Anda di halaman 1dari 2

Angka Penting

Semua hasil pengukuran adalah angka penting. Setiap hasil pengukuran memiliki angka taksiran,
yaitu angka yang paling belakang.
Aturan Angka Penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting. Jadi angka 1,2,3,4,5,6,7,8,9 adalah angka
penting.
Contoh : 13,52 ==> banyaknya angka pentingnya 4 buah atau terdiri dari 4 angka penting
2. Nol yang terletak diantara dua angka penting adalah angka penting.
Contoh : 2001 ==> angka pentingnya 4 buah, karena dua buah angka nol menjadi penting
karena diapit dua angka penting yaitu 2 dan 1.
3. Nol yang terletak setelah angka bukan nol dan terletak setelah tanda desimal adalah angka
penting.
Contoh : 200
==> 1 angka penting
202
==> 3 angka penting
0,21
==> 2 angka penting
0,010
==> 2 angka penting
6,00
==> 3 angka penting
10,05
==> 4 angka penting
6
2,00 x 10 ==> 3 angka penting
Aturan Pembulatan
1. Jika angka disebelah angka yang akan dibulatkan kurang dari sama dengan 4, maka semua
angka sesudahnya dihilangkan.
Contoh : 12,35497 dibulatkan sampai dua tempat desimal akan menjadi 12,35
1,01293 dibulatkan sampai satu tempat desimal akan menjadi 1,0
2. Jika angka disebelah angka yang akan dibulatkan lebih dari sama dengan 5, maka semua
angka yang dibulatkan ditambahkan satu.
Contoh : 12,35497 dibulatkan sampai satu tempat desimal akan menjadi 12,4
1,01293 dibulatkan sampai tiga tempat desimal akan menjadi 1,013
Operasi Angka Penting
1. Operasi penjumlahan dan pengurangan.
Jika dua buah hasil pengukuran dijumlahkan atau dikurangkan, maka hasilnya akan
mengikuti angka hasil pengukuran yang paling tidak teliti. Ketelitian sebuah hasil
pengukuran ditandai dengan semakin banyaknya angka setelah tanda desimal. Jadi yang
paling tidak teliti adalah bilangan yang paling sedikit angka setelah tanda desimal.
Contoh :
Dua buah hasil pengukuran panjang, 8,2 cm dan 4,515 cm. Jika kedua angka tersebut
dijumlahkan, maka jumlahkan seperti biasa dan kemudian dibulatkan mengikuti hasil
pengukuran yang paling tidak teliti.
8,2
4,515 +
12,715 dibulatkan menjadi
12,7 cm
2. Operasi perkalian dan pembagian.
Jika dua buah hasil pengukuran dikalikan atau dibagi, maka hasilnya akan mengikuti angka
hasil pengukuran yang memiliki angka penting paling sedikit.
Contoh :
Dua hasil pengukuran panjang sebuah benda yang akan dihitung luasnya diperoleh panjang
5,25 cm dan lebar 1,0 cm. Untuk menghitung luasnya maka keduanya dihitung seperti biasa
kemudian dibulatkan mengikuti hasil pengukuran yang angka pentingnya paling sedikit.

5,25
2,0 x
10,500
11 cm2

--> angka pentingnya 3


--> angka pentingnya 2
--> angka pentingnya 5 dibulatkan menjadi 2 angka penting, menjadi

Latihan.
1. Tentukanlah banyaknya angka penting dari angka berikut :
a) 8250
d) 1200,1
b) 0,72
e) 1,25 x 106
c) 0,000820
f) 3,0 x 105
2. Ubahlah angka berikut ini sehingga banyak angka pentingnya menjadi 3 buah :
a) 1000
d) 8,7527
b) 2046
e) 5,6509
c) 0,021
f) 1004
3. Jumlahkan hasil-hasil pengukuran berikut :
a) 0,522 + 6,55
b) 1,08 + 0,882
c) 12
+ 6,50
4. Kurangkanlah hasil-hasil pengukuran berikut :
a) 4,25 - 3,8
b) 8
- 3,25
c) 100 - 63,5
5. Hitunglah luas benda yang panjang dan lebarnya diperoleh dari hasil pengukuran, berikut
ini:
a) panjang = 6,2 cm dan lebar = 3,05 cm
b) panjang = 10 cm
dan lebar = 5,5 cm

Anda mungkin juga menyukai