Anda di halaman 1dari 18

PENGERTIAN HIPOTESIS

UNIVERISITAS TANGERANG RAYA


Nandar 4282111100091
PENGERTIAN
HIPOTESIS
Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban
sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban
sementara terhadap masalah yang akan diteliti.
 Hipotesis menjadi teruji apabila semua gejala yang
timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut.
Dalam upaya pembuktiaan hipotesis, peneliti dapat
saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan
suatu gejala Kesengajaan ini
disebut percobaan atau eksperimen.
 Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut teori.
Contoh Hipotesis
Apabila terlihat awan hitam dan
langit menjadi pekat, maka
seseorang dapat saja menyimpulkan
(menduga-duga)
berdasarkan pengalamannya 
Bahwa (karena langit mendung,
maka...) sebentar lagi hujan akan
turun. Apabila ternyata beberapa
saat kemudia hujan benar turun,
maka dugaan terbukti benar. Secara
ilmiah, dugaan ini disebut
hipotesis. Namun apabila ternyata
tidak turun hujan, maka
hipotesisnya dinyatakan keliru.
Fungsi Hipotesis
1. Memberi penjelasan tentang
gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam
suatu bidang.
2. Mengemukakan pernyataan
tentang hubungan dua konsep
yang secara langsung dapat diuji
dalam penelitian.
3. Memberi arah penelitian.
4. Memberi kerangka pada
penyusunan kesimpulan penelitian.
CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK
◦ 1. Harus menyatakan hubungan
◦ 2 Harus sesuai dengan fakta
◦ 3. Harus berhubungan dengan ilmu, serta
sesuai dengan tumbuhnya ilmu pengetahuan
◦ 4. Harus dapat diuji
◦ 5. Harus sederhana
◦ 6. Harus bisa menerangkan fakta
MACAM HIPOTESIS

1. Hipotesis Deskriptif
2. Hipotesis Komparatif
3. Hipotesis Asosisatif
Jenis – jenis
Hipotesis
1. Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis nol (H0) adalah
hipotesis yang menyatakan
tidak adanya hubungan antara
variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y). Artinya,
dalam rumusan hipotesis, yang
diuji adalah ketidakbenaran
variabel (X) mempengaruhi (Y)
Jenis-jenis
Hipotesis
2. Hipotesis Kerja (H1)
Hipotesis Kerja (H1) adalah
hipotesis yang menyatakan
adanya hubungan antara
variabel independen (X) dan
variabel dependen (Y) yang
diteliti. Hasil perhitungan H1
tersebut, akan digunakan
sebagai dasar pencarian data
penelitian.
◦ Contoh Hipotesis Deskriptif :
◦ Terdapat seorang peneliti yang ingin mengetahui bahwa, apakah
Tahu yang dibuat di pabrik Tahu BCD mengandung bahan Contoh Hipotesis
pengawet atau tidak. Maka seorang peneliti dapat menyusun
rumusan masalah seperti berikut ini : Apakah Tahu di pabrik Tahu Deskriptif :
BCD Bandung mengandung pengawet?Nah, didalam penelitian
tersebut variabel yang digunakan adalah jenis variabel tunggal,
yaitu Tahu di pabrik Tahu BCD.
◦ Oleh sebab itu Hipotesis yang digunakan didalam penelitian ini
Hipotesis Deskriptif.Terdapat dua pilihan yang bisa dibuat oleh
seorang peneliti yang sesuai dengan dasar teori yang ia gunakan,
yaitu sebagai berikut :
◦ H0 : Tahu yang dibuat di pabrik Tahu BCD Bandung mengandung
pengawet. Atau
◦ H1 : Tahu yang dibuat di pabrik Tahu BCD Bandung tidak
mengandung pengawet.
◦ seorang peneliti ingin mengetahui tingkat kepedulian sosial antara
masyarakat Jawa dengan masyarakat Sunda. Apakah mereka
mempunyai tingkat kepedulian sosial yang sama atau
berbeda.Didalam penelitian ini seorang peneliti menggunakan
Contoh Hipotesis
variabel yang bersifat jamak. Pada Variabel yang pertama Komparatif :
digunakan untuk menjelaskan tingkat kepedulian sosial dari
masyarakat Jawa, dan yang kedua adalah tingkat kepedulian sosial
dari masyarakat Sunda.
◦ Oleh sebab itu, didalam permasalahan ini Hipotesis yang
digunakan adalah Hipotesis Komparatif, sebab didalamnya berisi
tentang perbandingan antara dua variabel.Maka terdapat dua
pilihan yang bisa dibuat oleh seorang peneliti yang sesuai dengan
dasar teori yang ia gunakan, yaitu sebagai berikut :
◦ H0 : Masyarakat Jawa mempunyai tingkat kepedulian sosial yang
sama dengan masyarakat Sunda. Atau
◦ H1 : Masyarakat Jawa mempunyai tingkat kepedulian sosial yang
berbeda dengan masyarakat Sunda.
◦ Seorang peneliti akan melakukan penelitiannya terhadap sinetron yang
berjudul “Anak Langit” yang ditayangkan disalah satu stasiun televisi
swasta, apakah akan mempengaruhi gaya dari remaja laki-laki dan
wanita didalam mengendarai motor.Maka seorang peneliti tersebut Contoh Hipotesis
dapat membuat rumusan masalah seperti berikut ini : Apakah sinetron
yang berjudul “Anak Langit” mempengaruhi gaya remaja laki-laki dan Asosiatif :
wanita dalam mengendarai motor?Didalam permasalahan ini variabel
yang digunakan oleh seorang peneliti adalah variabel jamak. Pada
Variabel yang pertama digunakan untuk menjelaskan sinetron yang
berjudul “Anak Langit”, yang kedua adalah gaya remaja laki-laki dan
wanita dalam mengendarai motor.
◦ Oleh sebab itu, didalam permasalahan ini Hipotesis yang digunakan
adalah Hipotesis Asosiatif, sebab didalamnya mempertnyakan
hubungan antara dua variabel diatas.Maka terdapat dua pilihan yang
bisa dibuat oleh seorang peneliti yang sesuai dengan dasar teori yang ia
gunakan, yaitu sebagai berikut :
◦ H0 : Sinetron yang berjudul “Anak Langit” akan memengaruhi gaya
remaja laki-laki dan wanita dalam mengendarai motor. Atau
◦ H1 : Sinetron yang berjudul “Anak Langit” tidak akan memengaruhi
gaya remaja laki-laki dan wanita dalam mengendarai motor.
Fungsi Hipotesis

