Anda di halaman 1dari 11

A.

LatarBelakang Masalah

Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah organisasi mahasiswa ditingkat jurusan di suatu perguruan


tinggi yang merupakan kegiatan ekstra kurikuler. Keberadaan Himpunan Mahasiswa haruslah
berdasarkan prinsip Dari, Oleh dan Untuk Mahasiswa.

Himpunan Mahasiswa merupakan media bagi anggotanya untuk mengembangkan pola pikir,
potensi, dan kepribadian yang berkaitan dengan disiplin ilmunya agar siap terjun ke masyarakat.
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) atau Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) berada di
tingkat fakultas dan berada di bawah kordinasi Senat Mahasiswa atau BEM Fakultas, sehingga
seluruh kegiatannya harus berafiliasi ke program Senat Mahasiswa.

Adapun kegiatan HMJ umumnya hanya terbatas pada kegiatan di tingkat jurusan, khususnya dalam
rangka pengkajian dan pengembangan keilmuan setiap jurusan. Misalnya dalam Fakultas Ilmu
Pendidikan, ada HMJ PLS, HMJ Kurikulum dan Teknologi Pendidikan (KTP); HMJ Pendidikan Luar
Sekolah (PLS); HMJ Bimbingan dan Konseling (BK); HMJ Pendidikan Luar Biasa(PLB); HMJ
Pendidikan Olah Raga (POR); HMJ Administrasi Pendidikan (AP), dsb. Atau misalnya di Fakultas
Sastra, akan ada HMJ Sastra Arab (SAR); HMJ Sastra Inggris SIN); HMJ Sastra Indonesia (BI);
HMJ Sastra Jepang (JP); HMJ Sastra China (SC), dsb.

Jadi, setiap fakultas bisa terdapat beberapa HMJ, sehingga untuk sebuah fakultas yang tidak
terdapat dua atau lebih jurusan, tidak perlu dibentuk HMJ di fakultas tersebut.

SUSUNAN KEPENGURUSAN HMJ terdiri dari:

1. Seorang Ketua

2. Seorang Wakil Ketua

3. Seorang Sekretaris

4. Seorang Bendahara

5. Beberapa orang anggota pengurus lainnya sesuai dengan kebutuhan).

Pengurus HMJ dipilih dalam pemilihan raya yang melibatkan seluruh mahasiswa di tingkat jurusan.

Oleh karena prinsip "dari" "oleh" dan "untuk" mahasiswa, dengan demikian maka seluruh
konsekuensi biaya dan dana yang ditimbulkannya akan menjadi tanggung jawab dan beban setiap
HMJ, kecuali adanya kebijakan dari organisasi kemahasiswaan setingkat di atasnya (dalam hal ini
Senat Mahasiswa/BEM Fakultas) atau Dekan Fakultas.
B. Kondisi Ideal

1. Landasan Dasar Tentang Demokrasi


Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana kedaulatan
tertinggi berada di tangan rakyat. Demokrasi berarti pemerintahan yang dijalankan oleh
rakyat, baik secara langsung maupun tidak langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur, dan adil (Luber dan Jurdil). Menurut Abraham Lincoln, “Demokrasi
adalah suatu pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat”.

Sejarah menunjukkan bahwa pemuda dan mahasiswa selalu menjadi


bagian dari pilar demokrasi, sebagai pelopor, penggerak, bahkan pengambil
keputusan. Hal ini dibuktikan pada era Sumpah Pemuda 1928, pergerakan
1945, angkatan 1966 yang membidani Tritura, Malari 1974, dan Reformasi
1998.
Maka peran mahasiswa sering kali disebut sebagai transformer atau
pembawa perubahan atau digelari sebagai "agent of change". Namun dengan
adanya perkembangan politik yang dilatarbelakangi demokrasi sebagai sistem
politik, peran pemuda khususnya mahasiswa mulai dihadapkan pada
persimpangan pemikiran dan gerakan, sehingga tujuan untuk membangun
perubahan ke situasi yang lebih baik justru yang terjadi sebaliknya.

