Anda di halaman 1dari 18

HIPOTESIS DAN ASUMSI, DATA DAN VARIABEL

Di tingkat Perguruan Tinggi, tentunya dalam tugas akhir kita diwajibkan


untuk membuat suatu karya tulis ilmiah yang disebut dengan skripsi. Saat itulah
secara teoritik dan pragmatik kita mengetahui dan terjun langsung ke dalam
dunia peneilitian. Penelitian yang kita lakukan didasari atas rasa keingintahuan
kita sebagai manusia terhadap suatu hal. Rasa ingin tahu manusia merupakan
nalar piker yang di miliki  manusia. Otak manusia mempunyai kemampuan untuk
menerima, mengorganisasikan dan menyimpan data, lebih besar dari sekedar
kemampuan mempertahankan hidup saja.
Dari rasa keingintahuan manusia inilah akan timbul upaya untuk
melakukan suatu penelitian, dan dalam penelitian inilah akan tercipta suatu
asumsi dasar dan sebuah hipotesis.
Hal inilah yang tentunya menarik untuk dipelajari bagian yang terpenting
dari penelitian terutama yang dibahas dalam makalah ini yaitu hipotetis dan
asumsi, data dan variabel penelitian.

FOKUS PEMBAHASAN:
A. Pengertian hipotesis penelitian.
B. Seluk-beluk dalam hipotesis.
C. Pengertian asumsi dasar.
D. Pengertian data.
E. Pengertian variabel.
F. Macam-macam data penelitian.
G. Macam-macam variabel penelitian.
H. Kegunaan data dan variabel dalam penelitian.
PEMBAHASAN

A. HIPOTESIS DAN ASUMSI

1. Hipotesis Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 71), Hipotesis adalah kesimpulan
sementara atas masalah penelitian. Kemudian jika dilihat dari susunan kata,
Hipotesis berasal dari dua kata, yaitu “hypo” yang artinya dibawah, dan “thesa”
yang artinya kebenaran. Jadi hipotesis kemudian di Indonesia disesuaikan
dengan ejaan bahasa indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi
hipotesis.
Hipotesis adalah penjelasan (jawaban) sementara terhadap masalah
penelitian yang berkenaan dengan tingkah laku, fenomena, peristiwa tertentu
yang telah terjadi atau yang akan terjadi.

2. Seluk-Beluk Dalam Hipotesis


a. Perumusan hipotesis
Perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam
penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka
berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus
merumuskan hipotesis. Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif
sering tidak perlu merumuskan hipotesis. Penelitian yang merumuskan
hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.
Pada penelitian kualitatif, tidak dirumuskan hipotesis, tetapi justru
diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis akan diuji
oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Dalam suatu penelitian, dapat terjadi ada hipotesis penelitian,
tetapi tidak ada hipotesis statistik. Penelitian yang dilakukan pada seluruh
populasi mungkin akan terdapat hipotesis penelitian tetapi tidak akan ada
hipotesis statistik. Ingat bahwa hipotesis itu berupa jawaban sementara
terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang akan diuji ini dinamakan
hipotesis kerja. Sebagai lawannya adalah hipotesis nol (nihil). Hipotesis
kerja disusun berdasarkan atas teori yang dipandang handal, sedangkan
hipotesis  nol dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan
kehandalannya.
Kemudian, menurut Ircham Machfoed (2013: 21), Perumusan
hipotesis hendaklah mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) Hipotesis hendaklah menyatakan pertautan antara hububgan maupun
perbedaan.
2) Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deklaratif (bersifat

pernyataan ringkas dan jelas) atau pernyataan.


3) Hipotesis hendaklah diumuskan secara jelas dan padat.
4) Hipotesis hendaklah dapat diuji.

b. Bentuk-bentuk hipotesis:
1) Hipotesis Deskriptif
Hipotesis Deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap masalah
deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri.
2) Hipotesis Komparatif
Hipotesis Komparatif merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah komparatif. Pada rumusan ini variabelnya sama
tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu
terjadi pada waktu yang berbeda.
3) Hipotesis Assosiatif
Hipotesis Assosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan
masalah assosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua
variable atau lebih.

