Anda di halaman 1dari 56

HAKIKAT

FISIKA
Fisika untuk kelas X Semester

• DIAN INDRA SARI


• Email:dian.indrasari77@gmail.com
• Phone: +6282291907783

02/01/21
3.2.Menerapkan prinsip-prinsip
pengukuran besaran fisis,
ketepatan, ketelitian, dan angka
penting, serta notasi ilmiah

– FISIKA X
Angka
Penting dan
Notasi Ilmiah

Sumber Gambar
http://theworldoffii.blogspot.com/2008/0
7/alat-ukur-massa.html

Angka Penting

Sumber Gambar : site:


gurumuda.files.wordpress.com

02/01/21
Angka Penting
Angka penting adalah Semua angka yang diperoleh dari
hasil pengukuran

angka-angka pasti

Angka penting
terdiri atas

Angka-angka
terakhir yang ditaksir (angka
taksiran)
Angka Penting Hal.: 4
Adaptif
Aturan penulisan/penyajian angka penting dalam
pengukuran

1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting


Contoh: 72,753 (5 angka penting)
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan
nol adalah angka penting.
Contoh: 9000,1009 (8 angka penting).
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol
yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah
angka penting.
Contoh: 3,0000 (5 angka penting).

Angka Penting Hal.: 5


Adaptif
Aturan penulisan/penyajian angka penting dalam
pengukuran
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang
terakhir dan di belakang tanda desimal adalah angka
penting.
Contoh: 67,50000 (7 angka penting).
5. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang
pertama adalah angka tidak penting.
Contoh: 0,0000789 (3 angka penting).
6. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang
terakhir dan tidak dengan tanda desimal adalah angka tidak
penting.
Contoh: 4700000 (2 angka penting).
7. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol dan terletak di deretan akhir
termasuk angka penting, kacuali kalau angka sebelum nol diberi garis bawah.
Contoh:
1.250 g ( 4 angka penting)
12,50 kg (4 angka penting)
1.200 g (4 angka penting)
1.200 g (3 angka penting)
Angka Penting Hal.: 6
Adaptif
Notasi Ilmiah (Bentuk Baku)

Penulisan Notasi Ilmiah atau Cara Baku


Secara umum

A . 10x
A = angka-angka penting , dimana 1 ≤ A ˂ 10
x = bilangan bulat positif atau negatif (eksponen)
10x Disebut orde besar

Massa bumi = 5,98 . 10 24 (tiga angka penting)


0,00000435 = 4,35 . 10-6 (tiga angka penting)

Angka Penting Hal.: 7


Adaptif
Ketentuan - Ketentuan Pada Operasi
Angka Penting:
hanya boleh terdapat Satu
Angka Taksiran

Contoh: 2,34 cm angka 4 adalah angka taksiran


0,345 cm angka 5
+
adalah angka taksiran
2,685 cm angka 8 dan 5 (dua angka
terakhir) taksiran

maka ditulis: 2,69 cm

Angka Penting Hal.: 8


Adaptif
Pengurangan angka-angka penting

13,46 mm Angka 6 = angka taksiran


2,2347 mm Angka 7 = angka taksiran
-
11,2253 mm Angka 2, 5 dan 3 (tiga
angka terakhir) taksiran

Maka hasil pengurangan ditulis 11,23 mm

Angka Penting Hal.: 9


Adaptif
Ketentuan - Ketentuan Pada Operasi Angka
Penting
sama
Hasil perkalian dan pembagian banyaknya dengan angka
angka-angka penting penting yang paling sedikit
(penarikan akar dan bilangan π (phi)

8,141 Mengandung empat angka penting


0,22 x Mengandung dua angka penting
1,79102

Penulisannya: 1,79102 ditulis 1,8 (dua angka penting)

Angka Penting Hal.: 10


Adaptif
Pembagian angka-angka penting

1,432 empat angka penting


2,68 : tiga angka penting

0,53432

Penulisannya: 0,53432 ditulis 0,534 (tiga angka penting)

Angka Penting Hal.: 11


Adaptif
Aturan Pembulatan
– Angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas
– Angka kurang dari 5 dihilangkan
– Angkanya tepat sama dengan 5, dibulatkan ke atas jika angka sebelumnya ganjil dan
dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap

Contoh: Bulatkanlah sehingga mempunyai tiga angka penting!

24,48 Ditulis 24,5


24,445 Ditulis 24,4
24,252 Ditulis 24,2
24,250 Ditulis 24,2
24,150 Ditulis 24,2

Angka Penting Hal.: 12


Adaptif
Soal Quiz

1. 1,2500  ...... Angka Penting


2. 0,0025  ...... Angka Penting
3. 130,5010  ...... Angka Penting
4. 12,36542  ...... AP  dibulatkan: ……
5. 15.524  ...... AP  dibulatkan: ……
6. 500.000  ...... AP  dibulatkan: ……
7. 1 + 23,50 = ………  dibulatkan: .........
8. 125 x 42 = ………  dibulatkan: .........
9. 2 : 125 = ………  dibulatkan: .........

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 13


Jawaban Quiz

1. 1,2500  5 Angka Penting


2. 0,0025  2 Angka Penting
3. 130,5010  7 Angka Penting
4. 12,36542  4 AP  dibulatkan: 12,36
5. 15.524  2 AP  dibulatkan: 1,6x104
6. 500.000  3 AP  dibulatkan: 5,00 x 105
7. 1 + 23,50 = 24,50  dibulatkan: 24
8. 125 x 42 = 5250  dibulatkan: 5,2 x 103
9. 2 : 125 = 0,016  dibulatkan: 0,02
2 x 10 -2

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 14


Soal Latihan

1. Hitunglah hasil penjumlahan atau pengurangan angka-angka penting di


bawah ini!
a. 134,56 g + 25,5 g
b. 134,56 g– 25,5 g
c. 237,2 cm + 57,46 cm
d. 237,2 cm – 57,47 cm
2. Hitunglah hasil perkalian dan pembagian angka-angka penting di bawah
ini!
a. 25,4 cm x 5,45 cm x 0,375 cm
b. (145,5 cm x 5,76 cm ) : 96,2 cm
c. 230 cm2 : 2,36 cm2
d. 545,82 dyne : 24,386 dyne

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 15


Soal Latihan

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 16


Besaran dan Satuan

02/01/21
Besaran
• Besaran adalah sesuatu yang memiliki besar (nilai) dan dapat
diukur, serta hasilnya dinyatakan dengan angka-angka.

Besaran

asal arah

Besaran Besaran Besaran Besaran


Pokok Turunan Skalar Vektor

Besaran Dan Satuan Hal.: 18


Besaran Pokok dan Besaran Turunan

• Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan


sendiri.

Yang termasuk Besaran Pokok: panjang, massa, waktu, suhu, kuat arus,
intensitas cahaya, dan jumlah zat.

• Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau


lebih besaran pokok.

Contohnya: luas, volume, kecepatan, tekanan, gaya, percepatan,


usaha, energi, daya, dll.

Besaran Dan Satuan Hal.: 19


Besaran Skalar dan Besaran Vektor

• Besaran Skalar adalah besaran yang hanya


memiliki nilai dan tidak memiliki arah.

Contohnya: massa, waktu, suhu,


jarak, kelajuan, dll.

• Besaran Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan


arah.

Contohnya: gaya, kecepatan, percepatan, momentum, perpindahan, dan


lain-lain.

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 20


Satuan

Satuan adalah suatu besaran dengan nilai tertentu yang


dijadikan sebagai pembanding dalam pelaksanaan pengukuran.
Contohnya:
• besaran panjang dgn nilai satu jengkal,  disebut satuan
jengkal.

• besaran volume dgn nilai satu liter,  disebut satuan


liter.

Untuk menyeragamkan nama dan nilai satuan maka disepakati oleh


para ilmuwan dunia agar menggunakan satuan standar interasional
(Sistem Internasional).

