Anda di halaman 1dari 3

1.

Angka Penting
Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, yang terdiri dari
angka eksak dan satu angka terakhir yang ditaksir (atau diragukan).
Bilangan eksak adalah bilangan yang sudah pasti (tidak diragukan nilainya), yang diperoleh
dari kegiatan membilang. Contoh, ada 100 butir kelereng pada 1 kotak.
a. Notasi Ilmiah
Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai

a,… x 10n
a = bilangan asli mulai dari 1 sampai 9, dan a disebut bilangan penting.
n = eksponen dan merupakan bilangan bulat, dan n disebut orde besar.

Contoh:
0,009 m
Geser koma ke kanan melalui 3 angka, ditulis 9 x 10-3 m
Dengan bilangan penting = 9 dan orde besar = 10-3.
1.000 kg
Geser koma ke kiri melalui 3 angka, ditulis 1 x 103 kg
Dengan bilangan penting = 1 dan orde besar = 103.

b. Aturan Angka Penting


Aturan-aturan untuk menyatakan suatu angka termasuk angka penting:
 Semua angka yang bukan angka nol adalah angka penting.
Contoh: 254,6 4 angka penting
5,3537 5 angka penting
 Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh: 650 3 angka penting
29,70 4 angka penting
 Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh: 34502 5 angka penting
4,208 4 angka penting
 Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang terletak di
sebelah kiri maupun sebelah kanan tanda koma desimal bukan angka penting.
Contoh: 0,75 2 angka penting
0,001 1 angka penting
0,0024 2 angka penting
0,0625 3 angka penting
 Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang memiliki angka-
angka nol pada deretan akhir harus ditulis dalam notasi ilmiah agar jelas apakah
angka-angka nol tersebut termasuk angka penting atau bukan.
Contoh: 1,2 x 103 mm 2 angka penting
3
2,40 x 10 mm 3 angka penting
3
3,600 x 10 mm 4 angka penting
c. Berhitung dengan Angka Penting
 Penjumlahan dan Pengurangan
Dalam penjumlahan dan pengurangan, hasilnya hanya boleh mengandung satu
angka taksiran.
Contoh:
2,3 x 10-2 m 3: angka taksiran
-2
4,125 x 10 m 5: angka taksiran
+
-2
6,425 x 10 m
6,425 x 10-2 m dibulatkan menjadi 6,4 x 10-2 m karena hanya boleh mengandung
satu angka taksiran.

420,24 m 4: angka taksiran


252 m 2: angka taksiran
-
168,24 m dibulatkan menjadi 168 m karena hanya boleh mengandung satu angka
taksiran.

 Perkalian dan Pembagian


Perkalian atau pembagian yang melibatkan bilangan penting, maka hasil akhir
hanya boleh mengandung angka sebanyak angka penting dari bilangan penting
yang angka pentingnya paling sedikit dari semua bilangan penting yang terlibat
dalam operasi.
Contoh:
0,4262 cm x 4,2 cm = 1,79004 cm2
(4 ap) (2 ap) = 1,8 cm2 (2 ap) ap: angka penting

6,828 x 105 m : 2,40 x 102 s = 2,845 x 105-2 m/s


(4 ap) (3 ap) = 2,84 x 103 m/s (3 ap)
Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dengan bilangan eksak
hanya boleh memiliki angka penting sebanyak angka penting pada bilangan
pentingnya.
Contoh:
Tebal buku 2,25 cm, maka tinggi 5 tumpukan buku adalah 5 x 2,25 cm = 11,25 cm
= 11,2 cm (ditulis dalam tiga angka penting).

 Penarikan akar suatu bilangan penting hanya boleh memiliki angka penting
sebanyak bilangan penting yang ditarik akar
Contoh:
625  25,0 3 angka penting

 Aturan Pembulatan
Angka lebih besar daripada 5 dibulatkan ke atas.
Misalnya: 4,737 menjadi 4,74
Angka lebih kecil daripada 5 dibulatkan ke bawah.
Misalnya: 7,534 menjadi 7,53
Jika tetap sama 5, maka pembulatan ke atas jika angka sebelumnya adalah ganjil,
dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya adalah genap.
Misalnya: 8,255 menjadi 8,26
8,225 menjadi 8,22

LATIHAN
1. Tentukan jumlah angka penting di bawah ini!.
a. 0,0204
b. 520,35
2. Selesaikan operasi-operasi matematika di bawah ini sesuai dengan aturan angka penting!
a. 3,4 cm + 1,217 cm = …
b. 421,36 g – 322 g = …
c. 0,2541 N x 8,4 cm = …
d. 6,246 m : 3,12 s = …

Anda mungkin juga menyukai