Anda di halaman 1dari 8

C.

Kasus Pelanggaran Hak dan


Pengingkaran Kewajiban
Pelaksanaan hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia telah dijamin oleh pemerintah
dalam peraturan perundang-undangan.Setiap warga negara Indonesia hendaknya dapat
melaksanakan hak dan kewajiban secara serasi,selaras dan seimbang.Pelaksanaan hak dan
kewajiban yang tidak seimbang dapat menimbulkan konflik dan ketidakseimbangan dalam
kehidupan masyarakat,bahkan sering terjadi tindakan pelanggaran terhadap warga negara
yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

( KD 3.1.3.1 )

1. Faktor Penyebab Pelanggaran Hak dan Pengingkaran Kewajiban,dibedakan menjadi


dua faktor ,yaitu faktor internal dan faktor eksternal sbb:

a. Faktor Internal,yaitu dorongan untuk melakukan pelanggaran hak dan pengingkaran


kewajiban warga negara yang berasal dari diri pelaku.

Faktor internal penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban kewajiban sbb:

1. Sikap Egois, akan mendorong seseorang untuk melakukan berbagai cara agar haknya dapat
terpenuhui,meskipun dengan melanggara hak orang lain.Contohnya pengendara mobil untuk
menggunakan jalan sesuka hatinya,padahal jalan merupakan fasilitas umum yang dapat
digunakan oleh setiap orang.

2. Rendahnya Kesadaran Terhadap Peraturan,ketidakpatuhan terhadap peraturan dapat


memicu kerugian kepada diri sendiri maupun orang lain.Contohnya pedagang yang berjualan
di trotoar,terkadang mereka tahu adanya peraturan tetapi tidak mengindahkan peraturan tsb
didasarkan atas pemenuhuan kebutuhan hidup.

3. Sikap Tidak Toleran,dapat menyebabkan munculnya perilaku saling tidak menghargai dan
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain sehingga terjadi ketidakharmonisan
dalam kehidupan bermasyarakat.Contohnya orang yang sedang beribadah mempunyai hak
mendapatkan ketenangan,sedangkan orang lain mempunyai kewajiban untuk tidak
mengganggunya

4. Penyalahgunaan Kekuasaan,dapat dilakukan oleh pemerintah selaku pemegang otoritas


kekuasaan,pemerintah terkadang mengabaikan kepentingan publik demi kepentingan
sebagaian golongan.Contohnya : para pejabat melakukan korupsi,mereka telah
menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan dirinya sendiri dan mengabaikan hati
rakyat.

b. Faktor Eksternal,merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu yang berasal dari


lingkungan sekitar.
Faktor eksternal sebagai penyebab terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
dapat diindentifikasikan sbb:

1.Ketidaktegasan Aparat Penegak Hukum,contohnya ada pengendara sepeda motor yang


tidak mengenakan helm saat berkendara tetapi aparat penegak hukum tidak menilangnya

2. Adanya Kesempatan,terkadang terjadinya pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban


tidak selalu didasarkan oleh faktor kesengajaan atau direncanakan,tetapi dilakukan secara
spontan karena adanya kesempatan

3. Minimnya sosialisasi Peraturan dari Pemerintah,dalam hali ini warga negara tidak
murni bisa disalahkan karena pemerintah pun terlibat minimnya sosialisasi peraturan dari
pemerintah sehingga warga menjadi tidak tahu adanya peraturan.

4. Penyalahgunaan Kekuasaan,daat dilakukan oleh oknum pemerintahan selaku pemegang


otitas kekuasaan,contohnya beberapa pejabat melakukan korupsi,mereka telah
menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan diri sendiri dan mengabaikan hak rakyat

5. Terjadinya Krisis Moral dan Karakter Bangsa,disebabkan masyarakat Indonesia belum


sepenuhnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap sikap dan perilaku dalam
kehidupan sehari-hari,hal ini sangat berbahaya karena dapat melumpuhkan segala aspek
kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.Masyarakat Indonesia dianggap memiliki
kesadaran rendah akan nilai kemanusiaan dalam hidup bermasyarakat.Masyarakat indonesia
harus memahami bahwa manusia saling membutuhkan sehingga setiap masyarakat indonesia
harus dapat mengembangkan sikap saling menghormati dan menghargai.

6. Aparat Hukum yang Bertindak Sewenang-wenang,Seseorang yang mempunyai


kekuasaan cenderung untuk menyalahgunakan kekuasaan itu dan seseorang yang mempunyai
kekuasaan tidak terbatas pasti akan menyalahgunakan kekuasaannya itu.Kecenderungan
terjadinya penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat negara memang tidak dapat dipungkiri
dapat terjadi apabila jika memiliki kesempatan melakukan penyalahgunaan kekuasaan,baik
secara sengaja maupun kelalaian.Oleh karena itu diperlukan jaminan penegakan hukum dan
pengembangan prinsip saing menghormati dan menghargai sehinga kepentigan masyarakat
dapat terakomodasi.

7. Kesalahan dalam Mengimplementasikan Norma-Norma dan Perintah


Hukum,terdapat banyak ketentuan yang diatur dalam norma dan hukum yang dalam
pelaksanaannya memerlukan penafsiran dan menyesuaikan kondisi nyata dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.Terjadinya kesalahan penafsiran dan penerapan
norma bisa saja terjadi.Penafsiran hukum yang dilakukan aparat pemerintah dapat saja keliru
dan mengakibatkan terjadinya pelanggaran hak warga negara.

8. Penyalahgunaan teknologi,perkembangan teknologi memberikan dampak positif dan


negatif seharusnya dimanfaatkan secara bijak.Masyarakat dapat memanfaatkan teknologi
untuk membantu pekerjaan agar lebih efisien.Teknologi juga dapat memberikan dampak
negatif apabila tidakdi manfaat dengan baik.Contohnya penyebaran berita tidak benar atau
Hoax yang membuat orang lain menjadi gelisah.
( KD 3.1.3.2 )

2. Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara

ILUSTRASI :

a. Anda tentu pernah melihat pedagang yang berjualan diatas trotoar,juga mungkin pernah
membeli di tempat itu. Trotoar merupakan tempat yang lebih tinggi dari jalan raya.Trotoar
merupakan hak pejalan kaki.Pasal 131 UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan telah mengatur bahwa pejalan kaki berhak atas ketersediaan fasilitas
pendukung berupa trotoar,tempat penyeberangan dan fasilitas lain.Dengan demikian
berjualan ditrotoar berarti telah melanggar hak pejalan kaki.

b. Anda tentunya pernah melihat anak jalanan sedang mengamen di perempatan


jalan,mungkin juga Anda pernah didatangi pengemis yang meminta sumbangan.Anak jalanan
dan pengemis merupakan salah satu goongan warga negara yang kurang beruntung,karena
tidak bisa mendapatkan haknya secara utuh.Kondisi yang mereka alami salah satunya
disebabkan oleh terjadinya pelanggaran terhadap hak mereka sebagai warga negara,misalnya
pelanggaran terhadap hak mereka untuk mendapatkan pendidikan sehingga mereka menjadi
putus sekolah dan akibatnya mereka menjadi anak jalanan.

Pelanggaran Hak adalah suatu perbuatan seseorang,baik disengaja maupun tidak disengaja
mengambil hak orang lain tanpa sepengetahuan pemilik hak.Beberapa contoh kasus
pelanggaran hak warga negara sbb:

a. Pendidikan Tidak merata.pemerintah mempuai kewajiban menyelenggarakan pendidikan


yang tidak boleh bersifat diskriminasi baik fasilitas pendidikan antar sekolah maupun
terhadap peserta didik (pasal 31 UUD 1945).Tetapi ada hak-hak pendidikan warga negara
yang belum terpenuhui,fakta sosial ini membuktikan bahwa masih ada pelanggaran hak
pendidikan bagi warga negara dalam hal pemberian fasilitas pendidkan seperti di daerah-
daerah terpencil atau pedalaman.

b.Munculnya Ketidakadilan Hukum,Indonesia merupakan negara hukum ( pasal 1 ayat 3


UUD 1945).Hukum harus berfungsi layaknya pisau yang mampu mengiris persoalan
keadilan.Kenyataannya hukum di Indonesia bagaikan pisau yang tajam kebawah tetapi
tumpul keatas sehingga melahirkan ketidakadilan.Kasus munculnya ketidakadilan hukum
dalam masyarakat sangat banyak terutama kasus tentang pelanggaran hak warga miskin
dalam memperoleh keadilan hukum.Hukum menjadi alat bagi kalangan tertentu.Pasal 27 ayat
1 UUD 1945 menyatakan bahwa semua orang berkedudukan sama di depan hukum.Adanya
pandangan negatif di sebagain masyarakat mencoreng citra aparat penegak hukum.

