Anda di halaman 1dari 18

PERTEMUAN III

KAJIAN LITERATUR,
HIPOTESIS, VARIABEL &
DATA PENELITIAN

TIM DOSEN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


Literature Review
Literature review (Kajian Pustaka) adalah uraian tentang teori, temuan, dan bahan penelitian
lainnya yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan penelitian untuk
menyusun kerangka pemikiran yang jelas dari perumusan masalah yang diteliti.

LANGKAH-LANGKAH DALAM LITERATURE REVIEW

Cari Literatur
Evaluasi Sintesiskan
Formulasikan dari berbagai
sumber- secara
Permasalaan sumber data
sumber sistematis
akademik

Tujuannya adalah untuk mendapatkan landasan teori menenai masalah yang akan diteliti.
Sedangkan teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti
dengan benar dan sesuai dengan berpikir ilmiah.
Landasan Teori
• Landasan teori harus mempunyai dasar yang kuat, bukan sekedar penelitian coba-coba.
• Dengan adanya landasan teori ini menjadi penanda bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data.

Teori dalam penelitian mempunyai kegunaan atau fungsi sebagai berikut:


1. Memberikan pola dalam interpretasi data. Teori menyediakan berbagai argumentasi yang dapat digunakan
untuk menganalisis atau memberikan penafsiran atas hasil penelitian yang telah diolah. Argumentasi akan
lebih kuat apabila di dukung dengan teori yang ada.
2. Menghubungkan satu studi dengan studi lainnya.
3. Teori membantu peneliti menemukan suatu kerangka konseptual untuk menjelaskan hubungan antara hasil
penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan .
4. Menyajikan kerangka. Teori memberikan penjelasan mengenai definisi atau makna sebuah konsep atau
variabel. Definisi konsep bermanfaat untuk membatasi studi yang dilakukan serta memberikan informasi
bagi orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian kita, sehingga ia dapat melakukan studi lanjutan.
5. Memungkinkan peneliti menginterpretasikan data yang lebih besar dari temuan yang diperoleh dari suatu
penelitian.
• Dalam metode penelitian kuantitatif, teori berguna sebagai dasar penelitian untuk
diuji. Oleh karena itu, sebelum pengumpulan data, peneliti menjelaskan teori secara
komprehensif.
• Teori menjadi kerangka kerja untuk keseluruhan proses penelitian, mulai dari bentuk
dan rumusan pertanyaan atau hipotesis hingga prosedur pengumpulan data.
• Peneliti melakukan verifkasi teori dengan cara menjawab hipotesis atau pertanyaan
penelitian yang diperoleh dari teori. Pertanyaan penelitian tersebut mengandung
variabel untuk ditemukan jawabannya.
• Oleh karena itu, metode penelitian kuantitatif berangkat dari teori.

PENELITIAN YANG RELEVAN


Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yang objek penelitiannya berkaitan dengan
permasalahan penelitian yang sedang dilakukan.
Tuliskan NAMA PENELITI DAN KESIMPULAN HASIL PENELITIANNYA.

Contoh : Rezzie Riska (2014) dengan penelitiannya tentang hubungan kecerdasan


emosional dengan prestasi belajar siswa berkesimpulan bahwa adanya hubungan yang
kuat dan signifikan antara kecerdasan emosional dan pretasi belajar siswa.
Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir bisa juga disebut kerangka konseptual  bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diindentifikasi masalah yang penting.
menunjukan cara kita berargumentasi dalam merumuskan hipotesis.

Sebetulnya dalam menulis kerangka berpikir terdapat tiga jenis dari kerangka ini yang
perlu diketahui, yaitu sebagai berikut:

1. Kerangka teoritis
Kerangka teoritis merupakan salah satu jenis kerangka yang didalamnya menegaskan
tentang teori yang dijadikan sebagai landasan serta digunakan untuk menjelaskan
fenomena yang sedang diteliti.