◦ Untuk menguji teori,


◦ Mendorong munculnya teori,
◦ Menerangkan fenomena social,
◦ Sebagai pedoman untuk
mengarahkan penelitian,
◦ Memberikan kerangka untuk menyusun
kesimpulan yang akan dihasilkan.
PERUMUSAN HIPOTESIS
Fakta Ilmiah Sebagai
Teori Sebagai Acuan
Perumusan Hipotesis Acuan Perumusan
Hipotesis
Untuk memudahkan proses pembentukan Untuk memudahkan proses
hipotesis, seorang peneliti biasanya pembentukan hipotesis, seorang
menurunkan sebuah teori menjadi peneliti biasanya menurunkan sebuah
sejumlah asumsi dan prostulat. Asumsi- teori menjadi sejumlah asumsi dan
asumsi tersebut dapat didefinisikan
sebagai anggapan atau dugaan yang prostulat. Asumsi-asumsi tersebut
mendasari hipotesis. dapat didefinisikan sebagai anggapan
atau dugaan yang mendasari
hipotesis.
Selain teori dan fakta ilmiah, hipotesis dapat pula
dirumuskan berdasarkan beberapa sumber lain, yakni:

1. Kebudayaan dimana ilmu atau teori yang relevan


dibentuk
2. Ilmu yang menghasilkan teori yang relevan
3. Analogi
4. Reaksi individu terhadap sesuatu dan pengalaman
Bagaimana Menyusun
Hipotesis Penelitian
• Hipotesis adalah jawaban sementara
penelitian inferensial yang kebenarannya
harus diujikan secara empiris melalui uji
statistika yang memadai. Hipotesis penelitian
sangat diperlukan dalam penelitian ilmiah
yang bersifat verifikatif.
Hipotesis penelitian pada
umumnya dirumuskan melalui
kerangka pemikiranyang cermat
untuk kemudian
diujikanmelalui melalui
prosedur yang sesuai. Pada
penelitian yang bersifat
eksploratif dan deskriptif,
pengujian hipotesis tidak
diperlukan, karena jenis
penelitian eksploratif dan
deskriptif, tidak bertujuan
menguji dugaan periset atau
memverifikasi dugaan
melaluianalisis data. Pada
penelitian deskriptif peneliti
hanya ingin menggambarkan
suatu fenomena atau mencari
tahu sesuatu dengan tidak
melalui dugaan sementara.
Kegunaan hipotesis penelitian:
 
•memberikan batasan serta
memperkecil jangkauan
penelitiandengan lebih jelas dan
tegas
•memperjelas tujuan penelitian
dan pertanyaan penelitian yang
harus dijawab dalam analisis
•sebagai panduan utama dalam
pengujian serta penyesuaian
dengan fakta
•agar paradigma penelitian
tidak keluar dari teori atau
acuan penelitian sebelumnya
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai