Anda di halaman 1dari 3

ANGKA PENTING

A. Apa itu angka penting?


Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran. Angka
penting ini terdiri dari Angka Pasti dan Angka Taksiran.
Contoh:
• Hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong menunjukkan
3,24 cm

3,24
Angka Pasti Angka Taksiran
• Indra menghitung jumlah kelereng dalam toplesnya sebanyak 16 butir

16 -> Bukan Angka Penting


Mengapa? Karena 16 bukan merupakan hasil pengukuran, tapi pencacahan
/ penghitungan
B. Aturan Angka Penting
1. Semua angka bukan nol merupakan angka penting.
Contoh : 548 memiliki 3 angka penting
1,871 memiliki 4 angka penting.
2. Semua angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk
angka penting.
Contoh : 3005 memiliki 4 angka penting
2034 memiliki 4 angka penting
3. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol tidak termasuk angka
penting
Contoh : 0,022 gram memiliki 2 angka penting.
0,105 gram memiliki 3 angka penting.
4. Angka nol yang terletak di sebelah kanan tanda koma dan angka bukan nol
termasuk angka penting.
Contoh : 4,60 memiliki 3 angka penting
3,050 memiliki 4 angka penting

1
5. Pada angka tanpa tanda desimal, angka nol di sebelah kanan angka bukan nol
adalah bukan angka penting, kecuali angka nol di sebelah kanan angka yang
diberi tanda khusus (biasanya garis bawah) termasuk angka penting
Contoh : 3000 kg memiliki 1 angka penting.
60000 km memiliki 3 angka penting.
6. Semua angka sebelum orde dalam notasi ilmiah termasuk angka penting.
Contoh : 0,63 = 6,3 x 10-1 memiliki 2 angka penting
0,00524 = 5,24 x 10-3 memiliki 3 angka penting
C. Aturan Pembulatan Angka Penting
Hasil operasi hitung dari dua faktor atau lebih dari hasil pengukuran harus
memiliki angka penting sebanyak (sama banyak) dengan faktor yang memiliki
angka penting terkecil, dengan aturan:
1. Angka-angka yang lebih besar dari 5 dibulatkan ke atas, contoh : 3,46 jika
dibulatkan hingga 2 AP menjadi 3,5
2. Angka-angka yang lebih kecil dari 5 dibulatkan ke bawah, contoh : 3,43 jika
dibulatkan hingga 2 AP menjadi 3,4
3. Angka 5 dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil, dan dibulatkan ke
bawah jika angka sebelumnya genap.
Contoh : 3,45 jika dibulatkan hingga 2 AP maka menjadi 3,4
3,35 jika dibulatkan hingga 2 AP maka menjadi

D. Operasi Matematis pada Angka Penting


1. Penjumlahan dan Pengurangan
Hasil operasi matematis angka penting hanya boleh mengandung satu angka
taksiran / diragukan
Contoh 1:
379,216 Angka 6 adalah angka taksiran
24,738 + Angka 8 adalah angka taksiran
403,954 maka penulisannya:
menjadi 403,954
Contoh 2:
35,572 Angka 2 adalah angka taksiran
2,2626 + Angka 6 adalah angka taksiran
37,8346 Terdapat dua angka taksiran, sehingga
hasilnya dibulatkan menjadi 37,835
Contoh 3:
385,617 Angka 7 adalah angka taksiran
23,2__ + Angka 2 adalah angka taksiran
408,817 Terdapat dua angka taksiran, sehingga

2
hasilnya dibulatkan menjadi 408,8
2. Perkalian dan Pembagian
Pada operasi perkalian, pembagian, kuadrat dan akar, penulisan angka penting
disesuaikan dengan deretan angka penting yang paling sedikit.
Contoh 1:
2,04 3 Angka Penting
3,5__ x 2 Angka Penting
7,140 maka hasilnya disesuaikan menjadi 2
angka penting sehingga dibulatkan
menjadi 7,1 (2AP)

E. Penerapan
Sebuah persegi panjang diukur dengan menggunakan dua buah alat, diperoleh
panjangnya 6,74 cm dan lebarnya 2,3 cm. Dengan menggunakan aturan angka
penting tentukan:
a. Luas persegi panjang tersebut!
b. Keliling persegi panjang tersebut!
Jawab:
Diketahui:
p : 6,74 cm (3 AP)
l : 2,3 cm (2 AP)
maka luas persegi panjang tsb:
L =p.l
= 6,74 . 2,3
= 15,502 (5 AP) sehingga perlu dibulatkan hingga 2 AP
2
L = 16 cm (2 AP)
Keliling persegi panjang tersebut:
K =p+l+p+l
= 6,74 + 2,3 + 6,74 + 2,3
= 18,08 terdapat 2 angka taksiran, maka perlu dibulatkan
hingga memiliki 1 angka taksiran
K = 18,1 cm

Anda mungkin juga menyukai