"Tenang aja, jam segini mommy pasti udah tidur, jadi nggak
ada yang perlu dikhawatirin," jawab Syifa mencoba
meyakinkan temannya dan dirinya sendiri, karena terakhir
kali dia pulang larut, mommy-nya marah besar hingga
menyetop uang sakunya selama seminggu.
"Eh Nak Syifa udah besar, jadi makin cantik aja," ucap pak
kyai.
"Hus, kamu ini nggak sopan," tukas ibunya, tapi Syifa tidak
peduli dengan teguran ibunya itu karena dia masih sakit hati.
"Jadi begini pak kyai, saya dan suami saya ingin menitipkan
Syifa di pesantren ini agar dia bisa mengenal lebih dalam
mengenai agama," ucap ibunda Syifa seraya memulai
pembicaraan.
"Oh iya, kalau Syifa berani kabur dari pesantren ini atau
diam-diam pergi untuk nonton konser, beri hukuman yang
berat padanya ya pak kyai, agar dia jera," ucap sang ibu.
"Kalau kamu nggak mau jawab, saya akan panggil pak kyai,"
ancam pemuda itu.
"kalian tahu nggak, tadi saat gue mau pergi nonton konser,
ada cowok yang nyebelin banget, ganteng sih tapi songong.
Masa dia bilang mau ngadu ke pak kyai kalau gue nggak mau
balik," jelas Syifa.
"Mana gue tahu, kan gue itu baru di sini." jawab Syifa.
Teman-temannya yang nggak mau kena semprot Syifa,
akhirnya memilih untuk diam saja.
"Eh bentar, itu tuh cowok nyebelin yang gue ceritain." ucap
Syifa sambil menunjuk seseorang.
"Jadi begini, jika idola itu bisa menjadi motivasi bagi kita
untuk terus melakukan hal baik, maka itu boleh-boleh saja.
Namun, jika kita sampai mengikuti gaya hidupnya, membeli
merchandise yang harganya ekstrem, terjaga sampai larut
malam hanya untuk menunggu sang idola live di Instagram,
bahkan tidak terima kalau idolanya itu sudah menikah,
bukankah itu melewati batas? mereka bahkan tidak mengenal
kita." jelas ustadzah.
YouTube : Salsaltl_khsnh
Twitter : @salcyaaa
Telegram : Salcya caca
Status : Mahasiswa UIN Walisongo Semarang
Kota Asal : Rembang, Jawa Tengah
Hobi : Menggambar dan Menulis
Motto Hidup : من جد و جد