Anda di halaman 1dari 15

SEJARAH HMPS PTP

Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian merupakan Program Studi yang berada pada
naungan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar sesuai dengan SK Penugasan
Penyelenggaraan Program Studi yang disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Surat nomor : 974/E/T/2011 pada tanggal 8
Juli 2011. Pimpinan Universitas (Rektor) pada awal pembentukan Program Studi Pendidikan
Teknologi Pertanian di tahun 2011 adalah Bapak Prof. Dr. H. Arismunandar, M.Pd., dan Dekan
Fakultas Teknik yaitu Bapak Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP.

HMPS PTP Mulai pada tahun 2011 bulan November.Muhammad Reski Sujono adalah
mendirikan himpunan. Pertemuan pertama dengan angkatan 2011 dilakukan untuk memilih
ketua panitia Musyawarah Besar Himpunan Pendidikan Teknologi Pertanian, Ahmad akbar
sebagai ketua panitia musyawara besar. Muhammad Reski Sujono dan Ahmad Akbar sebagai
badan perumus Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), dan Garis Besar
Haluan Organisasi (GBHO). Edi Abdullah dan Khaidir Rahman membuat Logo
Himpunan.Terhambatnya kerja kepanitiaan disebabkan gelombang intervensi yang semakin
besar dan adanya insiden.Gelombang intervensi tidak mengahalagi dalam pelaksanaan dalam
pembentukan himpunan.

November 2012 Muhammad Reski Sujono dan Ketua Panitia Mubes menghadap bersama
Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian dan PD 3 FT UNM untuk menyampaikan
tentang adanya rencana mendirikan himpunan pertanian dan diterima dengan baik oleh Ketua
Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian dan PD 3 FT UNM Ketika semua administrasi
dalam mendirikan himpunan telah dirampungkan dan AD, ART dan GBHO telah selesai maka
pada tanggal 19 januari 2013 dilangsungkan musyawarah besar himatepa untuk pertama kalinya.
Adapun calon ketua umum pada saat itu antara lain Diki Wahyudi, Muhammad Reski Sujono,
Ahmad Akbar, Lanu Ihsan, Antri Jayadi, Nataniel Dendang, dan Darmawangsyah.Pada tanggal
20 januari dilakukan pemilihan umum dan Muhammad Reski Sujono terpilih sebagai ketua
himpunan Pertama dengan peroleh suara 43, dan pelantikan dilaksanakan pada tanggal 08
Februari 2013.

Himpunan Mahasiswa merupakan media bagi anggotanya untuk mengembangkan pola pikir,
potensi, dan kepribadian yang berkaitan dengan disiplin ilmunya agar siap terjun ke masyarakat.
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) atau Himpunan Mahasiswa Program Studi (MHPS) berada
di tingkat fakultas dan berada di bawah kordinasi Senat Mahasiswa atau BEM Fakultas, sehingga
seluruh kegiatannya harus berafiliasi ke program Senat Mahasiswa.
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) adalah organisasi mahasiswa yang berfungsi sebagai
wadah kegiatan kemahasiswaan yang berkedudukan di jurusan.Sedangkan Himpunan Mahasiswa
Program Studi (HMPS) adalah organisasi mahasiswa yang berfungsi sebagai wadah kegiatan
kemahasiswaan yang berkedudukan di program studi.

Kepengurusan HMPS terdiri atas:

Ketua

Sekretaris

Bendahara

Ketua-ketua Bidang sesuai kebutuhan

Pungurus HMPS mempunyai hak :

Menyampaikan pendapat, usul kepada Pimpinan Jurusan/Program Studi, dan atau BEMFA

Mendapat pembinaan, pembimbingan dan pendampingan dari pembina, pembimbing dan


pendamping

HMPS bertanggung jawab secara fungsional kepada mahasiswa, dalam hal Ketua
HMJ/HMPS dipilih langsung melalui Pemilu Raya Mahasiswa dan dalam hal HMJ/HMPS tidak
dipilih secara langsung melalui Pemilu Mahasiswa, HMJ/HMPS bertanggung jawab kepada
mahasiswa dalam lingkungan Jurusan/Program Studinya mekanismcnya akan diatur oleh HMJ
bersama SFFA. HMPS mempunyai fungsi penunjang eksekusi/pc aspirasi mahasiswa dalam
lingkungan Jurusan/Program. HMPS berkedudukan di tingkat Jurusan/Program Studi. HMPS
membina dan mengembangkan profesi dan bidang keilmuan mahasiswa sesuai dengan
Jurusan/Program Studinya.

Perwakilan mahasiswa yang dapat menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa,


menetapkan garis besar program, dan melaksanakan berbagai kegiatan yang telah ditentukan.

