Anda di halaman 1dari 10

NAMA : MUHAMMAD RAMADHAN

NIM : 210903502105

KELAS : MANAJEMEN D

STATISTIKA 2 ( STATISTIKA INFERENSIAL / PERTEMUAN 1)

PENDAHULUAN

Statistika adalah ilmu pengetahuan tentang bagaimana merencanakan,


mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan suatu data.
Statistik adalah output dari proses statistika. Statistika dan penelitian adalah dua hal yang
susah untuk dipisahkan. Meskipun ada penelitian yang tidak menggunakan statistika
secara dominan yaitu pad penelitian kualitatif, namun untuk dapat melakukan penarikan
kesimpulan yang bisa digeneralisasikan ke populasi diperlukan statistika

RINCIAN PEMBAHASAN MATERI

1. Pengertian Statistika Inferensial

Secara umum statistika dibagi menjadi dua, yaitu statistika deskriptif dan statitika
inferensial. Jika padd statitika deskriptif tidak ada proses generalisasi atau penarikan
kesimpulan maka statistika inferensial digunakan untuk menganalisiss data sampel
dan hasilnya digunakan untuk digeneralisasikan pada populasi tempat sampel diambil
(Nuryadi et al,2017) . Penarikan kesimpulan dilakukan setelah dilakukan pengolahan
data yang diperoleh dari sampel. Statistika inferensial adalah metode yang berkaitan
dengan analisis sebagian data sampai ke peramalan atau penarikan kesimpulan
mengenai keseluruhan data. Sebagian data suatu variabel dikenal sebagai sampel,
sedangkan keseluruhan datanya adalah populasi. Statistika induktif merupakan nama
lain dari statistika infeensial.

2. Statistik Parametrik Dan Nonparametrik

Dalam statistika inferensial terdapat dua jenis statistik yaitu statistik parametrik dan
statistik non parametrik.
a. Statistik Parametrik

Statistik parametrik yaitu statistik yang mengharuskan beberapa syarat


terpenuhi pada parameter populasi seperti data berskala interval ataupun
rasio, pengambilan sampel harus secara random, data memenuhi distirbusi
normal, dan data memiliki varian yang homogen. Berhubungan dengan
kebutuhan inferensianya, pada umumnya statistika parametrik
membutuhkan data yang berskala pengukuran minimal interval.Selain itu,
penurunan prosedur dan penetapan teorinya berpijak pada asumsi spesifik
mengenai bentuk distribusi populasi yang biasanya diasumsikan normal.

b. Statistik Nonparametrik

Statistik nonparametrik yaitu statistik yang parameter populasinya tidak


perlu memenuhi syarat seperti statistik parametrik. Statistik
Nonparametrik bersifat bebas sebaran dan lebih sering menggunakan skala
nominal dan ordinal yang secra umum memang tidak berdistribusi normal.
Statistika nonparametrik juga menyediakan metode statistika untuk
menganalisis data yang distribusinya tidak dapat diasumsikan secara
normal. Dalam statistika nonparametrik, data yang dibutuhkan lebih
banyakk yang berskala ukur nominal atau ordinal.

3. Pengertian Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara yang terdiri dari jawaban positif sementara
dan jawaban negatif sementara. Hipotesis yang baik adalah jawaban sementara yang
merupakan gabungan rangkuman dari sejumlah tesis (teori positif) dan anti tesis
(teori negatif) yang telah dikumpulkan untuk mendukung bahan kajian. Hipotesis
disebut juga sebagai jawaban sementara karena didasarkan pada teori yang relevan,
belum didasarkan pada fakta-fakta yang ditemukan pada saat pengumpulan data
penelitian.
4. Prinsip Dan Prosedur Menyusun Hipotesis

Hipotesis biasanya dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan yang


dirumuskan secara eksplisit. Namun ada juga yang merumuskannya secara implisit.
Bilamana secara eksplisit, perumusannya mengikuti pedoman penulisan yang
berlaku. Letaknya di dalam sistematika tulisan ilmiah sesuai dengan pedoman
penulisan yang berlaku. Selain itu hippotesis sebaiknya ditulis dengan persyaratan:

1. Simpel, spesifik, dan konsepnya jelas


2. Sudah melewati saringan yang jelas
3. Memiliki hubungan dengan dengan “the body of knowledge”
4. Harus operasiona
5. Menurut sarmanu (2008), hipotesis yang baik harus merupakan pernyataan
tanpa diawali kata ‘diduga’, informatif, dapat diuji, sinkron dengan rumusan
masalah dan penulisan tidak boleh dalam bentuk H0 dan H1. Isi hipotesis
adalah pengaruh, hubungan, dan perbedaan.