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 21


Dimensi

Dimensi merupakan suatu lambang untuk besaran.

Lambang Dimensi:
dicirikan dgn menggunakan kurung siku ( [ ] ).

Dimensi Besaran Pokok:


besaran pokok dimensinya sudah ditetapkan atas
kesepakatan internasional.

Dimensi Besaran Turunan:


disusun berdasarkan dimensi dari besaran-besaran
pokok yang membentuknya.

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 22


Fungsi Dimensi

1. Untuk mengetahui suatu besaran


turunan tersusun atas besaran
pokok apa saja.

2. Untuk menentukan satuan besaran


turunan

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 23


Besaran Pokok, Dimensi, dan Satuan
Besaran Pokok Satuan SI
Nama Lambang Dimensi Nama Lambang
panjang l [L] meter m
massa m [M] kilogram kg
waktu t [T] sekon s
suhu T [Ө] Kelvin K
kuat arus listrik I, i [I] Ampere A
intensitas cahaya I [J] candela cd
jumlah zat n [N] mol mol
sudut datar Ө - radian rad
sudut ruang Ө - steradian sr

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 24


Dimensi dan Satuan Besaran Turunan
Besaran Turunan Satuan
No Dimensi
Nama Lambang Rumus Nama Lambang

1 Volum (balok) V V=p.l.t [L3] meter pangkat m3


tiga

2 Kecepatan v v=s/t [L T-1] meter sekon m.s-1


pangkat
min satu

3 Percepatan a a=v/t [L T-2] meter sekon m.s-2


pangkat
min dua

4 Gaya F F=m.a [M L T-2] kilogram kg.m.s-2


meter sekon
pangkat
min dua
Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 25

Slide: 25
NO SATUAN DIMENSI
BESARAN TURUNAN RUMUS
1     2  2
LUAS panjang x panjang
m L
2     3  3
VOLUME panjang x panjang x panjang
m L
3 KECEPATAN panjang / waktu        -1       -1
ms LT
4        -2        -2
PERCEPATAN kecepatan / waktu
ms LT
5 GAYA massa x percepatan           -2          -2
kgms MLT
6 USAHA gaya x panjang          2  -2        2    -2
kgm  s ML  T
7         2  -2     2    -2
ENERGI massa x panjang x percepatan
kgm  s ML  T
8 DAYA usaha / waktu          2   -3         2  -3
kgm  s ML  T
9 TEKANAN gaya / luas          -1   -2         -1  -2
kgm   s ML  T
10          -3       -3
MASSA JENIS massa / volume
kgm ML
11           -1              -1
MOMENTUM massa x kecepatan
kgms MLT
12 IMPULS gaya x waktu            -1         -1
kgms MLT

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 26


NO AWALAN LAMBANG KELIPATAN

1
       12
TERA T 10

2
     9
GIGA G 10
3
     6
MEGA M 10
4      3
KILO K 10
5
        -12
PIKO P 10

6
N       -9
NANO 10
7
      -6
MIKRO 10
8
     -3
MILI m 10
9
       -2
SENTI c 10

10
       -1
DESI d 10
Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 27
Faktor Awalan Simbol Faktor Awalan Simbol
1024 Yotta Y 10-24 yokto y
1021 Zetta Z 10-21 zepto z
1018 Eksa E 10-18 atto a
1015 Peta P 10-15 femto f
1012 Tera T 10-12 piko p
109 Giga G 10-9 nano n
106 Mega M 10-6 mikro 
103 kilo k 10-3 mili m
102 hekto h 10-2 centi c
101 deka da 10-1 desi d

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 28


Pengukuran dan Alat Ukur

– FISIKA X
02/01/21
Adaptif
Pengukuran

Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan satuannya. Satuan


adalah suatu besaran dengan nilai tertentu yang dijadikan sbg pembanding dlm
pengukuran.

Alat yang digunakan untuk mengukur disebut alat ukur.


Masing-masing alat ukur memiliki ketelitian yang berbeda.

Hasil Pengukuran dinyatakan dengan nilai pasti (signifikan) plus-minus nilai


taksiran (nilai ketidakpastian).