Komunikasi gagasan antar mahasiswa

Pengembangan potensi dan jati diri mahasiswa sebagai insan akademik yang lengkap dan utuh.

Pengembangan keterampilan berorganisasi, manajemen, dan jiwa kepemimpinan.

Pembinaan dan pengembangan jiwa kepemimpinan yang bisa berpotensi menjadi kader-kader
bangsa dimasa depan.

Memelihara dan mengembangkan ilmu pengetahuan, seni, dan teknologi yang dilandasi oleh
norma-norma akademik, etika, moral, agama, dan berwawasan kebangsaan
HMPS sebagai badan koordinasi pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan di jurusan.

Himpunan Mahasiswa Jurusan berkedudukan sebagai wadah kemahasiswaan yang merupakan


kelengkapan jurusan.

Tugas pokok HMJ ialah menyelenggarakan kegiatan ekstrakulikuler dan kokulikuler yang
bersifat penalaran sesuai dengan program studi jurusan.

Himpunan Mahasiswa Program Studi adalah Organisasi Kemahasiswaan sebagai Lembaga


Eksekutif di setiap Program Studi, yang hanya melaksanakan kegiatan penalaran dan keilmuan,
dan bertanggungjawab kepada Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Fungsi Organisasi

Menentukan Visi dan Misi HMPS/HIMA

Menjalankan Ketetapan Garis-garis Besar Haluan Kerja HMPS/HIMA yang ditetapkan MPM

Membuat Program Kerja Himpunan Mahasiswa Program Studi

Melaksanakan kegiatan Himpunan Mahasiswa Program Studi

Melaksanakan koordinasi dengan BEM atas program kerjanya

Meminta persetujuan kegiatan kepada Ketua Program Studi masing-masing

Membuat laporan pertanggungjawaban

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS), yaitu organisasi kemahasiswaan di


tingkat program studi, yang bertugas dan berfungsi menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler
di bidang penalaran dan pengembangan profesi sesuai dengan program studi.

Organisasi HMPS pada intinya membuka cakrawala pengetahuan juga memperluas


pengalaman seseorang sehingga kecakapan hidupnya bertambah.Selain wawasan dan
pengalaman, aktif dalam sebuah organisasi juga membuat seseorang memiliki rantai pertemanan
yang luas dan positif sehingga waktu dan pikirannya diarahkan pada hal-hal yang positif
pula.untuk melatih diri mengenai kepemimpinan, melatih diri dalam bekerja sama untuk
mencapai tujuan, melatih mental berhadapan dengan banyak orang, melatih kemampuan
berbicara di hadapan orang banyak, memperluar jaring pertemanan atau network, memperluas
ilmu pengetahuan, wawasan juga pengalaman

Adapun kegiatan HMJ umumnya hanya terbatas pada kegiatan di tingkat jurusan, khususnya
dalam rangka pengkajian dan pengembangan keilmuan setiap jurusan. Jadi, setiap fakultas bisa
terdapat beberapa HMJ, sehingga untuk sebuah fakultas yang tidak terdapat dua atau lebih
jurusan, tidak perlu dibentuk HMJ di fakultas tersebut.
SUSUNAN KEPENGURUSAN HMJ terdiri dari:

1. Seorang Ketua

2. Seorang Wakil Ketua

3. Seorang Sekretaris

4. Seorang Bendahara

5. Beberapa orang anggota pengurus lainnya sesuai dengan kebutuhan).

Pengurus HMJ dipilih dalam pemilihan raya yang melibatkan seluruh mahasiswa di tingkat
jurusan.Oleh karena prinsip "dari" "oleh" dan "untuk" mahasiswa, dengan demikian maka
seluruh konsekuensi biaya dan dana yang ditimbulkannya akan menjadi tanggung jawab dan
beban setiap HMJ, kecuali adanya kebijakan dari organisasi kemahasiswaan setingkat di atasnya
(dalam hal ini Senat Mahasiswa/BEM Fakultas) atau Dekan Fakultas.

KERANGKA BERFIKIR ILMIAH

berpikir ilmiahBerfikir ilmiah adalah prosedur, cara dan tekhnik memperoleh pengetahuan, serta
untuk membuktikan benar salahnya suatu hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya. Metode
ilmiah ini adalah sebuah prosedur yang digunakan para ilmuan dalam pencarian kebenaran baru.
Dilakukannya dengan cara kerja sistematis terhadap pengetahuan baru, dan melakukan
peninjauan kembali kepada pengetahuan yang telah ada.

