a. Logam yang mempunyai satu bilangan oksidasi (alkali, alkali tanah, dan
aluminium). Penamaanya dengan menyebutkan nama logam di depan dan
kemudian nama nonlogam diikuti akhiran –ida.
• Logam + Nonlogam –ida
• Contoh:
NaBr = Natrium Bromida
MgBr2 = Magnesium Bromida
Na2O = Natrium Oksida
CaS = Kalsium Sulfida
K2 O = Kalium Oksida
• Senyawa-senyawa yang dihasilkan tersebut berupa senyawa ion karena
terbentuk dari atom yang bermuatan positif dan negatif, dengan cara serah
terima elektron.
• Contoh: Kalsium Klorida (CaCI2) terbentuk dari ion Ca2+ dan CI- , natrium
oksida (Na2O), terbentuk dari ion Na+ dan O2-.
TABEL PENAMAAN KATION DAN
ANION
Kation Nama Anion Nama
Na+ Natrium H– Hidrida
K+ Kalium N3– Nitrida
Li+ Litium O2– Oksida
Rb+ Rubidium S2– Sulfida
Cs+ Sesium F– Fluorida
Mg2+ Magnesium Cl– Klorida
Ca2+ Kalsium Br– Bromida
Sr2+ Stronsium I– Iodida
Ba2+ Barium
Al3+ Aluminium
Zn2+ Seng
Ag+ Perak
NAMA
SENYAWA SENYAWA NAMA SENYAWA
SENYAWA
Li2O Litium oksida CaO Kalsium oksida
NaBr Natrium bromida SrO Stronsium oksida
KCl Kalium klorida BaCl2 Barium klorida
Rb2O Rubidium oksida Al2O3 Aluminium oksida
CsI Cesium iodida ZnO Seng oksida
Fe2+ fero (dari kata ferrous) Fe3+ feri (dari kata ferric)
Sn2+ stano (dari kata stannous) Sn4+ stani (dari kata stannic)
Cu+ cupro (dari kata cuprous) Cu2+ cupri (dari kata cupric)
• Aturan bilangan oksidasi (biloks) adalah sebagai berikut :
1.Bilangan oksidasi unsur bebas (monoatomik, diatomik, atau
poliatomik) sama dengan 0 (nol). Misalnya : bilangan oksidasi
Na, Mg, Fe, O, Cl2, H2, P4 dan S8 = 0
2.Bilangan oksidasi unsur H dalam senyawa = +1, kecuali pada
senyawa hidrida = –1 (misalnya : NaH)
3. Bilangan oksidasi unsur O dalam senywa = –2, kecuali pada
senyawa peroksida = –1 (misalnya : Na2O2, H2O2, BaO2), dan
pada senyawa oksifluorida (OF2) = +2
4. Bilangan oksidasi unsur logam dalam senyawa selalu positif
dan nilainya sama dengan valensi logam tersebut. ( Misalnya :
Biloks logam gol.IA= +1, gol.IIA=+2, gol.IIIA=+3)
5. Bilangan oksidasi unsur golongan VIIA dalam senyawa = –1
6. Bilangan oksidasi unsur dalam bentuk ion tunggal sama
dengan muatannya. (Misalnya Biloks Na pada Na+= +1, Cl pada
Cl–=–1, Mg pada Mg2+=+2)
7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam suatu senyawa
sama dengan 0 (nol),
Rumus Cara Menentukan
Nama senyawa
Kimia Bilangan Oksidasi
• Cari lah contoh lain untuk penamaan logam (dengan lebih dari
satu biloks)+non logam
• Cara pengerjaanya seperti slide 11/dengan cara yang mudah
dipahami
• Tata Nama Senyawa Biner Nonlogam dengan Nonlogam
a. Atom yang cenderung bermuatan positif diletakkan didepan,
sedangkan atom yang cenderung bermuatan negatif diletakkan
dibelakang dengan urutan berikut ini:
B – Si – C – Sb – As – P – N – H – Te – Se – S – I – Br – CI – O
–F
• Contoh:
• Amonia = NH3 bukan H3N
• Air = H2O bukan OH2
b. Senyawa dari dua jenis unsur nonlogam diberi nama kedua
unsur yang bersangkutan, diberi akhiran –ida.
(1) Atom nonlogam yang hanya membentuk satu senyawa
dengan atom lain, maka atom yang cenderung bermuatan posifit
diletakkan di depan dan atom yang cenderung bermuatan negatif
diletakkan di belakang dengan akhiran –ida.
•Nonlogam (+) + nonlogam (-) –ida
• Contoh:
H2S = Hidrogen Sulfida
HBr = Hidrogen Bromida
HCI = Hidrogen Klorida
(2) Nama unsur bukan logam yang kelelektronegatifannya lebih rendah disebutkan lebih
dahulu, kemudian diikuti nama unsur bukan logam yang lain dan diakhiri dengan
akhiran –ida. Senyawa yang terbentuk antara unsur bukan logam dan bukan logam
merupakan senyawa yang berikatan kovalen. Jumlah atom yang dimiliki oleh senyawa
biner disebutkan dengan cara memberi awalan bahasa Latin sebagai berikut
1 = Mono 3 = Tri 5 = Penta 7 = Hepta
2 = Di 4 = Tetra 6 = Heksa 8 = Okta
Jumlah atom – nonlogam + jumlah atom – nonlogam –ida
Namun, bila indeks 1 dimiliki unsur pertama, maka angka indeks tidak perlu disebutkan.
•Contoh:
•NO = Nitrogen Oksida
•CCI4 = Karbon Tetraklorida
•NO2 = Nitrogen Dioksida
•SO3 = Belerang Trioksida
•N2O5 = Dinitrogen Pentaoksida
•CI2O7 = Dikloro Heptaoksida
(3) Untuk senyawa-senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu menggunakan
aturan tersebut.
•Contoh:
NH3 = Amonia
H2O = Air
KERJAKAN