Syarat Penyusunan Hipotesis :

Menyusun Hipotesis Hipotesis dapat disusun dengan dua pendekatan,


yang pertama secara deduktif ditarik dari teori. Proposisi ini merupakan postulat-
postulat yang dari padanya disusun hipotesis. Penyusunan hipotesis secara
induktif bertolak dari pengamatan empiris.

Ciri-ciri hipotesis yang baik :

a. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas sehingga tidak terjadi perbedaan


penafsiran yang berbeda anatar pembaca.
b. Hipotesis yang dirumuskan harus bisa diuji dengan menggunakan data yang
dikumpulkan secara ilmiah. Dengan demikian, hipotesis akan dapat bisa
dibuktikan.
c. Meskipun hipotesis merupakan suatu dugaan, tidak berarti tanp dasar yang
memadai. Hipotesis yang kuat adalah adalah hipotesis yang didasarkan pada
teori yang sudah ada atau pada hasil-hasil riset sebelumnya.
5. Jenis Dan Contoh Hipotesis
A. Hipotesis Nol (N0)
hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan sesuatu kejadian antar
dua kelompok, atau hippotsis yang menyatakan tidak ada hubungan
antara variabel satu dengan variabel yang lain.
Contoh :
• Tidak ada perbedaan keseriusan belajar antara siswa IPS dengan
IPA
• Tidak ada hubungan pelajaran dengan keseriusam belajar
B. Hipotesis Alterenatif
Hipotesis yang menyatakan ada perbedaan suatu kejafian anatara dua
kelompok, atau hipotesis yang menyatakan ada hubungan anatara
variabel satu dengan variabel yang lain.
Contoh :
• Ada perbedaan keseriusan belajar anatara siswa IPS dengan IPA
• Ada hubungan pelajaran dengan keseriusan belajar
C. Hipotesi Deskriptive
Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap perumusan
masalah penelitian deskriptif.
Contoh :
• Kinerja Keuangan Bank Mandiri baik.
• Semangat Kerja Karyawan Bank Mandiri Tinggi.
Hipotesis Deskriptif juga dapat dalam bentuk deskriptif komparatif,
merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah deskriptif
yang komparatif.
Contoh :
• Kinerja keuangan bank Mandiri lebih baik dibandingkan kinerja
keuangan bank BRI.
D. Hipotesis Verivikatif
Mempergunakan jenis penelitian verifikatif memungkinkan peneliti
mengetehui hubungan sebab akibat (relational), sehingga jenis
hippotesisnya dapat berupa :
1) Hipotesis Ekperimental
Eksperiment adalah usaha pengumpulan data sedemikian rupa
sehingga memungkinkan untuk memperoleh suatu kesimpulan
yang jelas terutama mengenai kebenaran suatu hipotesis yang
mencakup hubungan sebab dan akibat dengan melakukan
pengontrolan terhadap satu variabel atau lebih yang
pengaruhnya tidak dikehendaki.
Contoh :
• Diduga terdapat perbedaan kenaikan penjualan sebelum
dan setelah Advertising
• Diduga terdapat perbedaan skill karyawan sebelum dan
sesudah diadakannya pelatihan.
2) Hipotesis Asosiatif
Merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah
asosiatif (sebab akibat).
Contoh :
• Semangat kerja karyawan sangat berpengaruh positif
terhadap produktifitas karyawan.“Diduga kerja
karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas
karyawan”
6. Dua Tipe Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis
KESALAHAN TIPE 1 (α) KESALAHAN TIPE 2 (β)
• Kesalahan ini merupakan kesalahan • Kesalahan ini merupakan kesalahan
menolak Ho, padahal sesungguhnya tidak menolak Ho, padahal
Ho benar. Yang berarti menyimpulkan sesungguhnya Ho salah
adanya perbedaan, padahal
sesungguhnya tidak ada perbedaan
• Peluang kesalahan tipe I adalah α • Berarti menyimpulkan tidak ada
atau sering disebut tingkat signifikansi perbedaan, padahal sesungguhnya
(significance level) ada perbedaan.
• Sebaliknya,peluang untuk tidak • Peluang untuk membuat kesalahan
membuat kesalahan tipe I adalah tipe kedua (II) ini sebesar 1 - β, dan
Kesalahan tipe I (α) dikenal dikenal sebagai sebagai
• Sebaliknya,peluang untuk tidak Tingkat Kekuatan Uji (power of the
membuat kesalahan tipe I adalah test)
sebesar 1 – α, yang disebut dengan Contoh : Menyimpulkan tidak ada
tingkat kepercayaan (confidence level) perbedaan antara keseriusan belajar
Contoh : Kesalahan menyimpulkan dengan pelajaran, padahal
ada perbedaan antara keseriusan sesungguhnya ada perbedaan antara
belajar dengan pelajaran, keseriusan belajar dengan pelajaran
sesungguhnya tidak ada perbedaan
antara keseriusan belajar dengan
pelajaran