c. Menciptakan Kegaduhan di Perpustakaan,Perpustakaan merupakan tempat orang


belajar,mencari referensi,diskusi dan membaca.Oleh karena itu wajib bagi setiap pengunjung
menjaga ketenangan perpustakaan.Orang yang menciptakan kegaduhan di perpustakaan
mengganggu orang lain untuk merasakan ketenangan dalam belajar,mendapatkan hak
pendidikan,,dan memperoleh manfaat dari iptek yag diatur dalam pasal 28 C ayat 1 UUD
1945.Pasal tersebut memberikan hak kepada warga negara untuk mengembangkan
diri,mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari Iptek,seni serta budaya.

d. Tidak Mendapatkan Kesempatan Memilih,Negara Indonesia merupakan negara


demokrasi perwujudannya dilaksanakan melalui pemilu.Setiap orang boleh menggunakan
hak pilih apabila telah memenhui syarat sesuai ketentuan dalam peraturan perundang
undangan yang berlaku.Tidak memperbolehkan seseorang untuk memilih merupakan salah
satu bentuk pelanggaran hak.Contoh,seseorang yang telah memenhui syarat tidak
mendapatkan kesempatan memilih karena tidak tercantum dalam daftar pemilih.

e. Banyaknya Anak di Bawah Umur yang Harus Mencari Penghasilan,Anak di bawah


umur yang mencari penghasilan merupakan salah satu warga negara yang tidak mendapatkan
haknya secara utuh,disebabkan faktor ekonomi yang memaksa mereka putus sekolah menjadi
anak jalanan,sehingga mereka harus menjadi anak jalanan.Fakta ini tidak sesuai dengan pasal
pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa “Setiap warga negara berhak
mendapatkan pendidikan”.Dalam hal ini negara berkewajiban membiayai setiap warga negara
untuk mengikuti pendidikan dasar sesuai ketentuan dalam pasal 31 ayat 1.

f. Tingginya Angka Pengangguran,angka pengangguran di Indonesia masih cukup


tinggi,padahal pasal 27 ayat 2 mengamanatkan bahwa ‘Tiap-tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan’.Tingginya angka pengangguran
mengindikasikan belum tepenhuinya hak untuk mendapatkan pekerjaan,masih minimya
lapangan pekerjaan menjadi salah satu faktor belum terpenuhinya hak tersebut.

g. Pelanggarn Hak Cipta,Ada asli pasti ada palsu begitu juga dengan produk DVD atau
VCD.embajakan hasil ciptaan orang lain merupakan salah satu pelanggaran hak.Dalam pasal
9 ayat 3 UU No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta telah dijelaskan bahwa setiap orang tanpa
ijin pemegang hak cipta dilarang melakukan penggandaan secara komersial.Melakukan
pembajakan berarti telah melanggar hak seseorang untuk berkarya

h. Membuang Sampah Sembarangan,akan membuat lingkungan tidak sehat dan tidak


indah. Setiap orang harus memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan karena telah
diwajibkan oleh negara.Membuang sampah semabarangan merupakan salah satu bentuk
pelanggaran hak orang lain yakni pasal 28H ayat 1 UUD 1945,menurut pasal ini setiap orang
berhak mendapatkan lingkungan hidup yang sehat dan baik.

Contoh-contoh yang diuraikan diatas membuktikan bahwa tidak terpenuhinya hak warga
negara itu dikarenakan adanya kelalaian dalam pemenhuan kewajiban sebagaimana yang
diisyaratkan dalam UUD Negara RI Tahun 1945 dan ketentuan perundang-undangan
lainnya.Hal-hal tersebut apabila tidak segera diatasi dapat mengganggu kelancaran proses
pembangunan yang sedang dilaksanakan.
( KD 3.1.3.3 )

3. Kasus Pengingkaran Kewajiban Hak Warga Negara

ILUSTRASI

Anda tentunya sering membaca slogan ‘Orang bijak taat pajak’.Slogan singkat ini
mempunyai makna yang sangat dalam yaitu ajakan kepada setiap warga negara untuk
memenuhi kewajibannya,salah satunya adalah membayar pajak.Tetapi masih banyak lagi
bentuk lainnya seperti taat aturan,menjunjung tinggi pemerintahan dan bela
negara.Kewajiban-kewajiban tersebut apabila dilaksanakan akan mendukung suksesnya
program pembangunan di negara ini serta mendorong terciptanya keadilan dan.ketertiban.

