Anda di halaman 1dari 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Sekolah : SMA Tunas Bhakti Pontianak


Kelas / Semester :X/I
Mata Pelajaran : Fisika
Alokasi Waktu : 2 JP

Standar Kompetensi
1. Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya.

Kompetensi Dasar
1.1 Mengukur besaran fisika ( panjang, massa, dan waktu).

Indikator Pencapaian Kompetensi


• Mendefenisikan dan memahami aturan angka penting
• Menerapkan aturan angka penting dalam pengoprasian (penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian)

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
 Mendefinisikan angka penting
 Memahami aturan angka penting
 Menerapkan aturan angka penting dalam pengoperasian
 Karakter siswa yang diharapkan :
▪ Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis, Komunikatif, Tanggung Jawab.

B. Materi Pembelajaran
Angka Penting

C. Metode Pembelajaran
1. Model : - Cooperative Learning
2. Metode : - Diskusi kelompok
- Ceramah

D. Langkah-langkah Kegiatan
a. Kegiatan Pendahuluan (5 menit)
 Guru memberi salam
 Guru mempersilahkan peserta didik berdoa kemudian menyiapkan
 Guru mengabsen
 Motivasi dan Apersepsi:
- Apakah yang dimaksud angka penting?
- Apakah ada juga angka tidak penting?
- Berapakah angka penting dari bilangan 0,005006?
- Bagaimana cara menentukan jumlah angka penting?
b. Kegiatan Inti (55 menit)
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
• Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok
• Guru membagikan LKPD kepada setiap kelompok
• Guru memberikan instruksi cara mengerjakan LKPD
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
• Peserta didik mendiskusikan cara menentukan jumlah angka penting.
• Guru berkeliling dan membimbing peserta didik dalam meyelesaikan LKPD
• Guru memberikan contoh soal mengenai cara menentukan jumlah angka
penting.
• Guru mempersilahkan peserta didik untuk menjawab soal mengenai
menentukan jumlah angka penting dan pengoprasian angka penting di depan
kelas, sedangkan peserta didik yang lain memperhatikannya.
• Guru mengoreksi jawaban peserta didik apakah sudah benar atau belum. Jika
masih ada peserta didik yang belum dapat menjawab dengan benar, guru
dapat langsung memberikan bimbingan.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
• Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui
• Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);

c. Kegiatan Penutup (10 menit)


• Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
• Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
• Guru menyuruh siswa untuk belajar materi selanjutnya tentang vektor
(nilai yang ditanamkan: Jujur, Toleransi, Mandiri, Demokratis,
Komunikatif, Tanggung Jawab.);

E. Sumber Belajar
a. Buku Fisika untuk kelas X SMA (Kamajaya) halaman 26 - 32
b. Lembar kerja

F. Penilaian Hasil Belajar


a. Teknik Penilaian:
- Tes unjuk kerja
- Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen:
- Isian

Pontianak,
Mengetahui
Kepala SMA Tunas Bhakti Pontianak Guru Mata Pelajaran

H. Dedi Novian, S.E Randy Ramanda, S.Pd


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
ANGKA PENTING

A. Tujuan
1. Mengetahui aturan angka penting
2. Menerapkan aturan angka penting dalam pengoprasian

B. Tentukan jumlah angka penting berikiut :


1. 2,60 cm =
2. 0,260 cm =
3. 9.700 cm =
4. 60,01 cm =
5. 0,096 cm =
6. 0,0101 cm =
7. 42, 690 cm =
8. 1,0 cm =

C. Hitunglah operasi angka penting berikut ini :


(Gunakan aturan pembulatan)
1. 6,278 - 1,21 = cm
2. 257, 2 - 4,56 = cm
3. 32,5 + 2,786 = cm
4. 34 + 8,2 = cm
5. 12,23 x 8 = cm
6. 27,4 x 20 = cm
7. 90 : 13 = cm
8. 19,5 : 4 = cm

Kelompok :
Nama :
1. ………………………..………………………..
2. ………………………..………………………..
3. ………………………..………………………..
4. ………………………..……………………….. Paraf Nilai
5. ………………………..………………………..
6. ………………………..………………………..
7. ………………………..………………………..
8. ………………………..………………………..

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
16
LAMPIRAN MATERI

A. Angka Penting adalah Semua angka yang diperoleh dari hasil Pengukuran disebut Angka
Penting. Angka penting ini terdiri atas angka-angka pasti dan angka-angka terakhir yang
ditaksir (angka taksiran).

B. Aturan penulisan/penyajian angka penting dalam pengukuran:


1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Contoh: 72,753 (5 angka penting).
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka penting.
Contoh: 9000,1009 (9 angka penting).
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak
di depan tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 30000 (5 angka penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang
tanda desimal adalah angka penting. Contoh: 67,50000 (7 angka penting).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan
tanda desimal adalah angka tidak penting. Contoh: 4.700.000 (2 angka penting).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak
penting. Contoh: 0,0000789 (3 angka penting).

C. Operasi Angka Penting


Operasi angka penting yang akan kita bahas adalah penjumlahan dan
pengurangan, perkalian dan pembagian.