2. Kerangka operasional
Kerangka operasional adalah sebuah kerangka yang didalamnya menjelaskan tentang
variabel yang diperoleh dari konsep-konsep yang sudah dipilih dan juga menunjukkan
adanya hubungan antara variabel data tersebut serta menjelaskan hal apa saja yang bisa
dijadikan sebagai indikator yang digunakan untuk mengukur variabel yang berhubungan.
3. Kerangka konseptual
Kerangka konseptual adalah sebuah kerangka yang didalamnya menjelaskan konsep yang
terdapat pada asumsi teoritis, yang kemudian digunakan untuk mengistilahkan unsur yang
terdapat dalam objek yang akan diteliti serta menunjukkan adanya hubungan antara konsep
tersebut.

• Jika peneliti hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka cukup
mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi
terhadap variasi besaran variabel yang diteliti.

• KERANGKA BERPIKIR adalah sintesa hubungan antar variabel yang disusun dari
berbagai teori yang telah deskripsikan.
• Cara menyusun kerangka berpikir
Premis 1 = x adalah motivasi belajar
Premis 2 = Y adalah prestasi belajar
• Kesimpulan jika x maka y .....

• Semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin meningkat prestasi belajarnya.
Motivasi ini menjadi bara api atau keinginan untuk melakukan kegiatan belajar sangat
besar sehingga prestasi belajar menjadi meningkat.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya
harus diuji secara emipiris.

Ciri-ciri hipotesis yang baik :


• Bisa diterima oleh akal sehat
• Konsisten dengan teori atau fakta yang telah diketahui
• Rumusannya dinyatakan sedemikian rupa sehingga dapat diuji
• Dinyatakan dalam perumusan yang sederhana dan jelas

Dasar merumuskan hipotesis :


• Berdasarkan pada teori
• Berdasarkan penelitian terdahulu
• Berdasarkan kerangka berpikir
• Berdasarkan akal sehat peneliti

Namun terkadang tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis seperti


penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif. (Sugiyono, 2009
TEORI & HIPOTESIS
• Dalam hubungannya dengan hipoteisis dalam suatu penelitian, sebuah teori
adalah perumusan sementara tentang suatu kemungkinan dalil.
• Toeri sebagai titil bermulaan di dalam arti bahwa disitulah bersumbernya
hipotesis yang akan dibuktikan.
• Hipoteisis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu
dibuktikan kenyataannya.

Ada 2 Macam hipotesis :


• Hipotesis Nihil atau Nul = hipotesis yg menyatakan perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel sama dengan nol. Dinyatakan dalam kalimat negative.
• Hipotesis Kerja/Alternatif/Penelitian = hipotesis yang menyatakan adanya
perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol.

Contoh :
Ho : Tidak ada hubungan antara motivasi dengan hasil belajar siswa
Ha : Ada hubungan antara motivasi dengan hasil belaajr siswa
Hipotesis Penelitian dan
Hipotesis Statistik
Hipotesis penelitian berbeda dengan hipotesis statistik. Jika penelitian berkerja dengan adanya sampel
maka kita menggunakan hipotesis statistik.
Hipotesis statistik diperlukan untuk menguji apakah hipotesis penelitian yang diuji dengan data sampel
dapat diberlakukan untuk populasi atau tidak, sehingga dalam pembuktiannya ada istilah signifikan yang
artinya hipotesis penelitian telah terbukti pada sampel itu (deskriptif, komparatif, maupun asosiatif) dapat
diberlakukan ke populasi.

