Anda di halaman 1dari 14

UNDANG-UNDANG DASAR MAHASISWA

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

MUQADIMAH

Dengan Memanjatkan Puji dan syukur ke khadirat Allah Swt, Shalawat serta salam
semoga senantiasa tecurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw.
Universitas Islam Negeri (UIN) Suanan Gunung Djati Bandung merupakan lembaga
pendidikan tinggi yang bertugas menyelengarakan tri darma perguruan tinggi yakni pendidikan
dan pengajaran, penelititan serta pengabdian pada masyarakat. Ketiga darma tersebut dituntut
berorientasi pada visi, misi dan tujuan universitas untuk mencapai cita cita tesebut semua civitas
akademik dituntut secara konsisten secara bersama sama untuk melaksanakan visi misi tujuan
tersebut, semua civitas akademik dituntut secara sinergis dinamis sistematis dan konstruktif.
Berkenaan dengan itu diperlukan aturan tentang kemahasiswaan serta organisasi kemahasiswaan
intra universitas yang berfungsi sebagai wahana dan sarana pengmbangan diri mahasiswa kearah
perluasan wawasan peningkatan kecendikiaan dan integritas kepribadian mahasiswa menuju
terciptanya tujuan pendidikan nasional yang berkualitas. Dengan demikian, organisasi
kemahasiswaan intra universitas bertugas melaksanakan kegiatan kemahasiswaan yang bersifat
ekstrakulikuler meliputi kepemimpinan penalaran minat dan bakat mahasiswa, untuk memenuhi
fungsi dan tugasnya organisasi kemahasiswaan intra universitas diniscayakan untuk sapat
menyelenggarakan kegeiatan yang terkelola dengan baik pengelolaan yang baik dan optimal dapat
terjadi bila pedoman tatakelola organisasi kemahasiswaan disusun secara baik, sistematis yang
memnuhi berbagai dinamika, tuntutan dan kebutuhan mahasiswa.
Organisasi kemahasiswaan intra berasaskan Pancasila serta bersifat normatif, aspiratif dan
demokratis diselenggarakan atas dasar ketentuan perundang undangan yang berlaku, terutama
undang-undang no 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, statuta UIN Sunan Gunung Djati
Bandung dan Peraturan Perundang Undangan yang berlaku.
Sejalan dengan kebutuhan tersebut, telah diterbitkan keputusan Direktur Jendral
Pendidikan Islam Kementrian Agama Republik Indonesia Nomor : 1961 Tahun 2016 tentang
penetapan Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Agama Islam, namun
hal tersebut dianggap belum memberikan hal yang positif bagi organisasi mahasiswa di lingkungan
UIN Sunan Gunung Djati Bandung, dengan masih banyaknya aturan-aturan yang dianggap kurang
jelas dan masih membingungkan berbagai pihak sehingga menimbulkan persepsi yang berbeda.
Maka segenap organisasi mahasiswa intra kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung
menginisiasi untuk dibuatkannya konstitusi UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Untuk
oprasionalisai lebih lanjut dari konstitusi tersebut ditetapkan, diperlukan derivasi dan elaborasi
dari pedoman tersebut dalam bentuk Undang-Undang Dasar Mahasiswa di lingkungan UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.

Draft MPM
Komisi Keorganisasian SEMA-U
BAB I
Pasal 1
Ketentuan Umum
1) Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di PTAI.
2) organisasi kemahasiswaan intra universitas islam negeri (UIN) sunan gunung Dati
Bandung adalah sebagai wahana dan sarana pengembangan diri kearah perluasan wawasan,
peningkatan kecerdasan, dan integritas kepribadian untuk mencapai tujuan universitas
3) organisasi kemahasiswaan intra universitas islam negeri (UIN) sunan gunung Dati
Bandung merupakan organisasi kelengkapan non struktural universitas
4) organisasi kemahasiswaan intra adalah organisasi kemahasiswaan intra universitas islam
negeri (UIN) sunan gunung Dati Bandung

