Anda di halaman 1dari 15

BAB 2

ANGKA SIGNIFIKAN DAN ATURAN PEMBULATAN


A. ANGKA SIGNIFIKAN
Angka Signifikan (Significan Figure) disebut juga Angka
Bena atau Angka Penting

Angka signifikan adalah jumlah angka yang digunakan


sebagai batas minimal tingkat keyakinan.

Angka signifikan terdiri dari angka pasti dan angka tafsiran.

Angka tafsiran terletak pada akhir angka signifikan


Contoh : 27,63 (angka 3 adalah angka tafsiran)
ATURAN ANGKA SIGNIFIKAN

1. Semua angka yang bukan nol adalah angka signifikan


Contoh : 14,256 ( 5 angka signifikan)

2. Semua angka nol yang terletak diantara angka-angka


bukan nol adalah angka signifikan
Contoh : 7000,2003 ( 8 angka signifikan)

3. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol


yang terakhir dan di belakang tanda desimal adalah
angka signifikan
Contoh: 23,50000 (7 angka signifikan)
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol terakhir
dan tanpa tanda desimal bukan merupakan angka signifikan
Contoh: 3500000 (2 angka signifikan)

5. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang


pertama bukan merupakan angka signifikan
Contoh: 0,0000352 (3 angka signifikan)

6. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol


yang terakhir tapi terletak di depan tanda desimal adalah
angka signifikan
Contoh : 7000,2 (5 angka signifikan)
Untuk menunjukkan jumlah angka signifikan, kita dapat
memberi tanda pada angka yang merupakan batas angka
signifikan dengan garis bawah, garis atas, atau cetak tebal.

Misal
1256 adalah bilangan yang mempunyai 4 angka signifikan
1256 adalah bilangan yang mempunyai 3 angka signifikan
1256 adalah bilangan yang mempunyai 3 angka signifikan
Contoh Soal

Berapa Angka Signifikan dari:


a. 43,123
b. 0,1764
c. 0,0000012
d. 278,300
e. 270,0090
f. 0,0090
g. (13,60); (1,360); (0,001360)
PENULISAN ANGKA SIGNIFIKAN DALAM NOTASI ILMIAH

Jumlah angka signifikan akan terlihat dengan pasti bila


bilangan ditulis dalam penulisan ilmiah (scientific notation).
Misalnya tetapan dalam kimia dan fisika atau ukuran jarak
dalam astronomi.

Contoh:
a. 4,3123 x 101 memiliki 5 angka signifikan
b. 1,764 x 10-1 memiliki 4 angka signifikan
Latihan 1

Berapa Angka Signifikan dari:


a. 56 x 102
b. 67,8 x 10-4
c. 0,6453 x 106
d. 60078 x 10-3
B. ATURAN PEMBULATAN

ATURAN BERHITUNG DENGAN ANGKA SIGNIFIKAN:

1. Pembulatan
Dalam ketentuan operasi angka signifikan berlaku syarat-
syarat pembulatan berikut ini:
a. Jika lebih dari 5 (lima), dibulatkan keatas.
b. Jika kurang dari 5 (lima), dihilangkan.
c. Jika tepat 5 (lima) dan angka sebelumnya bilangan ganjil
maka dibulatkan keatas. Namun bila angka sebelumnya
merupakan bilangan genap maka dibulatkan kebawah.
Contoh:

4,638 menjadi 4,64 (angka 8 lebih dari 5 dibulatkan keatas)


7,823 menjadi 7,82 (angka 3 lebih kecil dari 5 dihilangkan)
2,475 menjadi 2,48 (angka 5 dibulatkan keatas sebab angka
sebelumnya 7 ganjil)
9,265 menjadi 9,26 (angka 5 dibulatkan kebawah sebab angka
sebelumnya 6 genap)
2. Operasi Penjumlahan / Pengurangan
Hasil operasi penjumlahan / pengurangan dengan bilangan penting hanya
boleh mengandung satu angka yang diragukan/taksiran/dikira-kira.
Angka yang diragukan/taksiran/dikira-kira adalah: angka yang terletak
paling ujung atau paling belakang dari deretan angka-angka.
Contoh : 23, 6 angka 6 adalah angka taksiran karena berada paling
ujung dan diberi tanda garis bawah pada angka 6.
46, 378 angka 8 adalah angka taksiran karena berada
paling ujung dan diberi tanda garis bawah pada angka 8.
Kembali ke hasil operasi penjumlahan / pengurangan dengan bilangan penting
hanya boleh mengandung satu angka yang diragukan/taksiran/dikira-kira.

Contoh : 38,534 m 92,1 m


6,2 m + 35,816 m -
44,734 m 56,284 m
44,7 m 56,3 m
Dibulatkan menjadi 44,7 Dibulatkan menjadi 56,3 karena harus ada 1 angka
karena harus ada 1 angka taksiran yaitu angka 3, angka 3 hasil pembulatan.
taksiran yaitu angka 7 dari 2 ditambahkan 1 menjadi 3 karena disebelah
kanan 2 ada angka 8 yang lebih dari 5.
3. Operasi Perkalian / Pembagian

Hasil operasi Perkalian / Pembagian dari angka penting, penulisan hasilnya


yaitu: jumlah angka pentingnya harus sama dengan jumlah angka penting
pada komponen perkalian yang memiliki angka penting paling sedikit.

Contoh : 38,534 m memiliki 5 angka penting


6,2 m memiliki 2 angka penting
X
238,9108 m2 memiliki 7 angka penting, dibulatkan menjadi
240 m2 jadi menulisnya harus memiliki 2 angka penting yaitu:
24 x 101 m2

38,534 m2 memiliki 5 angka penting


6,2 m memiliki 2 angka penting
:
6,21516 m memiliki 6 angka penting, jadi menulisnya
harus memiliki 2 angka penting yaitu : 6,2 m
4. Operasi Perkalian / Pembagian dengan Bilangan Eksak

Hasil operasi Perkalian / Pembagian dengan angka eksak penulisan


hasilnya yaitu: jumlah angka pentingnya harus sama dengan jumlah
angka penting pada komponen angka penting itu sendiri.
Angka eksak adalah : angka yang tidak memiliki satuan.
Contoh : 2, 7, 13, 16, 42 dst
Contoh :
27,62 m memiliki 4 angka penting
13
X
359,06 m memiliki 5 angka penting, jadi menulis
nya harus memiliki 4 angka penting yaitu: 359,1 m

456,83 m memiliki 5 angka penting


72
:
32891,76 m memiliki 7 angka penting, jadi menulis
nya harus memiliki 5 angka penting yaitu: 32892 m
5. Operasi Pengakaran

Hasil operasi Pengakaran dari angka penting ditulis hasilnya yaitu:


jumlah angka pentingnya harus sama dengan jumlah angka penting
bilangan yang diakarkan.
Contoh :
24 m2 = ... memiliki 2 angka penting
= 4,89 m memiliki 3 angka penting

Hasilnya harus ditulis sama dengan jumlah angka penting


bilangan yang diakarkan, yaitu menulisnya harus memiliki
2 angka penting, jadi ditulisnya: 4,9 m

368 m2 = ... memiliki 3 angka penting


= 19,183 m memiliki 5 angka penting

Hasilnya harus ditulis sama dengan jumlah angka penting


bilangan yang diakarkan , yaitu menulisnya harus memiliki
3 angka penting, jadi ditulisnya : 19,2 m
Latihan 2

a. 34,31 + 2,165
b. 14,2294 – 2,37
c. 32,2 x 7,1
d. 76,3 : 4,88888

Anda mungkin juga menyukai