Berbagai aksi demonstrasi yang dianggap suatu bentuk gerakan yang


dilakukan mahasiswa akhir-akhir ini sebagai wujud kritik terhadap
pemerintahan mulai mengalami kemorosotan kepercayaan dari masyarakat,
bahkan aksi demonstrasi seringkali disinyalir sudah dikooptasi oleh
kepentingan-kepentingan elit yang berkuasa.

Tanpa adanya kesadaran demokrasi, maka tingkat partisipasi politik


masyarakat juga rendah yang dapat berdampak pada terhambatnya
pembangunan nasional. Kesadaran demokrasi dapat diperoleh melalui
beberapa hal, salah satunya adalah dengan mengikuti organisasi, terutama bagi
para mahasiswa untuk mengikuti organisasi kemahasiswaan.

Organisasi gerakan mahasiswa telah banyak berpengaruh terhadap


perkembangan dan praktek demokrasi di Indonesia yang mempengaruhi
kebijakan pemerintah melalui aksi atau demo yang mereka lakukan yang
terkadang bersifat anarkhis.
2. Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga pada HMPS

ANGGARAN DASAR
HIMPUNAN MAHASISWA KINALI

BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal I
Nama
Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Kinali disingkat dengan HMK

Pasal 2
Waktu
Organisasi ini didirikan pada tanggal 07 November 2002 untuk waktu yang tidak ditetapkan
lamanya.
Pasal 3
Kedudukan
Organisasi ini berkedudukan di Kota Padang dimana Kota Padang adalah Ibu Kota Provinsi
Sumatera Barat.

BAB II
SIFAT, ASAS, DAN BENTUK
Pasal 4
Sifat
Organisasi ini bersifat kekeluargaan dan independen
Pasal 5
Asas
Organisasi ini berasaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945

Pasal 6
Bentuk
Organisasi ini organisasi paguyuban berbentuk kegiatan kemahasiswaan dan kepemudaan

BAB III
FUNGSI DAN TUJUAN
Pasal 7
Fungsi
Organisasi ini berfungsi sebagai:
1. Wadah berhimpun, komunikasi dan koordinasi mahasisiwa/alumni Kecamatan Kinali
2. Wadah pengembangan Sumber Daya Manusia khususnya mahasiswa Kecamatan Kinali
3. Wadah pengabdian kepada masyarakat.
Pasal 8
Tujuan
Organisasi ini bertujuan untuk:
1. Mewujudkan kesatuan dan persatuan antar mahasiswa/alumni dalam rasa kekeluargaan
2. Meningkatkan semangat mahasiswa/alumni dan atau pemuda Kecamatan Kinali sebagai
agen perubahan dan social control

BAB IV
KEGIATAN
Pasal 9
Kegiatan
Organisasi ini memiliki kegiatan:
Melaksanakan tujuan organisasi dengan semangat gotong-royong melalui usaha-usaha yang
tidak bertentangan dengan tujuan organisasi

BAB V
KEANGGOTAAN
Pasal 10
Keanggotaan
Anggota organisasi ini adalah seluruh mahasiswa dari Kecamatan Kinali

BAB VI
PENUTUP
Pasal 11
Penutup
Hal-hal penting yang tidak diatur dalam AD akan diatur dalam ART/aturan tambahan.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
HIMPUNAN MAHASISWA KINALI

BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Anggota
Himpunan Mahasiswa Kinali beranggotakan Mahasiswa dan Alumni yang berasal dari
Kecamatan Kinali
Pasal 2
Status Anggota
Anggota Biasa yaitu seluruh Mahasiswa dan Alumni yang berasal dari Kecamatan Kinali yang
tidak termasuk pengurus HMK
Anggota Luar Biasa yaitu mahasiswa pengurus HMK
Anggota Biasa terbagi atas :
a. Anggota Istimewa, terdiri dari Alumni Perguruan Tinggi
b. Anggota Penuh, terdiri dari mahasiswa semester III ke-atas
c. Anggota Muda, terdiri dari mahasiswa semester I dan atau semester II
Anggota Kehormatan yaitu anggota simpatisan yang dikarenakan :
Loyaliatasnya terhadap oraganisasi;
Anggota yang diangkat oleh dan berdasarkan ketetapan Rapat Anggota.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban
a. Hak Anggota
Setiap anggota berhak:
Hak suara (khusus anggota penuh), hak bicara, hak memilih aktif dan pasif;
Memberikan saran dan kritik atas jalannya organisasi;
Melakukan hubungan dengan anggota lain dalam bentuk kerjasama, koordinasi dan pertukaran
informasi;
Dibela dan membela serta dipertahankan dan mempertahankan diri