Hipotesis Statistik adalah jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk angka-angka (kuantitatif).
Contoh : Ho : ρ = 0 atau Ho :
Ha : ρ Ha : μ1 ≠ μ2

Hipotesis penelitian dikaterorikan menjadi dua yakni :


1. Direksional atau terarah  hubungan atau perbedaan dua variabel, arah atau kecenderungan dinyatakan
dengan lebih tinggi atau lebih besar. Contoh : Siswa yang diajar dengan metode inkuiri lebih tinggi
prestasi belajarnya, dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan metode curah pendapat.
Hipotesis statistiknya : Ho :
Ha :
2. Non direksional/tak terarah adanya hubungan atau perbedaan antara dua
variabel dengan rumusan ada hubungan antara ..atau ada perbedaan..... Contoh :
Ada perbedaan pengaruh penggunaan metode mengajar inkuiri dan curah
pendapat terhadap prestasi belajar siswa.
Hipotesis Statistiknya : Ho :
Ha : μ1 ≠ μ2

Bentuk-bentuk Rumusan Hipotesis :

1. Hipotesis Deskriptif (berkenaan dengan variabel Mandiri)


a) Rumusan masalah : Berapa rata-rata skor keterampilan berbicara Bahasa
Inggris siswa ?
b) Hipotesis Penelitian :
Ho : Rata-rata skor keterampilan berbicara Bahasa Inggris Siswa lebih kecil
atau sama dengan 75.
Ha : Rata-rata skor keterampilan berbicara Bahasa Inggris Siswa lebih besar
dari 75.
c)Hipotesis Statistik :
Ho : ρ ≤ 75
Ha : ρ
2. Hipotesis Komparatif (variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau
keadaan terjadinya pada waktu yang berbeda).
a)Rumusan Masalah : Adakah perbedaan prestasi belajar siswa yang mendapatkan pola asuh
otoriter dengan siswa yang mendapatkan pola asuh demokratis?
b) Hipotesis Penelitian :
Ho : Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang mendapatkan pola asuh
otoriter dengan siswa yang mendapatkan pola asuh demokratis.
Ha : Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa yang mendapatkan pola asuh otoriter
dengan siswa yang mendapatkan pola asuh demokratis.
c) Hipotesis Statistik :
Ho :
Ha : μ1 ≠ μ2

Ada juga hipotesis pengaruh yang menggunakan penelitian eksperimen yang sebetulnya
membandingkan hasil antara dua perlakukan.

a) Rumusan Masalah : Adakah pengaruh Penggunaan Media ICT terhadap Hasil Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
b) Hipotesis Penelitian :
Ho : Tidak pengaruh Penggunaan Media ICT terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
Ha : Terdapat pengaruh Penggunaan Media ICT terhadap Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
c) Hipotesis Statistik :
Ho :
Ha : β ≠ 0
atau
Ho : or Ho :
Ha : μ1 ≠ μ2 Ha : μ1 ≥ μ2

3. Hipotesis Assosiatif (menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih)


a) Rumusan Masalah : Adakah hubungan antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa ?
b) Hipotesis Penelitian :
Ho : Tidak terdapat hubungan antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa.
Ha : Terdapat hubungan antara kinerja guru dengan prestasi belajar siswa.
c) Hipotesis Statistik :
Ho :
Ha : ρ ≠ 0
Variabel Penelitian
• Fenomena  konsep mengenai atribut atau sifat pada subjek penelitian  Variabel
• Jadi variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
Contoh : Pendidikan adalah sebuah konsep tidak punya keragaman nilai.
Latar belakang pendidikan  variabel karena.......SD, SMP dll
Variabel dinyatakan dalam X dan Y

JENIS VARIABEL

1. Variabel bebas (X)  mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat.
2. Variabel Terikat (Y)  variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat.
3. Variabel moderator  variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan
antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini berupa variabel kategori atau klasifikasi.
Contoh : Jenis Kelamin.
Latihan dengan umpan balik akan mengurangi secara signifikan tingkat kecemasan menghadapi
ujian pada siswa wantia tapi tidak pada siswa lelaki, maka jenis kelamin menjadi variabel
moderator.
4. Variabel Interverning  Variabel yang mempengaruhi hubungan antara kedua
variabel menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati serta tidak
dapat diukur.
Contoh : aktivitas belajar. Hubungan antara sikap terhadap pelajaran dengan
prestasi,maka secara tidak langsung aktivitas belajar menjadi variabel interverning
karena sikap positif terhadap pelajaran tidak akan menghasilkan presentasi belajar
jika tidak disertai aktivitas belajar yang intensif

Data Penelitian
• Data penelitian adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun suatu informasi (Arikunto, 2002).