Tujuan dari penggunaan metode ilmiah ini yaitu agar ilmu berkembang dan tetap eksis dan
mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi. Kebenaran dan kecocokan kajian ilmiah,
akan terbatas pada ruang, waktu, tempat dan kondisi tertentu. Metode ilmiah dipengaruhi oleh
unsur alam yang berubah dan bergerak secara dinamik dan teratur. Kondisi alam yang diduga
para filosof karena adanya asas tunggal dari alam (natural law). Filosof yakin, bahwa natural law
telah menjadi salah satu sebab adanya ketertiban alam. Ketertiban akan diangkat dan harus
diletakkan sebagai objek ukuran dalam menentukan kebenaran. Corak-corak metodis yang
sandarannya pada kondisi alam, yang dinamik dan teratur, harus diakui telah meneyebabkan
lahirnya ilmu pengetahuan dengan sifat dan kecendrungan yang positivistic. Ilmu selalu
berkembang dalam ukuran-ukuran yang konkrit dengan model dan pendekatan serta eksperimen
dan observasi.

Dalam perkembangan selanjutnya model dan cara berfikir demikian telah memperoleh gugatan.
Karena, tidak semua ilmu dapat didekati dengan model yang sama. Dengan ditemukannya
metode berfikir ilmiah, secara langsung telah menyebabkan terdinya kemajuan dalam ilmu
pengetahuan. Manusia bukan saja hidup dalam ritmis modernisasi yang serba mudah dan
menjanjkan. Lebih dari itu semua, manusia dapat menggapai sesuatu yang sebelumnya seolah
tidak mungkin. Manusia tidak lagi berpangku tangan, terhadap apa yang menjadi kehendak alam.

Pembagian Berpikir

Akal Merupakan Salah Satu Unsur Kejiwaan Di Samping Rasa . Berpikir dapat Dilihat Secara
Alamiah Dan Ilmiah.

1. Berpikir Alamiah

Pola Penalaran Berdasarkan Kebiasaan Sehari-Hari Dari Pengaruh Alam Sekelilingnya.


Misalnya penalaran tentang panasnya api yang dapat membakar.

2. Berpikir Ilmiah

Pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan cermat. Berpikir ilmiah adalah
landasan atau kerangka berpikir penelitian ilmiah. Untuk melakukan kegiatan ilmiah secara baik
diperlukan sarana berpikir. Tersedianya sarana tersebut memungkinkan dilakukannya penelaahan
ilmiah secara teratur dan cermat. Penguasaan sarana berpikir ilmiah ini merupakan suatu hal
yang bersifat imperatif bagi seorang ilmuwan. Tanpa menguasai hal ini maka kegiatan ilmiah
yang baik tak dapat dilakukan . Metode berpikir ilmiah memiliki peranan penting dalam
membantu manusia untuk memperoleh pengetahuan cakrawala baru dalam menjamin eksistensi
kehidupan manusia. Dengan menggunakan metode berfikir ilmiah, manusia terus
mengembangkan pengetahuannya.

Ada 4 cara manusia memperoleh pengetahuan:

1. Berpegang pada sesuartu yang telah ada (metode keteguhan)

2. Merujuk kepada pendapat ahli

3. Berpegang pada intuisi (metode intuisi)

4. Menggunakan metode ilmiah

Dari ke empat itulah, manusia memperoleh pengetahuannya sebagai pelekat dasar kemajuan
manusia. Namun cara yang ke empat ini, sering disebut sebagai cara ilmuan dalam memperoleh
ilmu. Dalam praktiknya, metode ilmiah digunakan untuk mengungkap dan mengembangkan
ilmu, melalui cara kerja penelitian. Kebenaran ilmiah yang meskipun dikuasai oleh
relativitasnya, selalu berpatokan kepada beberapa hal mendasar, yaitu:

1. Adanya teori yang dijadikan dalil utama dalam mengukur fakta-fakta aktual.

2. Adanya data-data yang berupa fakta atau realitas senyatanya dan realitas dalam dokumen
tertentu.

3. Adanya pengelompokkan fakta dan data yang signifikan.

4. Adanya uji validitas.

5. Adanya penarikan kesimpulan yang operasional

6. Adanya fungsi timbal balik antara teori dan realitas.

7. Adanya pengembangan dialektika terhadap teori yang sudah teruji.

8. Adanya pembatasan wilayah penelitian yang proporsional.

Ciri-ciri tersebut merupakan “citra” ilmu pengetahuan dan metode ilmah. Oleh karena itu,
menurut Juhaya S. Pradja (1997), metode ilmiah dimulai dengan pengamatan-pengamatan,
kemudian memperkuat diri dengan pengalaman dan menarik kesimpulan atas dasar pembuktian
yang akurat.

Langkah metode ilmiah berpijak pada pertanyaan di seputar pada 3 hal, yaitu:

a. Kemana arah yang hendak dituju ?

b. Bagaimana dan kapan mulai bergerak ?

c. Mampukah melakukan langkah dan gerakan yang sesuai dengan maksud yang ditargetkan
benarkah telah mulai bergerak ?

