Anda di halaman 1dari 51

HIPOTESIS

ABDULHAIRUDDINANGKAT
PENGERTIAN

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu hypo yang artinya di bawah dan
thesis yang berarti pendirian/pendapat/kepastian. Jadi bisa disimpulkan
hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah yang sifatnya
msih praduga karena harus dibuktikan terlebih dahulu.
Pengertian Hipotesa Menurut Para Ahli
•Menurut Prof. Dr. S. Nasution
Menurut Nasution hipotesis adalah perkiraan tentang apa yang kita amati dalam upaya untuk
memahaminya.

•Menurut Zikmund
Zikmund berpendapat bahwa hipotesis adalah dugaan sementara belum terbukti yang menjelaskan fakta atau
fenomena dan kemungkinan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian.

•Menurut Erwan Agus Purwanto & Diah Ratih Sulistyastuti


Mereka berdua berpendapat, hipotesis adalah dugaan sementara terhadap masalah penelitian yang
kebenarannya masih perlu diuji secara empiris.

•Menurut Mundilarso
Mundilarso mendefinisikan hipotesis sebagai sebuah pernyataan yang masih lemah kebenarannya
dan perlu diuji lagi menggunakan teknik tertentu.

•Menurut Kerlinger
Hipotesis adalah pernyataan/dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih.
UJI HIPOTESIS

Uji Hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang


didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol,
maupun dari observasi (tidak terkontrol).

Dalam statistika, sebuah hasil dapat dikatakan signifikan secara


statistik jika kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebabkan
oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas peluang yang
sudah ditentukan sebelumnya.

Uji hipotesis kadang disebut juga "konfirmasi analisis data".


Keputusan dari uji hipotesis biasanya berdasarkan uji hipotesis nol.

Hal ini merupakan uji untuk menjawab pertanyaan yang


mengasumsikan hipotesis nol adalah benar.
MANFAAT HIPOTESIS
1. Menjelaskan masalah penelitian
2. Menjelaskan variabel-variabel yang akan
diuji
3. Pedoman untuk memilih metode analisis
data
4. Dasar untuk membuat kesimpulan
penelitian.
CONTOH HIPOTESIS

“Ada pengaruh positif yang signifikan pemberian insentif,


lingkungan kerja, dan kepemimpinan , terhadap semangat
kerja karyawan”

HIPOTESIS DAPAT MENUJUKKAN:


• MASALAH PENELITIAN
• VARIABEL PENELITIAN
• METODE ANALISIS DATA
• KESIMPULAN
DASAR MERUMUSKAN HIPOTESIS

1. Berdasarkan pada teori


2. Berdasarkan penelitian terdahulu
3. Berdasarkan penelitian pendahuluan
4. Berdasarkan penalaran akal-sehat peneliti
PERUMUSAN HIPOTESIS DALAM PENELITIAN
Sumber
SumberMasalah
Masalah
Kehidupan sehari-hari
Kehidupan sehari-hari
Teoritis
Teoritis

Teori
Teori
Penelitian
Penelitianterdahulu
terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Penelitian Pendahuluan
Akal
Akalsehat
sehat

Perumusan
PerumusanHipotesis
Hipotesis

Instrumen
Instrumenpenelitian
penelitian
Variabel,
Variabel,Data
Data

Pengujian
PengujianHipotesis
Hipotesis

Kesimpulan
KesimpulanDan
Dan
Implikasi
Implikasi
HIPOTESIS DESKRIPTIF

Hipotesis Deskriptif adalah nilai suatu variabel mandiri,


bukan perbandingan dan bukan hubungan.

Sebagai contoh, kalau rumusan masalah penelitiannya sbb:


• Seberapa tinggi produktivitas Appel di Kota Batu?
• Berapa lama daya segar buah Apel Manalagi pada kondisi
ruangan?

Rumusan hipotesisnya:
• Produktivitas Appel di Kota Batu 20 ton/ha.
• Daya tahan segar buah Appel Manalagi pada suhu ruangan
adalah 20 hari.
HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis Komparatif merupakan pernyataan yang menunjukkan
dugaan nilai satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.

Contoh : Pertanyaan penelitiannya:


• Apakah ada perbedaan produktivitas Appel Manalagi di Kota
Batu dan di Poncokusumo?
• Apakah ada perbedaan kadar gula pada buah Apel Manalagi dan
Buah buah Apel Anna dari Kota Batu?