Kewajiban Anggota
Setiap anggota wajib:
Mentaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan peraturan lainnya.
Menjunjung tinggi, menjaga dan membela kehormatan organisasi
Turut serta melaksanakan kegiatan dan mendukung jalannya program organisasi

Pasal 4
Hilangnya Status Keanggotaan
Status Keanggotaan hilang:
Karena permintaan sendiri;
Maninggal dunia;
Sedang menjalankan sanksi pidana,terutama bila membahayakan organisasi;
Hasil Keputusan Rapat Anggota
BAB ll
Unsur Dalam Organisasi
Pasal 5
Majelis Penasehat dan Konsultasi;
Kriteria, Fungsi dan wewenang Majelis Penasehat dan Konsultasi :
a) Memberikan nasehat dan konsultasi terhadap Dewan Pengurus;
b) Mempertahankan wibawa dan kehormatan organisasi;
c) Memberikan masukan, saran, pertimbangan dan bimbingan terhadap jalannya organisasi
dalam artian menasehati, memberi masukan dan bimbingan dalam menjalankan program kerja,
kebijakan-kebijakan, ketetapan-ketetapan, serta semua tindak-tanduk yang terjadi pada lingkup
internal maupun eksternal organisasi;
d) Adalah terdiri dari orang yang dihormati karena ketokohan, dukungan, loyalitas dan
sumbangsihnya terhadap oraganisasi;
e) Minimal 1 (satu) orang atau lebih dengan jumlah berdasarkan kebutuhan;
f) Dibentuk dan dipilih dalam Musyawarah Anggota;
g) Berasal dari Anggota Istimewa.

Pasal 6
Dewan Pengurus
Kriteria, Fungsi dan Wewenang Dewan Pengurus :
a) Dewan Pengurus memiliki fungsi mengurus jalannya organisasi sesuai dengan AD ART demi
kemajuan dan kelancaran jalan organisasi;
b) Dewan Pengurus memiliki 1 (satu) orang Ketua Umum yang dipilih dalam Musyawarah
Besar (MUBES);
c) Dewan Pengurus bertanggung jawab kepada selaruh anggota melalui Musyawarah Besar
(MUBES) dan memberikan tembusanan pertanggungjawaban pada Majelis Penasehat dan
Konsultasi
d) Dewan Pengurus berasal dari Anggota Penuh yang nantinya berstatus sebagai Anggota Luar
Biasa;
e) Dewan Pengurus berasal dari mahasiswa aktif, terkhusus untuk Ketua Umum saat
pencalonan minimal semester 3 (tiga) maksimal semester 7 (tujuh).

BAB III
KEPENGURUSAN
Pasal 7
Pemilihan Pengurus
Pemilihan Pengurus:
Masa kepengurusan 1 (satu) Tahun dan dalam hal keadaan tertentu selama-lamanya delapan
belas (18) Bulan;
Pemilihan Ketua Umum dilakukan pada Musawarah Besar berdasarkan musyawarah mufakat;
Pengurus kecuali Ketua Umum terpilih dipilih, disusun dan dilantik oleh Ketua Umum terpilih
berdasarkan hasil konsultasi dan nasehat bersama Majelis Penasehat dan Konsultasi;
Apabila terjadi kekosongan dan kesenjangan dalam kepengurusan, Ketua Umum dapat
mengganti atau merubah serta mengangkat dan memberhentikan pengurus dengan
sebelumnya meminta nasehat dan konsultasi kepada Majelis Penasehat dan Konsultasi serta
atas kesepakatan dalam Musyawarah Anggota;
Ketua Umum yang sudah Domisioner tidak dapat dipilih kembali untuk periode selanjutnya.