Metode ilmiah dimulai dengan usaha untuk konsisten dalam berfikir ilmiah. Dalam kerangka
berfikir ilmiah, logika merupakan metode meluruskan pemikiran, baik dalam pendekatan
deduktif maupun induktif. Metode ilmiah pun harus berpedoman pada paradigma tentang
kebenaran indrawi yang positif, karena hal itu akan lebih membuktikan relevansi antara teori dan
realitas secara apa adanya.
Sarana Berpikir Ilmiah

1. Hakekat dan sarana berfikir Ilmiah

Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai
langkah yang harus ditempuhnya. Pada langkah tertentu biasanya diperlukan sarana yang tertentu
pula. Oleh sebab itulah maka sebelum kita mempelajari sarana-sarana berpikir ilmiah ini
seyogyanya kita telah menguasai langkah-langkah dalam kegiatan langkah tersebut. Dengan
jalan ini maka kita akan sampai pada hakekat sarana yang sebenarnya sebab sarana merupakan
alat yang membantu dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan kata lain, sarana ilmiah
mempunyai fungsi-fungsi yang khas dalam kaitan kegiatan ilmiah secara menyeluruh .

Dalam proses pendidikan, sarana berpikir ilmiah ini merupakan bidang studi tersendiri. Dalam
hal ini kita harus memperhatikan 2 hal, yaitu :

a. Sarana ilmiah bukan merupakan kumpulan ilmu, dalam pengertian bahwa sarana ilmiah itu
merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah. Seperti
diketahui, salah satu diantara ciri-ciri ilmu umpamanya adalah penggunaan induksi dan deduksi
dalam mendapatkan pengetahuan. Sarana berpikir ilmiah tidak mempergunakan cara ini dalam
mendapatkan pengetahuannya. Secara lebih jelas dapat dikatakan bahwa ilmu mempunyai
metode tersendiri dalam mendapatkan pengetahuaannya yang berbeda dengan sarana berpikir
ilmiah.

b. Tujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah adalah untuk memungkinkan kita untuk menelaah
ilmu secara baik. Sedangkan tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk mendapatkan
pengetahuan yang memungkinkan kita untuk dapat memecahkan masalah kita sehari-hari. Dalam
hal ini maka sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang ilmu untuk
mengembangkan materi pengetahuaannya berdasarkan metode ilmiah .

2. Fungsi Sarana Berpikir Ilmiah


Sarana ilmiah mempunyai fungsi yang khas, sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan dalam
kaitan kegiatan ilmiah secara keseluruhan.

Sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan
materi pengetahuannya pada dasarnya ada tiga :

Bahasa ilmiah

Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran seluruh proses
berpikir ilmiah.

Yang dimaksud bahasa disini ialah bahasa ilmiah yang merupakan sarana komunikasi ilmiah
yang ditujukan untuk menyampaikan informasi yang berupa pengetahuan, syarat-syarat :

1) Bebas dari unsur emotif

2) Reproduktif

3) Obyektif

4) Eksplisit

Bahasa pada hakikatnya mempunyai dua fungsi utama yakni, pertama, sebagai sarana
komunikasi antar manusia, dan kedua, sebagai sarana budaya yang mempersatukan kelompok
manusia yang mempergunakan bahasa tersebut. Bahasa adalah unsur yang berpadu dengan
unsur-unsur lain di dalam jaringan kebudayaan. Pada waktu yang sama bahasa merupakan sarana
pengungkapan nilai-nilai budaya, pikiran, dan nilai-nilai kehidupan kemasyarakatan. Oleh karena
itu, kebijaksanaan nasional yang tegas di dalam bidang kebahasaan harus merupakan bagian
yang integral dari kebijaksanaan nasional yang tegas di dalam bidang kebudayaan.

Ebi ardiansyah, Materi kerangka berfikir Ilmiah,


http://ebhyardiansyah.blogspot.co.id/2013/05/materi-kerangka-berfikir-ilmiah.html

Heriyanto, Hussain, Paradigma holistik Dialog Filsafat, Sains, dan Kehidupan Menurut Shadra
dan Whitehead, (Jakarta Selatan: Teraju, 2003)

Morisama fahreza, kerangka berfikir ilmiah,


http://morisamafahreza.blogspot.co.id/2012/01/kerangka-berpikir-ilmiah.html
KEMAHASISWAAN

Sejarah dunia adalah sejarah orang muda, apabila angkatan muda mati rasa, maka matilah
sejarah sebuah bangsa -Pramoedya Ananta Toer

Mahasiswa mempunyai peranan penting dalam mengubah sejarah kebangsaan dan perjalanan
demokrasi di Indonesia. Catat saja bagaimana peranan mahasiswa mampu merubah wajah
perpolitikan saat ini dengan gerakan reformasinya.

