Anda di halaman 1dari 9

Tingkah Laku Tercela

DISUSUN OLEH :

Kelompok 10

MIFTAH RIZKI ANANDA 2001020239


HASRI RAHWANIKO 2001020109
RAFIQI FARHAN 2001020106

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2022
A. Pengertian Tingkah Laku Tercela

Tingkah laku tercela adalah suatu sikap atau tindakan yang tidak baik dan sangat tidak dianjurkan
untuk dilakukan, antara lain yaitu: buruk sangka, ghibah,dan larangan berbuat boros. Dalam Kitab
Ihya (al-muhlikat) Imam Al-Ghazali menjelaskan tentang makna akhlak dan hakikatnya. Akhlak yang
tercela seperti itu adalah racun yang dapat membunuh, noda yang nyata, dan dapat menjauhkan
manusia dari Allah. Meninggalkan amoralitas yang dilarang dan melakukan ketaatan yang
diperintahkan merupakan bentuk penerapan moral, dan al-Ghazali menegaskan bahwa
meninggalkan amoralitas lebih berat dan lebih sulit daripada melakukan ketaatan. Menurut imam al
Ghazali berakhlak mulia dan terpuji artinya menghilangkan semua adat kebiasaan tercela yang sudah
digariskan dalam agama Islam serta menjauhkan diri dari perbuatan tercela, kemudian membiasakan
adat kebiasaan yang baik.sedangkan akhlak tercela dikenal dengan sifat-sifat muhlikat, yakni segala
tingkah laku manusia yang dapat membawanya kepada kebinasaan dan kehancuran diri, yang
bertentangan dengan fitrahnya untuk selalu mengarah pada kebaikan.

Akhlak tercela adalah perbuatan jahat yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat
manusia. Sifat yang termasuk akhlak tercela adalah segala sifat yang bertentangan dengan akhlak
terpuji, contohnya : buruk sangka,ghibah dan buhtan,boros, ,kufur, syirik, munafik, fasik, murtad,
takabbur, riya, dengki, bohong, menghasut, kikil, bakhil, dendam, khianat, tamak, ujub, mengadu
domba, sombong, putus asa, kotor, mencemari lingkungan, dan merusak alam. Itulah berbagai
macam contoh dari Tingkah laku tercela. Tingkah laku terpuji memberikan manfaat bagi diri sendiri
dan orang lain, sedangkan tingkah laku tercela merugikan diri sendiri dan orang lain.

Allah SWT Berfirman dalam surat At-Tin ayat 4-6


Artinya Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka) kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putus2 .

a)         Pengertian Buruk Sangka


Berburuk sangka berarti adalah orang yang memiliki anggapan, pendapat atau sikap
yang buruk terhadap suatu keadaan dimana keadaan yang sesungguhnya justru menunjukkan
hal yang sebaliknya.
b)       Pengertian Ghibah
Imam Nawawi secara lugas dalam al-adzkar mengatakan yang termasuk ghibah
adalah membicarakan sesuatu yang dibenci baik tentang agama, fisik, perilaku, harta, orang
tuanya, anak istrinya, raut muka baik dengan ucapan, tanda atau sekadar isyarat.
c)      Pengertian Boros
Quraish Shihab dalam tafsirnya menjelaskan bahwa pemborosan yang dipahami oleh
ulama berarti pengeluaran yang bukan haq. Karena itu, jika seseorang membelanjakan semua
hartanya dalam kebaikan atau haq, maka dia bukanlah seorang pemboros.

A. Buruk Sangka

Berburuk sangka atau su'udzon itu merupakan perilaku yang tidak boleh dilakukan kepada
siapapun , sebaiknya perilaku berprasangka yang tidak baik harus kita hindari karena perilaku
tersebut menjadikan penyebab timbulnya iri hati. Biasanya orang yang selalu berburuk sangka
kepada orang lain akan terus memandang buruk orang tersebut. Dan itu adalah sebuah dosa.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

(Hadits riwayat Bukhori dan Muslim no 2563) Artinya: “Berhati-hatilah kalian dari tindakan
berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan.
Kemudian Bakar bin Abdullah Al-Muzani yang biografinya bisa kita dapatkan di dalam kitab Tahdzib
At-Tahdzib, beliau berkata:
“Hati-hatilah kalian terhadap perkataan yang sekalipun benar kalian tidak diberi pahala, namun
apabila kalian salah kalian berdosa. Perkataan tersebut adalah berprasangka buruk terhadap
saudaramu”.