Pasal 8
Kepengurusan
Pengurus inti minimal terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum, dan Bendahara Umum;
Bidang terdiri dari:
1) Kepala Bidang Personilia, Sumber Daya Anggota dan Pengkaderan;
2) Kepala Bidang Dana, Usaha dan Kesejahteraan Anggota;
3) Kepala Bidang Penelitian, Kajian dan Pengembangan;
4) Kepala Bidang Kesenian, Adat, Budaya dan Olah raga;
5) Kepala Bidang Sosial dan Kerohaniaan;
6) Kepala Bidang Advokasi dan Pengabdian pada masyarakat;
7) Kepala Bidang Humas.
3. Sekretris Bidang dan Anggota Bidang;
4. Dan/atau berdasarkan kebutuhan.

BAB IV
KELENGKAPAN ORGANISASI
Pasal 9
Musyawarah Besar
MUBES diadakan 1 (satu) tahun sekali;
MUBES terdiri dari sidang pleno 1, 2, 3 dan 4;
MUBES adalah wadah pengambilan keputusan tertinggi.

Musyawarah Anggota
Musyawarah Anggota diadakan bilamana perlu;
Tugas Musyawarah Anggota:
Mengevaluasi pengurus inti dan pengurus bidang;
Membicarakan masalah program kerja.
Musyawarah Anggota dianggap sah bila dihadiri oleh anggota HMK;
Keputusan Musyawarah Anggota dianggap sah bila disetujui oleh 50%+1 Orang peserta yang
hadir atau dengan ketentuan lain berdasarkan kesepakatan peserta.
Pasal 10
Musyawarah Luar Biasa
Musyawarah Luar Biasa diadakan bila dianggap perlu;
Fungsi Musyawarah Luar Biasa:
a) Terjadi hal atau penyimpangan terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
b) Apabila ketua HMK mengundurkan diri, berhenti atau diberhentikan berdasarkan aturan
yang berlaku.
Pasal 11
Rapat
Rapat terdiri dari:
Rapat Umum dihadiri oleh semua pengurus;
Rapat Pimpinan dihadiri pengurus inti dan ketua bidang;
Rapat Anggota dihadiri oleh pengurus inti tertentu dan anggota tertentu;
Rapat Bidang dihadiri oleh ketua bidang dan anggota bidangnya;
Rapat Khusus membahas hal-hal khusus dan dihadiri oleh pengurus terkait yang dirasa perlu.

BAB V
KEPANITIAAN
Pasal 12
Pembentukan Panitia
1. Kepanitiaan dibentuk dalam Rapat Umum dan atau Rapat Anggota;
2. Susunan kepanitiaan berdasarkan surat keputusan/ketetapan (SK) Ketua Umum;
3. Pembubaran panitia dilakukan oleh Ketua Umum atau oleh yang mendapat mandat dari
Ketua Umum.

BAB VI
KEKAYAAN ORGANISASI
Pasal 13
Inventaris Organisasi
1. Yang dimaksud kekayaan organisasi adalah seluruh harta benda atau iventaris yang dimiliki
organisasi.
2. Pengurus organisasi berkewajiban memelihara kekayaan organisasi secara baik.

BAB VII
PENDANAAN
Pasal 14
Iuran Anggota
1. Iuran anggota merupakan sumber utama bagi pemenuhan kebutuhan untuk melaksanakan
program kerja;
2. Setiap anggota memberikan iuran anggota yang jumlahnya ditentukan dan disepakati
dalam musyawarah anggota sesuai dengan kemampuan anggota.
Pasal 15
Donasi
Donasi adalah Lembaga atau Orang yang memberikan bantuan dana kepada Organisasi dengan
syarat bersifat halal dan tidak mengikat.
BAB VIII
LAMBANG DAN ARTI LAMBANG
Pasal 16
Lambang
Lambang HMK antara lain:
Stempel resmi HMK hanya digunakan oleh pengurus HMK;
Bendera HMK.
Pasal 17
Arti Lambang
Arti dari lambang:
1. Pohon sawit melambangkan identitas Daerah yang kaya akan perkebunan sawit;
2. Buku melambangkan intelektual;
3. Tali melambangkan ikatan kebersamaan;
4. Segi lima melambangkan pancasila;
5. Warna hijau melambangkan kesuburan;
6. Lingkaran melambangkan kesatuan dan kebulatan tekad.
C Kondisi Riil
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unpas.ac.id/13074/3/BAB%20I.pdf

https://sirahdado.blogspot.com/2017/06/contoh-adart-organisasi.html

Anda mungkin juga menyukai