Jauh beberapa tahun kebelakang kita mengenal angkatan gerakan kemahasiswaan dengan segala
momentum sejarah kebangsaan di tanah air.

Gerakan Mahasiswa Tahun 1966

Dikenal dengan istilah angkatan 66, gerakan ini adalah awal kebangkitan gerakan mahasiswa
secara nasional, dimana sebelumnya gerakan-gerakan mahasiswa masih bersifat kedaerahan.
Tokoh-tokoh mahasiswa saat itu adalah mereka yang saat ini berada pada lingkar kekuasaan atau
pernah pada lingkar kekuasaan.

Sebut saja Akbar Tanjung yang pernah menjabat sebagai Ketua DPR (Dewan Perwakilan
Rakyat) periode tahun 1999-2004. Dia adalah salah satu aktivis mahasiswa angkatan 66 tersebut.

Angkatan 66 mengangkat isu Komunis sebagai bahaya laten Negara. Gerakan ini berhasil
membangun kepercayaan masyarakat untuk mendukung mahasiswa menentang Komunis yang
ditukangi oleh PKI (Partai Komunis Indonesia).

Kala itu Eksekutif beralih dan berpihak kepada rakyat dengan dikeluarkannya SUPERSEMAR
(surat perintah sebelas maret) dari Presiden Sukarno kepada penerima mandat Suharto. Peralihan
ini menandai berakhirnya ORLA (orde lama) dan berpindah kepada ORBA (orde baru).

Angkatan 66 pun mendapat hadiah yaitu dengan banyaknya aktivis 66 yang duduk dalam kabibet
pemerintahan ORBA.

Gerakan Mahasiswa Tahun 1972

Gerakan ini dikenal dengan terjadinya peristiwa MALARI (Malapetaka Lima Belas Januari).
Tahun angkatan gerakan ini menolak produk Jepang dan sinisme terhadap warga keturunan.

Kota Jakarta masih menjadi barometer pergerakan mahasiswa nasional, tokoh mahasiswa yang
mencuat pada gerakan mahasiswa seperti Hariman Siregar, sedangkan mahasiswa yang gugur
dari peristiwa ini adalah Arif Rahman Hakim.

Gerakan Mahasiswa Tahun 1980-an.


Gerakan pada era ini tidak popular, karena lebih terfokus pada perguruan tinggi besar saja.
Puncaknya tahun 1985 ketika Mendagri (Menteri Dalam Negeri). Saat itu Rudini berkunjung ke
ITB. Kedatangan Mendagri disambut dengan Demo Mahasiswa dan terjadi peristiwa pelemparan
terhadap Mendagri. Buntutnya Pelaku pelemparan yaitu Jumhur Hidayat terkena sanksi DO
(Droup Out) oleh pihak ITB. Pada pemilu 2004 lalu Jumhur menjabat sebagai Sekjen Partai
Serikat Indonesia / PSI).

Gerakan Mahasiswa Tahun 1990-an

Isu yang diangkat pada Gerakan era ini sudah mengkerucut, yaitu penolakan diberlakukannya
terhadap NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus / Badan Kordinasi Kampus). NKK/BKK
ini membekukan Dewan Mahasiswa (DEMA/DM) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Pemberlakuan NKK/BKK mengubah format organisasi kemahsiswaan dengan melarang


Mahasiswa terjun ke dalam politik praktis, yaitu dengan SK Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 0457/0/1990 tentang Pola Pembinaan dan Pengembangan Kemahasiswaan di
Perguruan Tinggi, dimana Organisasi Kemahasiswaan pada tingkat Perguruan Tinggi bernama
SMPT (senat mahasiswa perguruan tinggi).

Organisasi kemahasiswaan seperti ini menjadikan aktivis mahasiswa dalam posisi mandul,
karena pihak rektorat yang notabane perpanjangan pemerintah (penguasa) lebih leluasa dan
dilegalkan untuk mencekal aktivis mahasiswa yang berbuat “over”, bahkan tidak segan-segan
untuk men-DO-kan. Mahasiswa hanya dituntut kuliah dan kuliah saja.

Di kampus intel-intel berkeliaran, pergerakan mahasiswa dimata-matai. Maka tidak heran jika
misalnya hari ini menyusun strategi demo, besoknya aparat sudah siap siaga. Karena banyak
intel berkedok mahasiswa.

Pemerintah Orde Baru pun menggaungkan opini adanya pergerakan sekelompok orang yang
berkeliaran di masyarakat dan mahasiswa dengan sebutan OTB (organisasi tanpa bentuk).
Masyarakat pun termakan dengan opini ini karena OTB ini identik dengan gerakan komunis.

