Meningioma
Presentasi Kasus
Bangsal
PENDAHULUAN
Meningioma merupakan
neoplasma intrakranial
nomor 2 tersering
Sebagian besar dari
meningioma bersifat jinak
dan tumbuh lambat, namun
beberapa bisa menjadi ganas
Gejala klinis biasanya
muncul secara bertahap dan
tergantung dari lokasi
meningioma
DEFINISI
Meningioma
Tumor yang berasal dari sel-sel pada lapisan
mening yang membungkus susunan saraf
pusat.
EPIDEMIOLOGI
15% dari neoplasma intrakranial primer
ANATOMI
ETIOLOGI
- Trauma Kepala
- Radiasi
- Penggunaan
telepon seluler
Genetik : mutasi
gen NF2 pada
kromoson 22q12
Hormonal
:
Berhubungan
dengan
reseptor
estrogen,
progesteron
dan
androgen
PATOFISIOLOGI
Berasal dari sel meningotelial dari lapisan
arachnoid (arachnoid cap cell) yang
mengalami granulasi dan perubahan
bentuk
Patofisiologi masih belum jelas
5% karena genetik/herediter
KLASIFIKASI
Louis DN, Ohgaki H, Wiestler OD, Cavenee WK(eds). World Health Organization Classification of Tumours of
the Central Nervous System,4th edn. Lyon: IARC Press; 2007: 163184
MANIFESTASI KLINIS
Gejala umum meliputi:
Nyeri kepala
Paresis nn. craniales
Perubahan mental
Kejang
Muntah
Gangguan visus
www.hopkinsmedicine.or
Pemeriksaan penunjang
X-Foto Cranium
MSCT
MRI
Angiografi
PENATALAKSANAAN
Operasi
Radioter
api
Kemoter
api
Hormon
OPERATIF
RADIOTERAPI
Fractioned Radiotherapy irradiation 50 Gy -70 Gy
Stereotactic radiotherapy or Stereotactic
radiosurgery lesi < 2 cm, menggunakan sinar
foton dari gamma knife
KEMOTERAPI
Kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan untuk
membunuh sel-sel tumor.
Menghambat siklus S
Memicu apoptosis
Hidroxyurea, alpha interferon, somatostatin analog
ADJUVANT HORMON
PROGNOSIS
Pada umumnya prognosa baik
Survival rate lima tahun adalah 80%.
10% ganas dan kekambuhannya tinggi.
Meningioma maligna mempunyai prognosis yang buruk
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. K
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : Lulus SD
Pekerjaan : Pekerja Pabrik
Alamat : Candisari, Mranggen, Demak
MRS : 25-08-2015
Keluar RS : 14-09-2015
No. CM : C548547
DATA SUBYEKTIF
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
(autoanamnesis dengan pasien)
Keluhan Utama : nyeri kepala
Lokasi
: kepala
Onset
: 6 bulan SMRS, makin lama
makin berat
Kualitas
: nyeri kepala terasa berat
dan cekot-cekot
Kuantitas
: nyeri kepala dirasakan terus
menerus terutama pagi hari.
Aktivitas sehari-hari mandiri
KRONOLOGIS
6 bulan pasien mulai merasakan nyeri
kepala, terasa berat dan cekot-cekot di
seluruh kepala, terutama pada pagi hari.
muntah (-), pandangan kabur (-),
kelemahan anggota gerak (-), bicara pelo
(-), mulut merot (-). Pasien tidak minum
obat.
5 bulan nyeri kepala dirasakan
bertambah berat dan terus menerus,
muntah (+) terutama pagi hari, tanpa
disertai mual, pandangan kabur (-),
Faktor yang memperberat : Faktor yang memperingan : Gejala penyerta : muntah, lemah anggota gerak
kiri, mulut merot ke kanan, pandangan mata kabur.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat sakit tumor sebelumnya disangkal
Riwayat KB suntik (+) sejak 15 tahun yang lalu
Riwayat merokok (-)
DATA OBYEKTIF
1.
Status praesens
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : komposmentis
Tanda vital : TD : 110/70 mmHg, N : 78x/ menit,
reg
RR : 20 x/ menit,
t : 36,4 C
Status gizi
: BB = 45 kg, TB = 152 cm
BMI = 22,9 kg/m2
(normoweight)
2. Status internus
Kepala : simetris, nyeri tekan (-)
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher : pembesaran Nn. Ll (-), JVP tak meningkat.
