PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
2. Agar pembaca Mengetahui Pengertian Angka Penting
3. Agar pembaca Mengetahui Bagaimana Aturan Angka Penting
4. Agar pembaca Mengetahui Bagaimana Operasi Angka penting
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Jadi, angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari
hasil pengukuran dengan menggunakan alat ukur, yang terdiri dari angka-angka
penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang
ditafsir atau diragukan.
Sedangkan angka hasil perhitungan, bukan termasuk angka penting.
Sebagai contoh jumlah mahasiswa Pendidikan Fisika kelas A 09, Unimed adalah
50 orang. Maka angka 50 tidak memiliki angka penting, karena angka 50
merupakan angka hasil menghitung, bukan angka hasil mengukur.
Jadi, angka eksak/pasti adalah angka yang sudah pasti (tidak
diragukan nilainya), yang diperoleh dari kegiatan membilang (menghitung).
2. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 1,002 (4 angka penting)
3. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan tidak diapit angka bukan
nol bukan angka penting,
Contoh : 25,00 (2 angka penting)
25,000 (2 angka penting)
2500 (4 angka penting, mengapa? sebab tidak ada tanda desimalnya
3
agar jelas apakah angka-angka nol tersebut adalah angka penting atau
bukan.
Contoh :
Angka Jumlah Angka Penting
0,00342 3
342 3
340 2 atau 3
Angka terakhir pada contoh di atas bersifat ambigu. Untuk
menghilangkan sifat ambigu, notasi ilmiah harus dipakai.
Angka Jumlah Angka Penting
3,42 x 10-3 3
3,42 x 102 3
3,40 x 102 3
3,4 x 102 2
5. Semua angka sebelum orde (Pada notasi ilmiah) termasuk angka penting.
Contoh : 3,2 x 105memiliki dua angka penting, yakni 3 dan 2. 4,50 x
103 memiliki tiga angka penting, yakni 4, 5 dan 0.
6. Angka nol yang berada di belakang angka bukan nol, bukan termasuk angka
penting kecuali setelah ditentukan letak desimalnya. Misalnya angka 12500,
harus diubah dulu menjadi 1,25 x 104 berarti memiliki 3 angka penting. Jika
kita mengubahnya menjadi 1,250 x 104 berarti terdapat 4 angka penting,
7. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol atau setelah tanda
desimal bukanangka penting
Contoh : 0,00556 = 3 angka penting
0,00006500 = 4 angka penting
4
9. urutan angka dimaksud. Dengan kata lain, Angka nol pada deretan akhir
sebuah bilangan termasuk angka penting, kecuali kalau angka sebelum
nol diberi garis bawah.
Contoh: 1500 ton (memiliki 4 angka penting) tapi kalau ada garis bawah di
angka 0 pertama maka angka pentingnya jadi 3.
CONTOH SOAL :
Hitunglah jumlah angka penting pada angka-angka dibawah ini.
1. 1,0050
2. 23,4000
3. 0,010025
4. 13,000124
5. 4500
6. 1,2 x 105
7. 1,20 x 103
Jawaban dari soal diatas adalah
1. 5 angka penting yakni 1, 0, 0, 5, 0
2. 6 angka penting yakni 2, 3, 4, 0, 0, 0
3. 5 angka penting yakni 1, 0, 0, 2, 5
4. 8 angka penting yakni 1, 3 ,0, 0, 0, 1, 2, 4
5. 4500 harus diubah dulu menjadi bentuk baku 4,5 x 103 jadi ada 2 angka
penting yakni 4, 5 namun jika kita mengubahnya menjadi 4,50 x 103 maka
ada 3 angka penting yakni 4, 5, 0
6. 2 angka penting yakni 1, 2
7. 3 angka penting yakni 1, 2, 0
5
2. Angka-angka yang dihasilkan dari hubungan matematika eksak
mempunyai jumlah tak terdefinisi angka penting.
Aturan Pembulatan
1. Jika angka pertama setelah angka yang hendak dipertahankan adalah 4 atau
lebih kecil, maka angka itu dan seluruh angka disebelah kanannya ditiadakan.
Contoh (1) : 75,494 = 75,49 (angka 4 yang dicetak tebal ditiadakan). Contoh
(2) : 1,00839 = 1,008 ( kedua angka yang dicetak tebal ditiadakan)
2. Jika angka pertama setelah angka yang akan anda pertahankan adalah 5 atau
lebih besar, maka angka tersebut dan seluruh angka di bagian kanannya
ditiadakan. Angka terakhir yang dipertahankan bertambah satu Secara
ringkas dapat disimpulkan :
Membulatkan ke atas jika angka di belakang pemotongan di antara 5-9 Tidak
dibulatkan ke atas jika angka di belakang pemotongan di antara 0-4
5.937.458 3 5.940.000
0,23946 3 0,239
0,23956 3 0,240
Contoh (1) 1,037878 = 1,038 (ketiga angka yang diberi garis bawah dihilangkan,
sedangkan angka 7 yang dicetak tebal, dibulatkan menjadi 8).
