Anda di halaman 1dari 27

Skip to content

Academia
Informasi Pendidikan No #1
 Blog
 Laboratorium
 Laporan
 Materi
 Telegram

Contoh Hipotesis Penelitian     4/5 (1)


Apakah saat ini Kalian sedang mencoba mempelajari hipotesis dan
mencari contoh hipotesis penelitian?

 Jika iya, tepat sekali mampir kesini. Kami akan mengulas tuntas seputar
pembahasan hipotesis agar Kalian memiliki pemahaman yang baik dan
menyeluruh tentangnya.

Hal ini karena sebelum memahami contohnya, Kalian perlu pemahaman


terlebih dahulu untuk mempermudah proses belajar.
Daftar Isi
Pengertian Hipotesis

Pengertian Hipotesis
Hipotesis secara bahasa sebenarnya berakar dari bahasa Yunani. Tepatnya
dari kata hypo dan thesis.
Hypo memiliki arti bawah, sedangkan thesis memiliki arti pendirian, kepastian,
atau bisa juga pendapat.

Sementara secara istilah, pengertian hipotesis adalah jawaban sementara


mengenai suatu permasalahan yang dari sisi sifat, ia masih berupa praduga.

Dengan demikian, dugaan-dugaan ini menuntut dilakukannya proses


penelitian untuk membuktikan apakah dugaannya benar atau salah.

Dalam bahasa yang lebih sederhana, ada juga memberikan definisi bahwa
hipotesis merupakan suatu pendapat yang kebenarannya masih mengandung
keraguan.

Sehingga perlu diuji melalui aktivitas ujicoba. Jika hipotesis telah terbukti
benar, maka ia akan berubah menjadi teori. Dalam dunia penelitian, ada dua
jenis penelitian yang seringkali mesti dibuat oleh para peneliti.

Keduanya adalah hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Namun secara


spesifik, yang akan dibahas disini adalah hipotesis penelitian.

Jenis Hipotesis dalam Penelitian


Ada jenis-jenis hipotesis penelitian yang perlu kalian ketahui. Mengingat
dalam prakteknya, hipotesis ini beragam dan tidak serupa. Berikut ini jenis-
jenisnya.

1. Hipotesis Penelitian Deskriptif


Hipotesis Penelitian Deskriptif
Arti hipotesis penelitian deskriptif adalah dugaan atau jawaban sementara
mengenai masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel yang
sifatnya tunggal atau mandiri.

2. Hipotesis Penelitian Komparatif


Hipotesis Penelitian Komparatif
Makna hipotesis penelitian komparatif adalah dugaan atau jawaban
sementara mengenai rumusan permasalahan yang digunakan untuk
mempertanyakan suatu komparasi atau perbandingan antara dua buah
variabel penelitian.

3. Hipotesis Penelitian Asosiatif


Hipotesis Penelitian Asosiatif
Pengertian hipotesis penelitian asosiatif adalah dugaan atau jawaban
sementara mengenai rumusan permasalahan yang didalamnya ada bentuk
mempertanyakan hubungan antara dua buah variabel penelitian.

Contoh Hipotesis Penelitian Berdasarkan


Jenisnya
Agar memudahkan pemahaman Kalian tentang hipotesis beserta jenis-
jenisnya, maka sebaiknya Kalian membaca contoh-contohnya berikut ini.
Supaya kalian memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai hipotesis.

1. Contoh Hipotesis Penelitian Deskriptif


Contoh Hipotesis Penelitian Deskriptif
Ada seorang peneliti yang memiliki keinginan untuk mengetahui apakah
bakso yang dibuat di suatu pabrik bakso bernama Pabrik Bakso Sedap
mengandung bahan-bahan yang berbahaya ataukah tidak.

Maka peneliti tersebut bisa membuat rumusan masalahnya seperti ini: Apakah
bakso di Pabrik Bakso Sedap mengandung bahan-bahan yang berbahaya?

Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan variabel yang berjenis variabel


tunggal.

Hanya bakso yang diproduksi oleh Pabrik Bakso Sedap. Dengan demikian,
hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah hipotesis deskriptif.