Lalu Abu Qilabah Abdullah bin Yazid Al-Jurmi berkata:


“Apabila ada berita tentang tindakan saudaramu yang tidak kamu sukai, maka berusaha keraslah
mancarikan alasan untuknya. Apabila kamu tidak mendapatkan alasan untuknya, maka katakanlah
kepada dirimu sendiri, “Saya kira saudaraku itu mempunyai alasan yang tepat sehingga melakukan
perbuatan tersebut”

Buruk sangka biasanya berasal dari diri sendiri. Hal itu sangat berbahaya karena akan mengganggu
hubungan dengan orang yang dituduh jelek, padahal belum tentu orang tersebut sejelek
prasangkanya. Itulah sebabnya berburuk sangka sangat berbahaya, bahkan sebagian ulama
berpendapat bahwa buruk sangka lebih bahaya daripada berbohong. Berbagai cara dapat kita
lakukan untuk menghindari sifat buruk Sangka diantaranya yaitu:
1. Berhati-hatilah dalam berbicara,menerima akan kebenaran informasi, dan melakukan tindakan
2. Menerapkan ajaran agama di dalam kehidupan
3. Mendekatkan diri kepada Allah SWT
4. perbanyak intropeksi diri sendiri

Ghibah dan Buhtan

secara terminologi ghibah adalah memebicarakan orang lain tanpa sepengetahuannya mengenai
sifat atau kehidupannya, sedangkan jika ia mendegar maka ia tidak menyukainya. Dan terlebih jika
yang dibicarakan tidak terdapat dalam diri yang dibicarakan itu berarti dusta (buhtan) atau mengada
ada dan itu merupaka dosa yang lebih besar dari ghibah itu sendiri.

“Seseorang bertanya pada Nabi saw, wahai Rosulullah, apakah yang dinamakan ghibah itu?, ghibah
ialah menceritakan saudaramu tentang sesuatu yang ia benci, si penanya bertanya kembali: wahai
Rosullullah bagaimana pendapatmu bila apa yang diceritakan itu benar apa adanya?, Rosulullah
menjawab, kalau memang ada padanya maka itu ghibah namanya, dan jika tidak maka kamu telah
berbuat buhtan (dusta)”.
Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa ada alasan-Alasan yang ditolerir dalam Ghibah
karena menyebut-nyebut keburukan orang lain mempunyai tujuan yang benar menurut sayri’at yang
tujuan ini menurutnya tidak dapat dicapai kecuali hanya dengan cara itu, dalam hal ini dosa ghibah
dianggap tidak ada, diantarnya adalah :

 Karena adanya tindak kedzoliman. Orang yang didzolimi boleh menyebut keburukan orang
yang berbuat dzolim kepada seseorang yang mampu atau bisa mengembalikan haknya
(penguasa/pemerintah, hakim atau yang berwenang dalam memutuskan perkara yang hak)
 Sebagai sarana untuk mengubah kemungkaran dan mengembalikan orang dzalim atau yang
berbuat maksiat kepada jalan yang benar (memperingati dari kejahatan). Dalam hal ini umat
muslim saling tolong-menolong dalam ber-amar ma’ruf nahi munkar.
 Dibolehkan dalam menyebutkan ciri-ciri seperti pincang, si buta, si pendek agar orang lain
cepat faham (bukan membicarakan keburukan akan tetapi mengungkapkan bentuk atau ciri
kepada orang yang bertanya).
 Dalam hal ini ulama sepakat dalam menilai rawi (al-Jarh wa Ta’dil) boleh dan bahkan harus
diungkapkan pada kaum muslimin untuk kemaslahatan dalam beribadah (ini kaitannya
dalam penelitian hadits sohih atau do’if).
 Boleh menceritakan kepada khalayak ramai tentang orang yang melakukan perbuatan yang
terlarang, seperti mabuk-mabukan, menjarah, dan perbuatan bathil lainnya.