Contoh (2) 28,02500 = 28,03 (ketiga angka yang diberi garis bawah ditiadakan.
Angka 2 yang dicetak tebal diubah menjadi 3).
Contoh (3) : 12,897 = 12,90 (angka 7 yang diberi garis bawah ditiadakan. Angka
8 dan 9 yang dicetak tebal diubah menjadi 90.
6
C. Operasi Angka Penting
Operasi angka penting yang akan kita bahas adalah penjumlahan dan
pengurangan, perkalian dan pembagian, serta pengkuadratan dan
pengakaran.
7
Pengurangan Angka Penting
2,864 (angka 4 adalah angka taksiran)
1,2 - (angka 2 adalah angka taksiran)
1,664 (angka 6 dan angka 4 adalah angka taksiran)
Karena hasil pengurangan harus mengandung satu angka taksiran maka hasil
pengurangan menjadi 1,7.
8
Hitunglah operasi perkalian berikut ini : 0,6283 x 2,2 cm
(petunjuk : lakukanlah prosedur perkalian atau pembagian dengan cara biasa.
Kemudian bulatkan hasilnya hinga memiliki angka penting sebanyak salah satu
bilangan yang memiliki angka penting paling sedikit)
Hasilnya dibulatkan menjadi 1,4 cm2 (dua angka penting)
Contoh 3 :
Hitunglah operasi perkalian berikut ini : 25 x 8,95
Hasilnya dibulatkan menjadi 224 cm (tiga angka penting) agar sama dengan
banyak angka penting pada bilangan penting 8,95
Contoh 4 :
3,4 x 6,7 = … ?
Jumlah angka penting paling sedikit adalah dua (3,4 dan 6,7 mempunyai dua
angka penting)
Hasil perkaliannya adalah 22,78. Hasil ini harus dibulatkan menjadi 23 (dua
angka penting)
3,4 x 6,7 = 23
Contoh 5 :
2,5 x 3,2 = … ?
Jumlah angka penting paling sedikit adalah dua (2,5 dan 3,2 punya dua angka
penting)
Jika kita hitung pakai kalkulator, hasilnya adalah 8. Harus ditambahkan nol.
2,5 x 3,2 = 8,0 (dua angka penting)
Contoh 6 :
1,0 x 2,0 = 2,0 (dua angka penting), bukan 2
Pembagian angka penting cara kerjanya sama dengan perkalian angka penting.
9
Jika anda memakai kalkulator maka hasilnya adalah 0,66666666666666666 dan
seterusnya… harus dibulatkan hingga hanya ada dua angka penting :
2,0 : 3,0 = 0,67 (dua angka penting, yakni 6 dan 7)
Contoh 2 :
2,1 : 3,0 = …. ? (angka penting paling sedikit adalah dua)
Jika anda memakai kalkulator maka hasilnya adalah 0,7… harus ditambahkan nol
sehingga terdapat dua angka penting :
2,1 : 3,0 = 0,70 (dua angka penting, yakni 7 dan 0)
10
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Semua angka atau nilai dari hasil pengukuran adalah angka penting, baik itu
angka yang pasti maupun angka taksiran. Pada setiap pengukuran selalu diikuti
dengan angka ketidakpastian. Ketidakpastian ini ditentukan oleh skala alat ukur
yang kita gunakan. Mata manusia secara fisik mempunyai keterbatasan dalam
membaca ukuran skala yang kurang dari 1mm. Mata kita tidak dapat memastikan
nilai yang lebih kecil dari nilai terkecil ini dengan pasti dan desimal berikutnya
biasannya adalah berupa taksiran saja. Pada pengukuran panjang benda yang sama
kita mendapatkan hasil yang berbeda, ada yang menyatakan hasilnya 5,6 , 5,8 dan
5,7 misalkan. Angka lima didepan dikatakan sebagai angka pasti dalam
pengukuran sedangkan angka desimal berikunya adalah seperti 6, 8, 7 adalah
angka-angka taksiran atau ragu-ragu
3.2 SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami buat. Apabila kurang sempurna
dalam pembuatan makalah ini kami mohon maaf sebesar-besarnya. Manusia tidak
luput dari kesalahan. Sekian dan terima kasih
11
DAFTAR PUSTAKA
https://indrykick.wordpress.com/tag/angka-penting/
https://fasyaablog.blogspot.com/2014/08/fisika-definisi-angka-penting-
beserta.html
12
13