Sikap kritis mahasiswa terhadap pemerintah tidak berhenti pada diberlakukannya NKK/BKK,
jalur perjuangan lain ditempuh oleh para aktivis mahasiswa dengan memakai kendaraan lain
untuk menghindari sikap refresif Pemerintah, yaitu dengan meleburkan diri dan aktif di
Organisasi kemahasiswaan ekstra kampus seperti PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam
Indonesia), GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia), PMKRI (Pergerakan Mahasiswa
Katholik Republik Indoenesia) atau yang lebih dikenal dengan kelompok Cipayung.

Gerakan Mahasiswa Tahun 1998

Gerakan mahasiswa era sembilan puluhan mencuat dengan tumbangnya Orde Baru dengan
ditandai lengsernya Soeharto dari kursi kepresidenan, tepatnya pada tanggal 12 mei 1998.
Gerakan mahasiswa tahun sembilan puluhan mencapai klimaksnya pada tahun 1998, diawali
dengan terjadi krisis moneter di pertengahan tahun 1997. Harga-harga kebutuhan melambung
tinggi, daya beli masyarakat berkurang.

Mahasiswa kemudian mulai gerah dengan penguasa ORBA, tuntutan mundurnya Soeharto
menjadi agenda nasional gerakan mahasiswa. Ibarat gayung bersambut, gerakan mahasiswa
dengan agenda reformasi mendapat simpati dan dukungan yang luar biasa dari rakyat.

Mahasiswa menjadi tumpuan rakyat dalam mengubah kondisi yang ada, kondisi dimana rakyat
sudah bosan dengan pemerintahan yang terlalu lama 32 tahun. Politisi diluar kekuasaan pun
menjadi tumpul karena terlalu kuatnya lingkar kekuasaan, dan dikenal dengan sebutan jalur ABG
(ABRI, Birokrat, dan Golkar).

Simbol Rumah Rakyat yaitu Gedung DPR/MPR menjadi tujuan utama mahasiswa dari berbagai
kota di Indonesia. Seluruh komponen mahasiswa dengan berbagai atribut almamater dan
berbagai kelompok tumpah ruah di Gedung Dewan.

Tercatat FKSMJ (Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Jakarta), FORBES (Forum Bersama),
KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) dan FORKOT (Forum Kota) bersatu
untuk satu tujuan yakni turunkan Soeharto.. Sungguh aneh dan luar biasa, elemen mahasiswa
yang berbeda paham dan aliran dapat bersatu.

Memang lengser nya Soeharto seolah menjadi tujuan utama pada gerakan mahasiswa sehingga
ketika pemerintahan berganti, isu utama kembali kepada kedaerahan masing-masing.

Reformasi terus bergulir, perjuangan mahasiswa tidak akan pernah berhenti sampai disini.
Perjuangan dari masa ke masa akan tumbuh jika Penguasa tidak berpihak kepada rakyat.

Dari perjalanan gerakan mahasiswa dari masa ke masa ada persamaan ciri dari gerakan
mahasiswa angkatan 98 dengan gerakan mahasiswa angkatan lainnya, yaitu : sebagai motor
penggerak Pembaharuan dan kepedulian dan Keberpihakan terhadap rakyat.

Aksi demonstrasi mahasiswa yang cukup merata secara nasional pada waktu belakangan ini
menjawab pertanyaan, ke mana gerakan mahasiswa? Aksi mahasiswa terkait penolakan terhadap
revisi Undang-Undang KPK dan beberapa RUU lain menjadi bukti, mereka masih ada dan setia
bersama kepentingan publik.

Bagaimanapun harus diakui, gerakan mahasiswa selalu melekat dengan sejarah perubahan di
negeri ini. Perjalanan politik kebangsaan kita tak pernah lepas dengan peran pemuda dan
mahasiswa yang menyertainya. Jika mengikuti periodisasi, gerakan pemuda dan mahasiswa
terbagi dalam dua tahapan, yakni tahap pra-kemerdekaan dan pasca-kemerdekaan.
Tahap pra-kemerdekaan ditandai dengan tiga fase sejarah. Pertama, berdirinya Boedi Oetomo
sebagai organisasi kepemudaan yang menjadi ikon pergerakan pemuda tahun 1908 dan disebut
juga sebagai era perintis terhadap upaya menyadarkan pemuda kala itu.

KESEKRETARIATAN

Sekretaris ditinjau dari etimologinya adalah secretum yang berarti rahasia.Sekretaris adalah
orang yang membantu seseorang, yaitu pimpinan dalam melaksanakan tugas perkantoran yang
timbul dari tugasnya sebagai pimpinan. Menurut Dr. The Liang Gie (2002:25), mengatakan
bahwa sekretaris adalah seorang petugas yang pekerjaannya menyelenggarakan urusan
suratmenyurat termasuk menyiapkan bagi seorang pejabat penting atau suatu organisasi.

