Anda di halaman 1dari 10

PENANGANAN

PELANGGARAN HAK DAN


KEWAJIBAN WARGA
NEGARA

Nama Kelompok 4 :
1. Fitriani (10)
2. Melinda Kusuma Wardani Djapur (15)
I.
Pengertian Pelanggaran Hak
Warga Negara

Pelanggaran hak merupakan setiap perbuatan


seseorang atau sekelompok orang termasuk aparat
negara, baik disengaja maupun tidak disengaja
atau kelainan yg secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak
 seseorang.
Contoh pelanggaran hak:

 Membunuh orang.
 Menyakiti orang.
 Melarang anak bersekolah.
 Mendeskriminasi orang.
 Tidak mendapatkan persamaan hukum
 Dilarang Mengeluarkan pendapat
 Tidak mendapatkan Kesempatan Memilih
 Tidak mendapatkan pengajaran
 Tidak mendapatkan pendidikan
II.
Pengertian Pengingkaran Kewajiban
Warga Negara

Pengingkaran Kewajiban adalah pola tindakan warga


negara yang tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana memiliki kewajibannya sendiri sebagai
warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku
atau yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Contoh Pengingkaran Kewajiban:

Tidak membayar pajak kewajiban warga negara untuk membayar pajak.


Padahal kewajiban membayar pajak sudah termuat pada pasal 23 ayat 2
undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi "segala pajak untuk keperluan
negara berdasar undang-undang"
 
Merusak fasilitas umum dan membuang sampah sembarangan. Perbuatan
tersebut juga termasuk pengingkaran terhadap kewajiban warga negara.
 
Merusak fasilitas umum dan membuang sampah sembarangan perbuatan
tersebut juga termasuk pengingkaran terhadap kewajiban warga.
 Seorang siswa tidak pernah belajar dan sellau mencontek pada
saat ujian, perbuatan tersebut merupakan pengingkaran
kewajiban.
 
 Seorang Ayah tidak memberikan nafkah pada keluarganya,
perbuatan tersebut merpakan pengingkaran kewajiban, padahal
kewajiban seorang ayah adalah memberi nafkah terhadap
keluarganya, baik nafkah batin dan materi.
III.
Upaya Penanganan Pelanggaran Hak Dan
Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Cara untuk mengupayakan agar pelanggaran tidak terjadi


bisa dilakukan dengan beragam cara, yakni :
• Dengan adanya supremasi hukum dan demokrasi yang
harus terus kita tegakkan.
• Pendekatan hukum dan pendekatan dialogis bisa kita
kemukakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat
secara luas dalam kehidupan berbangsa serta bernegara.
Karena tentu saja upaya penanganan pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban warga negara harus dilakukan
secara bersama.
• Para pejabat hukum misalnya, harus memberikan contoh yang baik untuk memenuhi
kewajiban dalam memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya serta adil kepada masyarakat.
Selain itu, penegak hukum juga harus memberikan perlindungan terhadap setiap orang dari
perbuatan melawan hukum, dan tentunya hal tersebut sebagai salah satu upaya dalam
menegakkan hukum.
• Upaya selanjutnya yakni harus mengoptimalkan peran berbagai lembaga yang memiliki peran
seperti halnya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Komnas HAM (Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia). Selain itu, beberapa lembaga lainnya yakni Lembaga Ombudsman Republik
Indonesia, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan juga Komisi Nasional Anti
Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) dan berbagai lembaga lainnya.
• Lalu dalam hal meningkatkan kualitas pelayanan publik agar pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara tidak terjadi. Selain itu, upaya selanjutnya yang bisa
dilakukan yakni dengan meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan juga
lembaga-lembaga politik agar terjadi penegakan hak dan kewajiban warga negara.
• Meningkatkan penyebarluasan prinsip-prinsip kesadaran bernegara terhadap
masyarakat juga menjadi salah satu upaya penanganan pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara.
IV.
Hambatan Atau Tantangan
Dalam Penanganan Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

1. Adanya kurang kesadaran dari warga dalam melakukan kewajibannya


2. Kurangnya pengawasan lembaga negara dalam memantau warga
dalam melaksanakan kewajibannya
3. Kurangnya kualitas pelayanan publik sehingga warga yang ingin
melaksanakan kewajiban warga negara pun sulit terlaksana
4. Adanya rasa tidak toleransi dengan yang lain
5. Penyalahgunaan kekuasaan
6. Rasa egois yang terlalu tinggi
7. Kondisi sosial budaya yang berbeda
8. Kesulitan penyampaian informasi dalam komunikasi
9. Kebijakan yang menimbulkan pro dan kontra dalam
masyarakat
10.Rendahnya pemahaman masyarakat tentang HAM
11. Rendahnya kualitas mental aparat penegak hukum di
Indonesia
12.Banyak terjadi penyimpangan seperti korupsi, kolusi, dan
nepotisme yang melanggar hak orang lain .

Anda mungkin juga menyukai