Anda di halaman 1dari 7

OPERASI ALJABAR DAN PECAHAN

A. Menyelesaikan operasi hitung aljabar

Sifat – sifat operasi hitung aljabar:

1. Komutatif

a+b=b+a

axb=bxa

2. Asosiatif

(a+b)+c=a+(b+c)

(axb)xc=ax(bxc)

3. Distributif

- Perkalian terhadap penjumlahan


(a+b)xc=(axc)+(bxc)
- Perkalian terhadap pengurangan
(a-b)xc=(a:c)-(bxc)
- Pembagian terhadap penjumlahan
(a+b):c=(a:c)+(b:c)
- Pembagian terhadap pengurangan
(a-b):c=(a:c)-(b:c)

B. Macam – macam bilangan

1. Bilangan bulat

Bilangan yang terdiri atas bilangan bulat positif, bilangan nol, dan
bilangan bulat negative. Contoh: ….-1, 0, 1…

2. Bilangan asli
Merupakan bilangan bulat positif yang diawali angka 1 sampai tak
hingga. Contoh: 1, 2, 3,…
3. Bilangan cacah

Bilangan bulat positif yang diawali dari angka nol sampai tak hingga.
Contoh: 0, 1, 2, 3,…..

4. Bilangan rasional

Bilangan yang dapat dinyatakan sebagai suatu pembagian antara


dua bilangan bulat. Contoh: ½, 1/7

5. Bilangan irrasional

Bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam pembagian dua


bilangan bulat. Contoh: log 3

6. Bilangan prima

Yaitu bilangan asli yang hanya dapat dibagi dengan angka 1 dan
bilangan itu sendiri. Contoh: 2, 3, 5, 7, 11, 13

7. Bilangan riil

Adalah penggabungan bilangan rasional dengan bilangan


irrasional. Contoh: ½ , √2, log 5.

C. Pecahan

Pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut. Hakikat transaksi dalam


bilangan pecahan adalah bagaimana cara menyederhanakan
pembilang dan penyebut. Penyederhanaan pembilang dan penyebut
akan memudahkan dalam operasi aritmetika sehingga tidak
menghasilkan angka yang terlalu besar tetapi tetap mempunyai nilai yang
sama.

1. Penjumlahan

Pembilang dapat langsung dijumlahkan apabila penyebut kedua


pecahan adalah bilangan yang sama.
Contoh:

𝑎 𝑏 𝑎+𝑏
+ =
𝑐 𝑐 𝑐

Dengan syarat c tidak sama dengan 0 (nol)

2. Pengurangan

Ketentuan pada penjumlahan berlaku juga pada operasi


pengurangan.

Contoh:

𝑎 𝑏 𝑎−𝑏
− =
𝑐 𝑐 𝑐

Dengan syarat c tidak sama dengan 0 (nol)

3. Perkalian

Dalam operasi perkalian, pembilang langsung dikalikan dengan


pembilang dan penyebut dikalikan dengan penyebut.

Contoh:

𝑎 𝑏 𝑎×𝑏
× =
𝑐 𝑑 𝑐×𝑑

4. Pembagian

Pembagian pecahan 1 dengan pecahan 2 sama dengan


mengalikan pecahan 1 dengan kebalikan dari pecahan 2.

Contoh:

𝑎 𝑏 𝑎 𝑑 𝑎𝑑
÷ = × =
𝑐 𝑑 𝑐 𝑏 𝑐𝑏
Contoh soal :

𝑦 𝑦 12
1. Jika + = 35 , maka y sama dengan...
7 5

a. 1 c. 12

b. √6 d. 16

Jawab : a

5y + 7y = 12 (kedua ruas dikalikan 35)

Maka y = 1

2. 2. 0,875 : 0,25 + 0,44 : 2,75 = ….

a. 3,42 d. 3,66

b. 3,58

c. 3,60

Jawab : d

Untuk memudahkan perhitungan, maka kita buat:

(875 : 250) + (44 : 275) = 3,5 + 0,16 = 3,66

3. Jika 10n = 4, maka nilai dari 102n + 1 adalah…

a. 16 d. 40

b. 160

c. 100
Jawab : b

Jika 10n = 4

102n + 1 = (10n)2 x 10

= 42 x 10 = 160

4. Dari pecahan berikut ini yang terkecil adalah.....

7 8
𝑎. 𝑏.
8 9

1 6
𝑐. 𝑑.
2 7

Jawab : c

✓ Cara 1

- Hitung manual :

7/8 = 0,875

8/9 = 0,889

½ = 0,5

6/7 = 0,875

✓ Cara 2

Samakan penyebutnya terlebih dahulu, maka dapat diketahui bahwa


pecahan yang terkecil adalah ½

✓ Cara 3

- Lihat mana selisih (penyebut dikurangkan pembilang) yang terkecil, bila


selisih nya sama

Contoh :
½ = 0,5 (2-1 = 1) memiliki selisih satu

¾ = 0,75 (4-3 = 1)selisih satu juga

7/8 = 0,875 (8-7 = 1)selisih satu juga

kesimpulan : jika memiliki selisih yang sama, maka cari pembilang dan
penyebut yang lebih tinggi.

1 1 1 1
5. 1 − 10 − 100 − 1000 − 10000 = ⋯

8889 8989
𝑎. 𝑏.
10000 10000

8899 9889
𝑐. 𝑑.
10000 10000

Jawab : a

1 1 1 1 10000 − 1000 − 100 − 10 − 1 8889


1− − − − = =
10 100 1000 10000 10000 10000

Anda mungkin juga menyukai