2
A. Hakikat Rencana Usaha
3
B. Memulai Usaha Baru
4
Mendirikan usaha yang baru (start-up) harus memiliki tiga cara
yang perlu dilakukan dalam memulai usaha atau memasuki usaha
yang baru (Maruji,P: 2013), yaitu:
1. Mendirikan dan membentuk usaha baru (bisnis baru). Ada
tiga bentuk usaha baru yang akan dirintis :
a. Sole Proprietorship (pemilikan perorangan)
b. Partnership (Persekutuan atau kerjasama)
c. Corporation (perusahaan berbadan hukum)
2. Membeli usaha yang sudah ada atau sudah berjalan lebih dulu
(buying)
3. Kerjasama manajemen (franchising)
5
C. Format Rencana Usaha/Business Plan
6
Rencana bisnis pada dasarnya adalah sebuah gambaran yang
terperinci mengenai usulan sebuah bisnis. Maka, dalam
sebuah rencana bisnis harus memiliki:
a. Uraian ide bisnis yang ingin dijalankan.
b. Alasan sebuah ide rencana bisnis tersebut merupakan
jawaban dalam memenuhi kebutuhan pasar.
c. Alasan ide yang mengenai siapa orang yang paling tepat
untuk menjalankan bisnis ini.
d. Dapat menjelaskan bagaimana menghasilkan uang atau
memberi keuntungan. dan bagaimana cara
mengembangkan bisnis ke depan.
e. Dapat menjelaskan target atau pangsa pasar, yaitu siapa
konsumennya dan bagaimana cara menjual produk
tersebut (ini merupakan hal yang penting dan harus
diperkuat dengan hasil data riset atau minimal hasil
pengamatan/ observasi)
7
f. Diperlukan perincian mengenai dana yang dibutuhkan
untuk memulai usaha tersebut.
Ada tiga bagian utama dari sebuah rencana bisnis, yaitu:
a. Konsep bisnis
b. Pasar
c. Rencana keuangan
Dari ketiga bagian utama tersebut dapat dibagi menjadi,:
1. Ringkasan eksekutif (executive summary), menjelaskan
tentang:
a. Maksud usaha,
b. Usaha finansial,
c. Permintaan dana,
d. Cara menggunakan dana dan cara mengembalikan
pinjaman.
2. Setelah membuat ringkasan eksekutif, langkah berikutnya
adalah menentukan misi usaha (business mission).
8
Aspek-Aspek dalam Memulai Usaha Baru
Menurut Subagyo A (2007) Ada beberapa aspek yang biasanya
dimuat dalam perencanaan usaha meliputi hal-hal berikut:
1. Aspek Manajemen
2. Aspek Pemasaran
3. Aspek Produksi atau operasional usaha
4. Aspek Keuangan
Analisis keuangan mencakup hal-hal berikut:
• Proyeksi pendapatan
Untuk membuat proyeksi keuangan terdapat beberapa
tahapan yang harus dilalui, di antaranya:
a. Perkiraan dalam Pendapatan dan Pengeluaran
b. Keseimbangan Neraca Keuangan
c. Perkiraan Laporan Laba Rugi Usaha
d. Laporan Arus Kas
e. Pengawasan keuangan
9
• Break Even Point (BEP)
BEP dari sebuah usaha menjadi acuan bagi pemilik modal
atau investor untuk dalam memulai sebuah usaha baik,
yang dilakukan secara mandiri ataupun oleh orang lain.
Biaya awal perusahaan yang baru berdiri pada umumnya
meliputi:
a. Biaya awal yang tidak terduga (unik)
b. Biaya administrasi (gaji karyawan dan peralatan
kantor)
c. Biaya (sewa) bangunan
d. Biaya asuransi
e. Biaya tambahan atau biaya secara umum
10
Di bawah ini adalah contoh ilustrasi keuangan sederhana bagi
rancangan usaha baru, perkiraan keseluruhan biaya awal dalam
sebuah usaha atau estimasi biaya usaha yang diperlukan dapat
dilihat, sebagai berikut :
Susunan dalam menyusun Estimasi Biaya
1. Biaya Produksi:
a. Pengembangan suatu produk Rp..........
b. Desain produk akhir Rp..........
c. Peralatan untuk pabrikasi Rp..........
d. Material untuk pabrikasi Rp..........
e. Biaya tenaga kerja Rp..........
f. Biaya hidup wirausaha Rp..........
TOTAL Rp..........
11
2. Pemasaran:
a. Riset pemasaran Rp............
b. Biaya Promosi Rp............
c. Peralatan pendukung untuk pemasaran Rp............
d. Gaji staff pemasaran dan jaringan distribusi Rp...........
e. Pengeluaran untuk instalasi dan penyajian
produk Rp..........
TOTAL Rp..........
3. Operasional usaha secara umum
TOTAL Rp.........
4. Estimasi pengeluaran :
a. Pengembangan produk Rp..........
b. Pemasaran dan distribusi Rp..........
c. Operasional usaha Rp...........
12
Setelah rencana bisnis disusun, maka seorang calon wirausaha
dapat memulai usaha tersebut. Proses memulai usaha baru
harus berpedoman pada rencana bisnis yang telah dibuat, ada
beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain:
a. Memilih nama dan membuat sebuah logo usaha.
b. Memilih tempat usaha.
c. Membeli perlengkapan
d. Mesin dan alat produksi
e. Rekrutmen pegawai
f. Pelatihan persiapan untuk pegawai dan uji coba produk
g. Promosi produk
h. Membuat legalitas usaha
13