Anda di halaman 1dari 2

Setiap warga negara memiliki hak yang harus dipenuhi dan kewajiban dan wajib

dilaksanakan.

Hak dan kewajiban warga negara ini dijamin oleh negara melalui UUD 1945 dan
sejumlah peraturan perundang-undangan lain.
Namun, berbagai pelanggaran dan pengingkaran kerap terjadi, baik oleh oleh
masyarakat maupun aparat pemerintahan.

Lalu, apa penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban masih terjadi?

Pada dasarnya, keberadaan hak akan selalu berdampingan dengan kewajiban.


Pengingkaran pelaksaksanaan kewajiban warga negara akan berakibat terhadap
pelanggaran hak. Begitu juga sebaliknya.
Terdapat sejumlah faktor yang menjadi penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban warga negara terjadi.
Faktor-faktor penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
tersebut, yakni:

• Sikap egois atau mementingkan diri sendiri. Sikap ini menyebabkan seseorang
selalu menuntut hak, sementara kewajibannya diabaikan;

• Sikap tidak toleran. Sikap ini menyebabkan timbulnya rasa saling tidak menghargai
dan tidak menghormati keberadaan orang lain;

• Penyalahgunaan kekuasaan di dalam masyarakat. Kekuasaan yang dimaksud bukan


hanya pada kekuasaan pemerintah, namun juga bentuk-bentuk kekuasaan lain yang
ada di masyarakat;

• Rendahnya kesadaran berbangsa dan bernegara. Ini dapat membuat seseorang


berperilaku seenaknya dan tidak mempedulikan hak orang lain yang harus dihormati;

• Ketidaktegasan para penegak hukum. Jika para penegak hukum tidak tegas,
pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban akan terus terjadi. Ketertiban dan
keharmonisan pun tidak akan dapat terwujud.

• Penyalahgunaan teknologi. Tak hanya dampak positif, kemajuan teknologi juga


menimbulkan dampak negatif, seperti kejahatan.

- Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara


harus dilakukan secara bersinergi oleh seluruh pihak.

1
Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam mencegah terjadinya
pelanggaran hak dan kewajiban warga negara mulai dari lingkungan sehari-hari.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran hak
dan kewajiban warga negara, yakni:

• Penegakan supremasi hukum. Pendekatan hukum dan dialogis harus dilakukan


untuk melibatkan partisipasi masyarakat;

• Mengoptimalkan peran lembaga-lembaga, selain lembaga tinggi negara, yang


berwenang dalam penegakan hak dan kewajiban warga negara, seperti Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), Ombudsman, Komnas HAM, Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI), dan Komnas Perempuan;

• Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk mencegah terjadinya berbagai bentuk


pelanggaran hak dan kewajiban warga negara oleh pemerintah;

• Meningkatkan pengawasan dari masyarakat dan lembaga politik terhadap setiap


upaya penegakan hak dan kewajiban warga negara;

• Menguatkan kesadaran berbangsa dan bernegara kepada masyarakat melalui


lembaga pendidikan formal dan non formal;

• Meningkatkan profesionalisme aparat keamanan dan pertahanan negara;

• Meningkatkan kerja sama antarkelompok atau golongan;

• Memberi jaminan hak asasi manusia melalui instrumen perundang-undangan.

Terima kasih

sumber
kompas.com Tasum dan Rani Apriani. 2019. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai