Anda di halaman 1dari 3

ME VS MY BROTHER

Audrey Angelina

PROLOG
Hai semuanya, aku Syifa Hadju seorang gadis SMP yang pintar dan menyebalkan. Aku bersekolah di
salah satu SMP swasta favorit di kota ku, SMP Stella Maris. Aku mempunyai paras yang cantik maka tak
heran banyak cowok yang mengantri, berlomba lomba mendapatkan aku. Tapi siapakah cowok yang
mampu meluluhkan hati ku?

Perkenalkan aku Angga Yunanda. Aku teman sekelas Syifa, cewek songong nan menyebalkan namun ia
sangat cantik dan pintar. Aku termasuk salah satu pria yang menyukainya, ya menurutku Syifa adalah
gadis yang unik. Namun perjuanganku untuk mendapatkan cinta Syifa tak segampang itu, aku harus
bersaing dengan banyak cowok tampan, termasuk kakak ku sendiri yang sudah terlebih dahulu menaruh
hati kepada Syifa.

Namaku Arnold Leonard. Aku sudah menyukai Syifa sejak 3 tahun yang lalu. Ya, aku sudah cukup lama
menaruh hati ke Syifa. Namun semuanya menjadi berubah sejak aku mengetahui adikku Angga juga
menyukai Syifa. Aku tak peduli jika harus bersaing dengan adik sendiri yang penting aku bisa berpacaran
dengan Syifa. Karena urusan hati itu beda lagi.

01
KRING…KRINGG
Aduhhh ini alarm ganggu aja ahhh, aku kan masih ngantuk.
Jam berapa sih ini?
HAH? Udah jam 6.30?? Aduh gawat hari ini kan hari pertama aku masuk sekolah. Kan nggak lucu kalau
sampai telat.
Syifa masih menggeliat, ia masih sangat ngantuk pagi ini. Matanya terasa sangat berat untuk terbuka.
“MIMOMMM, IH MIMOM KOK NGGAK BANGUNIN AKU SIH” teriak Syifa sekencang kencangnya
“Mimom udah bangunin kamu, kamunya aja yang nggak mau bangun” omel Mimom tak terima
“MAKANYA JANGAN KEBANYAKAN NONTON FILM INDIA TEROS” sindir Bryan Andrew,
kakak pertama Syifa.
“Cepetan mandi terus sarapan Mimom udah siapin kamu roti tawar” perintah Mimom tegas
“Ihh kok roti tawar sih, aku kan nggak suka roti tawar” rengek Syifa tak terima
“Cerewet banget sih lo, nggak bersyukur amat jadi orang! Udah cepetan mandi monyettt” seru Amanda
Manopo kakak kedua Syifa.
***
Syifa segera melahap roti tawar yang ada dihadapannya. Walaupun ia tak begitu suka roti tawar namun
mau tak mau ia harus memakannya agar maag nya tidak kambuh.
“Udah sana gih kalian buruan berangkat. Amanda anterin Syifa ya, hari ini hari pertama dia masuk
sekolah, Syifa masih belum mengenal lingkungan sekolahnya” perintah Daddy sembari bersiap siap
berangkat kerja
Ya, seperti yang Daddy katakan tadi. Hari ini Syifa resmi menjadi siswi SMP. Syifa sangat senang
memakai seragam dan tas baru yang dibelikan oleh Mimom nya saat liburan kenaikan kelas. Syifa juga
tak sabar untuk bertemu dengan teman dan guru barunya.
“Heh, kamu sekolah yang bener. Jangan pacaran terus” nasihat Manda, panggilan akrab Amanda saat
mengantar Syifa
“Ihhh, yaiyalah emang siapa juga yang mau pacaran” heran Syifa
“Jangan salah, disekolah kamu itu terkenal akan cowok cowok ganteng. Ya, bisa aja kamu kecantol”
“Hah yang bener Kak?” mata Syifa langsung terbuka lebar, ia sangat bersemangat berkenalan dengan
oppa oppa lokal
“Tuh kan belum apa apa nafsu nya udah muncul” ejek Amanda
“APAAN SIH KAK. MESUM AMAT” decak Syifa sebal
“Yaudah hati hati ya. Nanti biar Kak Bryan yang jemput kamu”
“Hooh, bubai Kakkk” Syifa segera turun dari mobil dan melambaikan tangannya
Ihhh papan pengumumannya dimana sih? Syifa sempat kebingungan mencari papan pengumuman yang
entah dimana letaknya. Syifa sama sekali tak mengenali lingkungan sekolah barunya.
Tak jauh dari tempat ku berdiri aku melihat ada seorang kakak kelas yang sedang berada di dekat ruang
musik. Aku yakin cewek itu pasti sudah lama bersekolah disini. Aku segera menghampirinya dan
memutuskan untuk bertanya pada kakel itu.
“Kak, tempat papan pengumuman dimana?” tanya Syifa blak blakan
“Kalau tanya yang sopan dikit napa” omel Kakak itu tiba tiba
“Apaan sih, kok situ jadi ngegas? Ini sudah sopan kale” protes Syifa tak terima
“NOH, disana noh papan pengumuman. Dekat kantin”
“Makasih”
“Dasar anak baru kelakuannya gak sopan banget” sindir Kakak itu lalu pergi meninggalkan Syifa
Apaan sih, jelas jelas dia yang ngegas duluan kok. Udah ah bomat, dasar kakel tai
Ya Tuhann rame banget sih ini. Udah kayak pasar aja dahhh. Kan aku nggak suka keramaian
Brakkk
“Eh kalau jalan liat liat dong, gara gara kamu buku saya jadi berantakan kan”
Aku terkejut bukan main, bagaimana bisa aku menabrak orang seperti ini? Sangat memalukan!
“Ya maap kale. Situ sendiri kalau jalan hati hati dong” balas Syifa tak terima
“DASAR CEWEK SONGONG. Udah salah gamau minta maaf lagi” kesal pria itu lalu pergi
meninggalkan Syifa
Detik berikutnya Syifda mendengar sindiran sindiran yang sepertinya ditujukan untuknya. Namun seperti
biasanya, Syifa tak pernah mempedulukan hal semacam itu.
Aduhhh nama ku dimana sih. Susah amat dah nyari nama. Sudah hampir 10 menit aku mencari kelas ku
dann setelah perjuangan yang cukup panjang-ditambah sindiran siswa siswi yang lain aku berhasil
menemukan kelas ku. Ya, aku berada dikelas 7C.
Aku segera naik lift yang tersedia di sekolah ku. Sekolah ku ini cukup mewah karena anak anak nya
berasal dari golongan menengah keatas. Tidak sulit untuk menemukan kelas ku, karena setiap pintu sudah
ditempeli alpabet.
Saat aku memasuki kelas, terlihat sudah ada banyak siswa yang duduk dalam meja nya masing masing,
terlihat juga beberapa wali murud yang mengantarkan anaknya.
“Bro bro, mampus dah kita sekelas sama cewek songong nan sombong itu”
Suara itu terdengar jelas dalam telinga Syifa, ingin sekali ia mencambak pria pria itu. Namun Syifa
menahan semuanya.
“Aduhhh itu cewek songong kenapa sih harus disini. Nggak bisa gitu ya pindah kelas ato sekolah”
Ternyata cewek cewek di meja belakang juga sedang menggibahi Syifa. Sungguh hari pertama Syifa
masuk sekolah dirinya sudah dibikin naik darah
“Heh, gausah gibahin gw kalean pada. Asal lo tau ya gw ini cewek berkelas, pantes aja lah kalau gw
sombong nan menyebalkan nggak kayak kalian LEMAH. Jadi orang jangan lemah lemah dong kayak
ayam ayaman sd aja lo pada”
“CIUHHH JIJIK”
Syifa memilih untuk segera duduk di baris kedua. ia tak ingin di cap menajdi murid nakal oleh guru
disini. Syifa segera mengeluarkan airpod berwarna hitam kesayangannya dan menyetel lagu favoritnya. Ia
membesarkan volume musiknya agar tak dapat mendengar cibiran cibiran tajam dari teman sekelasnya

Anda mungkin juga menyukai