c. Jenis-jenis hipotesis:
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 73-74), ada dua jenis hipotesis
yang sering digunakan dalam penelitian, yaitu:
1) Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif (ha).
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel
X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok. Rumusan
hipotesis kerja:
a) Jika…………….maka………..
Contoh: jika orang banyak makan, maka berat badannya akan
naik.
b) Ada perbedaan antara……….…dan……….
Contoh: Ada perbedaan antara orang kaya dan orang miskin
dalam berpakaian.
c) Ada pengaruh…………terhadap…………
Contoh: Ada pengaruh makanan terhadap berat badan.
2) Hipotesis Nol (null hypotheses)
Hipotesis nol sering disebut sebagai hipotesis statistik, karena
biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu dengan
perhitungan statistik. Hipotesis nol menyatakan tidak adanya
perbedaan antara dua variabel, atau tidak ada pengaruh variabel X
dan Y. Rumusan hipotesis nol:
a) Tidak ada perbedaan antara………….dengan………….
Contoh: Tidak ada perbedaan antara mahasiswa tingkat I dan
mahasiswa tingkat II dalam disipsin kuliah.
b) Tidak ada pengaruh…………..terhadap ……………
Contoh: Tidak adak pengaruh jarak dari rumah ke sekolah
terhadap kerajinan mengikuti kuliah.

d. Menguji hipotesis:
Untuk dapat menguji hipotesis, si peneliti menentukan sampel,
alat (instrumen), rancangan penelitian, dan prosedur yang memungkin si
peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan. Data-data yang
terkumpul kemudian dianalisis sedemikian rupa sehingga peneliti dapat
menentukan tingkat validitas (sifat benar menurut bahan bukti yang ada,
logika berpikir, atau kekuatan hukum) dari hipotesis. Menguji hipotesis
untuk mengetahui variabel-variabel mana yang berhubungan sama
pentingnya dengan mengetahui variabel-variabel mana yang tidak
berhubungan.

e. Manfaat hipotesis penelitian
Menurut Rusdin Pohan (2007: 32), Hipotesis dalam suatu
penelitian sangat penting untuk memandu penelitian. Manfaatnya dapat
dirinci sebagai berikut :
1) Memberikan arah yang tegas bagi perumusan tujuan penelitian.
2) Membantu menentukan arah yang harus ditempuh bagi pembatasan
ruang lingkup (skope) penelitian.
3) Membantu mengarahkan metodologi atau cara-cara kerja
mengumpulkan data, pengolahan data serta analisisnya.
4) Mencegah terjadinya suatu penilitian yang tak terarah dan
menghindarkan cara pengumpulan data yang tak relevan dengan
masalah yang diteliti.

3. Asumsi Dasar
Secara umum, asumsi didefenisikan sebagai hasil abstraksi pemikiran
yang oleh peneliti dianggap benar dan dijadikan sebagai pijakan untuk mengkaji
satu atau beberapa gejala. Asumsi dianggap benar dan tidak perlu diuji,
sedangkan hipotesis perlu diuji. Oleh karena itu asumsi berkenaan dengan
komponen-komponen teori aksiomatik, maka beberapa istilah yang relevan
dengan itu, akan didefenisikan disini yaitu postulat (asumsi yang menjadi pangkal
dalil yang dianggap benar tanpa perlu membuktikannya), aksioma (pernyataan
yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian), teoterm (perihal
membentuk gagasan atau simpulan umum dari suatu kejadian) dan generalisasi.
Sebelum mengumpulkan data asumsi perlu dirumuskan secara jelas, hal
ini disebabkan karena :
a. Asumsi adalah tempat berpijak bagi masalah yang sedang diteliti.
b. Asumsi digunakan untuk mempertegas variabel.
c. Asumsi digunakan untuk menentukan dan merumuskan hipotesis.

Untuk merumuskan suatu asumsi yang baik ada empat hal yang harus
dilakukan:
1) Peneliti harus banyak membaca buku, jurnal, buletin dan hasil penelitian
yang ber hubungan dengan masalah yang diteliti.
2) Mencari informasi dari berbagai sumber.
3) Berkunjung ketempat yang akan diteliti.
4) Mengadakan pendugaan, mengabstraksi berdasarkan pengetahuan yang
dimiliki.

Ada tiga (3) jenis asumsi, antara lain :


a) Aksioma, yaitu suatu pernyataan yang disetujui umum tanpa memerlukan
pembuktian karena kebenarannya sudah membuktikan sendiri.
Misalnya, “Keseluruhan itu lebih besar daripada tiap bagiannya”.
b) Postulat, yaitu suatu pernyataan yang dimintakan persetujuan umum
tanpa pembuktian atau suatu fakta yang hendaknya diterima saja
sebagaimana adanya. Postulat biasa diajukan untuk menyamakan
pengertian suatu istilah atau ungkapan dalam suatu argument, sementara
dilangsungkan pembahasan mengenai suatu masalah tertentu.
Misalnya, “Kurangnya motivasi belajar siswa  merupakan faktor penting
yang mendorong kemalasan siswa mempelajari bahasa Arab”.
c) Pangkal pendapat (premise) tersamar dalam suatu entimen
(enthymene) ordo pertama atau kedua.  Entimen ordo pertama adalah
suatu silogisme yang pangkal pendapat pertama tersirat. Suatu silogisme
yang pangkal pendapat pendamping (perantara) tersirat adalah entimen
ordo kedua.

