PENELITIAN
A
B
9
9.1. Pengertian dan Fungsi Hipotesis
9.2.4. Konsisten
Hipotesis yang konsisten dengan teori atau dengan
hasil penelitian sebelumnya yang relevan itu berarti bahwa
hipotesis yang disusun tidak bertentangan dengan teori yang
relevan atau hasil penelitian sebelumnya. Misalnya saja
menurut teori bahwa investasi merupakan fungsi menurun
dari suku bunga, maka jika seseorang membuat hipotesis
yang menyatakan bahwa “jika suku bunga naik maka
investasi akan naik”, jelas hipotesis tersebut tidak konsisten.
Atau berdasarkan hasil penelitian sebelumnya diperoleh
kesimpulan bahwa “keluarga miskin cenderung mempunyai
gizi yang buruk”. Kemudian seseorang yang ingin meneliti
tentang gizi keluarga miskin membuat hipotesis bahwa
“keluarga miskin di perkotaan cenderung mempunyai gizi
yang baik”. Hipotesis yang demikian tidak kosisten dengan
hasil penelitian sebelumnya dan hipotesis tersebut bukanlah
hipotesis yang benar.
Atau
Ho : βi = 0
Ha : Setidak-tidaknya ada 1 β yang tidak = 0
TOPIK /
Pokok Permasalahan
PREDIKSI JAWABAN
TEORI/ILMU PEMIKIRAN PENGETAHUAN
HASIL-HASIL
PENGETAHUAN PENELITI LAINNYA
DISKUSI
Hipotesis
Penelitian
Hioptesis Statistik
/2 /2
- Z/2 Z/2
interval keyakinan
Contoh 1
Proses Pengujian Hipotesis Dengan Model Regrersi
1). Permasalahan Penelitian
Bagaimana pengaruh faktor produksi modal, tenaga
kerja terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ?
2). Hipotesis Penelitian
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi ada-
lah modal, tenaga kerja dan teknologi.
3). Metodologi Penelitian
a). Metode Penelitian adalah penelitian verifikatif
b). Data yang digunakan data time seris selama periode
1969 – 1993 dan sumber data adalah Badan Pusat
Statistik
c). Model yang digunakan adalah model Neo Klasik Solow
yaitu:
Y = f ( T, K, L, ) model ini di ubah dalam bentuk
Ln Y = o + 1 Ln K + 2 Ln L + e
d). Alat Analisis adalah Regresi berganda metode OLS/
GLS menggunakan program SSPS 15.
4). Hipotesis Statistik
Ho : i = 0
Ha : Salah satu i tidak sama dengan 0
5). Pengujian Hipotesis
a). Untuk pengujian model digunakan Uji F dengan
kaidah;
- Jika F hitung < F (k, n - k - 1) maka terima Ho
- Jika F hitung > F (k, n - k - 1) maka tolak Ho
b). Untuk pengujian masing-masing variabel dalam
model, maka digunakan uji t dengan kaidah sbb ;
- Jika t hitung > t tabel, maka tolak Ho
- Jika t hitung < t tabel, maka terima Ho
6). Hasil Pengujian
Dari hasil analisis komputer diperoleh hasil sebagai berikut:
Ln Y = 3,152 + 0,321 Ln K + 1,264 Ln L
R2 = 0,98
F hitung = 510.713 dan F tabel = 5,09
t hitung untuk parameter K = 4,945 dan untuk L = 7,210
T tabel 99% = 2,58
Berdasarkan hasil analisis data terlihat bahwa model secara
stattistik signifikan karena F hitung lebih besar dari pada F tabel
(Fh = 510,713 > Ft = 5,09). Selanjutnya dilihat dari t hitung
dibandingkan dengan t tabel untuk kedua parameter ternyata
lebih besar, maka secara statistik kedua variabel K (kapital) dan
T (tenaga kerja) signifikan.
7). Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dapat ditarik kesimpulan bahwa
pertumbuhan ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh besarnya
modal atau investasi dan jumlah tenaga kerja yang bekerja.
Contoh 2.
Proses Pengujian Hipotesis Dengan Uji Rata-Rata
1). Permasalahan Penelitian
Bagaimana beda rata-rata pendapatan masyarakat di
kabupaten “X” sebelum dan sesudah otonomi ?
2). Hipotesis Penelitian
Rata-rata pendapatan masyarakat di kabupaten peme-
karan lebih tinggi setelah otonomi daerah dibandingkan
sebelum otonomi.
3). Metodologi Penelitian
a). Metode Penelitian adalah penelitian verifikatif
b). Data yang digunakan data time series selama periode
sebelum (1993 – 1999) dan sesudah otonomi (2000-
2006) dan sumber data adalah Badan Pusat Statistik
setempat.
c). Model pengujian Uji Beda dua rata-rata dengan
rumus
X1 - X2
t=
√ [(N1 – 1) S12 + (N2 – 1)S22]. [1/ N1 + 1/ N2)
N1 + N2 - 2
t = t hitung
X1 = rata-rata pendapatan sebelum otonomi
X2 = rata-rata pendapatan setelah otonomi
N1 = banyak observasi sebelum otonomi
N2 = banyak observasi setelah otonomi
SD1 = Standard Deviasi pendapatan sebelum otonomi
SD2 = Standard Deviasi pendapatan setelah otonomi
SD X1 = 133,84 SD X2 = 320,38
1.531 – 1.805
t = =
√ [ (7 – 1) (133,84)2
+ (7-1)(320,38)2 . (1/7 + 1/7)
7+7-2
- 274
t = = 2,109
√ (6) (17913,1456) + (6) (102643,3444) . (0.28)
12
t = 2,1091
t tabel (ά = 0,05/2) = 2,179 -- t hitung < t tabel terima Ho
6). Kesimpulan
Tidak ada perbedaan pendapatan masyarakat sebelum
dan sesudah otonomi. Artinya otonomi gagal
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.