0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
340 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar Islam dan kedudukan wanita menurut Islam. Konsep dasar Islam terdiri dari tiga bagian yaitu ontologi, estimologi, dan aksiologi. Ontologi membahas tentang iman dan rukun Islam. Estimologi membahas tentang roh, tufiah, tamyiz, dan rosid. Sedangkan kedudukan wanita menurut Islam adalah makhluk yang memiliki kedudukan tinggi berdasarkan dalil hadis dan sunnah Nabi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar Islam dan kedudukan wanita menurut Islam. Konsep dasar Islam terdiri dari tiga bagian yaitu ontologi, estimologi, dan aksiologi. Ontologi membahas tentang iman dan rukun Islam. Estimologi membahas tentang roh, tufiah, tamyiz, dan rosid. Sedangkan kedudukan wanita menurut Islam adalah makhluk yang memiliki kedudukan tinggi berdasarkan dalil hadis dan sunnah Nabi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar Islam dan kedudukan wanita menurut Islam. Konsep dasar Islam terdiri dari tiga bagian yaitu ontologi, estimologi, dan aksiologi. Ontologi membahas tentang iman dan rukun Islam. Estimologi membahas tentang roh, tufiah, tamyiz, dan rosid. Sedangkan kedudukan wanita menurut Islam adalah makhluk yang memiliki kedudukan tinggi berdasarkan dalil hadis dan sunnah Nabi.
Berbicara mengenai permasalahan kemanusiaan dan sosial tidak bisa terlepas
dari pola relasi pengambilan keputusan antara laki-laki dan perempuan. Dari konstruk sosial yang terjadi sering kali menempatkan perempuan sebagai warga negara kelas dua sehingga ketidak adilan gender lebih banyak dialami oleh kaum perempuan. Menengok kembali salah satu tujuan Millennium Development Goals yang ditanda tangani oleh negara-negara berkembang termasuk Indonesia salah satunya, yakni mempromosikan kesetaraan serta keadilan gender dengan memberdayakan perempuan. Maka sangatlah penting sebagai pengingat dan pemerhati isu-isu sosial untuk turut membangun, mewujudkan dan mempromosikan keadilan gender melalui kebijakan, budaya dan bentuk program yang terimplementasikan. Memang melihat dari konstruk sosial bias Gender itu sering terjadi pada perempuan, maka dari itu banyak yang mengartikan Gender hanyalah milik perempuan padahal tidak, jika di survei bias gender itu tidak hanya terjadi pada perempuan saja tetapi pada laki-laki pun bisa, bias gender dapat terjadi layaknya laki-laki yang merasa terdiskriminasi, ketimpangan, kekerasan dan lain sebagainya itu bisa dikatakan sebagai bias gender. Berbicara konsep dasar islam, memiliki 3 kata yang mempunyai arti. 1. Konsep adalah suatu rancangan yang difahami. 2. Dasar adalah asas atau aturan 3. Islam adalah agama yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW, berpedoman pada kitab suci al-Qur’an yang diturunkan ke dunia melalui wahyu dari Allah SWT. Islam adalah rahmat dan islam juga damai. Karena seperti yang dicontohkan oleh nabi muhammad. Dari satu kalimat yang mempunyai tiga arti juga terbagi lagi didalam kerangka dasar menjadi 3 bagian : ontologi, estimologi dan aksiologi. 1. Ontologi (cabang ilmu filsafat yang berhubungan dengan hakikat hidup) Kaki Pertama di ibaratkan dengan Iman, rukun iman ada 6 (Iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman kepada kitab allah, iman kepada rosul,iman kepada qodo dan qodar, iman kepada hari akhir). Rukun iman itu kita wajib mempercayainya. Kaki kedua di ibaratkan dengan rukun islam, rukun islam ada 5 (Syahadat, Sholat, Puasa, Zakat, Haji jika mampu). Bukan hanya hafal tentang rukun islam itu apasaja, akan tetapi diharuskan kita mengerjakannyarukun-rukun tersebut akan tetapi haji itu wajib jika mampu saja. Kaki ketiga ihsan adalah ketika sholat kita seakan-akan melihat allah dan jikalau tidak maka seakan-akan allah melihat kita. Lebih singkatnya, jasad kontak dengan manusia hati kontak dengan allah. Dan semisal orang awam menanyakan tentang keberadaan allah, jawab saja. Diibaratkan bertanya pada pada ikan, air ada dimana? Pasti jawabanya ada dimana-mana. Disamping kanan, samping kiri, bagian atas, bagian bawah. Pastinya ada dimana-mana. 2. Estimologi a. Roh adalah suatu unsur yang ada di jasad yang diciptakan tuhan sebagai penyebab adanya hidup (kehidupan). b. Tufiah (Insting), adalah pola tingkah laku yang bersifat turun-temurun yang dibawa sejak lahir. c. Tamyiz adalah ketika seorang anak yang dapat membedakan antara yang baik dan buruk. d. Rosid adalah orang yg menempuh jalan yg benar; orang yg adil dan ikhlas dl tingkah laku dan perbuatan. Kedudukan Wanita menurut Hadis Rasulullah Disebutkan dalam salah satu riwayat bahwa suatu ketika sayyidina Umar bin Khattab ra. Suatu ketika tersenyum dan tidak lama kemudian ia menangis. Tersenyum dan menangis, dua kata yang mewakili keadaannya saat itu. Para sahabat yang lain heran dan menganggap ada kejanggalan yang terjadi pada diri sang pemimpin Islam tersebut. Maka salah seorang di antara mereka bertanya kepada sayyidina Umar mengenai sesuatu yang menyebabkan ia bersikap seperti itu, lalu amirul mukminin menjawab pertanyaan sahabatnya dengan menjelaskan bahwa ia tertawa karenaa mengingat sikap dan perbuatannya ketika ia masih berada dalam kekafiran. Di mana suatu ketika ia bepergian dengan membawa patung yang terbuat dari roti yang kemudian disembah dalam perjalanannya. Akan tetapi dalam perjalanannya tersebut sang amir merasa lapar dan tidak ada yang bisa dimakan, akhirnya ia mencabut hidung patung tuhannya yang terbuat dari roti kemudian ia makan hidung tersebut. Sedangkan penyebab ia menangis karena mengingat sikap dan perbuatannya ketika istrinya melahirkan dan ternyata anak yang lahir adalah seorang wanita. Maka Umar mengambil anak tersebut lalu ia kuburkan hidup-hidup disebabkan adanya anggapan bahwa wanita adalah sebuah aib atau mungkin menjadi pintu masuk kehinaan dalam lingkungan keluarga terhormat. Wanita dalam Islam adalah makhluk yang memiliki kedudukan yang tinggi, di mana sebelumnya mereka tidak memiliki nilai dan penghargaan. Banyak dalil yang menunjukkan hal tersebut, termasuk hadis dan sunnah Nabi, maka di sana ditemukan beberapa sabda Nabi yang mengangkat derajat wanita.