Disusun oleh:
Kelompok 12
Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan yang mungkin
benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/pemecahan
persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Hipotesis statistik ialah suatu
pernyataan tentang bentuk fungsi suatu variabel atau tentang nilai sebenarnya suatu
parameter. Suatu pengujian hipotesis statistik ialah prosedur yang memungkinkan
keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis
yang sedang dipersoalkan/diuji.
Hipotesis (atau lengkapnya hipotesis statistik) merupakan suatu anggapan atau
suatu dugaan mengenai populasi. Sebelum menerima atau menolak sebuah hipotesis,
seorang peneliti harus menguji keabsahan hipotesis tersebut untuk menentukan
apakah hipotesis itu benar atau salah. H0 dapat berisikan tanda kesamaan (equality
sign) seperti : = ,≤ , atau ≥. Bilamana H0 berisi tanda kesamaan yang tegas (strict
equality sign) = , maka H𝑎 akan berisi tanda tidak sama (not-equality sign). Jika H0
berisikan tanda ketidaksamaan yang lemah (weak inequality sign) ≤ , maka Ha akan
berisi tanda ketidaksamaan yang kuat (stirct inequality sign) > ; dan jika H0 berisi ≥,
maka H𝑎 akan berisi <.
Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata hupo dan thesis. Hupo
artinya sementara, atau kurang kebenarannya atau masih lemah kebenarannya.
Sedangkan thesis artinya pernyataan atau teori. Karena hipotesis adalah pernyataan
sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya, sehingga
istilah hipotesis ialah pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Hipotesis
dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi. Dengan kata
lain, hipotesis adalah taksiran terhadap parameter populasi, melalui data-data sampel.
Dalam statistik dan penelitian terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan
alternatif. Pada statistik, hipotesis nol diartikan sebagai tidak adanya perbedaan antara
parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan Hipotesis.
B. Tipe – tipe Hipotesis Statistik
Hipotesis dibagi menurut tingkat eksplanasi hipotesis yang akan diuji, maka rumusan
hipotesis dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu hipotesis deskriptif (pada
satu sampel atau variabel mandiri/tidak dibandingkan dan dihubungkan), komparatif
dan hubungan.
1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak
membuat perbandingan atau hubungan. Dalam perumusan hipotesis statistik,
antara hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H𝑎) selalu berpasangan, bila
salah satu ditolak, maka yang lain pasti diterima sehingga dapat dibuat keputusan
yang tegas, yaitu kalau H0 ditolak pasti H𝑎 diterima. Hipotesis statistik dinyatakan
melalui simbol-simbol.
Contoh pernyataan yang dapat dirumuskan hipotesis deskriptif-statistiknya
:
Suatu perusahaan minimum harus mengikuti ketentuan, bahwa salah satu unsur
kimia hanya boleh dicampurkan paling banyak 1%. Dengan demikian rumusan
hipotesis statistik adalah :
𝐻0 : 𝜇 ≤ 0,01
𝐻𝑎 : 𝜇 > 0,01
Suatu bimbingan tes menyatakan bahwa murid yang dibimbing di lembaga
itu, paling sedikit 90% dapat diterima di Perguruan Tinggi Negeri. Rumusan
hipotesis statistik adalah :
𝐻0 : 𝜇 ≥ 0,90
𝐻𝑎 : 𝜇 < 0,90
2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam
satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.
Contoh rumusan masalah komparatif dan hipotesisnya :
Apakah ada perbedaan daya tahan lampu merk A dan B ?
Rumusan Hipotesis adalah :
1) Tidak terdapat perbedaan daya tahan lampu antara lampu merk A dan B.
2) Daya tahan lampu merk B paling kecil sama dengan lampu merk A.
3) Daya tahan lampu merk B paling tinggi sama dengan lampu merk A.
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
Rumusan uji hipotesis dua pihak
𝐻𝑎 : 𝜇1 ≠ 𝜇2
𝐻0 : 𝜇1 ≥ 𝜇2
Rumusan uji hipotesis satu pihak
𝐻𝑎 : 𝜇1 < 𝜇2
𝐻0 : 𝜇1 ≤ 𝜇2
Rumusan uji hipotesis satu pihak
𝐻𝑎 : 𝜇1 > 𝜇2
1. Pengertian Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang hendak diuji kebenarannya.
Tidak semua penelitian memerlukan hipotesis, penelitian yang bersifat ekploratif
dan dekriptif tidak memerlukan hipotesis.
2. Manfaat Hipotesis
Manfaat hipotesis adalah sebagai berikut:
Menjelaskan masalah penelitian
Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji
Pedoman untuk memilih metode analisis data
Dasar untuk membuat kesimpulan penelitian
Dalam suatu penelitian, terdapat hipotesis penelitian, tetapi tidak ada hipotesis statistik.
Penelitian yang dilakukan pada seluruh populasi mungkin akan terdapat hipotesis penelitian
tetapi tidak akan ada hipotesis statistik. Ingat bahwa hipotesis itu berupa jawaban sementara
terhadap rumusan masalah dan hipotesis yang akan diuji ini dinamakan hipotesis kerja. Sebagai
lawannya adalah hipotesi nol (nihil). Hipotesis kerja disusun berdasarkan teori yang dipandang
handal, sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan
kehandalannya. Contoh hipotesis penelitian:
1. Kemampuan bahasa asing murid-murid SLTA itu rendah (hipotesis deskriptif untuk populasi
hipotesis deskriptif untuk populasi ,hipotesis ini sering tidak dirumuskan dalam penelitian
sosial.
2. Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara sekolah negeri dan swasta (hipotesis
komparatif, untuk populasi).
3. Ada hubungan positif antara penghasilan orang tua dengan ketersediaan fasilitas belajar anak
(hipotesis asosiatif, untuk populasi).
1. Ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar dalam sampel dengan populasi.
(Hipotesis deskriptif, sering tidak dirumuskan dalam penelitian).
2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara semangat belajar anak dari keluarga petani dan
nelayan (hipotesis komparatif, petani dan nelayan adalah sampel).
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara kerajinan belajar dengan prestasi belajar
anak pada sekolah A. (Hipotesis asosiatif).
Dalam hipotesis statistik, yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang menyatakan
tidak ada perbedaan antara data sampel dan data populasi. Yang di uji hipotesis nol karena
peneliti tidak berharap ada perbedaan antara sampel dan populasi atau statistik dan parameter.
Dan statistik di sini diartikan sebagai ukuran-ukuran yang berkenaan dengan sampel diartikan
sebagai ukuran-ukuran yang berkenaan dengan sampel sini diartikan sebagai ukuran-ukuran
yang berkenaan dengan sampel diartikan sebagai ukuran-ukuran yang berkenaan dengan
sampel.
B. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian meliputi persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil penelitian dalam
bentuk bar chat. Jadwal maksimal 4 bulan. Selain itu dibuatnya penelitian agar tidak bingung
mengenai apa yang harus dilakukan , atau dipersiapkan saat sedang meneliti. Untuk itulah
penyusunan jadwal harus ada dalam pembuatan proposal dan skripsi. Dalam penyusunannya
proses penelitian harus tercatat dengan baik dan tercapai sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan meski tidak setiap hari. Berikut merupakan contoh format tabel jadwal penelitian.
1 Survei
Lapangan
2 Pembuatan
Proposal
3 Seminar
Proposal
4 Pembuatan
Skripsi dan
Asistensi
5 Sidang
Skripsi
Daftar Pustaka
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung : Alfabeta