Berdasarkan hal tersebut, ada dua opsi yang dapat dibuat oleh peneliti yang
sesuai dengan dasar teori yang digunakannya. Yakni sebagai berikut:

 HO: Bakso yang dibuat di Pabrik Bakso Sedap mengandung bahan-


bahan yang berbahaya.
 H1: Bakso yang dibuat di Pabrik Bakso Sedap tidak mengandung
bahan-bahan yang berbahaya.
2. Contoh Hipotesis Penelitian Komparatif
Contoh Hipotesis Penelitian Komparatif
Seorang peneliti memiliki maksud untuk mengetahui level empati sosial antara
masyarakat yang terdapat di Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya.

Peneliti memiliki pertanyaan, apakah level empati sosial di kedua tempat


tersebut sama atau tidak. Maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
variabel yang tidak tunggal, melainkan jamak (ganda).
Variabel yang pertama digunakan untuk memberikan penjelasan tingkat
empati sosial yang ada pada masyarakat Kabupaten Garut. Sementara itu,
variabel yang kedua menjelaskan level empati sosial yang ada pada
masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya.

Berdasarkan hal diatas, maka hipotesis yang cocok digunakan dalam


penelitian adalah hipotesis komparatif. Hal ini karena isinya adalah
perbandingan antara dua buah variabel.

Maka ada setidaknya dua pilihan yang dapat dibuat seorang peneliti
berdasarkan teori yang digunakan. Yakni sebagai berikut:

 HO: Masyarakat Kabupaten Garut  memiliki level empati sosial yang


sama dengan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.
 H1: Masyarakat Kabupaten Garut memiliki level empati sosial yang
berbeda dengan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.
3. Contoh Hipotesis Penelitian Asosiatif
Contoh Hipotesis Penelitian Asosiatif
Seorang peneliti bermaksud melakukan penelitian terhadap salah satu film
yang ada di televisi, yakni film Suara Hati Seorang Istri.
Ia ingin mengetahui, apakah film tersebut memiliki pengaruh terhadap cara
bersikap para istri terhadap suaminya di rumah.

Dengan demikian, peneliti ini dapat membuat sebuah rumusan masalah yang
semisal ini: Apakah film Suara Hati Seorang Istri mempengaruhi cara
bersikap seorang istri terhadap suaminya?

Nah, dalam masalah ini, variabel yang dapat digunakan peneliti adalah
variabel jamak, tepatnya ada dua.

Variabel pertama menjelaskan film Suara Hati Seorang Istri, sedangkan yang


kedua menjelaskan istri yang dalam konteks ini berhubungan dengan
sikapnya terhadap suami.

Maka dari itu, dalam permasalahan penelitian ini, hipotesis yang dipakai
adalah hipotesis asosiatif. Hal ini karena isinya mempertanyakan asosiasi
atau hubungan antara kedua variabel tersebut.

Untuk itu, ada dua pilihan yang dapat dibuat oleh peneliti didasarkan teori
yang digunakannya. Pilihan tersebut yakni:

 HO: Film Suara Hati Seorang Istri akan mempengaruhi sikap seorang


istri terhadap suaminya.
 H1: Film Suara Hati Seorang Istri tidak akan mempengaruhi sikap
seorang istri terhadap suaminya.
Tiga contoh hipotesis di atas adalah hipotesis yang sederhana. Kalian
mungkin akan menemukan bentuk-bentuk hipotesis lain dari contoh-contoh
yang lain.

Setelah membaca contoh di atas, mungkin Kalian bertanya-tanya, apa yang


dimaksud dengan HO dan H1 yang ada di dalam hipotesis?

Perlu Kami jelaskan secara sederhana, bahwa HO atau hipotesis nol adalah
pernyataan yang di dalamnya tidak memiliki perbedaan antara parameter
dengan statistiknya. 

Sementara H1 atau hipotesis satu maksudnya hipotesis alternatif pertama.


