Anda di halaman 1dari 28

“Kumpulan Tugas Terstruktur”

Nama Lengkap : Hikmatul Ulwiyyah


NIM : 2103096135
Nomor WhatsApp : 085741271880
Nama File : 135_Bilangan Pengolahan Data_UAS
**Panduan penulisan ada di bagian akhir halaman ini**

TIPS DAN TRIK


BILANGAN DAN PENGOLAHAN DATA

A. BILANGAN CACAH
Operasi Hitung Bilangan Cacah
Bilangan Cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak negative {0, 1,
2, 3, … dst}
 Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah
Contoh:
Aturan: Penjumlahan dan Pengurangan yang stingkat,
dahulukan yang penjumlahan terlebih dahulu.
1. 5675 + 4750 – 3880 =
= 10.425 - 3880 =
= 6546

Aturan: Kerjakan soal dalam kurung terlebih dahulu.


2. 3275 + (4250 – 2620)
= 3275 + 1630
= 4905

1
 Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah
Aturan:
- Perkalian dan Pembagian setingkat, kerjakan yang paling
kiri.
- Apabila ada tanda kurung, dahulukan yang di dalam kurung.
Contoh:
1. 250 x 50 : 25
= 12500 : 25
= 500
2. 1500 : 50 x 14 =
= 30 x 14
= 420
3. 75 x (250 : 25)
= 75 x 10
= 750

 Operasi Hitung Campuran Bilangan Cacah


Contoh:
1. 100 + 2400 : 120 =
= 100 + 20
= 120
2. 250 + 40 x 150 – (1500 : 30)
= 250 + 40 x 150 – 50
= 250 + 6000 – 50
= 6250 – 50
= 6200
3. 1500 + 400 : 50 + 200 x 5
= 1500 – 8 + 200 x 5
= 1500 - 8 + 1000
= 1492 + 1000
= 2492

2
B. BILANGAN BULAT
1. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat
Ingat: perhatikan pola berikut
4 + 2 = 6, jadi -4 + (-2) = -6 ( perhatikan tandanya + dan -) 8 - 3 = 5, berarti
kalau 3 - 8 = -5 ( bilangan kecil dikurangi bilangan besar hasilnya negatif).
Jadi ada kesamaan bentuk berikut. -6 + 2 artinya sama dengan 2 - 6 = -4 -3 - 5
artinya sama dengan -3 + (-5) = -8 Kalau penjumlahan dan pengurangan
banyak, bagaimana?
Dibawah ini cara cepatnya!!!
-2 - 5 + 4 + 3 - 7 - (-8)
= -2 - 5 + 4 + 3 - 7 + 8 (bertanda sama di cek)
= 4+3+8-2-5-7
= 15 - 14
=1

2. Perkalian dan Pembagian Bilangan Bulat


Pada perkalian dan pembagian bilangan bulat, hasil kali dan hasil bagi
bilangan yang bertanda sama adalah bilangan positif, sedangkan yang
bertanda beda ( + dan -) hasilnya bilangan negatif.
Contoh:
-2 x 3 = -6
4 x (-5 ) = -20
12 : (-3) = -4
-16 : (-2) = 8
-20 : 5 = -4
Kalau perkaliandan pembagian beruntun, bagaimana?
Dibawah ini cara cepatnya!!!
-2 x 6 x (-5) x (-3) (bilangan negatif ada 3 atau ganjil)
= -180 (hasilnya bilangan negatif)

3
-3 x 2 x (-4) x 5 ( bilangan negatif ada 2 atau genap)
= 120 (hasilnya bilangan positif)
-60 : (-5) : 4
= 12 :4
=3
INGAT:
Jika banyaknya bilangan negatif pada operasi perkalian/pembagian
adalah genap, maka hasilnya bilangan positif. Jika banyaknya bilangan
negatif ganjil, hasilnya bilangan negatif.

3. Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat


Jika penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian di gabungkan
dalam sebuah operasi hitung, diperoleh operasi hitung campuran bilangan
bulat. parhatikan cara menyelesaikan operasi hitung campuran beriikut ini.
-120 : 12 + 5 x (-2) (Perkalian/pembagian dikerjakan terlebih dahulu drpd
penjumlahan/pengurangan)
= -10 + (-10)
= -20
30 - (-6) : (-3) + 6 x (-4)
= 30 - 2 + (-24)
= 30 - 2 - 24
= 30 - 26
=4

4
C. PERPANGKATN DAN PENARIKAN AKAR BILANGAN BULAT
 Pengertian Bilangan Kuadrat
Bilangan Kuadrat adalah bilangan yang diperoleh dari hasil
perkalian dua bilangan yang sama.
Contoh:
12 = 1 x 1 = 1 6 2= 6 x 6 = 36
2 2
2=2x2=4 7 = 7 x 7 = 49
32 = 3 x 3 = 9 82 = 8 x 8 = 64
2 2
4 = 4 x 4 = 16 9 = 9 x 9 = 81
2 2
5 = 5 x 5 = 25 10 = 10 x 10 = 100
Untuk menarik akar-akar kuadrat dapat kita lakukan Langkah-
langkah berikut:
- Pisahkan setiap dua angka dari belakang (misal: 2.25).
- Tentukan bilangan kuadrat yang hasilnya mendekati angka paling
kiri, yaitu 1 x1 = 1, mendekati 2. Tulis 1 sebagai hasil bilangan
pertama.
- Jumlahkan bilangan hasil yang pertama 1 + 1 = 2.
- Simpan 2, cari bilangan yang sama sehingga 2 … x … =125 yaitu
25 x 5 = 125 dari 25 x 5 = 125.
- Tulis 5 sebagai bilangan hasil yang kedua.
Contoh:
Tentukan Panjang sisi persegi jika diketahui luas persegi 225 cm2
Penyelesaian:
S = √L
S = √225
Untuk menarik akar kuadrat perhatikan Langkah-langkah dibawah:
15 = 225, Jadi hasil nya adalah s = √225 adalah 15.

 Pengertian Bilangan Kubik


Bilangan kubik adalah hasil-hasil dari bilangan asli yang
dipangkatkan tiga.

5
Contoh:
13 = 1 x 1 x 1 = 1 63 = 6 x 6 x 6 = 216
3 3
2=2x2x2=8 7 = 7 x 7 x 7 = 343
33 = 3 x 3 x 3 = 27 83 = 8 x 8 x 8 = 512
3 3
4 = 4 x 4 x 4 = 64 9 = 9 x 9 x 9 = 729
3 3
5 = 5 x 5 x 5 = 125 10 = 10 x 10 x 10 = 1000

 Mencari Akar Pangkat Tiga


Mencari akar pangkat tiga dengan mengidentifikasi bilangan
satuanya.
Bilangan asli dari 1 sampai 9 apabila dipangkatkan tiga memiliki
hasil angka satuan berbeda.
Contoh:
Carilah nilai dari ∛1728
Penyelesaian:
∛1728 = 12 ~>123 = 12 x 12 x 12 = 1728
Jadi, hasil dari ∛1728 = 12

6
D. BILANGAN ROMAWI
1. Pelajari nilai dasar setiap angka. Hanya ada beberapa angka romawi,
sehingga dapat dipelajari dengan cepat:
I=1 C = 100
V=5 D = 500
X = 10 M = 1.000
L = 50
2. Gunakan bantuan pengingat untuk menghafalkan urutan nilai
simbolnya.
3. Pelajari semua digit pada tempat satuan.
4. Pelajari semua digit pada tempat puluhan. Inilah angka romawinya:
X = 10 LX = 60
XX = 20 LXX = 70
XXX = 30 LXXX = 80
XL = 40 XC = 90
L = 50
5. Pelajari semua digit pada tempat ratusan. Inilah angka romawinya:
C = 100 DC = 600
CC = 200 DCC = 700
CCC = 300 DCCC = 800
CD = 400 CM = 900
D = 500
6. Ketahui bahwa Anda tidak dapat menuliskan lebih dari tiga simbol
yang sama.
7. Jumlahkan nilai simbol yang lebih kecil, yang diletakkan setelah nilai
simbol yang besar.
8. Kurangkan nilai simbol yang lebih kecil, yang diletakkan sebelum nilai
simbol yang lebih besar.
9. Ketahui cara menulis angka gabungan.
10. Belajarlah untuk menulis angka-angka yang lebih besar. Karena M =
1.000, jika Anda ingin melambangkan satu juta, sebuah garis

7
ditambahkan di atas simbol M, membuatnya sama dengan satu juta.
Garis di atas simbol melambangkan simbol tersebut dikali seribu.
Dengan demikian, M x M = 1.000.000.

8
E. KELIPATAN DAN FAKTOR BILANGAN
1. Faktor bilangan satu angka
Perhatikan faktor bilangan di bawah ini:
2×5 = 10 ⇒ Maka, 2 dan 5 adalah faktor dari bilangan 10.
Contoh soal:
1. Berapakah faktor dari 18?
Untuk mencari faktornya, kita bisa melakukan perkalian seperti di bawah
ini:
1×18 = 18
2×9 = 18
3×6 = 18
Maka dari perhitungan di atas, didapatkan jawaban bahwa faktor dari 18
adalah 1, 2, 3, 6, 9, 18.

2. Berapakah faktor bilangan 12?


1×12 = 12
2×6 = 12
3×4 = 12
Dari perkalian di atas diketahui jika faktor bilangan 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6,
12.

2. Faktor prima
Faktor prima adalah faktor dari suatu bilangan yang merupakan
bilangan prima. Bilangan prima adalah bilangan yang mempunyai 2
faktor, yaitu bilangan 1 dan bilangan itu sendiri
Contoh soal:
1. Tentukan faktor prima dari 6.
Faktor dari 6 adalah 1, 2, 3, dan 6.
Faktor prima dari 6 adalah 2 dan 3.
2. Tentukan faktor prima dari 8.

9
Faktor dari 8 adalah 1, 2, 4, dan 8. Faktor prima dari 8 adalah
2.
3. Faktor persekutuan bilangan dua angka
Faktor persekutuan bilangan dua angka adalah bilangan-bilangan
yang sama di antara faktor-faktor dari dua angka yang berbeda.
Perhatikan contoh!
1. Berapakah faktor persekutuan dari bilangan 6 dan 15?
Faktor dari bilangan 6 adalah 1, 2, 3, dan 6.
Faktor dari bilangan 15 adalah 1, 3, 5, dan 15.
Dari faktor bilangan dari 6 dan 15 terdapat dua angka yang sama, yaitu 1
dan 3.
Jadi, faktor persekutuan dari 6 dan 15 adalah 1 dan 3.

10
F. KPK DAN FPB
Kelipatan
Kelipatan adalah hasil kali bilangan tertentu dengan
bilangan asli berurutan.
Contoh:
1. Kelipatan 2 adalah 2, 4, 6, 8, 10, …
(Perhatiakan, jarak antar bilangan adalah 2 dan setia[ bilangan habis dibagi
2)
2x1=2
2x2=4
2x3=6
2x4=8
2 x 5 = 10
dan seterusnya

2. Kelipatan 30 adalah 30, 60, 90, 120, 150, …


(Perhatikan, jarak antar bilangan adalah 30 dan setiap bilangan habis
dibagi 30)
30 x 1 = 30
30 x 2 = 60
30 x 3 = 90
30 x 4 = 120
30 x 5 = 150
Dan seterusnya
Faktor
Faktor suatu bilangan adalah bilangan-bilangan yang dapat
membagi habis bilangan tersebut.
Contoh: Tentukan faktor dari 35!

11
Jawab: Cara mencari faktor bilangan adalah dengan mencari
pasangan bilangan yang jika dikalikan hasilnya 35.
Pasangan bilangannya:
1 x 35 = 35
5 x 7 = 35
Jadi, faktor dari 35 adalah 1, 5, 7, 35
Faktor Prima
Bilangan Prima adalah bilangan yang mempunyai faktor 1
dan bilangan itu sendiri.
Contoh: 2, 3, 5, 7, 11, ….
Ingat!!!
2, 3, 5,7,
Keempat bilangan prima ini sangat penting untuk membuat
pohon faktor.
- Faktor prima adalah suatu bilangan yang terdiri atas bilangan-
bilangan prima
- Faktorisasi prima adalah perkalian dari faktor-faktor prima yang
menghasilkan suatu bilangan
- Faktor prima suatu bilangan dapat dicari dengan pohon faktor
Contoh: Gunakan pohon faktor untuk menghitungnya.

Faktorisasi prima dari 72 = 2 x 2 x 2 x 3 x 3


Faktor prima dari 72 = 2 x 3
Ingat:

12
- Jika bilangan utamanya genap, bagi dengan 2, lalu lanjutkan ke tahap
berikutnya.
- Jika bilangan utamanya ganjil, bagi dengan 3. Jika tidak bisa, bagu
dengan 5 atau 7, lalu lanjutkan ke tahap berikutnya.
KPK DAN FPB
a. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
- Kelipatan persekutuan adalah semua bilangan yang sama pada
kelipatan dari dua bilangan atau lebih.
- KPK adalah bilangan terkecil dari kelipatan persekutuan dua
bilangan atau lebih.
Trik
KPK dari dua atau lebih bilangan dapat ditentukan dengan
mengalikan semua faktor yang ada. Jika ada faktor yang sama,
pilih yang berpangkat terbesar.

o Cara: menggunakan faktorisasi prima.

Faktorisasi prima daro 8 = 2 x 2 x 2 = 23


Faktorisasi prima dari 9 = 3 x 3 = 32
KPK dari 8 dan 9 = 23 x 32 = 8 x 9 = 72
Jadi, KPK dari 8 dan 9 adalah 72.

b. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)


- Faktor persekutuan adalah semua faktor yang sama dari dua
bilangan atau lebih.

13
- FPB adalah bilangan terbesar dari faktor persekutuan dua bilangan
atau lebih.
Trik
FPB dari dua bilangan atau lebih dapat ditentukan dengan
mengalikan faktor yang sama. Pilih yang berpangkat terkecil.
o Cara: Menggunakan faktorisasi prima

Faktorisasi prima dari 30 = 2 x 3 x 5


Faktorisasi prima dari 45 = 3 x 3 x 5 =32 x 5
FPB dari 30 dan 45 = 3 x 5 = 15
Jadi, FPB 30 dan 45 adalah 15.

14
G. PECAHAN
1. Menyederhanakan pecahan
Nilai pembilang dan penyebut harus dibagi dengan bilangan yang sama
menggunakan FPB (Faktor Persekutuan Terbesar).
Contoh menyederhanakan pecahan:
6/12 dapat disederhanakan dengan membagi pembilang dan penyebut dengan
angka 6. Sebab, angka 6 adalah FPB dari 6 dan 12. Jadi, perhitungannya
adalah sebagai berikut:
6/12 = 6:6/12:6 = ½
2. Penjumlahan dan pengurangan pecahan
Penjumlahan dan pengurangan dua pecahan dengan penyebut sama, kita
cukup menjumlahkan atau mengurangkan pembilang dengan pembilang.
Sedangkan penyebutnya tetap atau tidak berubah.
Contoh:
Penjumlahan: 1/2 + 1/2 = 2/2 = 1
Pengurangan: 7/8 - 2/8 = 5/8
- Contoh penjumlahan:
6/8 - 1/4 = 6/8 - 2/8 = 4/8
KPK dari 4 dan 8 adalah 8.
- Contoh pengurangan:
3/6 - 1/3 = 3/6 - 2/6 = 1/6
KPK dari 3 da 6 adalah 6
3. Perkalian pecahan
Perkalian pecahan dilakukan dengan cara mengalikan pembilang
dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut.
Contoh perkalian:

15
Ayah memiliki sebuah lingkaran berwarna kuning dan merah. Jika Ayah
mengambil bagian yang berwarna kuning, maka lingkaran Ayah tersisa 1/2
bagian, yaitu daerah berwarna merah. Jika Ayah sekarang mengambil 1/2 bagian
dari yang berwarna merah, lalu berapa bagian ini?
Jawaban: 1/2 bagian dari 1/2 adalah 1/2 x 1/2 = 1 x 1/ 2 x 2 = ¼
Pada perkalian antar bilangan asli dengan pecahan dilakukan dengan cara
mengalikan bagian asli tersebut dengan pembilang pecahan, sedangkan
penyebut tetap. Berikut rumusnya:
“Bilangan asli x Pembilang/ Penyebut = Bilangan asli x pembilang/
penyebut.”
Contoh perkalian:
Hari ini ibu berbelanja ke pasar. Ibu membeli wortel, tomat, dan cabai,
yang masing-masing sebanyak 1/2 kg. Berapa berat belanjaan ibu
seluruhnya?
Jawaban:
Sayuran yang dibeli ibu ada 3 macam, masing-masing seberat 1/2 kg.
Maka, total belanjaan ibu adalah:
3 x 1/2 = 1/2 + 1/2 + 1/2 = 3/2
Pada penjumlahan pecahan sejenis, hanya pembilangnya yang
dijumlahkan, yaitu 1 + 1 + 1 = 3 x 1 = 3. Sementara itu, penyebutnya
tetap 2.
4. Pembagian pecahan
Pembagian bilangan asli oleh bilangan pecahan dapat dilakukan
dengan cara mengalikan bilangan asli dengan penyebut pecahan dibagi
pembilangnya.
Contoh pembagian:
Sita membeli 3 kue. Masing-masing kue dipotong menjadi empat bagian
yang sama besar, sehingga tiap potongan kue bernilai 1/4. Sita pun kini
memiliki 12 potong kue.
Dalam memotong ketiga kue tersebut, Sita melakukan pembagian
bilangan asli oleh pecahan, yakni 3 : 1/4 = 12

16
3 :1/4 = 3 x 4/1 = 3 x 4 = 12

H. BILANGAN RASIONAL DAN IRASIONAL


a. Bilangan Rasional
Bilangan Rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai
pembagian dua buah bilangan bulat. Contoh: ½, 3/2, 2, 5
Berikut rumus bilangan Rasional:

Contoh soal:
Angga akan melangsungkan suatu perayaan ulang tahunnya.
Kemudian dia akan mengundang teman sekelasnya, dan menyajikan nasi
liwet. apabila dalam satu kelas ada 28 orang siswa, dan untuk satu porsi
nasi liwet diperlukan 1¼ gelas beras, maka berapakah beras yang harus
dimasak oleh Budi?
Jawab:
Beras yang diperlukan ialah = 30 ÷ 1 ¼ = 28 ÷ 5/4 = 112/5 = 22 2/5
gelas
Jadi, beras yang diperlukan adalah = 22 2/5 gelas.

17
Penjelasan: Bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk pembagian atau
perbandingan dua bilangan bulat. Jadi bilangan rasional dapat dinyatakan sebagai
pembagian a/b dengan syarat a, b bilangan bulat dan b ≠ 0.

b. Bilangan Irasional
Bilangan Irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan
sebagai pembagian dua buah bilangan bulat. contoh√ 2 , √ 3.
Contoh:
Andi membeli martabak spesial, dan dia diberitahu oleh pelayan
bahwa martabak tersebut memiliki luas permukaan 40 cm^2. Bila martabak
tersebut memiliki sisi panjang dan lebar sama, berapakah ukuran sisi
martabak?
Jawab:
Sisi Martabak = √Luas Martabak = √40 = √(4x10) = 2√10 cm.
Jadi, martabak yang dibeli andi ukuranya adalah 2 √ 10 cm .
Penjelasanya: bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pembagian atau
perbandingan dua bilangan bulat.

18
I. PERSEN, SKALA DAN PERBANDINGAN
1. Persen

Persen artinya perseratus ( atau bisa juga ditulis …%).
100
Contoh: Berapakah persenkah nilai Dari 12%?
Penyelesaian:
12
12% = = 0,12%
100

2. Perbandingan
Perbandingan adalah nama lain dari pecahan.
2
Pecahan dapat di artikan sebagai perbandingan 2:3
3

Contoh: Umur Ayah 35 tahun, umur Andi 5 tahun. Berapa perbandingan umur
Andi terhadap umur Ayah?
Penyelesaian:
Umur Andi (A) = 5 tahun, Ayah (B) = 35tahun
Perbandingan umuur A dan umur B adalah
A 5 :5 1
A : B = 5 : 35 atau = = . Jadi, perbandingan umur Andi dan umur Ayah
B 35 :5 7
1
adalah 1 : 7 atau
7

19
 Pengguna Perbandingan
A : B = X : Y dan A + B = Z
X
nilai A= .Z
X +Y
y
nilai B= .Z
X+ Y

A : B = X : Y dimana X ¿ Y dan A – B = Z
x
nilai A= .z
x− y
y
nilai B= .z
x− y
Contoh:
Keliling sebuah persegi Panjang 80 cm. Jika perbandingan Panjang
dan lebarnya 5:3, maka luasnya adalah…
Jawab:
Panjang : lebar = 5 : 3
Keliling persegi Panjang = 2 (p + l ¿
80 = 2 (p + l ¿
80
(p + l ¿ =
2
(p + l ¿=¿ 40
5
P = x 40
5+3
5
P= x 40
8
P = 25
3
l= x 40
5+3
3
l= x 40¿ 15
8
Jadi, Panjang = 25, lebar = 15
Luas persegi Panjang = p x l
= 25 x 15

20
= 375 cm^2
Jadi, luas persegi Panjang adalah 375 cm^2

3. Skala
Skala adalah perbandingan antara ukuran pada gambar dengan ukuran
sebenarnya.
Skala 1:1.000 artinya jarak pada gambar adalah 1 cm dan jarak
sebenarnya adalah 1.000 cm.

Soal:
Jarak antara kota M dan kota N pada suatu peta adalah 8 cm. Jarak sebenarnya
antara kota M dan N adalah 160 cm. Berapakah skala peta tersebut?
Jarak peta
Skala =
Jarak sebenarnya
8 cm 8 1
Skala = = =
16 cm 16000000 2000000
Jadi, skala pada peta tersebut adalah 1 : 2000000

21
J. STATISTIKA (Penyajian Data dalam Tabel, Diagram Gambar, Garis,
Lingkaran serta Menghitung Mean, Median dan Modus)
1. Mean

Keterangan:
x =rata-rata
x1 , x2, x3, … xn = nilai data
n = banyaknya data

Contoh soal:

22
60 + 55 + 75 + 90
= 280
= 280 : 4 = 70, jadi nilai meanya adalah 70

2. Median

Keterangan:
n = banyaknya data
Contoh soal:
170 cm, 184 cm, 167 cm, 175 cm, 170 cm, 180 cm, 165 cm.
Untuk menentukan median dari data di atas, pertama urutkan dari yang
terkecil sampai terbesar, hasilnya akan seperti ini:
165, 167, 170, 170, 175, 180, 184
Karena jumlah datanya ganjil, tinggal masukin aja datanya
Me = X(n+1) : 2
= X8 : 2
= X4
Jadi, median dari data tersebut adalah X4 atau nilai ke-4 dari data yang
sudah diurutkan, yaitu 170.

23
3. Modus

Contoh soal:
8, 8, 6, 8, 7, 8, 4, 8, 9, 5, 6, 6, 7, 7, 9, 7, 5, 7, 8
Sama seperti mencari median, urutkan dari terkecil ke terbesar, jadi
seperti ini:
4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 9, 9
Pada data di atas, nilai 8 merupakan nilai yang paling banyak, jadi modus dari
data di atas adalah 8.

24
DAFTAR PUSTAKA
https://youtu.be/AUP0Kc0SkaY
http://imathsolution.blogspot.com/2014/12/trik-dan-tips-
menyelesaikan-operasi.html
Purnomosidi, Wiyanto, Safiroh, dan Ida Gantiny. 2018. Senang
Belajar Matematika. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
kemendikbud.
https://id.wikihow.com/Mempelajari-Angka-Romawi
https://belajarmandiriyuk.com/menghitung-faktor-dan-kelipatan-
bilangan.html
Andrianto Rafa. 2012. Cara Cespleng Cepat Hafal Semua Rumus
Matematika SD. Cmedia. Jakarta Selatan.
Kurniawan Andiek & Rossalia Dewi. 2010. Pelajaran & Soal
Matematika SD Lengkap 4,5, & 6. Jakarta Selatan: Tangga Pustaka
https://www.kursiguru.com/contoh-soal-bilangan-rasional/

25
https://pdfcoffee.com/modul-8-bilangan-rasional-dan-bilangan-
irasional-serta-cara-mengerjakannya-pdf-free.html
Dianawati Ajen. 2008. Pintar Mengerjakan PR Matematika SD
Kelas 4. Jakarta: Wahyumedia.
Yayuk Erna, Prasetyo Suko. 2019. Kajian Matematika SD.
Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
https://www.zenius.net/blog/mean-median-modus

26
#####PANDUAN PENULISAN#####
1. Penulis (mahasiswa) boleh memperbaiki tugas terstruktur yang telah
dikumpulkan sebelumnya, dan menyajikan versi revisi nya di dokumen
ini.
2. Tidak ada batas minimal atau maksimal dalam penulisan “rangkaian tugas
terstruktur” ini. Semakin lengkap, semakin baik.
3. Penulisan “rangkaian tugas terstruktur” harus sesuai dengan template ini.
4. Tidak boleh copy paste tugas teman
5. Pengumpulan harap diperhatikan di LMS, melebihi waktu=tidak diterima.
6. Tugas yang telah dikumpulkan (dalam dokumen ini), tidak boleh di upload
di Blog atau website, atau media masa apapun tanpa sepengetahuan Dosen
Pengampu. Hal itu akan mempengaruhi Turnitin. Eman-eman gaesss.
Karena tulisan ini (jika memenuhi standar dosen pengampu) kemungkinan
besar akan diusulkan ke dalam jurnal nasional bereputasi atau didaftarkan
dalam Buku Ber-ISBN oleh Dosen Pengampu dengan konfirmasi terlebih
dahulu kepada Penulis (mahasiswa) nantinya.
7. Dengan mengumpulkan tugas ini, Penulis setuju terhadap ketentuan
diatas.

27
28

Anda mungkin juga menyukai