Klasifikasi Data Penelitian :


Berdasarkan jenisnya:
1. Data kuantitatif : data yang berupa angka-angka. Contoh : berat badan, luas rumah,
tinggi badan, nilai IQ dll.
2. Data kualitatif : data berupa kata kata atau pernyataan-pernyataan. Dapat pula
diartikan sebagai kategorik, contoh: kelompok PNS, Petani, Buruh, Wiraswasta, dll.
Berdasarkan sumbernya (SUMBER DATA) :
1. Data primer : Data yang diperoleh langsung pihak yang diperlukan datanya (sumber
pertama). Contoh : hasil tes dan angket yang diambil oleh peneliti secara langsung.
2. Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh secara langsung (sumber kedua). Contoh
: Nilai rapor.

Berdasarkan skala pengukurannya :


3. Data nominal : jenis data kualitatif yang berupa kategori dimana diantara kategori
tersebut tidak ada perbedaan derajat yang lebih tinggi atau rendah. Contoh : Jenis
Kelamin.
4. Data ordinal : hampir sama dengan nominal tetapi ada perbedaan derajat lebih tinggi
atau lebih rendah. Contoh: Perguruan Tinggi lebih tinggi dari SMA begitu sebaliknya.
5. Data interval : Termasuk kelompok data kuantitatif yang berupa angka-angka yang
didalamnya dapat dilakukan operasi matematika serta urutan antara satu data dengan
data lainnya mempunyai rentang yang sama dan tidak memiliki angka 0 absolut dan 100
absolut secara bersamaan atau tidak bisa dipastikan prosentase antara satu data dengan
keseluruhan data, Contoh : Nilai ujian dan berat badan.
6. Data rasio : sama dengan data interval namun bedanya data ini dapat dibuat persentase
karena ada nilai 0 dan 100 absolut. Misal nilai ujian mempunyai batas nilai 0 sampai
100. Jika seorang siswa mendapat nilai 25 berarti nilai tersebut adalah 25% dari nilai
maksimal 100.
Berdasarkan sifatnya :
1. Data dikotomi = bersifat pilah satu sama lain. Contoh : suku,agama, jenis kelamin, pendidikan dan
sebagainya.
2. Data diskrit = proses pengumpulannya dijalannya dengan cara menghitung atau membilang. Contoh :
jumlah anak, jumlah penduduk, jumlah kematian, jumlah pegawai suatu perusahaan, dan sebagainya.
3. Data kontinum = pengumpulan datanya dengan cara mengukur dengan alat ukur yang memiliki skala.
Contoh : suhu, berat, bakat, kecerdasan dan lainnya.
4. Data kontinyu = data yang diukur dengan menggunakan variabel kontinyu dan dapat mempunyai nilai
terletak didalam suatu interval. Contoh :
a. Penggunaan bensin disuatu perusahaan angkutan sekitar 2000 liter per hari.
b. Pengangguran di Indonesia pada tahun 2012 meningkat hingga 30.000 orang dibandingkan dengan
tahun 2011 yang hanya 20.000 orang

Berdasarkan dimensi waktu :


1. Data deret waktu (time series) adalah sekumpulan data mengenai suatu variabel penelitian yang dirunut
menurut interval waktu tertentu, misalnya harian, pekanan, bulanan, atau tahunan dll. Contoh Data
Jumlah Lululsan Siswa SMA X Diterima di PTN selama tahun 2012 s.d. 2022 (deret waktu dalam 10
tahun)
2. Data potongan-penampang (cross section) adalah data yang dikumpulkan dalam satu titik waktu saja.
Contoh : Karakteristik Mahasiswa Semester 2 Tahun 2022.
Daftar Pustaka
Alwi, I. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan : Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Saraz Publishing.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Hardani dkk. 2020. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif . Yogyakarta : Pustaka Ilmu

Anda mungkin juga menyukai