Anda di halaman 1dari 21

KIMIA INDUSTRI

NORMA ERALITA, M.PD


SENYAWA BINER DAN POLIATOMIK

a. Tata Nama Senyawa Biner


Senyawa Biner adalah senyawa yang dibentuk dari dua
unsur, yang berasal dari satu unsur logam dan satu unsur
nonlogam atau dari dua unsur nonlogam.
Unsur Logam terdapat pada atom pada golongan IA dan IIA
Unsur Non Logam terdapat pada atompada golongan IVA-VIIA
• Tata Nama Senyawa Biner Logam dengan Nonlogam

a. Logam yang mempunyai satu bilangan oksidasi (alkali, alkali tanah, dan
aluminium). Penamaanya dengan menyebutkan nama logam di depan dan
kemudian nama nonlogam diikuti akhiran –ida.
• Logam + Nonlogam –ida
• Contoh:
NaBr = Natrium Bromida
MgBr2 = Magnesium Bromida
Na2O = Natrium Oksida
CaS = Kalsium Sulfida
K2 O = Kalium Oksida
• Senyawa-senyawa yang dihasilkan tersebut berupa senyawa ion karena
terbentuk dari atom yang bermuatan positif dan negatif, dengan cara serah
terima elektron.
• Contoh: Kalsium Klorida (CaCI2) terbentuk dari ion Ca2+ dan CI- , natrium
oksida (Na2O), terbentuk dari ion Na+ dan O2-.
TABEL PENAMAAN KATION DAN
ANION
Kation Nama Anion Nama
Na+ Natrium H– Hidrida
K+ Kalium N3– Nitrida
Li+ Litium O2– Oksida
Rb+ Rubidium S2– Sulfida
Cs+ Sesium F– Fluorida
Mg2+ Magnesium Cl– Klorida
Ca2+ Kalsium Br– Bromida
Sr2+ Stronsium I– Iodida

Ba2+ Barium

Al3+ Aluminium

Zn2+ Seng

Ag+ Perak
NAMA
SENYAWA SENYAWA NAMA SENYAWA
SENYAWA
Li2O Litium oksida CaO Kalsium oksida
NaBr Natrium bromida SrO Stronsium oksida
KCl Kalium klorida BaCl2 Barium klorida
Rb2O Rubidium oksida Al2O3 Aluminium oksida
CsI Cesium iodida ZnO Seng oksida

MgCl Magnesium klorida AgCl Perak klorida


BERIKAN NAMA PADA SENYAWA
BERIKUT:
• Na2S
• CaF2
• litium sulfida
• magnesium oksida
• barium iodida
• aluminium hidrida
• seng klorida
• kalium iodida
B. Beberapa logam (teutama logam golongan B) memiliki lebih
dari satu bilangan oksidasi seperti tembaga (Cu), besi (Fe),
perak (Ag), dan beberapa logam lain.
Logam + (bilangan oksidasi logam) + nonlogam –ida
•Contoh:
CuCI = Tembaga (I) Klorida
SnO = Timah (II) Oksida
CuCI2 = Tembaga (II) Klorida
SnO2 = Timah (IV) Oksida
BERIKUT INI CONTOH SISTEM
PENAMAAN SENYAWA PADA KATION
(ION BERMUATAN +):
Fe2+ besi(II) Fe3+ besi (III)
Sn2+ timah (II) Sn4+ timah (IV)
Cu+ tembaga(I) Cu2+ tembaga(II)

Fe2+ fero (dari kata ferrous) Fe3+ feri (dari kata ferric)
Sn2+ stano (dari kata stannous) Sn4+ stani (dari kata stannic)
Cu+ cupro (dari kata cuprous) Cu2+ cupri (dari kata cupric)
• Aturan bilangan oksidasi (biloks) adalah sebagai berikut :
1.Bilangan oksidasi unsur bebas (monoatomik, diatomik, atau
poliatomik) sama dengan 0 (nol). Misalnya : bilangan oksidasi
Na, Mg, Fe, O, Cl2, H2, P4 dan S8 = 0
2.Bilangan oksidasi unsur H dalam senyawa = +1, kecuali pada
senyawa hidrida = –1 (misalnya : NaH)
3. Bilangan oksidasi unsur O dalam senywa = –2, kecuali pada
senyawa peroksida = –1 (misalnya : Na2O2, H2O2, BaO2), dan
pada senyawa oksifluorida (OF2) = +2
4. Bilangan oksidasi unsur logam dalam senyawa selalu positif
dan nilainya sama dengan valensi logam tersebut. ( Misalnya :
Biloks logam gol.IA= +1, gol.IIA=+2, gol.IIIA=+3)
5. Bilangan oksidasi unsur golongan VIIA dalam senyawa = –1
6. Bilangan oksidasi unsur dalam bentuk ion tunggal sama
dengan muatannya. (Misalnya Biloks Na pada Na+= +1, Cl pada
Cl–=–1, Mg pada Mg2+=+2)
7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa
sama dengan 0 (nol),
Rumus Cara Menentukan
Nama senyawa
Kimia Bilangan Oksidasi