Hal ini karena bisa jadi hipotesis alternatif ini jumlahnya lebih dari satu.
Maksud H1 ini adalah hipotesis yang didalamnya menyatakan keberadaan
perbedaan antara parameter dengan statistik.

Cara Perumusan Hipotesis


Jika Kalian ingin mencoba membuat hipotesis sendiri, maka Kalian harus
mengikuti cara perumusan hipotesis penelitian yang benar.

Hal ini agar fungsi hipotesis dalam kegiatan penelitian yang akan kalian
lakukan dapat menuai manfaat sebagaimana mestinya.

Berikut ini Kami sajikan cara perumusannya. Secara garis besar,


perumusannya bisa dilakukan dengan mendasarkan pada dua hal. Yakni teori
dan fakta ilmiah.

1. Menjadikan Teori Sebagai Acuan dalam Merumuskan Hipotesis


Menjadikan Teori Sebagai Acuan dalam Merumuskan Hipotesis
Hal pertama yang bisa Kalian gunakan untuk menciptakan suatu hipotesis
adalah dengan mendasarkan kepada teori.

Seorang peneliti pada umumnya menurunkan teori menjadi asumsi-asumsi


serta postulat. Asumsi ini merupakan bentuk dugaan atau anggapan yang
bisa menjadi dasar pembentukan hipotesis dalam penelitian.

2. Menjadikan Fakta Ilmiah Sebagai Acuan dalam Merumuskan Hipotesis


Menjadikan Fakta Ilmiah Sebagai Acuan dalam Merumuskan Hipotesis
Hal kedua yang bisa juga digunakan untuk membentuk hipotesis adalah
dengan mengacu kepada fakta-fakta yang bersifat ilmiah.

Fakta merupakan kebenaran yang dapat diterima secara logis oleh nalar yang
sehat serta memiliki kesesuaian dengan kenyataan serta bisa dikenali oleh
pancaindera.

Dalam praktiknya, fakta ilmiah ini bisa didapatkan dengan beberapa cara.
Diantaranya dengan memperolehnya dari sumber pertama (asli).

Selain itu juga melalui identifikasi penggambaran atau penafsiran sumber asli,
serta identifikasi penalaran abstrak.

Selain kedua cara di atas, ada juga beberapa cara lain yang tak sepopuler
keduanya. Seperti dengan mengacu kepada kebudayaan, analogi, atau reaksi
individu terhadap pengalamannya.

Manfaat Hipotesis dalam Penelitian


Manfaat Hipotesis dalam Penelitian
Mengapa kalian perlu merumuskan hipotesis dalam penelitian? Hal ini
karena ada banyak manfaat yang akan memudahkan kerja Kalian ketika
menjalankan suatu proyek penelitian. Diantara manfaat tersebut antara lain:

1. Menjadi pedoman dalam upaya menguji fakta yang hendak diteliti.


2. Membantu memberikan korelasi hubungan antar fakta yang diteliti.
3. Menjadi panduan dalam menentukan metode analisis data yang akan
digunakan.
4. Selain itu juga membantu menjadi kerangka dari analisis yang
digunakan sehingga bisa menarik kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan.
5. Menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji dalam aktivitas penelitian.
6. Menerangkan permasalahan yang terjadi di dalam penelitian.
Dengan manfaat dari hipotesis di atas, tentu saja Kalian sebaiknya tidak
meremehkan peran hipotesis ketika melaksanakan suatu penelitian.

Meskipun hanya memakan sedikit saja dari halaman dalam karya penelitian,
perannya nyatanya sentral dan vital.

Ciri Hipotesis dan Sikap Peneliti yang Baik


Terhadap Hipotesis
Ciri Hipotesis dan Sikap Peneliti yang Baik Terhadap Hipotesis
Jika Kalian sudah mencoba membuat contoh hipotesis sendiri, maka kalian
bisa melakukan refleksi, apakah hipotesis yang dibuat sudah terkategori
hipotesis yang baik ataukah belum?

Sebagai ukuran penilaiannya, Kalian bisa mengujinya dengan melihat ciri


hipotesis yang baik berikut ini.

1. Hipotesis mesti diturunkan dari teori yang kemudian disusun


sedemikian rupa untuk menjelaskan permasalahan.
2. Kemudian dijelaskan dalam proposisi dan preposisi. Oleh karena itu,
hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara terhadap suatu
masalah.
3. Hipotesis mesti dinyatakan dengan jelas dalam bentuk istilah yang
benar dan bersifat operasional.
4. Hal ini karena untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis secara
empiris, diperlukan definisi operasional dari setiap variabel yang
terdapat dalam hipotesis.
5.  Hipotesis mesti dapat diuji. Maka dari itu, instrumen mesti ada untuk
menggambarkan ukuran yang valid serta variabel yang hendak diteliti.
6. Hipotesis harus spesifik, dalam artian bahwa isinya menunjukan
kenyataan yang sebenarnya.
7. Hipotesis mesti menyatakan adanya perbedaan atau hubungan
diantara variabel. Keduanya dinyatakan secara eksplisit dalam
hipotesis.
8. Hipotesis mesti menyatakan variasi nilai, sehingga ia bisa diukur secara
empiris serta memberi gambaran mengenai fenomena yang akan
diteliti.
Selain itu, hipotesis yang baik ini juga diwujudkan dalam sikap peneliti ketika
proses penelitian dijalannya.

Poin-poin Penting
Poin-poin Penting
Ada beberapa poin yang mesti menjadi pakem peneliti yang baik dalam
memperlakukan hipotesisnya. Antara lain:

1. Berkomitmen terhadap hipotesis yang sudah dibuat. Pantang baginya


mengubah hipotesis meski dalam perjalanan ada kemungkinan
hipotesisnya tidak terbukti.
2. Menggunakan hasil eksperimen sebaik mungkin tanpa mengabaikan
data-data yang didapat.
3. Memberikan penjelasan mengenai alasan jika seandainya hipotesisnya
tidak terbukti. Sampaikan dengan jelas dan jujur.
4. Memberikan cara-cara yang memiliki kemungkinan untuk dilakukan
dalam menanggulangi ketidaksesuaian hipotesis dengan kenyataan
dengan mencari sebab-sebanya.
5. Melakukan kembali proses eksperimen apabila memungkinkan dari sisi
pendanaan, waktu, dan kesempatan. Kalian bisa menyusun ulang
rancangan eksperimen yang akan dilakukan.
Nah, demikianlah pembahasan mengenai hipotesis penelitian yang bisa Kami
sampaikan. Apakah sudah cukup jelas?

Mudah-mudahan, pembahasan yang Kami sajikan mengenai pengertian, jenis


penelitian, contoh hipotesis penelitian, cara perumusan penelitian, ciri dan
sikap yang baik terhadap hipotesis, semuanya bisa bermanfaat.

Tetap semangat belajar ya teman-teman!

Daftar Pustaka
 vorvit.blogspot.com /2016/04/ ciri-ciri-hipotesis -yang-baik- jenis-dan-
bentuk- hipotesis-sikap- peneliti- terhadap- hipotesis.html? m=1
 rumus.co. id/contoh- hipotesis/ #Karakteristik_ Dari_ Hypothesis
 ciputrauceo. net/blog/ 2016/1/11/ pengertian-hipotesis- dan-langkah- pe
rumusan- hipotesis
Nilai Kualitas Artikel

Berikan Nilai     
Kirim

CategoriesMateriPost navigation
GGL Induksi
Batuan Beku

Leave a Comment
Comment

Name EmailWebsite

Save my name, email, and website in this browser for the next time I
comment.

Post Comment

Artikel Terbaru

 Daur Hidup Jangkrik


 Daur Hidup Kambing
 Daur Hidup Kadal
 Daur Hidup Semangka
 Cara Menulis Kutipan dari Internet
 Cara Menulis Kutipan dari Berita Online
 Cara Menulis Kutipan dari Jurnal
 Daur Hidup Fasciola Hepatica
 About
 Contact
 Disclaimer
 Kebijakan Privasi
Copyright © Academia.co.id

Anda mungkin juga menyukai