B. DATA DAN VARIABEL

1. Pengertian Data
Menurut Ridwan (2003: 30), Suatu penelitian tidak terlepas dari berbagai
substansi pendukung di dalamnya, salah satunya adalah data
penelitian. Sedangkan informasi terkait dengan penelitian harus relevan
(sesuai). Seperti halnya ketika seseorang ingin membuat kue, maka dia akan
berusaha untuk mencari informasi terkait dengan bahan-bahan yang diperlukan,
cara pembuatan maupun alat-alat yang digunakan dalam pembuatan
kue. Karena data merupakan terpenting dalam penelitian maka data dapat
diartikan sebagai bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi maupun keterangan terkait penelitian, baik data kualitatif maupun
data kuantitatif yang menunjukkan fakta.
Dalam Suharsimi Arikunto (2006: 118), Berdasarkan SK Menteri P dan K
No. 0259/U/1977 tanggal 11 Juli 1977 disebutkan bahwa data merupakan segala
fakta maupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu
informasi.
Sedangkan menurut Purwanto (2007: 192), menyebutkan bahwa data
adalah keterangan mengenai variabel-variabel tertentu dan data-data tersebut
dijelaskan objek-objek dalam variabel tertentu.
Maka berdasarkan beberapa ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
data adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai atau sumber dalam
penelitian. Data tersebut dapat mencakup informasi, angka, maupun keterangan
fakta yang mendukung suatu penelitian.

2. Pengertian Variabel
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 1), dalam pelajaran matematika
tentunya hal-hal yang asing didengar. Seperti halnya dalam penelitian, variabel
merupakan istilah yang tidak boleh ketinggalan dalam penelitian. Sutrisno Hadi
mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi dan variabel yang
menyatakan sebagai objek penelitian yang bervariasi.
Lebih lagi Sugiyono (2012: 38), menyatakan bahwa variabel merupakan
konstruk (konstruksi) atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya,
tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan
gaji, produktivitas kerja, dan lain-lain.
Budiyono (2003: 27), menyatakan bahwa variabel penelitian dapat
didefinisikan segala sesuatu yang dapat mengelompokkan objek
pengamatan/penelitian ke dalam dua atau lebih kelompok.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat didefinisikan bahwa
variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Hal ini mengakibatkan variabel
dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok atau lebih.

3. Macam-Macam Data Penelitian


Dalam Suharsimi Arikunto (2006: 118), Sesuai dengan jenis variabel dalam
penelitian, demikian juga halnya dengan data dalam penelitian dibedakan dalam
beberapa jenis mengikuti jenis variabelnya yaitu:
a. Data dari variabel diskrit disebut data diskrit frekuensi.
b. Data dari variabel kontinum disebut data kontinum berupa tingkat, angka
atau ukuran. Bagi peneliti yang ingin mengolah data dengan data statistik,
maka data yang digunakan berupa data kuantitatif yaitu berupa angka-
angka.

Berkaitan dengan proses kuantitatif (perhitungan) data yang diteliti,


Budiyono (2003: 27), menggolongkan menjadi 4 jenis yaitu data nominal, data
ordinal, data interval, data rasio.
Pendapat Budiyono ini menjadi pendapat Ridwan (2003: 31), yang
mengklasifikasikan data 2 yaitu data dan data kuantitatif.
1) Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kategorisasi atau
pengelompokan berbentuk pernyataan atau berupa kata-kata. Misalnya
pohon itu rindang, laut itu dalam dan sebagainya. Data tersebut biasanya
didapat dari wawancara yang bersifat subjektif karena banyak orang. 
2) Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berkaitan dengan angka-
angka. Misalnya yang orang yang diterima menjadi PNS sebanyak 125
orang, penghasilan PT Hamidah sebesar 2 milyar/tahun dan
sebagainya. Data ini bersifat objektif (bisa bersama-sama oleh semua
orang) dan diperoleh dari pengukuran langsung maupun dengan cara
mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif.

