A. Pengantar
Mengapa kemampuan literasi baca-tulis perlu ditumbuhkan terutama di kalangan
peserta didik? Seberapa pentingkah kemampun literasi baca-tulis bagi peserta didik?
Pertanyaan lebih jauh, seberapa berpengaruhkah kemampuan literasi baca-tulis terhadap
masa depan suatu bangsa? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saling terkait
terebut, mari kita simak uraian berikut ini. Baca-tulis merupakan keterampilan berbahasa
yang perlu dikuasai peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. Menyusun laporan,
merangkum bacaan, menyusun hasil praktikum, menjawab soal, hingga menyusun karya tulis
adalah sebagian kegiatan peserta didik yang melibatkan kemampuan literasi baca-tulis.
Kemampuan literasi baca-tulis peserta didik akan mencerminkan wawasan
pengetahuan yang dimilikinya. Peserta didik yang literat berpotensi memiliki wawasan
pengetahuan yang luas untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Peserta
didik tersebut relatif lebih mudah menjalani kehidupan, khususnya dalam bidang akademik.
Sebaliknya, siswa yang aliterat akan kesulitan dalam menjalani kehidupan terutama dalam
bidang akademik. Dengan demikian, kemampuan literasi baca-tulis perlu ditumbuhkan di
kalangan peserta didik.
Lantas bagaimana pengaruh kemampuan literasi baca-tulis terhadap masa depan
bengsa? Pada abad ke-21 ini, kemampuan berliterasi peserta didik berkaitan erat dengan
tuntutan keterampilan baca-tulis yang berujung pada kemampuan memahami dan
menuangkan informasi secara analitis, kritis, dan reflektif. Tak dapat dipungkiri, kemampuan
literasi baca-tulis berperanan penting dalam memenangkan persaingan di dunia internasional.
c. Tahap Pembelajaran
Dalam tahap pembelajaran ini berbagai jenis kegiatan pernah dilakukan di SMAN 2
Sumedang termasuk lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran. Kegiatan
literasi lain dalam pembelajaran adalah dengan sistem pemberian tagihan akademik kepada
peserta didik. Dalam hal ini, guru pun dituntut melaksanakan berbagai strategi untuk
memahami teks dalam semua mata pelajaran. Menggunakan lingkungan fisik, sosial, afektif,
dan akademik disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di
luar buku teks pelajaran sangat dtekankan kepada guru-guru untuk memperkaya pengetahuan
dalam mata pelajaran. Di samping itu, peserta didik dituntut menulis biografinya dalam satu
kelas sebagai proyek kelas.
E. Solusi
Kemampuan baca-tulis sebagai kemampuan literasi perlu ditekankan pada peseta
didik mulai sejak dini. Lebih lanjut tingkatan minat baca-tulis peserta didik sangat
menentukan kualitas dalam berwawasannya. Dalam proses pendidikan, keberhasilan mereka
sangat ditentukan oleh kemampuan membaca dan menulis.
Keberhasilan dari program literasi baca-tulis yang dilaksanakan di sekolah bergantung
kepada berbagai pihak, seperti kepala sekolah, guru, siswa, tata usaha, komite, dan orang tua.
Sinergitas semua warga sekolah sangat diperlukan dalam hal ini. ”Membaca lima belas menit
sebelum pelajaran di mulai setiap hari”, perlu difahami oleh semua warga sekolah bahwa
kegiatan ini adalah pondasi bagi kegiatan literasi yang lainnya. Bagi guru yang merasa jam
pelajarannya terpotong, dengan kesepakatan bersama, solusinya dengan mengeser lebih awal
jam masuk sekolah. Biasanya jam 07.00 WIB bel berbunyi tanda masuk, digeser lebih awal
menjadi jam 06.45 WIB. Jika kegiatan lima belas menit ini berjalan dengan lancar, tertib, dan
berkesinambungan makan tahapan lain dari kegiatan literasi akan lancar pula.
Keberadaan perpustaakaan yang representatif amat dibutuhkan dalam upaya
penumbuhan kemampuan literasi baca-tulis. Kuantitas dan kualitas buku rujukan di
perpustakaan menjadi sentral dalam kegiatan ini. Pembangunan lingkungan fisik, sosial,
afektif, dan akademik yang disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang
kaya literasi di luar buku teks pelajaran perlu mendapat perhatian setiap sekolah.