( KD 3.1.3.1 )
Faktor internal penyebab pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban kewajiban sbb:
1. Sikap Egois, akan mendorong seseorang untuk melakukan berbagai cara agar haknya dapat
terpenuhui,meskipun dengan melanggara hak orang lain.Contohnya pengendara mobil untuk
menggunakan jalan sesuka hatinya,padahal jalan merupakan fasilitas umum yang dapat
digunakan oleh setiap orang.
3. Sikap Tidak Toleran,dapat menyebabkan munculnya perilaku saling tidak menghargai dan
menghormati atas kedudukan atau keberadaan orang lain sehingga terjadi ketidakharmonisan
dalam kehidupan bermasyarakat.Contohnya orang yang sedang beribadah mempunyai hak
mendapatkan ketenangan,sedangkan orang lain mempunyai kewajiban untuk tidak
mengganggunya
3. Minimnya sosialisasi Peraturan dari Pemerintah,dalam hali ini warga negara tidak
murni bisa disalahkan karena pemerintah pun terlibat minimnya sosialisasi peraturan dari
pemerintah sehingga warga menjadi tidak tahu adanya peraturan.
ILUSTRASI :
a. Anda tentu pernah melihat pedagang yang berjualan diatas trotoar,juga mungkin pernah
membeli di tempat itu. Trotoar merupakan tempat yang lebih tinggi dari jalan raya.Trotoar
merupakan hak pejalan kaki.Pasal 131 UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan telah mengatur bahwa pejalan kaki berhak atas ketersediaan fasilitas
pendukung berupa trotoar,tempat penyeberangan dan fasilitas lain.Dengan demikian
berjualan ditrotoar berarti telah melanggar hak pejalan kaki.
Pelanggaran Hak adalah suatu perbuatan seseorang,baik disengaja maupun tidak disengaja
mengambil hak orang lain tanpa sepengetahuan pemilik hak.Beberapa contoh kasus
pelanggaran hak warga negara sbb:
g. Pelanggarn Hak Cipta,Ada asli pasti ada palsu begitu juga dengan produk DVD atau
VCD.embajakan hasil ciptaan orang lain merupakan salah satu pelanggaran hak.Dalam pasal
9 ayat 3 UU No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta telah dijelaskan bahwa setiap orang tanpa
ijin pemegang hak cipta dilarang melakukan penggandaan secara komersial.Melakukan
pembajakan berarti telah melanggar hak seseorang untuk berkarya
Contoh-contoh yang diuraikan diatas membuktikan bahwa tidak terpenuhinya hak warga
negara itu dikarenakan adanya kelalaian dalam pemenhuan kewajiban sebagaimana yang
diisyaratkan dalam UUD Negara RI Tahun 1945 dan ketentuan perundang-undangan
lainnya.Hal-hal tersebut apabila tidak segera diatasi dapat mengganggu kelancaran proses
pembangunan yang sedang dilaksanakan.
( KD 3.1.3.3 )
ILUSTRASI
Anda tentunya sering membaca slogan ‘Orang bijak taat pajak’.Slogan singkat ini
mempunyai makna yang sangat dalam yaitu ajakan kepada setiap warga negara untuk
memenuhi kewajibannya,salah satunya adalah membayar pajak.Tetapi masih banyak lagi
bentuk lainnya seperti taat aturan,menjunjung tinggi pemerintahan dan bela
negara.Kewajiban-kewajiban tersebut apabila dilaksanakan akan mendukung suksesnya
program pembangunan di negara ini serta mendorong terciptanya keadilan dan.ketertiban.
1. Melanggar Aturan Berlalu Lintas,Rambu lalu lintas berfungsi untuk mengatur lalu lintas
supaya tidak terjadi macet atau kecelakaan.Terkadang ada oknum pengendara kendaraan
yang melanggar rambu lalu lintas.Pelanggaran lalu lintas berupa tidak mengenakan helm bagi
pengendara sepeda motor,tidak membawa SIM,dan tidak mengindahkan rambu-rambu lalu
lintas.Orang yang melanggar tersebut berarti dapat dikategorikan telah melanggar kewajiban
sebagai warga negara untuk taat pada hukum.Padahal dalam pasal 27 ayat 1 UUD Negar RI
Tahun 1945 ditegaskan bahwa warga negara wajib menjunjung hukum tidak ada kecualinya.
3. Unjuk Rasa Berakhir Ricuh,setiap warga negara berhak melakukan unjuk rasa.Untuk
melakukan unjuk rasa harus tetap menjaga keamanan lingkungan tempat unjuk rasa
berlangsung.Terkadang ada oknum yang memanfaatkan momentum unjuk rasa sebagai
bagian dari pelampiasan rasa kekecewaan mereka kepada pemerintah yang berlebihan.Untuk
melampiaskan rasa kekecewaan mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak
bertanggung jawab seperti membakar ban,merusak pagar dan melakukan tindak kekerasan
melawan pasukan keamanan.Perbuatan tersebut sesungguhnya telah mengingkari salah satu
kewajiban warga negara yang terdapat dalam pasal 30 ayat 1 UUD Neagar RI Tahun 1945
tentang menjaga keamanan negara
4. Tidak Membayar Pajak,Anda tentunya sering membaca slogan ‘Orang bijak taat
pajak’.Slogan singkat ini mempunyai makna yang sangat dalam yaitu ajakan kepada setiap
warga negara untuk memenuhi kewajibannya,salah satunya adalah membayar pajak,baik
benda bergerak maupun benda tidak bergerak.Membayar pajak merupakan wujud ketaatan
terhadap hukum yang berlaku,seperti melanggar undang-undang tentang perpajakan.Padahal
menurut pasal 27 ayat 1 UUD Negara RI Tahun 1945,segala warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya,termasuk membayar pajak tepat waktu.
6. Mengabaikan Tugas Piket Kelas,Setiap peserta didik biasanya mendapatkan tugas piket
kelas.Petugas piket harus datang lebih awal dibandingkan peserta didik lain.Hal tersebut
dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan kelas.Terkadang ada oknum peserta didik
yang tidak melaksanakan kewajibannya karena alasan-alasan tertentu,seperti kesiangan
masuk sekolah.Petugas yang tidak melaksanakan piket berarti mengingkari kewajiban piket
kelas.
Pengingkaran kewajiban tersebut apabila tidak segera diatasi akan berakibat pada proses
pembangunan yang tidak lancar.Selain itu pengingkaran terhadap kewajiban akan berakibat
secara langsung terhadap pemenuhan hak warga negara.Melaksanakan kewajiban merupakan
salah satu faktor pendukung suksesnya program pembangunan di negara Indonesia.Kita harus
menghindari perilaku melanggar kewajiban demi terciptanya keadilan,ketertiban,dan
perdamaian.
\
3. Kasus Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
4. Tidak Membayar Pajak,Slogan Orang bijak taat pajakartinya setiap warga negara harus
memenuhui kewajibannya membayar pajak,baik benda bergerak maupun tidak
bergerak.Membayar pajak merupakanwujud ketaatan terhadap hukum yang berlaku.Meurut
pasal 27 ayat 1 UUD 1945 segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya,termasuk membayar pajak tepat waktu.