THORAX
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di SIC IV medial
LMCS
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II normal, bising (-), gallop (-)
Paru :
Inspeksi : simetris statis dinamis
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler, sura tambahan
(-)
Abdomen : supel, hepar dan lien tak teraba, bising
usus (+)
STATUS PSIKIKUS
Cara berpikir : realistis
Perasaan hati : euthyme
Tingkah laku : normoaktif
Ingatan: baik
Kecerdasan : cukup
STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran : GCS: E4M6V5 = 15
VAS : 5 6
Kepala : simetris, nyeri tekan daerah kepala
(-)
Mata
: Pupil bulat isokor 2,5
mm/2,5 mm, refleks cahaya (+/
+)
Leher : kaku kuduk (-)
Nn. craniales : disfungsi n II, paresis n.VII
dan XII sinistra sentral
Motorik
Superior
Inferior
Gerak
+/+
+/+
Kekuatan
5-5-5 / 4-4-4
5-5-5 / 4-4-4
Tonus
N/
N/
Trof
E/E
E/E
R. fsiologis
++ /+++
++/+++
R. patologis
/ + (B,C)
Klonus
Sensibilitas
vegetatif
Kesan :
Cor tidak
membesar,
Pulmo tak tampak
infiltrat,
Tak tampak
gambaran
metastasis pada
tulang yang
tervisualisasi
Hasil
12,8
36,7
4,26
10,4
292,8
102
21
1,2
137
4,6
106
2,3
0,98
Satuan
gr%
%
Juta/mmk
Ribu/mmk
Ribu/mmk
Mg/dL
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mmol/L
Nilai
Normal
12.00
15.00
35.00
47.00
3.90 5.60
4.00 11.00
150.0
400.0
90-160
15 39
0.60 1.30
136 145
3.5 5.1
98 107
RESUME
Pasien seorang wanita, 37 tahun, datang ke RSDK dengan
keluhan 6 bulan pasien mulai merasakan nyeri kepala
kronis progresif, berat dan cekot-cekot di seluruh kepala,
terutama pada pagi hari. 5 bulan nyeri kepala dirasakan
bertambah berat dan terus menerus, muntah (+)
terutama pagi hari 3 bulan nyeri kepala makin berat,
muntah (+). Pasien juga merasakan hemiparesis sinistra,
paresis n.VII sinistra sentral (+). 1 bulan nyeri kepala
bertambah berat, muntah (+) makin sering, pasien juga
merasakan hemiparesis sinistra, disfungsi n. II, paresis n
VII dan XII sinistra sentral. Oleh keluarga pasien dibawa ke
RS Pelita Anugrah Mranggen dilakukan MSCT Kepala dan
didiagnosis tumor otak, pasien kemudian dirujuk ke RSDK.
DIAGNOSIS
Diagnosis klinis
:
Sefalgia kronik progresif
Muntah proyektil
Hemiparesis sinistra spastik
Disfungsi n.II
Paresis n.VII dan XII sinistra spastik
Diagnosis Topis
: Temporoparietal dextra
Diagnosis Etiologis : SOL intrakranial suspek
meningioma
CATATAN PERKEMBANGAN
GCS
GCS : E4M6V5=15
TTV
VAS
45
: 36,8 C
Mata
: pupil bulat isokor 2,5 mm/ 2,5 mm, RC +/+
Status
neurolog Nn. Craniales : disfungsi n II , paresis n. VII dan XII sinistra sentral
Motorik : hemiparesis sinistra spastik
is
Penunja
ng
Tx
IVFD RL 20 tts/mnt
Inj. Dexamethasone 4 x 10 mg
(i.v) H-2
Inj. Ketorolac
2 x 30 mg (p.o)
Inj. Ranitidin 2 x 50 mg (i.v)
Mx
Ex
3 x 1 tab
(p.o)
GCS
GCS : E4M6V5=15
TTV
VAS
34
: 36,5 C
Konsul
Tx
P
Mx
IVFD RL 20 tts/mnt
Inj. Dexamethasone 4 x 5 mg (i.v) H-1
Inj. Ketorolac 2 x 30 mg (p.o) k/p
Inj. Ranitidin 2 x 50 mg (i.v)
Asam Mefenamat
3 x 500 mg (p.o)
Vit. B1, B6, B12 3 x 1 tab
(p.o)
GCS
GCS : E4M6V5=15
TTV
TD
VAS
34
Status
neurologis
Konsul
: 3 C
A
Tx
IVFD RL 20 tts/mnt
Inj. Dexamethasone 4 x 5 mg (i.v) H-2
Inj. Ranitidin 2 x 50 mg (i.v)