BAB II
Mahasiswa
Pasal 2
1) mahasiswa merupakan peserta didik dan belajar di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati Bandung
2) Mahasiswa Universitas memiliki hak:
a. memperoleh pendidikan yang berkualitas;
b. memanfaatkan sarana dan prasarana pendidikan untuk kegiatan kurikuler, kokurikuler,
dan ekstrakurikuler;
c. membentuk organisasi kemahasiswaan dan mendapatkan dukungan sarana dan prasarana
serta dana untuk mendukung kegiatan organisasi kemahasiswaan tersebut; dan
d. mendapatkan beasiswa dan bantuan biaya pendidikan sesuai dengan persyaratan yang
ditentukan Universitas
3) Mahasiswa mempunyai kewajiban:
a. menjaga norma pendidikan untuk menjamin penyelenggaraan proses dan keberhasilan
pendidikan;
b. menjaga etika dan mematuhi tata tertib yang ditetapkan Universitas;
c. ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali yang dibebaskan dari
kewajiban tersebut sesuai dengan ketentuan Universitas; dan
d. mempertanggungjawabkan penggunaan dana yang dialokasikan untuk mendukung
kegiatan kemahasiswaan.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai hak dan kewajiban Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan oleh Rektor.
5) Mahasiswa mengembangkan bakat, minat , dan kemampuan dirinya melalui kegiatan
kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagai bagian dari pendidikan.
6) Kegiatan kokurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dilakukan secara terprogram
untuk memperkaya kompetensi lulusan Universitas.
7) Kegiatan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat diikuti oleh Mahasiswa
sebagai penunjang kompetensi lulusan Universitas.
8) Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapat
dilaksanakan melalui organisasi kemahasiswaan Universitas.

Draft MPM
Komisi Keorganisasian SEMA-U
9) Organisasi kemahasiswaan Universitas sebagaimana dimaksud pada ayat (8) berkewajiban
menyelenggarakan organisasi dan melaksanakan fungsinya sesuai dengan nilai, tujuan, asas,
dan prinsip Universitas.
10) Universitas menyediakan sarana dan prasarana serta dana untuk mendukung kegiatan
organisasi kemahasiswaan.
11) Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler serta organisasi
kemahasiswaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan ayat (8) ditetapkan oleh Rektor.

BAB III
Kekuasaan Legislatif Mahasiswa
Pasal 3
1) Senat Mahasiswa Universitas (SEMA-U) adalah lembaga legislatif mahasiswa di tingkat UIN
Sunan Gunung Djati Bandung
2) Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F) adalah lembaga legislative mahaiswa di tingkat
fakultas dilingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Pasal 4
Senat Mahasiswa Universitas
1) SEMA-U adalah lembaga legislatif di tingkat UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang
bertugas memegang fungsi control terhadap pelaksanaan Garis Besar Haluan program (GBHP)
DEMA-U; dan sekaligus sebagai lembaga normatif dan perwakilan tertinggi dilingkungan
mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandug yang memiliki fungsi menampung dan
menyalurkan aspirasi dsn memiliki peran legislasi sebagai subsistem kelelmbagaan non-
struktural di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
2) SEMA-U memiliki tugas:
a) Menetapkan garis besar haluan program DEMA-U
b) Mengawasi dan mengevakuasi pelaksanaan program DEMA-U
c) Menyerap dan mengakomodir aspirasi mahaiswa dan menyalurkannya pada pihakpihak
yang terkait.
d) Meperjuangkan hak-hak akademik dan kemahasiswaan
e) Merumuskan AD/ART organisasi mahasiswa dengan tetap berdasarkan pada peraturan
perundangan yang berlaku.
3) SEMA-U memiliki kewenangan
a) Melakukan kordinasi dengan senat mahasiswa fakultas (SEMA-F)
b) Menyelenggarakan MUSTI (Musyawarah Masiswa Tingkat Tinggi) sebagai wujud
kedaulatan tertinggi organisasi mahsiswa
c) Meminta progres report DEMA-U atas pelaksanaan program kerjanya
4) Pertanggung Jawaban SEMA-U
a) Sebagai badan normatif dan perwakilan teringgi lembaga mahasiswa, SEMA-U wajib
menyampaikan pertanggung jawaban kepada mahasiswa dalam MUSTI-U
b) Mekanisme siding pripurna diatur lebih lanjut oleh mahasiwa dan di setujui melalui
keputusan rector.
5) Sebagai subsistem kelembaga dan non-struktural tingkat perguruan tinggi, SEMA-U
Bertanggung jawab kepada Rektor/wakil Rektor bidang kemahasiswaan, alumni dan kerja
sama

