PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan kami membuat makalah ini diantaranya :
1. Menjelaskan apa itu pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
2. Menjelaskan contoh pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga negara
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pelanggaran Hak adalah perbuatan yang baik disengaja tau lalai melawan hukum,
mengurangi, menghalangi atau mencabut hak seseorang sebagai warga negara, dan akan
dihukum secara adil berdasarkan hukum yang berlaku. Pelanggaran Hak Warga Negara ini
tercipta akibat kurangnya pengawasan serta tidak berjalannya hukum secara maksimal.
Pengingkaran Kewajiban adalah pola tindakan warga negara yang tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana memiliki kewajibannya sendiri sebagai warga negara sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Warga negara kita masih banyak yang belum menyadari betapa
pentingnya kewajiban yang harus dijalani sebagai warga negara demi kemajuan negara.
Macam-macam kewajiban
Kewajiban mutlak, yaitu kewajiban hak yang tertuju kepada diri sendiri
Kewajiban publik,, yaitu kewajiban mematuhi hak publik dan kewajiban perdata timbul
yang dari perjanjian berkorelasi dengan hak perdata
Kewajiban positif dan Negatif, yaitu kewajiban yang menghendaki dilakukan sesuatu
sedangkan kewajiban negatif, tidak melakukan sesuatu
Kewajiban universal atau umum, yaitu kewajiban yangditujukan kepada semua warga
negara atau secara umum
Kewajiban primer adalah kewajiban yang tidak timbul dari perbuatan melawan hokum
2.2 Contoh Kasus Pelanggaran Hak Dan Pengingkaran Kewajiban Warga Negara
Kasus Pelanggaran Hak Warga Negara
Kita tentunya pernah melihat para anak jalanan sedang mengamen di perempatan jalan
raya. Mungkin juga kalian pernah didatangi pengemis yang meminta sumbangan kepada kalian.
Nah, anak jalanan dan pengemis merupakan salah satu golongan warga negara yang kurang
beruntung, karena tidak bisa mendapatkan haknya secara utuh. Kondisi yang mereka alami salah
satunya disebabkan oleh terjadinya pelanggaran terhadap hak mereka sebagai warga negara,
misalnya pelanggaran terhadap hak mereka untuk mendapatkan pendidikan, sehingga mereka
menjadi putus sekolah dan akibatnya mereka bisa saja menjadi anak jalanan.
2
bukti bahwa amanat Pasal 27 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan “Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya”, belum sepenuhnya dilaksanakan.
B. Saat ini tingkat kemiskinan dan angka pengangguran di negara kita masih cukup tinggi,
padahal Pasal 27 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan
bahwa tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
C. Semakin merebaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia seperti pembunuhan,
pemerkosan, kekerasan dalam rumah tangga, dan sebagainya, padahal Pasal 28 A – 28 J
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjamin keberadaan Hak Asasi Manusia.
D. Masih terjadinya tindak kekerasan mengatasnamakan agama, misalnya penyerangan tempat
peribadatan, padahal Pasal 29 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menegaskan bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
E. Angka putus sekolah yang cukup tinggi mengindikasikan belum terlaksananya secara
sepenuhnya amanat Pasal 31 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
menyatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
F. Pelanggaran hak cipta, misalnya peredaran VCD/DVD bajakan, perilaku plagiat dalam
membuat sebuah karya dan sebagainya.
Contoh-contoh yang diuraikan di atas membuktikan bahwa tidak terpenuhinya hak warga
negara itu dikarenakan adanya kelalaian dalam pemenuhan kewajiban sebagaimana yang
dipersyaratkan dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan ketentuan perundang-
undangan lainnya. Hal-hal tersebut apabila tidak segera diatasi dapat mengganggu kelancaran
proses pembangunan yang lebih baik.
3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada beberapa hal yang merupakan kewajiban dari warga negara dan sebaliknya ada
beberapa hal yang menjadi kewajiban dari negara. Demikian pula dengan hak, ada beberapa hal
yang menjadi hak dari negara dan demikian pula ada beberapa hak yang menjadi hak dari warga
negara. Penjaminan hak dan kewajiban antara negara dan warga negara terdapat dalam konstitusi
negara, dalam hal ini UUD 1945. UUD 1945 adalah konstitusi Republik Indonesia.
Kehidupan negara akan berjalan dengan baik, harmonis dan stabil bila antara negara dan warga
negara mengetahui hak dan kewajiban secara tepat dan proporsional. Perlu disadari bahwa
pelaksanaan hak adalah berkaitan dengan kewajiban. Kedua-duanya harus seimbang dan serasi
serta selaras. Penuntutan hak oleh negara dan juga warga negara harus berimbang dengan
kewajibannya. Tidak mungkin orang hanya menutut haknya saja sedang kewajibannya
diabaikan. Bila ada orang yang hanya menuntut haknya saja maka akan pasti merugikan orang
lain, masyarakat bangsa dan negara.
3.2 Saran
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait, sehingga pelaksanaan
hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan yang akan
menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak diinginkan .