
Trauma kongenital
Trauma intrauterine
alat-alat yang dipergunakan
benturan antara tengkorak janin dan tulang panggul ibu
Indikasi janin :
● tali pusat menumbung
● solution plasent
● gawat janin
Gejala Klinis
Disfungsi Sedang Berat Tampak kelemahan bagian wajah yang jelas dan asimetri.
IV Kemampuan menggerakan dahi tidak ada.
Tidak dapat menutup mata dengan sempurna.
Mulut tampak asimetri dan sulit digerakan.
2. Pemeriksaan Tonus
○ Tonus otot menentukan kesempurnaan terhadap mimik wajah
3. Gustatometri
○ Pemeriksaan fungsi pengecapan pada 2/3 anterior lidah
4. Pemeriksaan Salivasi
○ Pemeriksaan sekresi saliva
Pemeriksaan fungsi N.
Fasialis
Tujuan :
Menentukan letak lesi
Menentukan derajat kelumpuhan
4. M. orbikularis okuli
5. M. Zigomatikus
6. M. relever komunis
1 2 3 4 5
7. M. businator
8. M. orbikularis oris
9. M. triangularis
10. M. mentalis
6 7 8 9 10
House-Brackmann I
7. Uji Audiologik
Uji hantaran udara, hantaran tulang, timpanometri, reflek stapedeus
Wajah saat istirahat Biasanya normal Sering normal; terjadi parese fasial komplit perifer
Pemeriksaan otot-otot Kelopak mata selalu benar tertutup ketika pasien Pada parese komplit, pasien dapat benar-benar menutup
wajah menutup mata; cabang frontal yang terkena selalu mata yang terkena (meskipun ini masih mungkin pada
jauh lebih sedikit lesi parsial CN VII); cabang frontal dipengaruhi pada
tingkat yang sama sebagai sisa saraf
Pemeriksaan tambahan Mungkin ada gejala penyerta, kelemahan ipsilateral Pengecapan yang hilang di sisi ipsilateral dari dua
lidah, atau hemiparesis pada tungkai ipsilateral pertiga anterior lidah; berkurang lakrimasi dan air liur;
electromyography menunjukkan denervasi
FAKTOR RESIKO
Fertilisasi in • Teknik ini dirancang untuk meningkatkan kemungkinan hamil, tetapi teknik ini juga
vitro meningkatkan kemungkinan gestasi multijanin. Secara umum, dengan IVF, semakin banyak
jumlah zigot yang dipindahkan, semakin besar risiko janin kembar dua atau multipel.
Fertilisasi in • Sebagai penentu terjadinya kehamilan kembar, riwayat keluarga dari pihak ibu lebih penting
vitro dari ayahnya. Wanita yang bukan kembar, tetapi yang suaminya merupakan kembar dizigot,
melahirkan bayi kembar dengan frekuensi 1 set per 116 kehamilan. Sedangkan wanita yang
merupakan kembar dizigot melahirkan bayi kembar dengan frekuensi 1 set per 58 kelahiran.