Draft MPM
Komisi Keorganisasian SEMA-U
6) SEMA-U menyampaikan laporan pertanggung jawabannya kepada mahasiswa dalam MUSTI
tingkat Universitas
7) Mahasiswa yang dimaksud pada ayat (6) adalah Perwakilan Mahasiswa yaitu Senat Mahasiswa
terpilih.
8) Keanggotaan SEMA-U merupakan mahasiswa aktif yang di pilih pada tingkat fakultas, dan
tidak sedang menjabat pimpinan atau pengurus pada organisasi intra kampus atau bersedia
mengundurkan diri dari jabatanya apabila terpilih menjadi anggota SEMA
9) Unsur perwakilan mahasiswa fakultas sebagaimana di maksud pada ayat (7) dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) Anggota SEMA-U dari unsur mahasiswa fakultas paling sedikit 1 (satu) orang utusan dari
setiap fakultas, walaupun mahasiswanya dibawah rasio pembagian
b) Jumlah utusan fakultas adalah rasio 1:1000 mahasiswa.
c) Khusus untuk perwakilan UKM-UKK sebanya k 2 orang di dasarkan pada kesepakattan
bersama forum UKM/UKK
10) Dalam melaksanakan tugasnya SEMA-U dapat membentuk kelengkapan SEMA-U komisi-
komisi yang tugas,wewenang,tata kerja,dan susunan anggotanya ditetapkan oleh SEMA-U
dengan prinsip tidak bertentangan aturan yang berlaku
11) Prinsip dan asas pemilihan anggota SEMA-U berdasarkan asas-asas atas normatip,
aspiratif,akomodatif dan demokratis;
12) Pemilihan anggota SEMA-U dilakukan oleh mahasiswa melalui pemilihan umum mahasiswa
di tinggkat fakultas.
13) Anggota dan struktur kepengurusan SEMA-U ditetapkan oleh Rektor/wakIl Rektor bidang
kemahasiswaan dan alumni.
14) Persyaratan menjadi anggota SEMA-U diatur lebih lanjut pada pasal 17

Pasal 5
Senat Mahasiwa Fakultas
1) SEMA-F adalah lembaga legislatif di tingkat fakultas yang berfungsi menampung dan
menyalurkan aspirasi dalam bentuk peran peran legislatif yang merupakan subsistem
kelembagaan non bertugas:
2) SEMA-F Bertugas
a) Merumuskan norma-norma yang berlaku dilingkungan lembaga kemahasiswaan tingkat
fakultas
b) Menetapkan kebijakan organisasi di tingkat fakultas
3) SEMA-F memiliki wewenang
a) Muenyelenggarakan MUSTI-F (Musyawarah Mahasiswa Tingkat Tinggi di
Fakultas)
b) Mengontrol Kinerja DEMA-F dan HMJ/HM-PS dalam melaksanakan kebijakan organisasi
c) Meminta Laporan Perkembangan Pelaksanaan Program kerja DEMA-F, HMJ/HMPS
d) Menyelengarakan sidang sidang terkait dengan Fungsi Legslatif.
4) Anggota SEMA-F terdiri atas perwakilan jurusan/programstudi yang berada dalam lingkungan
satu fakultas di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
5) Pertanggung Jawaban SEMA-F
a) Sebagai badan normatif dan perwakilan tertinggi lembaga mahasiswa di tingkat fakultas,
SEMA-F wajib menyampaikan pertanggung jawaban kepada mahasiswa dalam MUSTI-F.

Draft MPM
Komisi Keorganisasian SEMA-U
b) Mekanisme sidang MUSTI-F diatur lebih lanjut oleh mahasiswa dan disetujui melalui
keputusan dekan/wakil dekan bidang kemahasiswaan, alumni dan kerjasama
c) SEMA-F bertanggung jawab kepada dekan/wakil dekan bidang kemahasiswaan, alumni
dan kerjasama
d) Anggota SEMA-F merupakan mahasiswa aktif yang dipilih pada tingkat jurusan/program
studi dan tidak sedang menjabat pimpinan/pengurus pada organisasi intra kampus atau
bearsedia menggundurkan diri dari jabatannya apabila terpilih menjadi anggota sema-f
e) Unsur Perwakilan Jurusan/Program Studi sebagaimana dimaksud pada ayat 4 diatur
sebagai berikut :
1. Anggota SEMA-F dari Unsur mahasiswa perwakilan Jurusan/Program Studi minimal 1
(satu) orang dari setiap jurusan/program studi
2. Jumlah utusan HMJ/HM-PS berupa kelipatan didasarkan pada rasio jumlah mahasiswa
aktif pada tingkat jurusan perjumlah mahasiswa aktif tingkat fakultas dikali jumlah
HMJ/HM-PS pada fakultas tersebut.
3. Untuk fakultas yang terdidri dari satu prodi maka anggota SEMA-F diatur oleh
musyawarah Kosma Kosma dengan jumlah Kepengurusan maksimal 7 Orang.
6) Dalam melaksanakan tugas SEMA-F dapat Membentuk kelengkapan SEMA-F yang terdidiri
dari Pimpinan SEMA f dan Komisi Komisi yang ditetapkan Oleh dekan.
7) Prinsip dan Asas pemilihan Anggota SEMA-F berdasarkan asas asa normatif, aspiratif,
akomodataif, dan demokratis.
8) Persyaratan menjadi anggota SEMA-F diatur dalam pasal 17
9) Pemilihan anggota SEMA-F dipilih Oleh Mahasiswa Melalui Pemilihan UMUM tingkat
Fakultas dengan Ketentuan :
a) Anggota SEMA-F merupakan Mahasiswa aktif yang memenuhi persyaratan menjadi
anggota SEMA-F
b) Mekanisme pemilihan dilakukan dengan cara satu orang unutk satu pilihan (One man One
vote)
c) Anggota SEMA-F ditetapkan Oleh Dekan/Wakil Dekan Bidang Kemahaiswaan, Alumni
dan Kerjasama.

