Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Ade Febri
Ansita Diah Destiara
Fatma Roudhotul Rafida Kolis
Langgeng P A
Muhammad Yusuf I
Niken Rizky Amalia Nuraini
Wiyarsih Budi Utami
(K2313001)
(K2313007)
(K2313025)
(K2313037)
(K2313045)
(K2313051)
(K2313075)
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
TAHUN AJARAN 2014/2015
TEKNIK PENGGUNAAN ANGKA PENTING (KETELITIAN DAN
KETEPATAN)
Fisika merupakan ilmu yang memahami segala sesuatu tentang gejala alam
melalui pengamatan atau observasi dan memperoleh kebenarannya secara empiris
melalui panca indera. Karena itu, pengukuran merupakan bagian yang sangat
penting dalam proses membangun konsep-konsep fisika.
Pengukuran merupakan kegiatan sederhana, tetapi sangat penting dalam
kehidupan kita. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran
dengan besaran lain sejenis yang dipergunakan sebagai satuannya. Misalnya,
Anda mengukur panjang buku dengan mistar, artinya Anda membandingkan
panjang buku tersebut dengan satuan-satuan panjang yang ada di mistar, yaitu
milimeter atau centimeter, sehingga diperoleh hasil pengukuran, panjang buku
adalah 210 mm atau 21 cm.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengukuran, pertama
masalah ketelitian (presisi) dan kedua masalah ketepatan (akurasi). Presisi
menyatakan derajat kepastian hasil suatu pengukuran, sedangkan akurasi
menunjukkan seberapa tepat hasil pengukuran mendekati nilai yang sebenarnya.
Presisi bergantung pada alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran.
Umumnya, semakin kecil pembagian skala suatu alat semakin presisi hasil
pengukuran alat tersebut. Mistar umumnya memiliki skala terkecil 1 mm,
sedangkan jangka sorong mencapai 0,1 mm atau 0,05 mm, maka pengukuran
menggunakan jangka sorong akan memberikan hasil yang lebih presisi
dibandingkan menggunakan mistar.
Meskipun memungkinkan untuk mengupayakan kepresisian pengukuran
dengan memilih alat ukur tertentu, tetapi tidak mungkin menghasilkan
pengukuran yang tepat (akurasi) secara mutlak. Keakurasian pengukuran harus
dicek dengan cara membandingkan terhadap nilai standar yang ditetapkan.
Keakurasian alat ukur juga harus dicek secara periodik dengan metode the twopoint calibration.
Satu ujung batang ditempatkan pada nilai skala 0 pada mistar, dan ujung
yang lain menunjuk pada suatu nilai yang merupakan nilai panjang batang
tersebut. Pada gambar terlihat bahwa panjang batang bernilai diantara 3,4cm dan
3,5cm. Kita dapat memperkirakan bahwa panjang batang adalah 3,45cm sesuai
hasil pembacaan skala. Angka penting hasil pengukuran tersebut adalah 3,45.
Angka pastinya adalah 3,4 dan angka taksirannya adalah 5. Artinya kita dapat
menjamin bahwa panjang batang pasti bernilai 3,4cm, sedangkan angka 0,05cm
hanya merupakan perkiraan yang nilainya mungkin antara 0,01cm sampai 0,09cm.
1. Aspek-aspek pengukuran
Setiap alat ukur memiliki ketidakpastian. Salah satu cara menentukan
ketidakpastian alat ukur adalah dengan ketelitian.
Ketelitian (akurasi) termasuk salah satu aspek pengukuran. Aspek lainnya
adalah ketepatan (presisi).
1. Ketelitian (akurasi) adalah suatu aspek yang menyatakan tingkat
pendekatan dari nilai hasil pengukuran alat ukur dengan nilai benar xo.
Nanti akan kita ketahui bahwa ketelitian pengukuran berhubungan dengan
ketidakpastian relatif,
banyak telur . anda menyatakan ada 100 butir. Bilangan 100 ini adalah
bilangan eksak.
c. Aturan-aturan angka penting
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting.
Contohnya :
33,6 cm memiliki 3 angka penting.
28,34 gram memiliki 4 angka penting.
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol terasuk angka
penting.
Contohnya :
2,036 gram memiliki 4 angka penting.
307 km memiliki 3 angka penting.
3. Angka nol yang letaknya di sebelah kiri dari angka bukan nol tidak
termasuk
angka penting
Contohnya :
0,012 gram memiliki 2 angka penting.
0,207 gram memiliki 3 angka penting.
4. Angka nol yang terletak di sebelah kanan angka bukan nol bukan
termasuk angka penting, terkecuali angka nol di sebelah kanan angka
ada yang diberi tanda khusus
(biasanya garis bawah) termasuk angka penting
Contohnya :
2000 kg memiliki 1 angka penting.
3000 km memiliki 2 angka penting.
5. Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-angka
yang ditulis di belakang koma decimal termasuk angka penting.
6. Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik decimal
adalah bukan angka penting.
7. Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang
memiliki angka-angka nol pada deretan akhir harus dituliskan dalam
notasi ilmiah agar jelas apakah angka-angka nol tersebut temasuk
angka penting atau bukan.
d. Berhitung dengan Angka Penting
3,7 paling tidak akurat. Jika menggunakan kalkulator, hasilnya adalah 3,13. Hasil
ini lebih akurat dari 3,7 karenanya harus dibulatkan menjadi 3,1. 3,7 0,57 = 3,1
Contoh 2 : 10,24 + 32,451 = ?
10,24 paling tidak akurat. Jika menggunakan kalkulator, hasilnya adalah 42,691.
Hasil ini lebih akurat dari 10,24 karenanya harus dibulatkan menjadi : 42,69.
10,24 + 32,451 = 42,69
Contoh 3 : 10,24 + 32,457 + 2,6 = . ?
2,6 paling tidak akurat. Jika dijumlahkan maka hasilnya adalah 45,297. Hasil ini
lebih akurat dari 2,6 karenanya harus dibulatkan menjadi 45,3. 10,24 + 32,457 +
2,6 = 45,3
Banyak atau sedikitnya angka penting dalam hasil penjumlahan atau pengurangan
tidak berpengaruh.
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Ketelitian (akurasi) adalah suatu aspek yang menyatakan tingkat
pendekatan dari nilai hasil pengukuran alat ukur dengan nilai benar xo.
2. Ketepatan (presisi) adalah suatu aspek pengukuran yang menyatakan
kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran sama pada
pengukuran berulang.
3. Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran,
yang terdiri dari angka eksak dan satu angka terakhir yang ditaksir (atau
diragukan).
4. Hasil perkalian atau pembagian harus memiliki bilangan sebanyak
bilangan dengan jumlah angka penting paling sedikit yang digunakan
dalam perkalian atau pembagian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Runawan. 2010. Buku PR Fisika Kelas X. Klaten: Intan Pariwara.
Garda Pengetahuan. 2104. Aturan Penulisan Angka Penting
Fisika. http://gardapengetahuan.blogspot.com/2014/05/aturan-penulisanangka-penting-fisika.html, diakses tanggal 15 September
2014
Gurumuda. 2013. Aturan Angka Penting. http://gurumuda.net/aturan-angkapenting.htm , diakses tanggal 14 September 2014.
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk SMA Kelas X. Cimahi: Erlangga.
Laboratorium Fisika FKIP UNLAM. 2011. Pengukuran.
http://fisikahappy.wordpress.com/2011/12/30/pengukuran/, diakses tanggal
15 September 2014.