Boros

Sifat boros bukan hanya terdapat pada harta, tetapi dapat juga terjadi dalam hal yang lain.
Misalnya boros dalam penggunaan tenaga, boros dalam penggunaan listrik, boros dalam memakai
air, melakukan suatu hal yang tidak bermanfaat,membuang-buang waktu dan banyak lagi contoh-
contoh lain yang termasuk boros. Allah tidak menyukai orang-orang yang boros. Pemboros-
pemboros sudah di ibaratkan oleh Allah sebagai teman setan. Jadi orang-orang yang boros
kelakuannya sama dengan setan. Rosulullah telah memberikan contoh kepada kita untuk tidak
boros. Mulai dari pakaian yang dipakainya, hartanya dan lain sebagainya. Nabi Muhammad SAW
tidak pernah boros bahkan memanfaatkan apa-apa yang masih bisa digunakan. Cara mengatasi sifat
boros ini adalah dengan berhemat dan yang lebih penting lagi kita harus menyadari bahwa harta,
kekayaan (dunia) tidak dapat kita bawa ke akhirat nanti, yang akan kita bawa adalah amalan dan
perbuatan yang telah kita lakukan di dunia. Untuk itu mulai dari sekarang kita harus bisa berhemat.
Berhemat tidak sama dengan kikir. Orang yang berhemat tidak menghamburhamburkan harta untuk
keperluan yang tidak penting. Orang yang kikir atau bakhil adalah orang yang susah mengeluarkan
uangnya kecuali terpaksa.
Dengan terbiasa berbuat boros seseorang bisa menjadi buta terhadap orang-orang yang
membutuhkan di sekitarnya, sulit membedakan antara yang halal dan yang haram, mana yang boleh
mana yang tidak boleh dilakukan. Allah SWT memerintahkan kita untuk hidup sederhana dan hemat.
Beberapa dampak buruk gaya hidup Boros :
1.Uang yang dimiliki cepat habis karena biaya hidup yang tinggi
2.Menjadi budak hobi (nafsu) yang bisa menghalalkan uang haram
3.Malas membantu yang membutuhkan & beramal sholeh
4.Selalu sibuk mencari harta untuk memenuhi kebutuhan
5.Menimbulkan sifat kikir, iri, dengki, suka pamer
6.Anggota keluarga terbiasa hidup mewah tidak mau jadi orang sederhana
7.Bisa stres atau gila jika hartanya habis
8.Bisa terlilit hutang besar yang sulit dilunasi
9.Sumber daya alam yang ada menjadi habis
10.Tidak punya tabungan untuk saat krisis

Oleh sebab itu mari kita hindari sifat boros dalam hidup kita agar kita bisa hidup bahagia tanpa harta
yang banyak bersama seluruh anggota keluarga kita. Ada peribahasa hemat pangkal kaya, sehingga
dengan menjadi orang yang bergaya hidup sederhana walaupun kaya raya maka hartanya akan
berkah dan terus bertambah dari waktu ke waktu.
Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sikap boros itu dilarang dan nabi mengajarkan
sifat hemat. Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari sifat boros, antara lain :

1. Membelanjakan uang sesuai dengan kebutuhan


2. Memperbanyak bersedekah dan membantu orang yang tidak mampu seperti fakir miskin
3. Meningkatkan ketaqwaan
4. Membiasakan diri hidup sederhana sehingga merasa tentram hati dan jiwanya
5. Lebih mendekatkan diri kepada Allah swt serta memperbanyak iktikaf
6. Selalu melihat kondisi ekonomi orang lain sehingga dapat menimbulkan sikap hati – hati dalam
mebelajakan uang agar tidak terjerumus ke dalam lembah kesengsaraan
Kesipulan