Jadi kesimpulan sekretaris secara umum adalah seorang yang pembantu pimpinan untuk
melakukan pekerjaan kesekretariatan dalam kegiatan tulis menulis, catat mencatat, menyusun
laporan untuk rapat dan menyusun jadwal kegiatan.

Peranan sekretaris secara umum dapat diketahui sebagai berikut:

1. Peran sekretaris terhadap atasan Maksud peran sekretaris terhadap atasan disini adalah:

a) Sebagai perantara saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi orang yang
ingin berhubungan dengan pimpinan.

b) Sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan dalam memenuhi fungsi, tugas, dan
tanggung jawab.

c) Sebagai pelanjut keinginan pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas.

d) Alternatif pemikiran dari pimpinan dalam ide-ide.

e) Sebagai faktor penunjang dalam keberhasilan pekerjaan dan cerminan pimpinan dan bawahan.

2. Peranan sekretaris terhadap bawahan (pimpinan) Yang dimaksud disini yaitu:

a) Penentuan kebijakan yang berlaku bagi pegawai bawahan secara adil, yaitu mengenai
peraturan penempatan pegawai yang sesuai dengan kecakapan dan kemampuan (rule of the
place).

b) Memberikan motivasi kerja kepada pegawai bawahan sehingga pekerjan dapat berjalan lancar
dan berhasil dengan baik.

c) Memberikan rasa bangga dan puas kepada pegawai bawahan dalam menjalankan pekerjaan.

d) Menerima pendapat dan usul bawahan dalam berbagai masalah.


e) Mengadakan pendekatan kepada pegawai untuk lebih mengarahkan dan mengetahui
kelemahan dan kehendak pegawai bawahan sehingga sikap dan tingkah laku sekretaris akan
berpengaruh terhadap pekerjaan pegawai bawahan.

Bagi sekretaris yang ramah dan komunikatif akan memberikan suasana hubungan kerja yang
baik bagi bawahan sehingga segala permasalahan dapat didiskusikan dan dicari penyelesaiannya.

Berikut ini adalah peran, tugas dan tanggungjawab sekretaris sesuai dengan jenisnya meliputi:

1. Sekretaris organisasi Sekretaris organisasi adalah sekretaris yang bekerja atas perintah
pimpinan, memiliki pula wewenang untuk turut membuat rencana, membuat keputusan,
melakukan pengarahan dan pengkoordinasian terhadap seluruh unit yang ada dalam lingkungan.
Tugas sekretaris organisasi adalah menjaga file yang tepat, baik untuk dokumen kertas penting
dan juga untuk yang elektronik, menginformasikan kepada dewan direksi tentang pertemuan dan
agendanya, mengirim laporan tahunan, mengedarkan surat tentang kebijakan perusahaan, dan
rapat. Salah satu tanggung jawab utama seorang sekretaris organisasi adalah mengatur jadwal
pertemuan sesuai dengan Perusahaan dan memastikan pertemuan secara efektif terorganisir.
Selain itu menurut (Rosidah & Ambar Teguh Sulistiyani, 2005:13-14) menjaga catatan
administrasi misalnya: menjaga rincian kontak up-to-date (yaitu nama, alamat dan nomor
telepon) untuk komite manajemen dan anggota biasa dari organisasi, menyusun daftar nama dan
alamat yang berguna untuk organisasi, termasul pejabat yang sesuai atau petugas dari organisasi
sukarela, membuat catatan tentang kegiatan organisasi.

2. Sekretaris organisasi pemerintah Sekretaris organisasi pemerintah menurut Drs. Gering


Supriyadi dan Drs. Tri Guno (2009:39-47) adalah sekretaris yang bekerja pada lembaga
pemerintahan dan pemerintah daerah. Peran sekretaris pemerintah adalah pengantar Kantor
Kabinet, Penasehat Peran dan Sekretariat Layanan. Sekretaris pemerintah bertanggung jawab
untuk menetapkan agenda untuk pertemuan Pemerintah dan Komite Menteri. Selain itu,
sekretaris pemerintah memelihara hubungan konstan dengan semua anggota pemerintah.
Sekretaris pemerintah bertindak 13 sebagai Juru Bicara Pemerintah. Sekretaris pemerintah
melaksanakan tugas-tugas lain yang ditunjuk kepadanya oleh Perdana Menteri.

3. Sekretaris dalam perusahaan adalah seorang karyawan senior di sebuah organisasi sektor
publik dengan status direktur dan bertugas sebagai pengolah administrasi dan hukum, biasanya
dalam bentuk posisi manajerial di atas. Tugas sekretaris perusahaan adalah bertindak dengan
itikad baik untuk kepentingan perusahaan, untuk menghindari konflik kepentingan, tidak untuk
membuat keuntungan dari transaksi rahasia untuk atau atas nama perusahaan. Tanggungjawab
sekretaris perusahaan adalah memberikan saran kepada direksi tentang masalah hukum
umumnya dan mengatur tugas administrasi (PT Persero Kawasan Berikat Nusantara, 1-2).