Besar ketidakpastian biasanya ditentukan dgn setengah skala terkecil


alat ukur.

Ketidakpastian tsb dpt bersumber dari alat ukur, proses pengamatan,


lingkungan, dll.
Alat ukur panjang

Contoh:

Jangka Sorong Penggaris Mikrometer Sekrup

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 31


Alat Ukur Massa

Neraca Pegas
Contoh:
Neraca Dua Lengan

Neraca
Elektronik
Neraca
Ohaus

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 32


Alat Ukur Waktu

Jam Dinding
Contoh:

Stop Watch

Jam Matahari

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 33


Alat Ukur Listrik

Contoh:

Ohmmeter

Voltameter
Amperemeter

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 34


TERMOMETER

– Termometer digunakan untuk mengukur suhu.

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 35


SPEEDOMETER

– Speedometer digunakan untuk mengukur kelajuan

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 36


DINAMOMETER

– Dinamometer digunakan untuk mengukur besarnya gaya.

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 37


HIGROMETER

– Higrometer digunakan untuk mengukur kelembaban udara.

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 38


BAROMETER

– Barometer digunakan untuk mengukur tekanan udara luar.

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 39


HIDROMETER

– Hidrometer digunakan untuk mengukur berat jenis larutan.

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 40


MANOMETER
– Manometer digunakan untuk mengukur tekanan udara tertutup.

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 41


KALORIMETER

– Kalorimeter digunakan untuk mengukur besarnya kalor jenis zat.

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 42


KESALAHAN
PENGUKURAN

– Besaran fisika tidak dapat diukur secara


pasti dengan setiap alat ukur. Hasil
pengukuran selalu mempunyai derajat
ketidakpastian.
– Kesalahan pengukuran dapat dibedakan
menjadi 2 jenis, yaitu kesalahan
sistematis dan kesalahan acak.

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 43


KESALAHAN SISTEMATIS

– Kesalahan sistematik adalah kesalahan yang sebab-


sebabnya dapat diidentifikasi dan secara prinsip
dapat dieliminasi.
– Kesalahan sistematis akan menghasilkan setiap
bacaan yang diambil menjadi salah dalam satu
arah.
– Sumber kesalahan sistematis antaralain:
– Kesalahan Alat
– Kesalahan Pengamatan
– Kesalahan Lingkungan
– Kesalahan Teoretis

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 44


Kesalahan Kalibrasi

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 45


Kesalahan Paralaks / Kesalahan Pengamatan

Kesalahan pembacaan alat ukur karena


posisi mata yang tidak tepat.

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 46


Kesalahan Pengguna (Human Error)

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 47


KESALAHAN ACAK

– Kesalahan acak menghasilkan hamburan


data disekitar nilai rata-rata. Data
mempunyai kesempatan yang sama
menjadi positif atau negatif. Sumber
kesalahan acak sering tidak dapt
diidentifikasi. Kesalahan acak sering dapat
dikuantitasi melalui analisis statistik,
sehingga efek kesalahan acak terhadap
besaran atau hukum fisika dapat
ditentukan.

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 48


Istilah dalam Pengukuran
– Ketelitian adalah suatu ukuran yang
menyatakan tingkat pendekatan dari nilai
yang diukur terhadap nilai benar x0.

– Kepekaan adalah ukuran minimal yang


masih dapat dikenal oleh instrumen/alat
ukur.

– Ketepatan (akurasi) adalah suatu ukuran


kemampuan untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang sama. Dengan
memberikan suatu nilai tertentu pada
besaran fisis, ketepatan merupakan suatu
ukuran yang menunjukkan perbedaan
hasil-hasil pengukuran pada pengukuran
berulang.

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 49


Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 50
Ketidakpastian Mutlak dan Relatif

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 51


Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 52
Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 53
Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 54
Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 55
TERIMA KASIH

DIAN INDRA SARI


FISIKA
X

Isi dengan Judul Halaman Terkait Hal.: 56

Anda mungkin juga menyukai