BAB IV
Kekuasaan Eksekutif Mahasiswa
Pasal 6
1) Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas (DEMA-U) adalah lembaga eksekutif mahasiswa di
tingkat UIN Sunan Gunung Djati Bandung
2) Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMA-F) adalah lembaga Eksekutif mahaiswa di
tingkat fakultas dilingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
3) Himpunan Mahaiswa Jurusan/Program Studi (HMJ/HM-PS) adalah lembaga Eksekutif
mahaiswa di tingkat jurusan/program studi dilingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Pasal 7
Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas
1) DEMA-U adalah lembaga eksekutif di tingkat UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang
bertugas untuk melaksanakan ketetapan SEMA-U
2) Status DEMA-U adalah
a) Organisasi DEMA-U yang mengkordinasikan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas

Draft MPM
Komisi Keorganisasian SEMA-U
b) Subsistem kelembagaan non-struktural tingkat unversitas.
3) Fungsi DEMA-U adalah:
a) Sebagai pelaksanaan program organisasi kemahasiswaan.
b) Sebagai kordiinator dan pelaksana kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.
4) Dalam pelaksanaanya fungsinya DEMA-U bertugas:
a) Menjabarkan dan melaksankan ketetapan SEMA-U lainya dalam bentuk program kerja.
b) Mengkomunikasikan dan mengimformasikan kegiatan kemahasiwaan di tingkat
universitas
c) Melaksankan kordinasi dan sinkronisasi kegiatan kemahasiswaan.
d) DEMA-U menyampaikan laporan pertanggung jawabannya dalam MUSMA
e) Sebagai subsistem kelembagaan non-srtuktural tingkat universitas, DEMA-U bertanggung
jawab kepada Rektor/wakil Rektor bidang kemahasiswaan,alumni dan kerja sama

Pasal 8
Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
1) DEMA-F adalah Lembaga eksekutif ditingkat fakultas yang bertugas untuk melaksanakan
ketetapan SEMA-F:
2) Status DEMA-F adalah :
a) Organisasi DEMA-F yang mengkordinasikan kegiatan kemahasiswaan tingkatan fakultas
b) Subsistem kelembagaan nonstructural tingkat Fakultas
3) Fungsi DEMA-F adalah :
a) Sebagai Pelaksana Program Organisasi kemahasiswaan tingkat Fakultas
b) Sebagai kordinator dan pelaksana kegiatan kemahasiswaan tingkat fakultas.
4) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, DEMA-F bertugas :
a) Menjabarkan dan melaksanakan program organisasi dan ketetapan SEMA-F lainnya dalam
bentuk Program Kerja .
b) Mengkomunikasian dan menginformasikan kegiatan kemahasiswaan di tingkat fakultas.
c) Melaksanakan kordinasi dan singkornisasi kegiatan kemahasiswaan
5) Pertanggung Jawaban DEMA-F :
a) DEMA-F menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban dalam MUSMA-F.
b) DEMA-F bertanggung jawab kepada Dekan/Wakil Dekan bidang kemahasiswaan,
kerjasama dan alumni.

Pasal 9
Himpunan Mahasiswa Jurusan/Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMJ/HM-PS)
1) HMJ/HM-PS adalah lembaga eksekutif di tingkat jurusan/Program Studi berfungsi sebagai
pelaksana kegiatan kemahaisswaan jrursan dan memiliki jalur koordinatif kegiatan dengan
DEMA-F.
2) Status HMJ/HM-PS.
a) Lembaga Kemahasiswaan ditingkat jurusan/Prodi sebagai pelaksana program Kerja
kegiatan kemahasiswaan sesuai dengan bidang jurusan/prodi.
b) Subsistem kelembagaan non-struktural tingkat jurusan/prodi.
3) Fungs HMJ/HM-PS adalah :
a) Sebagai wadah untuk menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan kegiatan
kemahasiswaan sesuai dengan jurusan atau prodinya.

