GANGGUAN MENSTRUASI
DAN SIKLUSNYA
Yasmini F
Kompetensi dasar
! Mampu menjelaskan gangguan menstruasi
Indikator pencapaian
! Dapat menjelaskan diagnosis klinik dan tata laksana
gangguan menstruasi
! Dapat menjelaskan diagnosis klinik pada endometriosis
dan siklusnya
! Dapat menentukan diagnosis banding dan mengusulkan
terapi pendahuluan pada prolapsus uteri
10/6/17
3
Gangguan Menstruasi
10/6/17
Siklus ovarium
4
10/6/17
Siklus mentruasi normal
10/6/17 5
Siklus menstruasi
6
10/6/17
Pola perdarahan uterus abnormal
7
Menorrhagia (hipermenorrhea)
Hypomenorrhea (cryptomenorrhea)
Metrorrhagia (intermenstrual bleeding)
Polymenorrhea
Menometrorrhagia
Oligomenorrhea
Contact bleeding (postcoital bleeding)
10/6/17
Menorrhagia (lamanya) Hypermenorrhea
(jumlahnya)
8
10/6/17
9
Diagnosis:
! anamnesis
! kuretase
Terapi:
! Tergantung pada penyebab
! Endokrin ! beri pada hari16-25 siklus menstruasi
progesteron (medroxiprogesteron asetat 10 mg) persiklus
10/6/17
Polymenorrhea
10
10/6/17
Hypomenorrhea (cryptomenorrhea)
11
10/6/17
Oligomenorrhea
12
10/6/17
Metrorrhagia (intermenstual bleeding)
13
10/6/17
Menometrorrhagia
14
10/6/17
Amenorea
15
10/6/17
16
Amenorea primer
terjadi ketika haid sama sekali tidak pernah terjadi pada seorang
wanita.
! Wanita dengan tanda kelamin sekunder yang tidak tumbuh
(pertumbuhan mammae & rambut pubis) setelah berumur 14 tahun
harus dievaluasi.
! Wanita yang setelah 2 tahun pasca tumbuh tanda kelamin
sekunder belum mendapat menstruasi harus dievaluasi.
! Setiap waita yang belum mendapatkan haid setelah berumur 16
tahun harus dievaluasi.
Etiologi:
! Kegagalan gonadal (43%)
! Kongenital absens uterus dan vaginal (15%)
! Keterlambatan konstitutional (14%)
10/6/17
17
Amenorea Sekunder
! Terjadi ketika menstruasi yang sebelumnya teratur !
tidak datang selama 3 bulan berturut-turut
! Etiologi:
Anovulasi kronik (39%)
Hipothiroidism / hiperprolaktinemia (20%)
Kehilangan berat badan/ anorexia (16%)
10/6/17
Contact bleeding (postcoital bleeding)
18
Macam penyebab:
! Servikal kanker
! Polip serviks
! Infeksi vagina atau serviks (trikomonas)
! Atropic vaginitis
10/6/17
Evaluasi pada gangguan menstruasi
19
Gali riwayatnya
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan sitologik
Pelvik utrasound
Tes darah ! menyingkirkan penyakit sistemik,
kehamilan, atau penyakit trofoblas
10/6/17
20 10/6/17
21
10/6/17
22
Endometriosis
10/6/17
Endometriosis
23
10/6/17
24
10/6/17
25
10/6/17
Patogenesis
26
10/6/17
27 10/6/17
28 10/6/17
Penanganan
29
10/6/17
30
Ekspentan manajemen
! Ditujukanpada asimptomatik pasien, dengan rasa tidak
nyaman ringan, pasien infertil dengan minimal
endometriosis
Analgesik terapi
! Digunakan NSAID, prostaglandin sintetase-inhibiting
drugs.
Hormonal terapi
! Targetnya adalah memutus siklus, dan perdarahan dari
jaringan endometriosis
10/6/17
31
Hormonal terapi:
! Kontrasepsihormonal (siklik atau kontinue)
! Progestagen (oral atau in IUD)
! GnRH agonis
! Aromatase inhibitor
10/6/17
32
Prolapsus uteri
10/6/17
Prolapsus Uteri
33
10/6/17
Prolaps organ pelvik
Prolapsus (bahasa latin) artinya organ yang terselip ke depan
Definisi: turunnya organ atau suatu struktur dari kondisi
normalnya
Meningkatnya paritas dan usia! meningkatnya risiko prolaps
Prevalensinya 41-50% wanita usia >40 tahun
7% menjalani operasi untuk prolaps
11% menjalani operasi untuk kontinensia
Klasifikasi:
! Prolaps dinding depan vagina
Urethrocele penurunan uretra
Cystocele penurunan bladder
Cystourethrocele penurunan bladder & urethra
! Prolaps dinding belakang vagina
Rectocele penurunan rectum
Enterocele penurunan usus kecil
! Prolaps puncak vagina
Uterovaginal penurunan uterus dengan inversi puncak
vagina
Vault infeksi puncak vagina post histerektomi
Derajat Prolaps uteri
37
Derajat I:
kalau masih diatas introitus vagina
Derajat II:
kalau masih setinggi introitus vagina
Derajat III:
kalau bagian yang turun tersebut telah keluar dari
introitus vagina
10/6/17
Patofisiologi
3 komponen yang bertanggung jawab menopang
uterus & vagina:
! Ligament & fascia
! M levator ani
! Angulasi posterior dari vagina
Dasar panggul: diafragma pelvis, diafragma urogenital dan otot penutup genitalia
eksterna.
Diafragma pelvis :
1. Otot levator ani (otot pubokoksigeus dan iliokoksigeus)
Otot pubokoksigeus :
- m. puborektalis
- m. pubovaginalis
2. Otot koksigeus
3. Fasia endopelvis
Otot levator ani ! persarafan cabang n. sakralis 2-4 dari nervus pudendus.
10/6/17
Faktor risiko
41
10/6/17
Gejala klinik
42
10/6/17
Diagnosis
43
10/6/17
44
10/6/17
Komplikasi
45
10/6/17
Manajemen konservatif
46
1. Terapi hormonal
terapi sulih hormon (bila tidak ada kontraindikasi)
2. Latihan otot-otot pelvis
Senam kegel
3. Simulasi elektrik
4. Pemasangan pesarium
10/6/17
Gambar 2. (Macam-macam pesarium a. Doughnut, b. Shelf )
Manajemen operatif
48
Histerektomi vaginal
Keuntungan:
- berkurangnya luas trauma operasi
- lebih sedikit risiko syok pasca bedah
- lebih sedikit nyeri
- mobilisasi pasca operasi lebih cepat
- komplikasi trombosis lebih sedikit
- dibanding histerektomi abdominal ! morbiditasnya lebih rendah
- penyembuhan luka lebih cepat, lama rawat inap lebih singkat
10/6/17