Pada kenyataannya,saat ini banyak terjadi pengingkaran terhadap kewajiban-kewajiban


warga negara.Dengan kata lain warga negara banyak yang tidak melaksanakan kewajibannya
sebagaimana yang ditetapkan oleh undang-undang.Pengingkaran tersebut biasanya
disebabkan oleh tingginya sikap egoisme yang dimiliki oleh setiap warga negara sehingga
yang ada dipikirannya hanya sebatas bagaimana cara mendapat haknya,sementara yang
menjadi kewajibannya dilupakan.Selain itu,rendahnya kesadaran hukum warga negara juga
mendorong terjadinya pengingkaran kewajiban warga negara.

Pengingkaran Kewajiban adalah penyalahan aturan yang harus dikerjakan tetapi


menggunakan jasa orang lain untuk mengerjakannya atau tidak ikut serta dalam pelaksanaan
suatu kewajiban.Mengingkari kewajiban pada akhirnya akan menimbulkan kerugian kepada
pihak lain.Beberapa contoh kasus pengingkaran kewajiban sbb:

1. Melanggar Aturan Berlalu Lintas,Rambu lalu lintas berfungsi untuk mengatur lalu lintas
supaya tidak terjadi macet atau kecelakaan.Terkadang ada oknum pengendara kendaraan
yang melanggar rambu lalu lintas.Pelanggaran lalu lintas berupa tidak mengenakan helm bagi
pengendara sepeda motor,tidak membawa SIM,dan tidak mengindahkan rambu-rambu lalu
lintas.Orang yang melanggar tersebut berarti dapat dikategorikan telah melanggar kewajiban
sebagai warga negara untuk taat pada hukum.Padahal dalam pasal 27 ayat 1 UUD Negar RI
Tahun 1945 ditegaskan bahwa warga negara wajib menjunjung hukum tidak ada kecualinya.

2. Menghindari Tugas Menjaga Keamanan Lingkungan,menjaga keamanan lingkungan


merupakan kewajiban setiap anggota masyarakat.Upaya menjaga keamanan dapat dilakukan
dengan cara mengaktifkan ronda malam.Cara tersebut dapat meminimalisasi tingkat
kriminalitas di lingkungan masyarakat.Akan tetapi,banyak daerah yang belum mengaktifkan
kegiatan tersebut.Padahal menjaga keamanan lingkungan merupakan bentuk kewajiban
masyarakat.

3. Unjuk Rasa Berakhir Ricuh,setiap warga negara berhak melakukan unjuk rasa.Untuk
melakukan unjuk rasa harus tetap menjaga keamanan lingkungan tempat unjuk rasa
berlangsung.Terkadang ada oknum yang memanfaatkan momentum unjuk rasa sebagai
bagian dari pelampiasan rasa kekecewaan mereka kepada pemerintah yang berlebihan.Untuk
melampiaskan rasa kekecewaan mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak
bertanggung jawab seperti membakar ban,merusak pagar dan melakukan tindak kekerasan
melawan pasukan keamanan.Perbuatan tersebut sesungguhnya telah mengingkari salah satu
kewajiban warga negara yang terdapat dalam pasal 30 ayat 1 UUD Neagar RI Tahun 1945
tentang menjaga keamanan negara

4. Tidak Membayar Pajak,Anda tentunya sering membaca slogan ‘Orang bijak taat
pajak’.Slogan singkat ini mempunyai makna yang sangat dalam yaitu ajakan kepada setiap
warga negara untuk memenuhi kewajibannya,salah satunya adalah membayar pajak,baik
benda bergerak maupun benda tidak bergerak.Membayar pajak merupakan wujud ketaatan
terhadap hukum yang berlaku,seperti melanggar undang-undang tentang perpajakan.Padahal
menurut pasal 27 ayat 1 UUD Negara RI Tahun 1945,segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya,termasuk membayar pajak tepat waktu.