Draft MPM
Komisi Keorganisasian SEMA-U
b) Melaksanakan koordinasi dan singkronisasi kegiatan kemahasiswaan di tingkat
Jurusan/Prodi.
c) Tugas HMJ/HM-PS adalah menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan kegiatan
kemahasiswaan sesuai dengan jurusan atau prodi sebagaimana digariskan oleh garis besar
program kerja yang ditetapkan oleh SEMA-F.
4) Pertanggung Jawaban HMJ/HM-PS :
a) HMJ/HM-PS bertanggung jawab kepada mahasiswa yang disampaikan dalam MUSKOM
(Musyawarah Kosma).
b) HMJ/HM-PS bertanggung jawab kepada ketua Jurusan/Ketua Program Studi .
5) Pemilihan Ketua HMJ/HM-PS ditetapkan melalui Musyawarah Kosma (MUSKOM) terdiri
atas perwakilan /delegasi masing masing KOSMA sejumlah 1 orang , yang dibuktikan dengan
surat keterangan dari yang berwenang.
6) Panitia Muskom dibentuk oleh HMJ/HM-PS.

Pasal 10
Komisariat Mahasiswa (KOSMA)
1) Komisariat Mahasiswa adalah organisasi mahasiswa pada kelas/rombongan tetap pada suatu
jurusan/prodi :
2) Komisariat mahasiswa dibatasi sampai dengan semester VIII.

BAB V
Lembaga Otonom Mahasiswa
Pasal 11
1) Unit Kegiatan Mahasiswa/Unit Kegiatan Khusus merupakan lembaga otonom mahasiswa
ditingkat Universitas yang bertanggung jawab kepada rektor/wakil rektor bidang
kemahasiswaan.
2) Unit kegiatan mahsiswa (UKM)
a) UKM adalah organisasi wadah pengembangan minat, bakat, dan keterampilan mah Siswa
di UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
b) Keanggotaan terdiri dari mahasiswa lintas fakultas dan jurusan/prodi
c) Unit kegiatan ini berfungsi sebagai wadah bagi mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati
Bandung yang memiliki kesamaan orientasi dalam kesamaan minat, bakat dan
keterampilan . kepengurusannya adalah otonom masing masing unir sesuai dengan
AD/AART (PD/PRT) Masing-masing.
d) Fungsi UKM adalah mengembangkan kemampuan mahasiswa dibidang minat, bakat dan
keterampilan yang dikelompokan kedalam bidang penalaran, bidang minat khusus bidang
kesejahteraan dan bidang kerohanian.
3) Unit Kegiatan Khusus (UKK)
a) UKK adalah wadah kemahasiswaan yang setara dengan UKM yang mempunyai hubungan
struktur dengan organisasi di luar UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
b) UKK adalah organisasi wadah pengembangan kegiatan minat, bakat dan keterampilan
kemahasiswaan di tingkat Universitas.
c) Keanggotaan terdiri dari para mahsiswa lintas fakultas dan jurusan/program studi
d) UKK ini baerfaungsi sebagai wadah bagi mahsiswa UIN Sunan Gunung Djati yang memiliki
kesamaan orientasi dalam pengembangan minat,bat dan keterampilan kepengurusannya adalah
otonom masing-masing unir sesuai dengan AD/ART (PD/PRT) masing-masing

Draft MPM
Komisi Keorganisasian SEMA-U
e) Sebagai subsistem kelembagaan non-struktur tingkat Universitas, UKM/UKK bertanggung
jawab kepada Rektor/wakilRektor bidang kemahasiswaan dan alumni

BAB VI
Permusyawaratan Mahasiswa
Pasal 12
1) Musyawarah mahasiswa adalah forum pertemuan mahasiswa untuk mencapai mufakat
2) Jenis-jenis musyawarah:
a) Musti (Musyawarah Mahasiswa Tingkat tinggi)
b) Musma (musyawarah mahasiswa)
c) Muskom (musyawarah anggota komisariat mahasiswa)
d) Muslub (Musyawarah Luar Biasa)
e) MPM (Majelis Permusyawaratan Mahasiswa)

Pasal 13
Musyawarah Tingkat Tinggi (MUSTI)
1) Musti adalah musyawarah tingkat tinggi yang dilakukan oleh senat mahasiswa baik tingkat
universitas maupun tingkat fakultas
2) Musti di tingkat universitas bernama musti-u
3) Musti di tingkat fakultas bernama musti-f
4) Tugas dan wewenang musti-u
a) Melaporkan pertanggung jawaban DEMA-U
b) Melaporkan Pertanggung Jawaban SEMA-U
c) Memilih Ketua SEMA-U
d) Menyusun kepengurusan SEMA-U
5) Tugas dan wewenang musti-f
a) Melaporkan pertanggung jawaban DEMA-F
b) Melaporkan Pertanggung jawaban SEMA-F
c) Memilih Ketua SEMA-F
d) Menyusun kepengurusan SEMA-F
6) SEMA menyalenggarakan musti satu kali dalam satu tahun.
7) Dalam rangka pembahasan, pengambilan dan penetapan keputusan, musti dapat melaksanakan
sidang-sidang paripurna, pleno dan komisi.

Pasal 14
Musyawarah Mahasiswa (MUSMA)
1) MUSMA adalah musyawarah yang dilakukan oleh dewan mahasiswa baik tingkatan
universitas maupun di tingkat fakultas.
2) MUSMA ditingkat Universitas disebut MUSMA-U
3) MUSMA ditngkat Fakultas disebut MUSMA-F
4) Tugas dan wewenang MUSMA
a. MUSMA-U melakukan pemilihan ketua DEMA-U
b. MUSMA-F melakukan pemilihan ketua DEMA-F

Draft MPM
Komisi Keorganisasian SEMA-U
Pasal 15
Musyawarah Anggota Komisariat Mahasiswa (MUSKOM)
1) MUSKOM adalah musyawarah yang dilaksanakan oleh komisariat mahasiswa (KOSMA).
2) Tugas dan wewenang MUSKOM
a. Mendengarkan pertanggung jawaban HMJ/HM-PS
b. Mengevalusai Program Kerja HMJ/HM-PS
c. Melakukan Pemilihan Ketua HMJ/HM-PS

Pasal 16
Musyawarah Luar Biasa (MUSLUB)
1) Musyawarah Luar Biasa yang selanjutnya disebut MUSLUB merupakan musyawarah
yang dilakukan apabila terjadi kekosongan ketua organisasi mahasiswa.
2) Peserta MUSLUB merupakan anggota organisasi mahasiswa yang bersangkutan
3) Musyawarah dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu anggota organisasi
mahasiswa
4) Hal-hal yang belum diatur akan diatur lebih lanjut oleh Senat Mahasiswa.

Pasal 17
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM)
1) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa yang selanjutnya disebut (MPM) berwenang untuk
merumuskan perubahan terhadap Konstitusi UIN SGD Bandung.
2) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa dilaksanakan 4 (empat) tahun sekali.
3) Keanggotaan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa terdiri dari SEMA-U dan perwakilan
dari SEMA-F dilingkungan UIN SGD Bandung.
4) Perwakilan SEMA-F yang dimaksud ayat (3) berjumlah 2 (dua) orang yang tertidiri dari
ex-oficio atau yang mewakilinya dengan menunjukan surat tugas.
5) Majelis Permusyawaratan Mahasiswa dianggap sah apabila dihadiri oleh ½ lebih satu dari
jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa.

BAB VII
Mekanisme Pemilihan
Pasal 18
Persyaratan
A. Senat Mahasiswa (SEMA)
1. Berstatus sebagai mahasiswa aktif.
2. Memiliki IPK minimal 3,25
3. Duduk pada semester V – VII.
4 .Mampu membaca al-Qur’an.
5. Pernah menjadi pengurus Ormawa intra kampus yang dibuktikan dengan Surat
Keputusan (SK).

Draft MPM
Komisi Keorganisasian SEMA-U
6. Sehat jasmani dan rohani.
7. Bersedia dicalonkan dan/atau mencalonkan diri secara tertulis.
8. Menyatakan kesediaan secara tertulis untuk tidak menjadi pengurus pada
organisasi ekstra kampus atau partai politik selama menjabat.
9. Tidak pernah melanggar tata tertib dan kode etik mahasiswa.
10. Memiliki visi, misi, dan program yang jelas.
11. Mendapatkan rekomendasi tertulis dari Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang
Kemahasiswaan untuk tingkat universitas/institut/sekolah tinggi, Dekan/Wakil
Dekan Bidang Kemahasiswaan untuk tingkat Fakultas.
12. Anggota Senat Mahasiswa Universitas/Institut berasal dari utusan Fakultas.

B. Dewan Mahasiswa (DEMA)


1. Berstatus sebagai mahasiswa aktif.
2. Memiliki IPK minimal 3,25.
3. Duduk pada semester V – VII.
4. Mampu membaca al-Qur’an.
5. Pernah menjadi pengurus Ormawa intra kampus yang dibuktikan dengan SK.
6. Sehat jasmani dan rohani.
7. Bersedia dicalonkan dan atau mencalonkan diri secara tertulis.
8. Menyatakan kesediaan secara tertulis untuk tidak menjadi pengurus pada
organisasi ekstra kampus atau partai politik selama menjabat
9.Tidak pernah melanggar tata tertib dan kode etik mahasiswa.
10. Memiliki visi, misi dan program yang jelas.
11. Mendapatkan rekomendasi tertulis dari Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang
Kemahasiswaan untuk tingkat universitas/institut/sekolah tinggi,
Dekan/Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan untuk tingkat Fakultas.