Rumusan hipotesisnya:
• Tidak terdapat perpedaan produktivitas buah Appel di Kota Batu
dan di Poncokusumo. Ho: 1 = 2 Ha: 1  2
• Kadar gula buah appel Manalagi tidak berbeda dibandingkan
buah appel Anna. Ho: 1 = 2 Ha: 1  2.
HIPOTESIS ASOSIATIF
Hipotesis Asosiatif merupakan pernyataan yang menunjukkan
dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Contoh : Pertanyaan penelitiannya:


• Apakah ada hubungan antara harga buah dengan volume
penjualan buah Apel?
• Apakah ada pengaruh pemupukan tanaman Apel Manalagi
terhadap kadar gula buah Apel Manalagi ?

Rumusan hipotesis:
• Tidak ada hubungan antara harga buah appel dengan volume
penjualan buah apel. Ho:  = 0 Ha:   0
• Tidak ada pengaruh pemupukan tanaman terhadap kadar gula
buah Appel. Ho:  = 0 Ha:   0.
DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT
DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK
1.Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau
pengaruh antar variabel, sama dengan nol. Atau dengan
kata lain tidak ada perbedaan, tidak ada hubungan atau
tidak ada pengaruh antar variabel.

2.Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel tidak sama dengan
nol. Atau dengan kata lain ada perbedaan, ada hubungan
atau ada pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari
Hipotesis Nol)
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
1. Dinyatakan dalam kalimat yang tegas
• Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan
(jelas)
• Upah memiliki pengaruh yang kurang berarti terhadap produktifitas
karyawan (tidak jelas)
2. Dapat diuji secara alamiah
• Upah memiliki pengaruh yang berarti terhadap produktifitas karyawan (dapat
diuji)
• Batu yang belum pernah terlihat oleh mata manusia dapat berkembang biak
(Pada hipotesis ini tidak dapat dibuktikan karena kita tidak dapat mengumpulkan
data tentang batu yang belum terlihat manusia)
3. Landasan dalam merumuskan hipotesis sangat kuat
• Harga barang berpengaruh negatif terhadap permintaan (memiliki dasar kuat
yaitu teori permintaan dan penawaran)
• Uang saku memiliki pengaruh yang signifikant terhadap jam belajar mahasiswa.
(tidak memiliki dasar kuat)
HIPOTESIS & UJI HIPOTESIS

HIPOTESA dalam PENELITIAN KUALITATIF


muncul setelah ada PENELITIAN EMPIRIS

HIPOTESIS difungsikan sebagai GUIDING


START untuk membangun TEORI
FUNGSI HIPOTESIS

• Hipotesis merupakan kebenaran sementara yang akan diuji


kebenarannya, oleh karena itu hipotesis juga dapat berfungsi
sebagai kemungkinan untuk menguji kebenaran suatu teori.

• Jika hipotesis sudah diuji dan dibuktikan kebenaranya, maka


hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori. Jadi sebuah
hipotesis diturunkan dari suatu teori yang sudah ada, kemudian
diuji kebenarannya dan pada akhirnya dapat menjadi teori baru.
FUNGSI HIPOTESIS

• Untuk menguji kebenaran suatu teori,


• Memberikan gagasan baru untuk
mengembangkan suatu teori
• Memperluas pengetahuan peneliti
mengenai suatu gejala yang sedang
dipelajari.
CARA MERUMUSKAN HIPOTESIS

Cara merumuskan Hipotesis ialah :


1. Rumuskan Hipotesis penelitian,
2. Hipotesis operasional, dan
3. Hipotesis statistik.
HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis penelitian ialah Hipotesis yang dibuat dan


dinyatakan dalam bentuk kalimat.

• Contoh:

• Ada hubungan antara hasil panen padi dengan harga jual gabah di pasaran

• Ada hubungan antara pemupukan dan produksi buah apel.


HIPOTESIS OPERASIONAL
Hipotesis operasional ialah hipotesis yang mendefinisikan secara
operasional variable-variabel yang ada didalamnya agar dapat
dioperasionalisasikan.

Misalnya :
• “Hasil Panen padi” dioperasionalisasikan sebagai banyaknya hasil gabah
(ton) yang dihasilkan di suatu daerah pada musim panen tertentu.

• ”Pemupukan Apel” dioperasionalisasikan sebagai jenis pupuk dan jumlah


pupuk yang digunakan di kebun apel pada tahun tertentu.
Hipotesis operasional
Hipotesis operasional dirumuskan menjadi dua, yaitu Hipotesis 0
yang bersifat netral dan Hipotesis 1 yang bersifat tidak netral .

Rumusan Hipotesisnya:

• H0: Tidak ada hubungan antara hasil panen padi dengan harga beras di
pasaran

• H1: Ada hubungan antara hasil panen padi dnegan harga beras di
pasaran.
HIPOTESIS STATISTIK
Hipotesis statistik ialah Hipotesis operasional yang diterjemahkan menjadi bentuk
angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti.

Misalnya:
Diduga ada kenaikan hasil panen padi sebesar 30%, maka Hipotesisnya
dirumuskan sebagai berikut:

• H0: P = 0,3
• H1: P 0,3
UJI HIPOTESIS

• Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji.


• Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima.

• Jika H1 diterima maka H0 ditolak, artinya ada hubungan antara hasil panen
padi dengan harga beras di pasaran.
UJI HIPOTESIS

• Hipotesis yang sudah dirumuskan kemudian harus diuji.


• Pengujian ini akan membuktikan H0 atau H1 yang akan diterima.

• Jika H1 diterima maka H0 ditolak, artinya ada hubungan antara hasil panen
padi dengan harga beras di pasaran.
Dua jenis kesalahan yang dapat dilakukan oleh
peneliti, yaitu:

• Menolak Hipotesis yang seharusnya diterima.


Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan alpha
(a).

• Menerima Hipotesis yang seharusnya ditolak.


Kesalahan ini disebut sebagai kesalahan beta (b)
• Jika Rumusan masalah penelitian: “Adakah hubungan antara jam
HIPOTESIS
produksi dengan volume produksi?”

• Maka Hipotesis penelitian seharusnya: “Ada hubungan antara jam


produksi dengan volume produksi”

• Hipotesis Operasionalnya:
• H0: “Tidak ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”
• H1: “Ada hubungan jam produksi terhadap volume produksi”

• Jika setelah dilakukan pengujian, ternyata


• H0 ditolak, artinya penelitian terbukti secara signifikan (empiris)
• H0 diterima, artinya penelitian tidak signifikan secara empiris
HIPOTESIS ASOSIATIF

• HIPOTESIS NOL (H0) YAITU HIPOTESIS YANG


MENYATAKAN TIDAK ADANYA HUBUNGAN
ANTARA DUA VARIABEL / LEBIH ATAU TIDAK
ADANYA PERBEDAAN ANTARA DUA KELOMPOK /
LEBIH

• HIPOTESIS ALTERNATIF (H1) YAITU HIPOTESIS


YANG MENYATAKAN ADANYA HUBUNGAN ANTARA
DUA VARIABEL/LEBIH ATAU ADANYA PERBEDAAN
ANTARA DUA KELOMPOK / LEBIH
LIMA LANGKAH UJI HIPOTESIS
1.Merumuskan Hipotesis (H0 dan HA)
2.Menentukan batas kritis (; db) (Tabel Z)
3.Menentukan nilai Z-hitung (ada rumusnya)
4. Pengambilan keputusan
5.Membuat kesimpulan BATAS KRITIS

Zone Penerimaan Ho

ZONE Penolakan Ho

ZONE Penolakan Ho

- z/2 + z/2
0
UJI DUA SISI & UJI SATU SISI

• Uji dua sisi (two tail) digunakan jika parameter populasi dalam
hipotesis dinyatakan sama dengan (=). (misalnya µ1 = µ2)

• Uji satu sisi (one tail) digunakan jika parameter populasi dalam
hipotesis dinyatakan lebih besar (>) atau lebih kecil (<).
(misalnya µ1 > µ2)
RUMUSAN HIPOTESIS
• Rumusan hipotesis terdiri dari H0 dan HA
• H0: hipotesis observasi
• HA: hipotesis alternatif
• Rumusan hipotesis pada H0 dan HA dibuat
menggunakan simbol matematis sesuai dengan
hipotesis
• Beberapa kemungkinan rumusan hipotesis
menggunakan tanda matematis sebagai berikut:
H0: = ≤ ≥
HA: ≠ > <
MENENTUKAN BATAS KRITIS

• Perhatikan tingkat signifikansi () yang digunakan.


Misalnya 1%, 5%, atau 10%.
• Untuk uji dua sisi, gunakan /2, dan untuk uji 1 sisi,
gunakan .
• Banyaknya sampel (n) digunakan untuk menentukan
derajat bebas (db).
• Satu sampel: db. = n – 1
• Dua sampel: db. = n1 + n2 – 2
• Nilai Kritis ditentukan menggunakan Tabel t atau Tabel Z
MENENTUKAN KEPUTUSAN

• Membandingkan antara Nilai t-Hitung dengan Nilai t-Kritis.


