Anda di halaman 1dari 21

Pengaruh gaya belajar terhadap prestasi

belajar mahasiswa psikologi


Mengapa memilih tema ?
Subyek kenapa ?
Tempat ?
Penelitian terdahulu yang mendukung ?

Perumusan Masalah
Hipotesis/Hipotesa
MASALAH PENELITIAN

 Hal (yang ada pada kepustakaan, teori


atau kenyataan) yang dipertanyakan
kebenarannya, dan yang jawabannya ingin
dicari melalui pemelitian
 Permasalahan penelitian merupakan
pernyataan tentang suatu kejadian yang
dibuat berdasarkan kerangka berpikir
(teori) tertentu
 Permasalahan penelitian administrasi tidak
selalu identik dengan permasalahan
administrasi
SUMBER TOPIK

Pengalaman-pengalaman
pribadi dan kehidupan Masalah di media
sehari-hari massa

Pengetahuan lapangan Kebutuhan


dan memecahkan masalah
memperbandingkannya

Peluang Nilai-nilai pribadi


PERUMUSAN MASALAH

 Masalah harus feasible


 Masalah harus jelas
 Masalah harus signifikan
 Masalah bersifat etis
Peneliti menyajikan rumusan masalah
dan hipotesis penelitian
Rumusan masalah penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan penelitian
tentang hubungan antara variabel-
variabel yang akan dianalisis oleh
peneliti

RUMUSAN MASALAH KUANTITATIF :


Konsep Dasar
Hipotesis adalah pernyataan spesifik
yang bersifat prediksi dari hubungan
antara dua atau lebih variabel
Mendeskripsikan secara kongkrit apa
yang ingin dicapai/diharapkan terjadi
dalam penelitian.
Variabel-variabeldalam rumusan masalah
atau hipotesis hanya digunakan dengan
tiga pendekatan dasar. (1) peneliti
membandingkan kelompok-kelompok
dalam variabel bebas untuk melihat
dampaknya terhadap variabel terikat ; (2)
menghubungkan satu atau beberapa
variabel bebas dengan satu atau beberapa
variabel terikat ; dan (3) peneliti
mendeskripsikan respon variabel bebas,
variabel mediate atau variabel terikat
• Merupakan: jawaban sementara
atas pertanyaan dalam rumusan
masalah.
• Disusun sesuai denga teori, bukti,
dan fakta.
• Harus dapat diuji (testable).
• Meyangkut variabel yang diteliti.
Apakah semua penelitian ilmiah
perlu membuat hipotesa ?

Ya, jika berkenaan dengan


verifikasi suatu teori atau
masalah
Tidak, jika penelitian masih
bersifat eksploratif dan deskriptif
Perumusan Hipotesis Berguna
1. Memfokuskan masalah
2. Mengidentifikasi data yg relevan untuk

dikumpulkan.
3. Menunjukkan bentuk desain penelitian.
4. Menjelaskan gejala sosial.
5. Mendapatkan kerangka penyimpulan.
6. Merangsang penelitian lebih lanjut.
Sumber-sumber hipotesis
1. Dari penelitian sendiri.
2. Dari teori dan konsepsi.
3. Hasil penelitian yg terdahulu.
Kriteria Hipotesis yang baik
1. Hipotesis harus bertalian dengan teori
tertentu.
2. Hipotesis harus dapat diuji
berdasarkan data empiris.
3. Hipotesis harus bersifat spesifik.
4. Sedapat mungkin hipotesis harus
dikaitkan dengan teknik /metode
penelitian yang ada untuk
mengetesnya.
Persyaratan Hipotesis
Borg dan Gall (1979) mengajukan
persyaratan untuk hipotesis :
1. Hipotesis harus dirumuskan dengan
singkat dan jelas.
2. Hipotesis harus dengan nyata
menunjukkan adanya hubungan antara
dua atau lebih variabel.
3. Hipotesis harus didukung oleh teori-
teori yg dikemukakan oleh para ahli
atau hasil penelitian yg relevan.
Hipotesis Deskriptif
Hipotesis Statistik:
◦ Hipotesis Alternatif
◦ Hipotesis Null (Null Hypotheses)
◦ Hipotesis Berarah (One-Tailed Hypotheses)
◦ Hipotesis Tidak Berarah (Two-Tailed
Hypotheses)

Jenis Hipotesis
• Jawaban sementara yang disusun dalam
bentuk kalimat biasa.
• Harus didujung oleh argumentasi yang
kuat berdasarkan teori, konsep, hukum,
dan lain-lain yang relevan.
• Tidak berdasarkan trial and error.

Contoh:
Diduga petis kepala udang dalam makanan dapat
meningkatkan pertumbuhan badan pada remaja .
 Hipotesisyang diformulasikan secara stattistik dan
menggunakan simbol-simbol tertentu.
 Simbol yang digunakan antara lain: H0 dan H1 (alternatif)

Hipotesa Nul (Null Hypothesis)


• Hipotesa yang mendeskripsikan keluaran
selain dari hipotesa alternatif
• Biasanya mendeskripsikan tidak ada
hubungan/pengaruh antara variabel yang
diuji
• Dinyatakan dengan H0
HipotesaAlternatif (Alternative
Hypothesis)
◦ Hipotesa yang mendukung prediksi
◦ Diterima jika hasil penelitian
mendukung hipotesa
◦ Dinyatakan dengan H1
Contoh H0 dan H1:
H0 : Petis kepala udang dalam pakan tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan
badan pada remaja.

H1 : petis kepala udang dalam pakan


berpengaruh terhadap pertumbuhan
badan pada remaja.
Atau:

Contoh H0 dan H1:


H0 : Petis kepala udang dalam pakan akan
menurunkan pertumbuhan badan pada
remaja.

H1 : Petis kepala udang dalam pakan dapat


meningkatkan pertumbuhan badan pada
remaja.
Hipotesis Berarah (One-Tailed
Hypotheses):
• Secara spesifik mendeskripsikan
hipotesis yang berarah (direction)
• Hipotesa Nul tidak ada perbedaan antar
variabel dan diprediksikan kearah
berlawanan
Contoh:
H0 : Petis kepala udang dalam pakan tidak dapat
meningkatkan pertumbuhan badan pada remaja.
H1 : Petis kepala udang dalam pakan meningkatkan
pertumbuhan badan pada remaja.
Hipotesis Tdk Berarah (Two-
Tailed Hypotheses):
• Prediksi yang tidak berarah
• Hipotesa Nul adalah tidak ada
perbedaan/pengaruh/hubungan antar
variabel
Contoh:
H0 : Petis kepala udang dalam pakan tidak
berpengaruh pada pertumbuhan badan para
remaja.
H1 : Petis kepala udang dalam pakan berpengaruh
pada pertumbuhan badan para remaja.

Anda mungkin juga menyukai