7. Langkah langkah Pembuktian Hipotesis


Adapun langkah pembuktian Hipotesis anatara lain :
1. Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha)
a. Hipotesis nol adalah hipotesis yang dirumuskan sbagai suatu pernyataan
yang akan diuji. Tidak mempunyai perbedaan atau perbedaannya nol
(tidak ada) dengan hipotesis sebenarnya.
b. Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang dirumuskan sebagai lawan dari
hipotesis nol. Dalam menyusun hipotesis alternatif, muncul 3 keadaan
berikut :
a) Ha menyatakan bahwa harga parameter lebih besar daripada
harga yang di hipotesiskan. Pengujian ini disebut dengan
pengujian satu sisi atau satu arah pada arah sebelah kanan.
b) Ha menyatakan bahwa harga parameter lebih kecil daripada
harga yang di hipotesiskan. Pengujian ini disebut dengan
pengujian satu sisi atau satu arah pada arah sebelah kiri.
c) Ha menyatakan bahwa harga parameter tidak sama dengan harga
yang di hipotesiskan. Pengujian ini disebut dengan pengujian dua
sisi atau dua arah pada arah sebelah kanan dan kiri sekaligus.
2. Memilih suatu taraf nyata dan menentukan nilai table
Taraf nyata ialah besarnya batas toleransi dalam mnerima kesalahan hasil
hipotesis terhadapp nilai parameter populasinya. Besaran yang sering
digunakan untuk menentukan taraf nyata dinyatakan dalam persentase (%),
yaitu : 1% (0,01), 5% (0,05), 10% (0,01), sehingga secara umum taraf nyata
dituliskan sebagai 0,01 ; 0,05 ; 0,1.
3. Membuat kriteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.
• Penerimaan H0 terjadi jika nilai uji statistik berada di luar nilai kritis.
• Penolakan H0 terjadi jika nilai uji statistik berada di dalam nilai kritis.
4. Melakukan uji statistik
Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan dengan distribusi
tertentu dalam pengujian hipotesis. Perhitungan yang buat menduga
parameter data sampel yang diambil secara random dari sebuah populasi.
5. Membuat kesimpulan dalam hal penerimaan dan penolakan H0
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal
penerimaan atau penolakan terhadap hipotesis nol yang sesuai dengan
kriteria pengujiannya. Dilakukan setelah membandingkan nilai uji statistik
dengan nilai a tabel atau nilai kritis.
8. Statistik untuk Menguji Hipotesis

Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan penduduk


yang masih bersifat tentatif atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik dapat
berupa variabel seperti binomial, Poisson, dan normal atau nilai parameter, seperti
rata-rata, varians, standar deviasi, dan proporsi. Hipotesis statistik harus diuji, karena
harus berupa besaran untuk diterima atau ditolak. Hipotesis statistik akan diterima
jika hasil pengujian membenarkan pernyataan tersebut dan akan ditolak jika terdapat
penolakan terhadap pernyataan tersebut.
a. Hipotesis nol digunakan untuk menyatakan kondisi parameter yang akan diuji.
Pada umumnya menggunakan notasi , yang mengindikasikan kondisi yang sama
atau tidak berubah.
b. Hipotesis satu atau hipotesis alternatif atau hipotesis tandingan secara umum
menyatakan bahwa hipotesis nol tidak benar. Umumnya menyatakan hipotesis
yang ingin dibuktikan kebenarannya.

RANGKUMAN MATERI

1. Pengertian Statistika Inferensial


Statistika inferensial adalah metode yang berkaitan dengan analisis sebagian data
sampai ke peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data.
Sebagian data suatu variabel dikenal sebagai sampel, sedangkan keseluruhan
datanya adalah populasi. Statistika induktif merupakan nama lain dari statistika
inferensial.
2. Statistik Parametrik dan Nonparametrik
Statistik parametrik yaitu statistik yang mengharuskan beberapa syarat
terpenuhi pada parameter populasi seperti , data berskala interval ataupun rasio,
pengambilan sampel harus secara random, data memenuhi distirbusi normal, dan
data memiliki varian yang homogen. Statistik nonparametrik yaitu statistik yang
parameter populasinya tidak perlu memenuhi syarat seperti statistik parametrik.
Statistik Nonparametrik bersifat bebas sebaran dan lebih sering menggunakan
skala nominal dan ordinal yang secra umum memang tidak berdistribusi normal
3. Pengertian Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah jawaban sementara yang terdiri dari jawaban positif
sementara dan negatif sementara. Hipotesis juga disebut sebagai jawaban
sementara sebab baru didasakan pada teori yang relavan, belum berdasarkan
fakta fakta yang ditemukan pada saat pengumpulan data penelitian.
4. Prinsip dan Prosedur Menyusun Hipotesis

Selain itu hippotesis sebaiknya ditulis dengan persyaratan:

a) Simpel, spesifik, dan konsepnya jelas


b) Sudah melewati saringan yang jelas
c) Memiliki hubungan dengan dengan “the body of knowledge”
d) Harus operasional
5. Jenis dan Contoh Hipotesis
a) Hipotesis Nol (N0)
b) Hipotesis Alterenatif
c) Hipotesis Deskriptive
d) Hipotesis Verivikatif
6. Dua Tipe Kesalahan dalam pengujian Hipotesis
1. Kesalahan Tipe (1 α)
• Kesalahan ini merupakan kesalahan menolak Ho, padahal
sesungguhnya Ho benar. Artinya dapat disimpulkan adanya
perbedaan, padahal sesungguhnya tidak ada perbedaan
2. Kesalahan Tipe 2 (β)
• Artinya menyimpulkan tidak ada perbedaan, padahal
sesungguhnya ada perbedaan.
7. Langkah Langkah Pembuktian Hipotesis
a) Menentukan formulasi hipotesis (H0) dan hipotesis alternatif (Ha)
b) Memilih suatu taraf nyata dan menentukan nilai tabel
c) Membuat kriteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan (H0)
d) Melakukan uji statistik
e) Membuat kesimpulan dalam hal penerimaan dan penolakan
8. Statistik Untuk Menguji Hipotesis

Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan


penduduk yang masih bersifat tentatif atau lemah kebenarannya.

a. Hipotesis nol digunakan untuk menyatakan kondisi parameter yang akan


diuji. Pada umumnya menggunakan notasi =, yang mengindikasikan kondisi
yang sama atau tidak berubah.
b. Hipotesis satu atau hipotesis alternatif atau hipotesis tandingan secara umum
menyatakan bahwa hipotesis nol tidak benar. Umumnya menyatakan
hipotesis yang ingin dibuktikan kebenarannya.
LATIHAN DAN EVALUASI

1. Antara statistika deskriptif dan statistika inferensial , manakah yang lebih baik
digunakan ? Sertakan Penjelasan!
2. Mungkinkah suatu penelitian tidak mempunyai populasi? Jelaskan!
3. Mengapa dalam Statistika inferensial harus ada pengujian hipotesis?

DAFTAR PUSTAKA

Ananda, R., & Fadli, M. (2018). Statistik Pendidikan (teori dan Praktik dalam Pendidkan).
Medan: Widya Puspita

Ayu Permatasari Putri, (2018). Langkah-Langkah Dalam Pengujian Hipotesis. Mahardika


Cipta Rahaja

Murti Astuti, 2005. Modul ajar Statistik II. PSTI, Universitas Brawijaya.

Nuryadi, et al. (2017). Dasar-dasar Statistic Penelitian. Yogyakarta: Sibuku Media.

Sahir, S. H. (2021). Metodologi penelitian. PENERBIT KBM INDONESIA

Sony Faisal Rinaldi Sony, Mujianto Bagya. 2017. Metodologi Penelitian Dan Statistik.2017

Zulfikar, R. (2020). Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis.

GLOSARIUM PUSTAKA

• Confidence level : Tingkat Kepercayaan


• Hipotesis : jawaban sementara yang terdiri dari jawaban positif
sementara dan jawaban negatif sementara
• Power of the test : Tingkat Kekuatan Uji
• Statistika : ilmu pengetahuan tentang bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan
suatu data.

Anda mungkin juga menyukai