Anda di halaman 1dari 4

Angka Penting

Definisi Angka Penting

Pengertian Angka Penting


Angka penting adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pengukuran
yang terdiri dari angka-angka penting yang sudah pasti (terbaca pada
alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditafsir atau diragukan. Bila kita
mengukur panjang suatu benda dengan mistar berskala mm (mempunyai
batas ketelitian 0,5 mm) dan melaporkan hasilnya dalam 4 angka
penting, yaitu 114,5 mm. Jika panjang benda tersebut kita ukur dengan
jangka sorong (jangka sorong mempunyai batas ketelitian 0,1 mm) maka
hasilnya dilaporkan dalam 5 angka penting, misalnya 114,40 mm, dan
jika diukur dengan mikrometer sekrup (Mikrometer sekrup mempunyai
batas ketelitian 0,01 mm) maka hasilnya dilaporkan dalam 6 angka
penting, misalnya 113,390 mm. Ini menunjukkan bahwa banyak angka
penting yang dilaporkan sebagai hasil pengukuran mencerminkan
ketelitian suatu pengukuran.

Makin banyak angka penting yang dapat dilaporkan, makin teliti


pengukuran tersebut. Tentu saja pengukuran panjang dengan
mikrometer sekrup lebih teliti dari jangka sorong dan mistar. Pada hasil
pengukuran mistar tadi dinyatakan dalam bilangan penting yang
mengandung 4 angka penting : 114,5 mm. Tiga angka pertama, yaitu: 1,
1, dan 4 adalah angka eksak/pasti karena dapat dibaca pada skala,
sedangkan satu angka terakhir, yaitu 5 adalah angka taksiran karena
angka ini tidak bisa dibaca pada skala, tetapi hanya ditaksir.

Ketentuan Angka Penting :

1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting,


Contoh : 789,234 = 6 angka penting, 1234 = 4 angka penting
2. Angka nol di sebelah kanan tanda desimal dan tidak diapit bukan angka
nol bukan angka penting,
Contoh : 25,00 = 2 angka penting
77,000 = 2 angka penting
7700 = 4 angka penting ( kog bisa ? karena tidak ada tanda desimalnya)
7700,00 = 4 angka penting
3. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol atau setelah
tanda desimal bukan angka penting.
Misal : 0,00345 = 3 angka penting
0,0560003 = 6 angka penting (karena angka nol diapit oleh angka bukan
nol)
0,00007500 = 4 angka penting
4. Angka nol yang berada di antara angka bukan nol termasuk angka
penting. Misal : 0,009006 = 4 angka penting
5. Dalam penjumlahan dan pengurangan angka penting, hasil operasi
dinyatakan dalam jumlah angka penting yang paling sedikit sebagaimana
banyaknya angka penting dari bilangan-bilangan yang dioperasikan dan
hasilnya dinyatakan memiliki 1 angka perkiraan dan 1 angka yang
meragukan. Contoh : 3,725 + 3,21 = 6,935 dan hasilnya ditulis sebagai
6,93
6. Dalam perkalian dan pembagian, hasil operasinya sama dengan operasi
pada penjumlahan dan pengurangan dimana hasilnya harus mempunyai
angka penting sebanyak angka penting yang paling sedikit. Contoh : 6,25
x 8,123 = …
6,25 = mengandung 3 angka penting
8,123 = mengandung 4 angka penting
Jika dikalikan, hasilnya diperoleh menjadi 50,76875 maka hasilnya
ditulis menjadi 50,77 ( kenapa tidak 50, 76 ? karena pembulatan yang
akan kita bahas berikut...)
7. Batasan jumlah angka penting bergantung dengan tanda yang diberikan
pada urutan angka dimaksud. Misal : 1256= 4 angka penting
1256 = 3 angka penting (garis bawah di bawah angka 5) atau
dituliskan seperti 1256 = 3 angka penting (angka 5 dipertebal)