Asam Mefenamat 3 x 500 mg (p.o)
Vit. B1, B6, B12 3 x 1 tab (p.o)
Mx
Ex
Hasil
12,54
38,6
4,46
11,00
292,8
13,4
26,6
0,00
EKG
Kesan: normo sinus ritme
Satuan
gr%
%
Juta/mmk
Ribu/mmk
Ribu/mmk
Detik
Detik
Nilai Normal
12.00 15.00
35.00 47.00
3.90 5.60
4.00 11.00
150.0 400.0
10.0 15.0
23.4 36.8
Negatif <0,13
GCS
GCS : E4M6V5=15
TTV
TD
VAS
7-8
Status
neurologis
Konsul
: 37 C
Tx
Mx
Ex
Menjelaskan kepada keluarga tentang rencana operasi, risiko dan prognosis, asupan proteim
Laporan Operasi
Penderita tidur terlentang dengan GA
Disinfeksi, pasang duk steril
Insici operation mark cutis dan subcutis
Incisi os tempotalis
Buka duramater didapatkan tumor lunak, melekat pada duramater
Angkat tumor
Rawat perdarahan
Reposisi tulang
Drain
Jahit luka operasi
Operasi selesai
Instruksi post operasi:
Dexamethasone 10 mg/ 8jam (i.v)
Phenitoin 200mg/ 12 jam
Ranitidin 50 mg/ 18 jam
Tramadol 100mg/ 8 jam (i.v)
Hasil
11,10
33,6
3,87
12,1
295
2,8
137
4,6
106
Satuan
gr%
%
Juta/mmk
Ribu/mmk
Ribu/mmk
gr/dL
mmol/L
mmol/L
mmol/L
Nilai
Normal
12.00
15.00
35.00
47.00
3.90 5.60
4.00 11.00
150.0
400.0
3.4 5.0
136 145
3.5 5.1
98 107
GCS
GCS : E4M6V5=15
TTV
TD
VAS
4-5
Status
neurologis
Konsul
: 36,8 C
Tx
P
IVFD RL 20 tts/mnt
Inj. Dexamethasone 3 x 5mg (i.v) tapp off hr 1
Inj. Tramadol 3x 100 mg (i.v) stop
Inj. Phenitoin 2x 200 mg (iv)
Inj. Ranitidin 2 x 50 mg (i.v)
Asam Mefenamat 3 x 500 mg (p.o)
Vit. B1, B6, B12 3 x 1 tab (p.o)
Aff kateter urin
Nyeri kepala, KU, TTV, defisit neurologis, asupan protein
GCS
GCS : E4M6V5=15
TTV
TD
VAS
Status
neurologis
Konsul
: 36,8 C
5-5-5
5-5-5-5
4+ - 4+ 4+
4+ - 4+ 4+
Tx
P
Mx
DAFTAR MASALAH
No
Masalah Aktif
Tanggal
No.
Masalah
Tangga
Pasif
.
1.
2.
bulan) 7
Muntah
proyektil
25-082015
Paresis n.VII sinistra sentral 25-082015
7
Paresis n.XII sinistra sentral 25-082015
7
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2015
(5 25-082015
bulan) 7
Hemiparesis sinistra spastik 25-082015
7
Disfungsi n. II 7
D
E
C
I
S
I
O
N
M
A
K
I
N
G
KONTROL POLI
2 MINGGU
POST OPERASI
Konveksitas
Parasagital
Sphenoid ridge
INSIDENSI
(%)
34,7
22,3
17,1
Ventrikel lateral
Tentorium
Serebelum
Tuberculum-sellae
5,2
3,6
4,7
3,6
Selubung n. optikus
Serebellopontine angle
2,1
2,1
Olfactory groove
Foramen magnum
Clivus
3,1
0,52
0,5
GEJALA
Nyeri kepala, kejang, gangg.sensorik
Anterior: nyeri kepala, gangguan memori dan perilaku
Medial: gangguan motorik dan sensorik
Posterior: hemianopsia homonim
Semua: oklusi vena
Medial: gangguan visus, paresis n.III, IV,V1, VI
Lateral: nyeri kepala, kejang, gagguan motorik dan
sensorik
Nyeri kepala, kejang, hidrosefalus
Ataksia, nyeri kepala, gangguan visus, diplopia
Nyeri kepala, ataksia, dizzines, nyeri wajah, disartria
Gangguan visus, nyeri kepala, atrofi n.optikus,
hemianopsia homonim nonkongruen
Gangguan visus
Gangguan pendengaran, nyeri kepala, ataksia,
dizzines, tinitus, facial palsy
Anosmia, sindr. Foster Kennedy, nyeri kepala
Nyeri leher dan oksipital, emesis, ataksia, disfagia,
gangguan motorik dan sensorik
Nyeri kepala, emesis, ataksia, gangguan motorik dan
sensorik
Dosage
The usual but empirical initial dose in brain tumor patients is an intravenous bolus of
mg of
10
OCTORATID SCAN