Oksigen mempunyai bilangan


oksidasi -2, sehingga untuk bisa
Cu2O Tembaga (I) Oksida
netral 2 atom tembaga harus
mempunyai bilangan oksidasi +1
Oksigen mempunyai bilangan
Tembaga (II) oksidasi -2, sehingga untuk bisa
CuO
Oksida netral atom tembaga harus
mempunyai bilangan oksidasi +2

2 atom Cl mempunyai biloks


FeCl2 Besi (II) Klorida total -2 sehingga satu atom Fe
memiliki biloks +2

3 atom Cl mempunyai biloks


FeCl3 Besi (III) Klorida total -3 sehingga perlu atom Fe
dengan biloks +3
• Cara lain menuliskan persamaan unsur logam yang memiliki
bilangan oksidasi lebih dari satu yaitu sebagai berikut:
1. Unsur logam dengan bilangan oksidasi kecil ditulis dengan akhiran
–o.
2. Unsur logam dengan bilangan oksidasi besar ditulis dengan akhiran
–i.
• Contoh:
FeCI2 = Fero Klorida (Bilangan oksidasi Fe = +2 => lebih kecil)
FeCI3 = Feri Klorida (Bilangan oksidasi Fe = +3 => lebih besar)
CuCI = Kupro Klorida (Bilangan oksidasi Cu = +1 => lebih kecil)
CuCI2 = Kupri Klorida (Bilangan oksidasi Cu = +2 => lebih besar)
KERJAKAN

• Cari lah contoh lain untuk penamaan logam (dengan lebih dari
satu biloks)+non logam
• Cara pengerjaanya seperti slide 11/dengan cara yang mudah
dipahami
• Tata Nama Senyawa Biner Nonlogam dengan Nonlogam
a. Atom yang cenderung bermuatan positif diletakkan didepan,
sedangkan atom yang cenderung bermuatan negatif diletakkan
dibelakang dengan urutan berikut ini:
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – Te – Se – S – I – Br – CI – O
–F
• Contoh:
• Amonia = NH3 bukan H3N
• Air = H2O bukan OH2
b. Senyawa dari dua jenis unsur nonlogam diberi nama kedua
unsur yang bersangkutan, diberi akhiran –ida.
(1) Atom nonlogam yang hanya membentuk satu senyawa
dengan atom lain, maka atom yang cenderung bermuatan posifit
diletakkan di depan dan atom yang cenderung bermuatan negatif
diletakkan di belakang dengan akhiran –ida.
•Nonlogam (+) + nonlogam (-) –ida­
• Contoh:
H2S = Hidrogen Sulfida
HBr = Hidrogen Bromida
HCI = Hidrogen Klorida
(2) Nama unsur bukan logam yang kelelektronegatifannya lebih rendah disebutkan lebih
dahulu, kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang lain dan diakhiri dengan
akhiran –ida. Senyawa yang terbentuk antara unsur bukan logam dan bukan logam
merupakan senyawa yang berikatan kovalen. Jumlah atom yang dimiliki oleh senyawa
biner disebutkan dengan cara memberi awalan bahasa Latin sebagai berikut
1 = Mono 3 = Tri 5 = Penta 7 = Hepta
2 = Di 4 = Tetra 6 = Heksa 8 = Okta
Jumlah atom – nonlogam + jumlah atom – nonlogam –ida
Namun, bila indeks 1 dimiliki unsur pertama, maka angka indeks tidak perlu disebutkan.
•Contoh:
•NO = Nitrogen Oksida
•CCI4 = Karbon Tetraklorida
•NO2 = Nitrogen Dioksida
•SO3 = Belerang Trioksida
•N2O5 = Dinitrogen Pentaoksida
•CI2O7 = Dikloro Heptaoksida
(3) Untuk senyawa-senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu menggunakan
aturan tersebut.
•Contoh:
NH3 = Amonia
H2O = Air
KERJAKAN

• Untuk senyawa biner non logam+non logam, ada penamaan


senyawa +ida dan ada senyawa itu di beri nama mono, di, tri,
dll, Jelaskan beserta contohnya?
LATIHAN

• Berilah nama pada senyawa-senyawa berikut:


a. SO2
• b. SO3
• c. CCl4
• d. N2O4
Tuliskan rumus kimia dari nama-nama senyawa
berikut:
•a. boron triklorida
•b. belerang heksafluorida
•c. dinitrogen pentoksida
•d. disulfur diklorida

Anda mungkin juga menyukai