Sekretaris masa depan dituntut untuk mampu berfikir kritis dan bertindak secara professional.
Professional dalam hal ini adalah bekerja dengan sungguh-sungguh sebagaimana yang dituntut
dalam profesinya. Selanjutnya untuk berfikir kritis diperlukan pengetahuan yang luas baik dalam
bidangnya maupun bidang lain yang masih ada kaitannya bahkan pengetahuan umum yang
dimiliki. Kualifikasi yang harus dipunyai dalam bidang kerja sekretaris sangat banyak ragam
jenisnya menurut Rosidah & Ambar Teguh Sulistiyani (2005:23-24), namun apabila
diklasifikasikan bisa dikategorikan sebagai berikut:

1. Syarat pengetahuan, meliputi:

a) Pengetahuan tentang misi, visi, fungsi, tugas-tugas, struktur organisasi dan personil
organisasi.

b) Pengetahuan yang berhubungan dengan bidang tugasnya, pengetahuan bahasa baik bahasa
Indonesia maupun bahasa asing jika diperlukan

c) Pengetahuan bidang administrasi dan manajerial

2. Syarat keterampilan, artinya sekretaris disamping dituntun mempunyai pengetahuan juga


keterampilan menerapkan pengetahuannya untuk keterampilan kerja. Keterampilan yang dituntut
meliputi: Keterampilan berkomunikasi, korespondensi, tata kearsipan dan terampil dalam
melakukan aktivitas kerja kantor lainnya.

3. Syarat kepribadian, yang memegang peranan penting dalam menunjang kerja bahkan untuk
hal-hal tertentu prasyaratnya kepribadian lebih dominan dibandingkan prasarat lainnya.
Kepribadian yang menarik adalah kepribadian yang dinamis, dewasa, penuh percaya diri,
terbuka, penuh rasa tanggungjawab, loyalitas, sopan dan jujur.

Hal yang menunjang kepribadian meliputi.

a) Dalam penampilan misalnya: kebersihan pribadi, kerapian pribadi, berbusana yang serasi,
penampilan yang menarik.

b) Berbicara yang baik misalnya: intonasi dan volume suara yang enak didengar, penyampaian
yang sistematis.

c) Sikap bisnis misalnya: setia, dapat dipercaya, ramah tamah dan penuh perhatian, dapat
bekerjasama, menghargai waktu.

Organisasi pemerintah dan Sekretaris organisasi

Pengertian organisasi dalam arti statis adalah wadah yang berupa struktur/bagan organisasi,
tempat berkumpulnya orang-orang/anggota yang melaksanakan tugas dalam mencapai tujuan
organisasi. Sedangkan dalam arti dinamis organisasi merupakan suatu proses penetapan dan
pembagian pekerjaan. Pembatasan tugas dan tanggung jawab serta wewenang, hubungan kerja,
sehingga memungkinkan orang-orang/anggota dapat berinteraksi dalam pelaksanaan tugas secara
efektif dan efisien untuk mecapai tujuan organisasi.
Dengan demikian organisasi terdapat 2 aspek menurut Drs. Gering Supriyadi & Drs. Tri Guno
(2009:39) meliputi:

1. Aspek struktur organisasi yang meliputi: pengelompokan orang secara formal dan bagan
organisasi.

2. Aspek proses perilaku yang meliputi: komunikasi, pembuatan keputusan, motivasi dan
kepemimpinan.

Tugas pokok sekretaris organisasi dapat dicontohkan seperti tugas pokok sekretaris negara, tugas
pokok sekretaris jenderal dan tugas pokok nondepartemen.

Jabatan Sekretaris dan Unit Sekretariat yaitu pada pokoknya sekretariat adalah satuan organisasi
yang melakukan pekerjaan pelayanan dalam bidang tata usaha. Namun sejalan dengan
kecenderungan pada jabatan sekretaris, tugas-tugas sebuah sekretriat juga tampak meluas
sehingga sering meliputi bidang-bidang kepegawaian, keuangan, perbekalan dan hubungan
masyarakat. Dengan perkembangan jabatan sekretaris yang begitu luas dari juru tulis sampai
menjadi manajer tingkat atas, maka kini diakui adanya bidang kerja yang disebut “secretaryship”
atau kesekretriatan merupakan profesi dari segenap sekretaris yang bekerja dalam bermacam-
macam organisasi pada semua tingkat jenjang organisasi.

Anda mungkin juga menyukai