1. Penjumlahan angka penting dan Pengurangan angka penting


Perlu diingat bahwa, penjumlahan atau pengurangan angka penting akan
menghasilkan angka penting yang memiliki satu angka taksiran. Terlebih dahulu
kita harus paham tentang angka taksiran, angka taksiran adalah angka yang hasilnya
tidak pasti. Misalnya ketika anda mengukur panjang paku menggunakan penggaris, anda
mendapatkan angka 5,6 cm lebih sedikit. Nah kemudian anda menerka-nerka sendiri
angka lebih sedikit tersebut sehingga menjadi 5,64 cm. Berarti angka 4 adalah angka
taksiran.
Prosedur yang benar untuk penjumlahan / penguranngan angka penting
a. Meratakan poin desimal
b. Menandai angka penting terakhir setiap nomor dengan tanda panah
c. Mengkalkulasikan jawaban
d. Tanda panah paling jauh ke kiri dari angka penting terakhir jawaban

2. Penjumlahan Angka Penting :


Contoh 1 :
5,64 (angka 4 adalah angka taksiran)
1,3 + (angka 3 adalah angka taksiran)
6,94 (ada dua angka taksiran yakni, angka 9 dan angka 4)
Padahal hasil penjumlahan harus berisi satu angka taksiran. Jadi angka 4 harus
dibulatkan, sehingga hasil penjumlahan menjadi 6,9.
Contoh 2 :
Jumlahkan 273,219 g; 15,5 g; dan 8,43 g (jumlahkan seperti biasa, selanjutnya bulatkan
hasilnya hingga hanya terdapat satu angka taksiran)

Angka 4 dan 9 ditiadakan. Hasilnya = 297,1


3. Pengurangan Angka Penting
2,864 (angka 4 adalah angka taksiran)
1,2 - (angka 2 adalah angka taksiran)
1,664 (angka 6 dan angka 4 adalah angka taksiran)

Karena hasil pengurangan harus mengandung satu angka taksiran maka hasil
pengurangan menjadi 1,7.

4. Perkalian angka penting dan pembagian angka penting


Pada operasi perkalian atau pembagian, hasil yang diperoleh hanya boleh memiliki
jumlah angka penting sebanyak bilangan yang angka pentingnya paling sedikit.
Hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dengan bilangan eksak/pasti
hanya boleh memiliki angka penting sebanyak jumlah angka penting pada bilangan
penting
Prosedur yang benar untuk perkalian / pembagian angka penting :
a. Mengindikasikan jumlah angka penting untuk setiap angka
b. Mengkalkulasikan jawaban
c. Membulatkan jawaban agar mempunyai jumlah angka penting yang sama seperti
angka dengan jumlah angka penting terkecil 5,0 x 10,624 = 53,120 menjadi 53

5. Perkalian Angka Penting


Contoh 1 :
1,253 (mengandung 4 angka penting)
1,1 x (mengandung 2 angka penting)
1,3783 (mengandung 5 angka penting)
Padahal hasil perkalian harus mengandung jumlah angka penting yang paling sedikit dari
faktor pengali, dalam hal ini faktor pengali yang memiliki angka penting paling sedikit
adalah 1.1 yakni memiliki 2 angka penting sehingga hasil perkalian harus mengandung 2
angka penting. Maka hasil perkalian menjadi 1,4.
Contoh 2 :
Hitunglah operasi perkalian berikut ini : 0,6283 x 2,2 cm
(petunjuk : lakukanlah prosedur perkalian atau pembagian dengan cara biasa.
Kemudian bulatkan hasilnya hinga memiliki angka penting sebanyak salah satu bilangan
yang memiliki angka penting paling sedikit)
Hasilnya dibulatkan menjadi 1,4 cm2 (dua angka penting)
Contoh 3 :
Hitunglah operasi perkalian berikut ini : 25 x 8,95
Hasilnya dibulatkan menjadi 224 cm (tiga angka penting) agar sama dengan banyak
angka penting pada bilangan penting 8,95
Contoh 4 :
3,4 x 6,7 = … ?
Jumlah angka penting paling sedikit adalah dua (3,4 dan 6,7 mempunyai dua angka
penting)
Hasil perkaliannya adalah 22,78. Hasil ini harus dibulatkan menjadi 23 (dua angka
penting)
3,4 x 6,7 = 23

Contoh 5 :
2,5 x 3,2 = … ?
Jumlah angka penting paling sedikit adalah dua (2,5 dan 3,2 punya dua angka penting)
Jika kita hitung pakai kalkulator, hasilnya adalah 8. Harus ditambahkan nol.
2,5 x 3,2 = 8,0 (dua angka penting)

Contoh 6 :
1,0 x 2,0 = 2,0 (dua angka penting), bukan 2
Pembagian angka penting cara kerjanya sama dengan perkalian angka penting.

6. Pembagian Angka Penting


Contoh 1 :
2,0 : 3,0 = …. ? (angka penting paling sedikit adalah dua)
Jika anda memakai kalkulator maka hasilnya adalah 0,66666666666666666 dan
seterusnya… harus dibulatkan hingga hanya ada dua angka penting :
2,0 : 3,0 = 0,67 (dua angka penting, yakni 6 dan 7)

Contoh 2 :
2,1 : 3,0 = …. ? (angka penting paling sedikit adalah dua)
Jika anda memakai kalkulator maka hasilnya adalah 0,7… harus ditambahkan nol
sehingga terdapat dua angka penting :
2,1 : 3,0 = 0,70 (dua angka penting, yakni 7 dan 0)

Anda mungkin juga menyukai