Jika |t-hitung| > t-kritis, keputusan menolak H0. Sebaliknya ….
• Atau menggunakan gambar kurva distribusi normal. Jika nilai
t-hitung berada pada daerah penolakan H0, maka
keputusannya adalah menolak H0. dan Sebaliknya, ….

Statistika Induktif - Uji Hipotesis 31


UJI DUA SISI

BATAS KRITIS

Penerimaan Ho
Penolakan Ho Penolakan Ho

- z/2 +z/2
0
UJI SATU SISI: SISI KANAN

BATAS KRITIS

Penerimaan Ho Penolakan Ho

0 +z
UJI SATU SISI: SISI KIRI

BATAS KRITIS

Penolakan Ho Penerimaan Ho

- z 0
Statistika Induktif - Uji Hipotesis 34
Uji hipotesis rata-rata, RAGAM
diketahui

Hipotesis :

Uji statistika :
Perhitungan Z-hitung:

X  0
Z 

n
X  0
Z  jika  tidak diketahui
s
n
Contoh Uji Hipotesis

Akan diuji hipotesis:


“Rata-rata tinggi mahasiswa PS AGROTEK adalah 160 cm”.

Jika tingkat signifikansi 5% dan diambil sampel random 100 orang


mahasiswa ternyata rata-rata 163.5 cm dengan deviasi standar 4.8
cm.

Apakah hipotesis ini benar?


Penyelesaian

H 0 :   160
H1 :   160
i. Hipotesis :

ii. Tingkat signifikansi 0.05


iii. H0 diterima jika H 0 ditolak jika Z   Z  atau Z  Z 
2 2

H 0 ditolak jika Z  1.96 atau Z  1.96


iv. Perhitungan
X   0 163.5  160
Z   7.29
 4.8 / 100
n

v. Karena
Z = 7.29 > 1.96 maka H0 ditolak
H 1 :   160
Jadi diterima , rata-rata TB mahasiswa
PS AGROTEK berbeda dari 160 cm .
Tabel Nilai Z untuk dilihat dari nilai α
α 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 0.007 0.008 0.009
0.00   3.090 2.878 2.748 2.652 2.576 2.512 2.457 2.409 2.366
0.01 2.326 2.290 2.257 2.226 2.197 2.170 2.144 2.120 2.097 2.075
0.02 2.054 2.034 2.014 1.995 1.977 1.960 1.943 1.927 1.911 1.896
0.03 1.881 1.866 1.852 1.838 1.825 1.812 1.799 1.787 1.774 1.762
0.04 1.751 1.739 1.728 1.717 1.706 1.695 1.685 1.675 1.665 1.655
0.05 1.645 1.635 1.626 1.616 1.607 1.598 1.589 1.580 1.572 1.563
0.06 1.555 1.546 1.538 1.530 1.522 1.514 1.506 1.499 1.491 1.483
0.07 1.476 1.468 1.461 1.454 1.447 1.440 1.433 1.426 1.419 1.412
0.08 1.405 1.398 1.392 1.385 1.379 1.372 1.366 1.359 1.353 1.347
0.09 1.341 1.335 1.329 1.323 1.317 1.311 1.305 1.299 1.293 1.287
0.10 1.282 1.276 1.270 1.265 1.259 1.254 1.248 1.243 1.237 1.232
UJI HIPOTESIS PROPORSI
i. Hipotesis :
a. H 0 : P  P0
H1 : P  P0
b. H 0 : P  P0
H1 : P  P0
c. H 0 : P  P0
ii. Tingkat Signifikansi
H1 : P  P0
iii. Daerah kritis atau batas kritis
iv. Perhitungan :

X
 P0
Z  n
P0 1  P0 
n
Contoh
Seorang petani menyatakan bahwa tanaman jagungnya
berhasil panen 90%. Ternyata dalam sampel 200 orang petani
jagung , tanamannya berhasil panen hanya 160 orang.

Apakah pernyataan petani tsb benar?


Penyelesaian
H 0 : P  0.9
i. Hipotesis : H1 : P  0.9

ii. Tingkat signifikansi 0.05


iii. Hipotesis H0 diterima jika: z ≥ -zα
z ≥ -1.64
X 160
 P0  0.9
iv. Hitungan n 200
Z   4.762
P0 1  P0  0.91  0.9 
n 200
Karena z = - 4.762 < -1.64 maka H0
ditolak

Dengan kata lain:


Pernyataan Petani jagung itu tidak
benar
HIPOTESIS
Jawaban sementara terhadap suatu
permasalahah yang paling dianggap benar
H0 : Pernyataan yang menyatakan tidak berpengaruh,
tidak ada perbedaan, tidak ada interaksi dsb.
H1 : Pernyataan yang menyatakan berpengaruh, ada
perbedaan, ada interaksi dsb.

Peluang menerima H0 (P)


Jika P>0.05 H0 diterima, sebaliknya P≤0.05
H0 ditolak maka H1 yang diterima
MENGUJI RATA-RATA

Uji Dua Arah


H0 : µ = µ0 lawan H1 : µ ≠ µ0
_ x  μ
ZH 
x  μ0
_____
σ/ n
Diketahui
σ Tidak
Diketahui tH  _____
S/ n
0

Dibandingkan Tabel
Z½ά < Ho Diterima t½ά;db=n-1
>Ho Ditolak

α : 0.05 dan α : 0.01


MENGUJI RATA-RATA

Uji Satu Arah


H0 : µ ≤ µ0 lawan H1 : µ > µ0
_ x  μ
ZH 
x  μ0
_____
σ/ n
Diketahui
σ Tidak
Diketahui tH  _____
S/ n
0

Dibandingkan Tabel
Zά < Ho Diterima tά;db=n-1
>Ho Ditolak

α : 0.05 dan α : 0.01


Diunduh dari: staff.unud.ac.id/~sampurna/wp-content/uploads/2008/.../hipotesis.ppt …… 28/9/2012
MENGUJI PROPORSI
Hipotesis
Hipotesis H
H00 :: пп == пп00 lawan
lawanH
H11 :: пп ≠≠ пп00

P  Πo
_________ <Z Tabel α0.05 : Ho diterima
ZH 
P(1  P)
______ ≥Z Tabel α0.05 : Ho ditolak
n

PENGUJIAN HOMOGENITAS RAGAM

Hipotesisis H0 : σ = σ0 lawan H1 : σ ≠ σ0
S 2
1 <Fα0.05;db1=n-1,db2=n-2)
FH  ___ Disini S >S22 2
S2 1
Ragam Homogen
2
Uji Dua Arah : Hipotesis H0 : µ1= µ2 lawan H1 : µ1≠ µ2
Uji Satu Arah : Hipotesis H0 : µ1≤ µ2 lawan H1 : µ1> µ2

BERPASANGAN TIDAK BERPASANGAN


α
½α ½α
t Tabel
_ _
X1  X2
______
tH 
Sd/ n X1  X2
tH 
 n 
2
Sg 1/n1  1/n2
n  1i (X  X i)
2 

 (X  X 2i ) 2   i 1 
1i
n (n1  1)S 12  (n 2  1)S 22
Sd  i 1

n1
Sg 
n1  n2  2
0.0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
α 0 01 2 3 4 5 6 7 8 9
0.0 3.0 2.87 2.74 2.65 2.57 2.51 2.45 2.40 2.36
0   90 8 8 2 6 2 7 9 6
0.0 2.2 2.25 2.22 2.19 2.17 2.14 2.12 2.09 2.07
1 2.326 90 7 6 7 0 4 0 7 5
0.0 2.0 2.01 1.99 1.97 1.96 1.94 1.92 1.91 1.89
2 2.05434 4 5 7 0 3 7 1 6
0.0 1.8 1.85 1.83 1.82 1.81 1.79 1.78 1.77 1.76
3 1.881 66 2 8 5 2 9 7 4 2
0.0 1.73 1.72 1.71 1.70 1.69 1.68 1.67 1.66 1.65
4 1.751 9 8 7 6 5 5 5 5 5
0.0 1.631.62 1.61 1.60 1.59 1.58 1.58 1.57 1.56
5 1.645 5 6 6 7 8 9 0 2 3
0.0 1.5 1.53 1.53 1.52 1.51 1.50 1.49 1.49 1.48
6 1.555 46 8 0 2 4 6 9 1 3
0.0 1.4 1.46 1.45 1.44 1.44 1.43 1.42 1.41 1.41
7 1.476 68 1 4 7 0 3 6 9 2
0.0 1.391.39 1.38 1.37 1.37 1.36 1.35 1.35 1.34
8 1.405 8 2 5 9 2 6 9 3 7
0.0 1.33 1.32 1.32 1.31 1.31 1.30 1.29 1.29 1.28
9 1.341 5 9 3 7 1 5 9 3 7
0.1 1.27 1.27 1.26 1.25 1.25 1.24 1.24 1.23 1.23
0 1.282 6 0 5 9 4 8 3 7 2

Anda mungkin juga menyukai