C. Himpunan Mahasiswa Jurusan/Program Studi (HMJ/HM-PS)


1. Berstatus sebagai mahasiswa aktif.
2. Memiliki IPK minimal 3,25.
3. Duduk pada semester V – VII.
4. Mampu membaca al-Qur’an.
5. Pernah menjadi pengurus Ormawa intra kampus yang dibuktikan dengan SK.
6. Sehat jasmani dan rohani.
7. Bersedia dicalonkan dan atau mencalonkan diri secara tertulis.
8. Menyatakan kesediaan secara tertulis untuk tidak menjadi pengurus pada
organisasi ekstra kampus atau partai politik selama menjabat
9.Tidak pernah melanggar tata tertib dan kode etik mahasiswa.
10. Memiliki visi, misi dan program yang jelas.
11. Mendapatkan rekomendasi tertulis Ketua Jurusan ditingkat Jurusan/Program
Studi

Draft MPM
Komisi Keorganisasian SEMA-U
Pasal 19
Tata Cara Pemilihan Ketua
A. Senat Mahasiswa (SEMA)
a. Ketua Senat Mahasiswa dipilih dari dan oleh anggota SEMA
b. Pemilihan Ketua SEMA berdasarkan musyawarah mufakat atau
pemungutan suara.
c. Ketua terpilih menyusun komposisi pengurus SEMA.
d. Pengurus SEMA ditetapkan oleh Rektor/Ketua/Dekan
B. Dewan Mahasiswa (DEMA)
a. Senat Mahasiswa membentuk panitia pemilihan berdasarkan tata tertib
pemilihan dan diusulkan ke pimpinan universitas untuk tingkat universitas
dan pimpinan fakultas untuk tingkat fakultas untuk ditetapkan.
b. Tata tertib pencalonan ketua DEMA diatur oleh Senat Mahasiswa tingkat
perguruan tinggi.
c. Komposisi panitia terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Anggota.
d. Tugas panitia melaksanakan penjaringan bakal calon, penetapan calon, dan
pelaksanaan pemilihan ketua Dema.
e. Unsur panitia terdiri atas perwakilan lembaga-lembaga kemahasiswaan.
f. Kriteria panitia:
i. Berstatus sebagai mahasiswa aktif yang dibuktikan dengan
menunjukkan slip pembayaran SPP.
ii. Pernah menjadi pengurus lembaga intra kampus.
iii. Bersedia menjadi panitia yang dibuktikan dengan pernyataan
tertulis.
iv. Tidak diperkenankan mencalonkan diri sebagai kandidat/calon
ketua DEMA.
v. Minimal menduduki semester IV dan maksimal semester VIII.
g. Panitia menyampaikan hasil pemilihan kepada Senat Mahasiswa untuk
diteruskan kepada pimpinan universitas untuk tingkat universitas dan
pimpinan fakultas untuk tingkat fakultas dengan melampirkan berita acara
pemilihan.
h. Penyampaian hasil pemilihan dilakukan paling lambat 7 hari setelah
pemilihan.
i. Pimpinan universitas untuk tingkat universitas dan pimpinan fakultas untuk
tingkat fakultas menetapkan dan melantik pengurus DEMA terpilih.
j. Pemilihan Ketua DEMA dilaksanakan dengan menggunakan sistem
perwakilan.

Draft MPM
Komisi Keorganisasian SEMA-U
C. Himpunan Mahasiswa Jurusan
1. Senat Mahasiswa Fakultas/ membentuk panitia pemilihan berdasarkan tata
tertib pemilihan dan diusulkan ke Dekan/Ketua untuk ditetapkan.
2.Tata tertib pencalonan ketua HMJ/HM-PS diatur oleh Senat Mahasiswa
Fakultas.
3. Komposisi panitia terdiri atas Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Anggota.
4. Tugas panitia melaksanakan penjaringan bakal calon, penetapan calon, dan
pelaksanaan pemilihan ketua HMJ/HM-PS.
5. Unsur panitia berasal dari perwakilan Komisariat Mahasiswa (kosma) pada
masing-masing kelas.
6. Kriteria panitia:
a. Berstatus sebagai mahasiswa aktif yang dibuktikan dengan menunjukkan
slip pembayaran SPP.
b. Bersedia menjadi panitia yang dibuktikan dengan pernyataan tertulis.
c. Tidak diperkenankan mencalonkan diri sebagai kandidat/calon ketua
HMJ/HM-PS
d. Minimal menduduki semester IV dan maksimal semester VIII

BAB IX
Pertanggungjawaban
Pasal 20
1) SEMA-U menyampaikan laporan pertanggung jawabannya kepada mahasiswa dalam
MUSTI-U
2) DEMA-U menyapaikan laporan pertanggung jawabannya kepada SEMA-U dalam
MUSTI-U
3) UKM/UKK sebagai unit mahasiswa otonom, maka bertanggung jawaban kepada
anggotanya sesuai dengan AD/ART masing-masing
4) SEMA-F menyampaikan lpaoran pertanggung jawabannya kepada mahasiswa dalam
MUSTI-F
5) DEMA-F menyampaikan laporan pertanggung jawabannya kepada SEMA-U dalam
MUSTI-F
6) HMJ/HM-PS bertanggung jawabanya kepada mahasiswa yang disampaikan dalam
MUSKOM

Draft MPM
Komisi Keorganisasian SEMA-U
BAB X
Lambang
Pasal 21
Lambang keluarga mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung menunjukkan lambang
universitas. Untuk lebih jelas tercantum pada peraturan Menteri agama RI nomor 14 tahun 2015.

BAB XI
Pembiayaan dan Laporan Pertanggung Jawaban
Pasal 22
Pembiayaan
1) Sumber Pembiayaan Organisasi Kemahasiswaan Intra Universitas terdiri atas :
a) Angaran UIN Sunan Gunung Djati Bandungyang bersumber dari badan Layanan
Umum (BLU)
b) Usaha-usaha lain yang halal dan tidak mengikat.
2) Alokasi dana dan mekanisme penggunaan anggaran kegiatan kemahasiswaan diatur dalam
peraturan tersendiri.

Pasal 23
Laporan Pertanguung Jawaban Kegiatan dan Keuangan
1) Laporan dan pertanggung Jawaban Kegiatan dan Keuangan adalah laporan pertanggung
jawaban pelaksanaan program dan penggunaan keuangan dari kegiatan yang telah
dilaksanakan.
2) Pelaksanaan program dan penggunaan keuangan dipertanggung jawabkan kepada Rektor
sesuai peraturan yang berlaku.

BAB XII
Sanksi
Pasal 24
1. Sanksi Ringan berupa peringatan tertulis diberikan apabila:
a. Mengabaikan arahan pimpinan
b. Menyalahgunakan secretariat Ormawa untuk kepentingan pribadi
c. Tidak memelihara inventaris dan fasilitas kampus.
2. Saksi Sedang berupa pemblokiran anggaran diberikan apabila:
a. Menyalahgunakan wewenang atas nama Ormawa
b. Tidak membuat laporan kegiatan
c. Mengadakan kegiatan yang tidak sejalan dengan visi, misi, dan tujuan
PTKI.
3. Sanksi berat berupa pembekukan Ormawa apabila:
a. Melanggar Pedoman Umum Ormawa

Draft MPM
Komisi Keorganisasian SEMA-U
b. Melanggar AD/ART Ormawa
c. Tidak beraktifitas selama 6 bulan atau tidak berkembang atau tidak
mempunyai anggota yang signifikan
d. Mengalami konflik internal pengurus yang berkepanjangan
e. Mengadakan kegiatan yang tidak sejalan dengan visi, misi, dan tujuan
Kementerian Agama RI.
4. Yang berwenang memberikan sanksi adalah Pimpinan PTKI, Rektor/Ketua
atau Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan PTKI atas
rekomendasi dari Senat Mahasiswa.

BAB XIII
Ketentuan tambahan dan ketentuan peralihan
Pasal 25
Ketentuan tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam konstitusi UIN Sunan Gunung Djati Bandung akan diatur
kemudian.

Pasal 26
Ketentuan Peralihan
Semua organisasi kemahasiswaan intra Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
Bandung yang telah definitif pada saat ditetapkannya konstitusi UIN Sunan Gunung Djati
Bandung ini, maka bersifat Passing Out sampai berakhir masa Jabatan. Bagi Organisai
Kemahasiswaan yang belum terbentuk maka menyesuaikan dengan konstitusi ini.

BAB XIV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 27
Dengan berlakunya keputusan ini. Pedoman organisasi kemahasiswaan intra UIN Gunung
Djati Bandung sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.

Draft MPM
Komisi Keorganisasian SEMA-U

Anda mungkin juga menyukai