5. Putus Sekolah,Sekolah bukan sekedar tempat menuntut ilmu,sekolah memberikan


pengetahauan luas kepada setiap anak sebagai bekal menjalankan kehidupannya dalam
masyarakat.Akan tetapi,realitas yang terjadi masih banyak anak-anak putus
sekolah.Banyaknya anak putus sekolah menunjukkan adanya pengingkaran
kewajiban.Adanya kasus tersebut memberikan gambaran bahwa sudah adanya pengingkaran
kewajiban yang dilakukan oleh pemerintah,masyarakat,orang tua,dan anak itu sendiri.

6. Mengabaikan Tugas Piket Kelas,Setiap peserta didik biasanya mendapatkan tugas piket
kelas.Petugas piket harus datang lebih awal dibandingkan peserta didik lain.Hal tersebut
dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan kelas.Terkadang ada oknum peserta didik
yang tidak melaksanakan kewajibannya karena alasan-alasan tertentu,seperti kesiangan
masuk sekolah.Petugas yang tidak melaksanakan piket berarti mengingkari kewajiban piket
kelas.

7. Merusak Fasilitas Negara,misalnya mencorat coret bangunan milik umum,merusak


jaringan telpon

Pengingkaran kewajiban tersebut apabila tidak segera diatasi akan berakibat pada proses
pembangunan yang tidak lancar.Selain itu pengingkaran terhadap kewajiban akan berakibat
secara langsung terhadap pemenuhan hak warga negara.Melaksanakan kewajiban merupakan
salah satu faktor pendukung suksesnya program pembangunan di negara Indonesia.Kita harus
menghindari perilaku melanggar kewajiban demi terciptanya keadilan,ketertiban,dan
perdamaian.

\
3. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara

Pengingkaran Kewajiban adalah penyalahan aturan yang harus dikerjakan,tetapi


menggunakan jasa orang lain untuk mengerjakannya atau tidak ikut serta dalam pelaksanaan
suatu kewajiban.Contohnya:

1. Melanggar aturan berlalulintas,Rambu lalu lintas berfungsi mengatur lalu lintassupaya


tidak terjadi macet/kecelakaan.Pelanggaran lalu lintas berupa tidak menggunakan helm bagi
pengendara sepeda motor,tidak membawa SIM,tidak mengindahkan rambu-ramby lalu
lintas.Orang yang melanggar tersebut dikategorikan telah melanggar kewajiban sebagai
warga negara untuk taat pada hukum,padahal dalam pasl 27 ayat 2 UUD 1945 ditegaskan
bahwa warga negara wajib menjunjung hukum tidak ada kecualinya.

2. Menghindari Tugas Menjaga Keamanan Lingkungan,Menjaga keamanan lingkungan


merupakan kewajiban setiap anggota masyarakat yang dapat dilakukan dengan cara
mengaktifkan ronda malam.Cara tersebut dapat meminimalisasi tingkat kriminalitas di
lingkungan masyarakat,tetapi banyak daerah yang belum mengkatifkan kegiatan
tersebut,padahal menjaga keamanan lingkungan merupakan bentuk kewajiban masyarakat.
3. Unjuk Rasa Berakhir Ricuh,Setiap warga negara berhak melakukan unjuk rasa,tetapi
harus tetap menjaga keamanan lingkungan tempat unjuk rasa berlangsung.Terkadang ada
oknum yang memanfaatkan momentum unjuk rasa sebagai bagian dari pelampiasan rasa
kekecewaan pada pemerintah yang berlebihan,dengan cara tidak bertanggung jawab seperti
membakar ban,merusak pagar dan melakukan tindak kekerasan melawan pasukan
keamanan.Perbuatan tersebut mengingkari pasal 30 ayat 1 UUD 1945 tentang menjaga
keamanan negara.

4. Tidak Membayar Pajak,Slogan Orang bijak taat pajakartinya setiap warga negara harus
memenuhui kewajibannya membayar pajak,baik benda bergerak maupun tidak
bergerak.Membayar pajak merupakanwujud ketaatan terhadap hukum yang berlaku.Meurut
pasal 27 ayat 1 UUD 1945 segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya,termasuk membayar pajak tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai