Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam ilmu fisika, ada yang dinamakan angka penting. Angka penting adalah semua
angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Mengukur sangat berbeda dengan
menghitung, walupun keduanya mengaitkan angka-angka dengan suatu benda. Kita dapat
menghitung jumlah lembaran buku secara pasti. Akan tetapi, pengukuran selalu memiliki
ketidakpastian. Misalnya ketebalan kertas yang diukur dengan menggunakan micrometer
sekrup. Tinggi benda yang diukur dengan menggunakan meteran. Diameter tabung yang
diukur dengan menggunakan jangka sorong. Massa benda yang diukur
menggunakan neraca atau timbangan. Suhu yang diukur dengan
menggunakan termometer. Kuat arus yang diukur menggunakan amperemeter.
Notasi ilmiah merupakan suatu bentuk penyajian bilangan yang sangat besar atau
bilangan yang sangat kecil dalam bentuk yang lebih sederhana. Sebagaimana kita ketahui,
bilangan bulat bisa diperpanjang hingga tak terhingga, namun kita tidak bisa menuliskan
bilangan sebesar itu di selembar kertas. Selain itu, angka-angka yang ada di tempat jutaan
setelah desimal perlu direpresentasikan dalam bentuk yang lebih sederhana.
Misalnya 100000000 dapat ditulis menjadi 10 8 yang merupakan notasi ilmiah. Di sini
eksponennya positif. Demikian pula, 0,0000001 adalah angka yang sangat kecil yang
dapat direpresentasikan sebagai 10 -8 , yang eksponennya negatif.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian Angka Penting
2. Bagaimana Aturan Angka Penting
3. Apa Pengertian Notasi Ilmiah
4. Bagaimana Aturan Notasi Ilmiah

C. MANFAAT
1. Untuk Mengetahui Pengertian Angka Penting
2. Untuk Mengetahui Aturan angka Penting
3. Untuk Mengetahui Pengertian Notasi Ilmiah
4. Untuk Mengetahui Aturan Notasi Ilmiah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Angka Penting


Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Angka
penting terdiri dari atas angka pasti dan angka taksiran (angka yang diragukan) sesuai dengan
alat ukur yang digunakan.
Sedangkan angka hasil perhitungan, bukan termasuk angka penting. Sebagai contoh
jumlah mahasiswa Pendidikan Fisika kelas A 09, Unimed adalah 50 orang. Maka angka 50
tidak memiliki angka penting, karena angka 50 merupakan angka hasil menghitung, bukan
angka hasil mengukur.
Jadi, angka eksak/pasti adalah angka yang sudah pasti (tidak diragukan nilainya), yang
diperoleh dari kegiatan membilang (menghitung).

B. Aturan Angka Penting


Tujuan dari pengukuran adalah menunjukkan hasil pengukuran tersebut pada orang
lain sehingga orang tersebut mengerti dan paham. Untuk itu diperlukan suatu aturan agar
penyajian hasil pengukuran tersebut mudah dipahami dan tetap memberikan keakuratan yang
dibutuhkan. Aturan yang dimaksud di atas adalah aturan angka penting. Berikut aturan angka
penting :
1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting,
Contoh : Hasil pengukuran 65,89 cm (4 angka penting)
2. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 1,002 (4 angka penting)
3. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan tidak diapit angka bukan
nol bukan angka penting,
Contoh : 25,00 (2 angka penting)
25,000 (2 angka penting)
2500 (4 angka penting, mengapa ? sebab tidak ada tanda desimalnya)
4. Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang memiliki angka-angka
nol pada deretan akhir harus dituliskan dalam notasi ilmiah agar jelas apakah angka-angka
nol tersebut adalah angka penting atau bukan.

2
Contoh :
Angka Jumlah Angka Penting
0,00342 3
342 3
340 2 atau 3

Angka terakhir pada contoh di atas bersifat ambigu. Untuk menghilangkan sifat
ambigu, notasi ilmiah harus dipakai.
Angka Jumlah Angka Penting
3,42 x 10-3 3
3,42 x 102 3
3,40 x 102 3
3,4 x 102 2
5. Semua angka sebelum orde (Pada notasi ilmiah) termasuk angka penting. Contoh : 3,2 x
105 memiliki dua angka penting, yakni 3 dan 2. 4,50 x 103 memiliki tiga angka penting, yakni
4, 5 dan 0.
6. Angka nol yang berada di belakang angka bukan nol, bukan termasuk angka penting
kecuali setelah ditentukan letak desimalnya. Misalnya angka 12500, harus diubah dulu
menjadi 1,25 x 104 berarti memiliki 3 angka penting. Jika kita mengubahnya menjadi 1,250 x
104 berarti terdapat 4 angka penting,
7. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol atau setelah tanda
desimal bukan angka penting.
Contoh : 0,00556 = 3 angka penting
0,00006500 = 4 angka penting
8. Batasan jumlah angka penting bergantung dengan tanda yang diberikan pada urutan
angka dimaksud. Dengan kata lain, Angka nol pada deretan akhir sebuah bilangan termasuk
angka penting, kecuali kalau angka sebelum nol diberi garis bawah.
Contoh: 1500 ton (memiliki 4 angka penting) tapi kalau ada garis bawah di angka 0 pertama
maka angka pentingnya jadi 3.

Dua poin penting yang harus dibuat tentang angka penting:


1.Definisi eksak mempunyai jumlah tak terdefinisi angka penting. Contoh, satu inch
terdefinisi dengan pasti 2,54 centimeter, 1,000000+ inch = 2,54000000+ centimeter di

3
mana tanda”+” mengindikasikan ada jumlah tak terdefinisi angka nol. Secara umum nol
tidak akan ditulis.
2.Angka-angka yang dihasilkan dari hubungan matematika eksak mempunyai jumlah
tak terdefinisi angka penting.
Untuk mengatasi permasalahan jumlah angka penting yang tak terdefinisi, perlu
dilakukan pembulatan angka.

Aturan Pembulatan
1. Jika angka pertama setelah angka yang hendak dipertahankan adalah 4 atau lebih kecil,
maka angka itu dan seluruh angka disebelah kanannya ditiadakan. Contoh (1) : 75,494 =
75,49 (angka 4 yang dicetak tebal ditiadakan). Contoh (2) : 1,00839 = 1,008 ( kedua
angka yang dicetak tebal ditiadakan)
2. Jika angka pertama setelah angka yang akan anda pertahankan adalah 5 atau lebih besar,
maka angka tersebut dan seluruh angka di bagian kanannya ditiadakan. Angka terakhir yang
dipertahankan bertambah satu
Secara ringkas dapat disimpulkan :
Membulatkan ke atas jika angka di belakang pemotongan di antara 5-9 Tidak dibulatkan
ke atas jika angka di belakang pemotongan di antara 0-4
Hasil pada Jumlah Angka Penting yang Angka yang
Kalkulator Dibutuhkan Dilaporkan

5.937.458 3 5.940.000

0,23946 3 0,239

0,23956 3 0,240

Contoh (1) 1,037878 = 1,038 (ketiga angka yang diberi garis bawah dihilangkan, sedangkan
angka 7 yang dicetak tebal, dibulatkan menjadi 8).
Contoh (2) 28,02500 = 28,03 (ketiga angka yang diberi garis bawah ditiadakan. Angka 2
yang dicetak tebal diubah menjadi 3).
Contoh (3) : 12,897 = 12,90 (angka 7 yang diberi garis bawah ditiadakan. Angka 8 dan 9
yang dicetak tebal diubah menjadi 90.

4
C. Operasi Angka Penting

Operasi angka penting yang akan kita bahas adalah penjumlahan dan
pengurangan, perkalian dan pembagian, serta pengkuadratan dan pengakaran.
1. Penjumlahan angka penting dan Pengurangan angka penting
Perlu diingat bahwa, penjumlahan atau pengurangan angka penting akan menghasilkan angka
penting yang memiliki satu angka taksiran. Terlebih dahulu kita harus paham tentang angka
taksiran, angka taksiran adalah angka yang hasilnya tidak pasti. Misalnya ketika anda
mengukur panjang paku menggunakan penggaris, anda mendapatkan angka 5,6 cm lebih
sedikit. Nah kemudian anda menerka-nerka sendiri angka lebih sedikit tersebut sehingga
menjadi 5,64 cm. Berarti angka 4 adalah angka taksiran.
Prosedur yang benar untuk penjumlahan / penguranngan angka penting :
1. Meratakan poin decimal
2. Menandai angka penting terakhir setiap nomor dengan tanda panah
3. Mengkalkulasikan jawaban
4. Tanda panah paling jauh ke kiri dari angka penting terakhir jawaban
Penjumlahan Angka Penting :
Contoh 1 :
5,64 (angka 4 adalah angka taksiran)
1,3 + (angka 3 adalah angka taksiran)
6,94 (ada dua angka taksiran yakni, angka 9 dan angka 4)
Padahal hasil penjumlahan harus berisi satu angka taksiran. Jadi angka 4 harus
dibulatkan, sehingga hasil penjumlahan menjadi 6,9.

Pengurangan Angka Penting


2,864 (angka 4 adalah angka taksiran)
1,2 - (angka 2 adalah angka taksiran)
1,664 (angka 6 dan angka 4 adalah angka taksiran)

Karena hasil pengurangan harus mengandung satu angka taksiran maka hasil
pengurangan menjadi 1,7.

2. Perkalian angka penting dan pembagian angka penting

5
Pada operasi perkalian atau pembagian, hasil yang diperoleh hanya boleh memiliki
jumlah angka penting sebanyak bilangan yang angka pentingnya paling sedikit.
Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dengan bilangan eksak/pasti
hanya boleh memiliki angka penting sebanyak jumlah angka penting pada bilangan penting
Prosedur yang benar untuk perkalian / pembagian angka penting :
1. Mengindikasikan jumlah angka penting untuk setiap angka
2. Mengkalkulasikan jawaban
3. Membulatkan jawaban agar mempunyai jumlah angka penting yang sama seperti angka
dengan jumlah angka penting terkecil 5,0 x 10,624 = 53,120 menjadi 53
Perkalian Angka Penting
Contoh 1 :
1,253 (mengandung 4 angka penting)
1,1 x (mengandung 2 angka penting)
1,3783 (mengandung 5 angka penting)
Padahal hasil perkalian harus mengandung jumlah angka penting yang paling sedikit dari
faktor pengali, dalam hal ini faktor pengali yang memiliki angka penting paling sedikit adalah
1.1 yakni memiliki 2 angka penting sehingga hasil perkalian harus mengandung 2 angka
penting. Maka hasil perkalian menjadi 1,4.

Pembagian Angka Penting :


Contoh 1 :
2,0 : 3,0 = …. ? (angka penting paling sedikit adalah dua)
Jika anda memakai kalkulator maka hasilnya adalah 0,66666666666666666 dan seterusnya…
harus dibulatkan hingga hanya ada dua angka penting :
2,0 : 3,0 = 0,67 (dua angka penting, yakni 6 dan 7)

3. Pengkuadratan angka penting dan pengakaran angka penting


Hasil pengkuadratan angka penting harus mengandung jumlah angka penting yang sama
dengan jumlah angka penting yang dikuadratkan. Demikian juga pada penarikan akar angka
penting. Contoh mengkuadratkan angka penting.
(1,5)2 hasilnya adalah 2.3, kenapa? 1,5 jika dikuadratkan adalah 2,25 tetapi karena hasil
pengkuadratan angka penting harus memiliki jumlah angka penting yang sama dengan
jumlah angka penting bilangan yang dikuadratkan maka hasilnya menjadi 2,3.

6
D. Pengertian Notasi Ilmiah
Notasi ilmiah membantu kita untuk merepresentasikan bilangan-bilangan yang sangat
besar atau sangat kecil dalam bentuk perkalian bilangan satu digit dan 10 dipangkatkan
dengan eksponennya masing-masing. Pangkatnya positif jika bilangannya sangat besar dan
negatif jika bilangannya sangat kecil. Pelajari kekuatan dan eksponen untuk pemahaman yang
lebih baik.