4. Macam-macam Variabel Penelitian


Sugiyono (2012: 39), berdasarkan hubungan antara satu variabel dengan
variabel yang lain, macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan
menjadi variabel independen, variabel dependen, variabel moderator, dan
variabel kontrol.
a. Variabel Independen
Variabel independen juga disebut dengan variabel bebas yaitu
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen.
b. Variabel Dependen
Disini variabel dependen juga disebut dengan variabel yaitu variabel yang
dipengaruhi atau yang diakibatkan, karena adanya variabel bebas.
c. Variabel Moderator
Variabel moderator disebut juga dengan variabel independen kedua yaitu
variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen
dengan dependen.
d. Variabel Intervering 2
Adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan variabel ketergantungan yang tidak langsung
dan tidak dapat diamati dan diukur.
e. Variabel Kontrol
Adalah variabel yang dapat dikendalikan sehingga pengaruh variabel
independen terhadap ketergantungan tidak dipengaruhi oleh faktor luar
yang tidak diteliti. Umumnya variabel kontrol yang digunakan peneliti
untuk jenis penelitian perbandingan.

Pendapat tersebut berbeda oleh Pendapat Sandjaja dan Albertus (2006:


84), sebagai berikut:
1) Variabel Bebas atau disebut dengan variabel Independen yaitu variabel
yang diduga sebagai penyebab timbulnya variabel lain dan biasanya
variabel ini dimanipulasi, diamati dan diukur untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap variabel lain.
2) Variabel Tergantung atau variabel tergantung variabel yang timbul
sebagai akibat langsung dari pengaruh dan pengaruh variabel
bebas. Dalam sebuah penelitian variabel yang diamati dan diukur untuk
mengetahui pengaruh dari variabel bebas.
3) Variabel Moderator atau disebut juga dengan variabel kedua yaitu
variabel yang dipilih, diukur, diamati dan dimanipulasi oleh peneliti
karena diduga mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dan
variabel tergantung.
4) Variabel Kontrol yaitu variabel yang dikontrol oleh peneliti untuk
menetralkan pengaruhnya terhadap variabel tergantung.
5) Variabel Antara atau variabel intervening adalah faktor yang secara teori
mempengaruhi hubungan variabel bebas dan variabel
tergantung. Variabel-variabel ini juga dapat diukur dan diamati, namun
pengaruhnya dapat dikatakan dari hubungan yang ada antara variabel
bebas dan variabel tergantung.

Budiyono (2003: 27), berpendapat lain dilihat dari segi proses kuantifikasi
variabel dibedakan menjadi variabel nominal, variabel ordinal, variabel interval,
dan variabel rasio.
a) Variabel Nominal
Variabel Nominal adalah variabel yang ditetapkan berdasar atas proses
penggolongan. Misalnya: jenis kelamin (dipilah dalam pria dan wanita),
jenis pekerjaan (dipilah dalam PNS dan swasta) dan lain-lain.
b) Variabel Ordinal
Variabel ordinal adalah variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang
dalam atribut tertentu. misalnya ranking mahasiswa dalam suatu mata
kuliah (dipilah dalam ranking tinggi, sedang dan rendah).
c) Variabel Interval
Variabel interval adalah variabel yang dihasilkan dari suatu pengukuran
dimana pengukuran itu di asumsikan terdapat satuan pengukuran yang
sama. Sifat yang melekat pada variabel ini yaitu adanya penggolongan,
urutan atau rangking dan satuan pengukuran. Misalnya prestasi belajar,
penghasilan dan sikap yang dinyatakan dalam skor.
d) Rasio Variabel
Rasio variabel adalah variabel dalam kuantifikasinya tidak terdapat nol
mutlak. Sifat variabel rasio yaitu adanya penggolongan, peringkat, satuan
pengukuran dan nol mutlak.

Lebih lanjut Budiyono (2003: 29), menyatakan bahwa fitur-fitur yang


membedakan menjadi variabel bebas dan variabel ditentukan. Variabel bebas
sering disebut dengan variabel independen atau variabel penyebab. variabel
bergantung sebagai variabel yang keadaannya tergantung (terikat) kepada
variabel bebas.
 Suharsimi Arikunto (2006: 116), membedakan variabel menjadi variabel
kuantitatif dan variabel kualitatif. variabel kuantitatif menjadi 2 kelompok yaitu
menjadi variabel diskrit dan variabel kontinum (discrete and continous).
1) Variabel Diskrit
Disebut juga variabel nominal atau variabel kategori karena hanya
dikategorikan dalam 2 jawaban yang berlawanan yaitu ya dan tidak.
2) Variabel Kontinum
Dipisahkan dalam 3 variabel kecil yaitu variabel ordinal, interval, dan
rasio. 

Lebih lanjut Suharsimi Arikunto (2006: 123), mengungkapkan bahwa


variabel penelitian ditinjau dari sifatnya menjadi 2 yaitu:
a) Variabel Statistik adalah variabel yang tidak dapat diperbaiki lagi seperti
jenis kelamin, tempat tinggal, dan lain-lain.
b) Variabel Dinamis adalah variabel yang dapat diubah, berupa pengubahan,
peningkatan, atau penurunan. Misalnya, kedisiplinan, motivasi
kepedulian, dan lain-lain.

5. Kegunaan Data dan Variabel dalam Penelitian


Karena data dan variabel merupakan hal terpenting dalam penelitian
maka kegunaan data dan variabel dalam penelitian dapat mengikuti sebagai
berikut.
a. Kegunaan Data
Dalam beberapa jenis penelitian, misalnya penelitian kualitatif
maupun kuantitatif kegunaan maupun fungsi data berdasarkan sumber
dan jenis data yang digunakan. Dalam penelitian kualitatif sumber dan
jenis data meliputi kata-kata dan tindakan, sumber tertulis, foto, dan data
statistik.
Sumber tertulis berupa dokumen maupun sumber kutipan berupa
rekaman maupun wawancara terhadap narasumber yang memiliki fungsi
dalam pengambilan data penelitian termasuk sebagai bukti untuk
pengujian penelitian, sebagai sumber data yang stabil, sesuai dengan
konteks penelitian, dan hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan
lebih untuk memperluas pengetahuan terhadap sesuatu yang ada.
Foto sangat diperlukan dalam berbagai penelitian, karena dapat
digunakan dalam berbagai keperluan. Foto sebagai sumber data dalam
penelitian bekerja sebagai penghasil data deskriptif yang cukup berharga
dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subyektif dan hasilnya
sering dianalisis secara induktif.
Dalam berbagai penelitian sering digunakan data statistik yang
telah tersedia sebagai sumber data tambahan untuk
keperluannya. Statitik misalnya dapat membantu dalam memberi
gambaran tentang kecenderungan subyek pada latar penelitian. Selain
pengumpulan data dengan berbagai cara di atas, pengambilan data
dengan sumber tertulis juga sering digunakan dalam penelitian. Metode
pengumpulan data dengan sumber tertulis dapat digunakan dengan
teknik kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tidak
langsung atau peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan
responden. Instrumen atau alat yang digunakan dalam teknik ini adalah
pertanyaan tertulis berupa angket yang harus dijawab atau direspon oleh
responden.
b. Variabel Kegunaan
Kegunaan atau variabel fungsi dalam penelitian mengikuti jenis
variabel yang digunakan dalam penelitian itu sendiri. Sesuai penjabaran
macam dan jenis variabel di atas dapat didefinisikan kegunaan variabel
sebagai berikut.
Menurut Sandjaja dan Albertus (2006: 84), variabel dalam
penelitian terdiri dari berbagai jenis yaitu variabel bebas, variabel
tergantung, variabel moderator, variabel kontrol, dan variabel anatara.
1) Variabel bebas berfungsi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap
variabel lain. Contoh: Pupuk Z adalah variabel bebas. Disebut
demikian karena pupuk Z akan mempengaruhi tanaman
kacang. Pupuk Z dapat dimanipulasi dengan menambah atau
mengurangi jumlah selama proses.
2) Variabel tergantung bekerja untuk mengetahui pengaruh dari variabel
bebas. Contoh: Dalam penelitian diatas, tanaman kacang atau lebih
spesifiknya, kesuburan tanaman kacang merupakan variabel
tergantung.
3) Variabel moderator berfungsi untuk memberi pengaruh hubungan
antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Contoh: Mengenai
pupuk Z, dapat diingat ada beberapa faktor yang mempengaruhi
penelitian seperti misalnya tanah, air pot sebagai media tanam, dan
sinar matahari.
4) Variabel kontrol bekerja untuk menetralkan pengaruhnya terhadap
variabel tergantung. Contoh: Tanah, udara, sinar matahari dikontrol
oleh peneliti untuk menghilangkan pengaruhnya dengan jalan
menyamakan faktor-faktor tadi baik pada tanaman kacang kedua,
maupun tanaman kacang kedua. Variabel antara merupakan variabel
yang tidak dapat diamati dan diukur serta tidak disebut dalam kajian
operasional, namun disebutkan dalam kajian teoritik. Contoh: proses
tanaman kacang menjadi pinggiran kota. 

KESIMPULAN:
A. Hipotesis dan Asumsi:
1. Hipotesis adalah penjelasan (jawaban) sementara terhadap masalah
penelitian yang berkenaan dengan tingkah laku, fenomena, peristiwa
tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Peneliti bukan
membuktikan hipotesisnya tapi mengumpulkan data yang mendukung atau
menolak hipotesis tersebut. Adapun seluk beluk dalam hipotesis yaitu
meliputi: perumusan hipotesis, jenis-jenis hipotesis, menguji hipotesis, dan
manfaat dari hipotesis.
2. Seluk-Beluk Dalam Hipotesis:
a. Perumusan hipotesis
b. Bentuk-bentuk hipotesis
c. Jenis-jenis hipotesis
d. Menguji hipotesis
e. Manfaat hipotesis penelitian
3. Asumsi didefenisikan sebagai hasil abstraksi pemikiran yang
oleh peneliti dianggap benar dan dijadikan sebagai pijakan untuk mengkaji
satu atau beberapa gejala.

B. Data dan Variabel:


1. Data adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai acuan atau sumber
dalam penelitian yang meliputi informasi, angka, maupun keterangan yang
mendukung suatu penelitian.
2. Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi dan dapat diklasifikasikan
dalam dua kelompok atau lebih.
3. Macam-macam Data
a. Berdasar jenis variabelnya terdiri dari data diskrit dan data kontinum.
b. Berdasar proses perhitungan (kuantitatif) terdiri dari data nominal, data
ordinal, data interval, dan data rasio.
c. Berdasar sifat data yang dapat dihitung/tidak diklasifikasikan dalam data
kualitatif dan data kuantitatif.
4. Macam-macam Variabel
a. Menurut hubungan variabel satu dengan variabel yang lain, variabel yang
dikategorikan dalam variabel independen (bebas), variabel dependen
(terikat), variabel moderator, variabel intervering, dan variabel kontrol.
b. Menurut segi kuantifikasi, variabel dalam variabel nominal, variabel
ordinal, variabel interval, dan variabel rasio.
c. Menurut sifatnya variabel diubah menjadi variabel statis dan variabel
dinamis.
5. Kegunaan Data dan Variabel dalam Penelitian
a. Kegunaan Data
Kegunaan data dalam penelitian mengikuti jenis dan data yang
digunakan. Sumber dan jenis data meliputi kata-kata dan tindakan,
sumber tertulis, foto, dan data statistik. Sumber data tersebut sebagai
bukti untuk pengujian penelitian, sebagai sumber data yang stabil, sesuai
dengan konteks penelitian, hasil pengkajian akan membuka kesempatan
lebih untuk memperluas tumbuhnya pengetahuan terhadap sesuatu yang
sering digunakan untuk menelaah segi-segi subyektif dan hasilnya sering
dianalisis secara induktif.
b. Variabel Kegunaan
Variabel Kegunaan dalam penelitian mengikuti jenis yang digunakan
dalam penelitian. Variabel bebas bekerja untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap variabel lain, variabel tergantung pada mengetahui pengaruh
dari variabel bebas, variabel moderator berfungsi untuk memberi
pengaruh hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung,
variabel kontrol bekerja untuk menetralkan pengaruhnya terhadap
variabel tergantung, dan variabel antara merupakan variabel yang tidak
dapat diamati dan diukur serta tidak disebut dalam kajian operasional,
namun disebutkan dalam kajian teoritik.

(Penulis: Bayu Alfarisi, Devi Ramadhani, Rama Syafitri, Sarmila, Tika


dan Suhardi, S. Pd. I., M. A., Jurusan PAI, Fakultas Tarbiyah, IAIDU
Asahan)

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik.
Jakarta: PT RINEKA PUSTAKA.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi
Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta.
Budiyono. 2003. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Pers Universitas
Sebelas Maret.
Machfoed, Ircham. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.
Yogyakarta: Fitramaya.
Pohan, Rusdin. 2007.  Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Lanarka
Publisher.
Purwanto. 2007. Instrumen Penelitian dan Pendidikan Pengembangan dan
Pemanfaatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ridwan. 2003. Statistik Dasar-Dasar. Bandung: Alfabeta.
Sandjaja dan Albertus. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif,
dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai