Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme Perencanaan Program

Mekanisme perencanaan program dimaksud adalah untuk mengetahui siapa perencana program,
dan siapa pelaksana perencana program.
Pada lembaga kemahasiswaan di Universitas Bung Hatta yang merencanakan program adalah
Parlemen Mahasiswa dalam bentuk Garis-Garis Besar Program Haluan Lembaga sedangkan
pelaksana dari perencana program kedalam bentuk program kerja tahunan adalah Badan
Eksekutif Mahasiswa. Sedangkan pada tingkat jurusan yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan
merencanakan program kerjanya berdasarkan propesi dan keahliannya berdasarkan ciri
kejurusanan-nya.

Parleman Mahasiswa dalam merencanakan program kerja masih dalam gambaran umum, tidak
dalam bentuk kegiatan atau tersebut dalam jenis kegiatan. Parlemen Mahasiswa hanya
memberikan target-target untuk dilaksanakan oleh pelaksana program kerja untuk satu periode.
Target-target tersebut diperoleh baik dari mahasiswa dan pembina lembaga mahasiswa (sebut
saja Pembantu Dekan bidang kemahasiswaan) yang lebih mengarah pada VISI dan MISI.
Seluruh garis-garis besar haluan lembaga yang akan dilaksanakan oleh Badan Eksekutif
Mahasiswa, merupakan tanggung jawab Parlemen Mahasiswa untuk memonitor, mengevaluasi dan
meminta pertanggung jawabannya.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) akan menjabarkan gambaran umum yang telah disusun oleh
Parlemen Mahasiswa, dalam bentuk kegiatan, jenis kegiatan dan lain-lain. BEM melakukan apa
yang harus dikerjakan dan sasarannya lebih ditujukan untuk kepentingan mahasiswa secara
umum. Setiap kegiatan yang direncanakan mendapat sumbangan pemikiran dari mahasiswa dan
pelaksanaan rencana kerjanya menkoordinasikan dan mengkonsultasikan dengan Parlemen
Mahasiswa. Semua kegiatan akan dipertanggung jawabkan kepada Parlemen Mahasiswa dan
pembina lembaga mahasiswa.

Ditingkat jurusan, HMJ harus mempertanggung jawabkan seluruh kegiatan kepada Ketua
Jurusannya. Program kerja yang direncanakan lebih diarahkan dan difokuskan pada profesi dan
keahlian. Seluruh rencana program dikonsultasikan kepada Parlemen Mahasiswa dan BEM. Dari
konsultasi dan koordinasi tersebut akan dapat terhindar dari terbenturnya kegiatan yang sama,
dan manfaat lain adalah untuk tidak melaksanakan kegiatan yang tidak sesuai dengan profesi dan
keahlian.

Parlemen Mahasiswa harus benar-benar dapat merupakan perpanjangan tangan seluruh


mahasiswa untuk menyalurkan aspirasi dan keinginannya. Kemudian dari saran-saran yang
diperoleh tertuang kedalam garis-garis besar program haluan lembaga. Dan BEM dapat membaca
apa yang menjadi keinginan mahasiswa tersebut, dalam rangka pelasanaan penalaran, minat dan
kegemaran dan kesejahteraan mahasiswanya (baca : tugas pokok Parlemen Mahasiswa, BEM dan
HMJ).

Anda mungkin juga menyukai