Berburuk sangka atau su'udzon itu dapat menjadikan penyebab timbulnya iri hati. Orang yang
berakal akan berprasangka baik kepada saudaranya, dan tidak mau membuatnya sedih dan berduka.
Sedangkan orang yang bodoh akan selalu berprasangka buruk kepada saudaranya dan tidak segan-
segan berbuat jahat dan membuatnya menderita. Secara terminologi ghibah adalah memebicarakan
orang lain tanpa sepengetahuannya, sedangkan jika ia mendegar maka ia tidak menyukainya. Dan
terlebih jika yang dibicarakan tidak terdapat dalam diri yang dibicarakan itu berarti dusta (buhtan)
atau mengada ada dan itu merupaka dosa yang lebih besar dari ghibah itu sendiri. Allah SWT tidak
menyukai orang-orang yang boros. Pemboros-pemboros sudah di ibaratkan oleh Allah sebagai
teman setan. Perbuatan boros adalah gaya hidup gemar berlebih-lebihan dalam menggunakan
harta, uang maupun sumber daya yang ada demi kesenangan saja.Dengan terbiasa berbuat boros
seseorang bisa menjadi buta terhadap orang-orang yang membutuhkan di sekitarnya,sulit
membedakan antara yang halal dan yang haram,mana yang boleh mana yang tidak boleh dilakukan,
dan lain sebagainya. AllAh SWT memerintahkan kita untuk hidup sederhana dan hemat.

BAB III
PENUTUP
A.            Kesimpulan

         Korupsi ialah perilaku yang buruk yang tidak legal dan tidak wajar untuk memperkaya diri
         Haram hukumnya melakukan korupsi, kolusin dan nepostisme, tetapi khusus nepotisme
haram hukumnya jika yang diserahi jabatan tidak profesional, tidak memiliki kapabilitas dan
tidak mempunyai moralitas yang sesuai dengan ajaran Al-Quran dan Hadits.
         Korupsi mengakibatkan kurangnya pendapatan Negara dan kurangnya kepercayaan terhadap
pemerintah.
         Agama Islam mengakui adanya hak milik pribadi yang berhak mendapat perlindungan dan
tidak boleh diganggu gugat.
         KKN diharamkan karena bertentangan dengan ajaran Al-Quran, Hadits, dan tujuan syariat,
selain itu juga bertentangan dengan rasa kemanusiaan dan rasa keadilan, pula karena
merugikan orang lain, masyarakat dan negara.

Merangkai kata untukperubahanmemangmudah. Namun, melaksanakanrangkaian


kata dalambentukgerakanterkadangteramatsulit. Dibutuhkankecerdasan dan
keberanianuntukmendobrak dan merobohkan pilar-pilar KKN yang
menjadipenghambatutamalambatnyapembangunan di Indonesia. KKN yang telahterlalu lama
menjadiwabah yang tidakpernahkunjungselesai,
karenapembunuhanterhadapwabahtersebuttidakpernahtepatsasaranibarat “ yang sakitkepala,
kok yang diobatitangan “. Pemberantasan KKN seakanhanyamenjadikomoditaspolitik,
bahanretorikaampuhmenariksimpati. Oleh
sebabitudibutuhkankecerdasanmasyarakatsipiluntukmengawasi dan
membuatkeputusanpolitikmencegahmakinmewabahnyapenyakitkotor KKN di Indonesia.

B.            Saran
Sikap untuk menghindari korupsi seharusnya ditanamkan sejak dini. Dan
pencegahan KKN dapat dimulai dari hal yang kecil. Undang-undang yang harus dapat
dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Agar KKN tidak lagi menjadi budaya di negara ini.
Denganadanyapenjelasan di
makalahinisemogakitasemuamemahamibetulakanbahayanyakorupsi dan
kolusijikamasihtetapmenyebarluas di tanah air ini. Dan semogakitasemuaterhindardariapa
yang namanyakorupsi, kolusi dan perbuatannya yang lainnya yang dilarang oleh Agama
Islam.

Anda mungkin juga menyukai