Notasih Ilmiah

Pengukuran dalam fisika terbentang mulai dari ukuran partikel yang sangat
kecil, seperti massa elektron, sampai dengan ukuran yang sangat besar, seperti
massa bumi. Penulisan hasil pengukuran benda sangat besar, misalnya massa
bumi kira-kira 6.000.000.000 000.000.000.000.000 kg atau hasil pengukuran
partikel sangat kecil, misalnya massa sebuah elektron kira-kira
0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.911 kg memerlukan tempat yang
lebar dan sering salah dalam penulisannya. Untuk mengatasi masalah tersebut,
kita dapat menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku.
Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai : a, . . . . x 10n
di mana :

a adalah bilangan asli mulai dari 1 – 9

n disebut eksponen dan merupakan bilangan bulat dalam persamaan tersebut,

10n disebut orde besar

Contoh :
Massa bumi = 5,98 x1024
Massa elektron = 9,1 x 10-31
0,00000435 = 4,35 x 10-6
345000000 = 3,45×108

Pembulatan

Dalam kehidupan sehari-hari kita juga sering ketemu dengan bilangan-bilangan


pecahan yang memiliki angka desimal, dan bilangan dibelakang koma bisa saja
tidak sama antara satu bilangan dengan bilangan lainnya, untuk itu diperlukan
aturan dalam statistik untuk membulatkan bilangan.

Apa yang dimaksud "Pembulatan" ?

Pembulatan artinya mengurangi cacah bilangan namun nilainya hampir sama.


Hasil yang diperoleh menjadi kurang akurat, tetapi akan lebih mudah
digunakan.

Contoh: 73 dibulatkan ke sepuluh terdekat adalah 70, karena 73 lebih


mendekati 70 daripada 80.

Aturan dasar

Ada beberapa aturan dasar untuk pembulatan, tapi di sini kita hanya membahas
aturan dasar, yakni yang paling sering digunakan...

Cara membulatkan bilangan

• Tentukan angka terakhir yang akan dipertahankan


• Tambahkan 1 jika angka berikutnya adalah 5 atau lebih (ini disebut
pembulatan ke atas)
• Biarkan sama jika angka berikutnya kurang dari 5 (ini disebut
pembulatan ke bawah)

Atau, jika angka pertama yang dihilangkan adalah 5 atau lebih, maka
tambahkan angka sisa yang terakhir dengan 1).

Pembulatan desimal
Pertama yang harus diketahui untuk membulatkan ke puluhan, atau ratusan,
dll. Atau bisa saja "banyak tempat desimal". Artinya, berapa jumlah bilangan
yang akan tersisa pada hasil yang diperoleh.

Contoh Karena...
3,1416 dibulatkan ke ratusan, hasilnya
angka berikutnya (1) kurang dari 5
3,14
1,2635 dibulatkan ke puluhan, hasilnya angka berikutnya (6) adalah 5 atau
1,3 lebih
1,2635 dibulatkan menjadi 3 tempat angka berikutnya (5) adalah 5 atau
desimal, hasilnya 1,264 lebih

Pembulatan bilangan bulat

Kita dapat membulatkan menjadi puluhan, ratusan, dll., Dalam hal ini replace
the angka yang dipindahkan dengan nol.

Contoh Karena...
134,9 dibulatkan ke puluhan, hasilnya
angka berikutnya (4) kurang dari 5
130
12.690 dibulatkan ke ribuan, hasilnya angka berikutnya (6) adalah 5 atau
13.000 lebih
1,239 dibulatkan ke satuan, hasilnya 1 angka berikutnya (2) kurang dari 5

Pembulatan angka penting

Untuk membulatkan "banyak" angka penting, hitung banyaknya angka dari kiri
ke kanan, kemudian bulatkan. (Catatan: jika terdapat nol di belakang koma
(misalnya 0,006), jangan hitung karena ditulis hanya untuk menampilkan
seberapa kecil bilangan tersebut).

Contoh Karena
1,239 dibulatkan menjadi 3 angka angka berikutnya (9) adalah 5 atau
penting, hasilnya 1,24 lebih
134,9 dibulatkan menjadi 1 angka
angka berikutnya (3) kurang dari 5
penting, hasilnya 100
0,0165 dibulatkan menjadi 2 angka angka berikutnya (5) adalah 5 atau
penting, hasilnya 0,017 lebih

Anda mungkin juga menyukai