Gambaran umum notasi ilmiah adalah:

a × 10 b ; 1 ≤ a < 10

E. Aturan Notasi Ilmiah

Untuk menentukan pangkat atau eksponen dari 10, kita harus mengikuti aturan di bawah ini:

 Basisnya harus selalu 10

 Eksponennya harus berupa bilangan bulat bukan nol, artinya bisa positif atau negatif

 Nilai absolut koefisien lebih besar atau sama dengan 1 tetapi harus kurang dari 10

 Koefisien dapat berupa bilangan positif atau negatif termasuk bilangan bulat dan
desimal

 Mantissa membawa sisa digit penting dari angka tersebut

Mari kita pahami berapa banyak tempat yang kita perlukan untuk memindahkan koma
desimal setelah angka satu digit dengan bantuan representasi di bawah ini.

1. Jika bilangan yang diberikan adalah kelipatan 10 maka koma desimal harus digeser ke
kiri, dan pangkat 10 akan menjadi positif.
Contoh: 6000 = 6×10 3 dalam notasi ilmiah.

2. Jika bilangan yang diberikan lebih kecil dari 1, maka koma desimal harus digeser ke
kanan, sehingga pangkat 10 menjadi negatif.
Contoh: 0,006 = 6×0,001 = 6×10 -3 dalam notasi ilmiah.

Contoh Notasi Ilmiah

Contoh notasi ilmiah adalah:


490000000 = 4,9×10 8

7
1230000000 = 1,23×10 9
50500000 = 5,05 x 10 7
0,000000097 = 9,7 x 10 -8
0,0000212 = 2,12 x 10 -5

Eksponen Positif dan Negatif

Ketika notasi ilmiah bilangan besar dinyatakan, maka kita menggunakan eksponen positif
untuk basis 10. Contoh:
20000 = 2 x 10 4 , dimana 4 adalah eksponen positif.

Ketika notasi ilmiah bilangan kecil dinyatakan, maka kita menggunakan eksponen negatif
untuk basis 10. Contoh:
0,0002 = 2 x 10 -4 , dimana -4 adalah eksponen negatif.

Dari penjelasan di atas, kita dapat mengatakan bahwa bilangan yang lebih besar dari 1 dapat
dituliskan sebagai bilangan yang berpangkat positif, sedangkan bilangan yang kurang dari 1
dapat dituliskan sebagai bilangan yang berpangkat negatif.

Masalah dan Solusi

Soal 1: Ubah 0,00000046 menjadi notasi ilmiah.

Penyelesaian: Pindahkan koma desimal ke kanan 0,00000046 sebanyak 7 tempat.

Titik desimal dipindahkan 7 tempat ke kanan sehingga membentuk angka 4.6

Karena angkanya kurang dari 10 dan desimalnya dipindahkan ke kanan. Oleh karena itu,
kami menggunakan eksponen negatif di sini.

⇒ 0,00000046 = 4,6 × 10 -7

Ini adalah notasi ilmiah.

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Angka
penting terdiri dari atas angka pasti dan angka taksiran (angka yang diragukan) sesuai dengan
alat ukur yang digunakan. Sedangkan angka hasil perhitungan, bukan termasuk angka
penting. Sebagai contoh jumlah mahasiswa Pendidikan Fisika kelas A 09, Unimed adalah 50
orang. Maka angka 50 tidak memiliki angka penting, karena angka 50 merupakan angka hasil
menghitung, bukan angka hasil mengukur.
Notasi ilmiah membantu kita untuk merepresentasikan bilangan-bilangan yang sangat
besar atau sangat kecil dalam bentuk perkalian bilangan satu digit dan 10 dipangkatkan
dengan eksponennya masing-masing. Pangkatnya positif jika bilangannya sangat besar dan
negatif jika bilangannya sangat kecil. Pelajari kekuatan dan eksponen untuk pemahaman yang
lebih baik.

B. SARAN
Siswa dan siswi diharapkan dapat lebih memahami angka penting dan notasi ilmiah
dalam ilmu fisika lebih baik agar siswa dan siswi dapat lebih memahami dan mempermudah
siswa-siswi tersebut untuk melanjutkan dalam perhitungan dalam ilmu-ilmu fisika lainnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://utaga-notice.blogspot.com/2011/07/makalah-angka-penting.html
https://www.academia.edu/10692999/Angka_Penting_dalam_Pengukuran_Fisika_Angka_Pe
nting_dalam_Pengukuran_Fisika
https://www.academia.edu/15298855/Angka_Penting_dalam_Ilmu_Fisika

10

Anda mungkin juga menyukai