Nama : Muh. Alwy Yusuf NIM : 230014301041 HIPOTESIS Pengertian Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara yang dibuat oleh penulis atau peneliti dengan mengacu pada data awal yang diperoleh. Dugaan tersebut menjelaskan fakta atau fenomena, serta kemungkinan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang perlu diuji secara empiris untuk menentukan kebenarannya. Dalam konteks penelitian, hipotesis digunakan sebagai panduan untuk menguji hubungan antara variabel- variabel tertentu. Hipotesis mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang akan diteliti. Terdapat beberapa ciri-ciri dari hipotesis dalam konteks penelitian, antara lain: 1. Hipotesis harus dapat diuji (testable). 2. Hipotesis harus menjelaskan hubungan antara variabel yang diteliti. 3. Hipotesis harus bersifat tentatif, artinya masih memerlukan pengujian untuk menentukan kebenarannya. Dalam proses perumusan hipotesis, peneliti biasanya menurunkan sebuah teori menjadi sejumlah asumsi. Asumsi-asumsi tersebut dapat didefinisikan sebagai anggapan atau dugaan yang mendasari hipotesis. Hipotesis harus mempertimbangkan fakta-fakta yang relevan, masuk akal, dan tidak bertentangan dengan hukum alam. Hipotesis harus dapat diuji, sederhana, dan mampu menjelaskan fakta. Dalam penelitian, hipotesis digunakan sebagai panduan untuk menguji hubungan antara variabel-variabel tertentu. Meskipun penting sebagai arah dan pedoman kerja dalam penelitian, tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian. Jenis Hipotesis Secara garis besar hipotesis dibagi jadi dua jenis: 1. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian yang berawal dari permasalahan penelitian. Hipotesis penelitian digunakan sebagai panduan untuk menguji hubungan antara variabel-variabel tertentu dalam penelitian. 2. Hipotesis Statistik hipotesis statistik adalah dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah tingkat kebenarannya. hipotesis statistik digunakan dalam teknik analisis statistik inferensial seperti pengujian hipotesis, analisis regresi, dan interval kepercayaan. Perbedaan antara hipotesis statistik dengan hipotesis penelitian terletak pada bentuk dugaannya. Jadi keduanya sebenarnya sama-sama suatu dugaan sementara yang belum dibuktikan. Namun bedanya, hipotesis statistik berupa angka, sedangkan hipotesis penelitian berupa pernyataan. Selain itu, perbedaan antara keduanya adalah hipotesis statistik digunakan untuk menduga populasi, sedangkan penelitian mengenai suatu permasalahan. Contoh dari hipotesis statistik adalah ketika ada penelitian yang ingin menduga bahwa mayoritas pekerja di suatu perusahaan merasa puas dengan gaji yang diberikan perusahaan. Kata mayoritas itu berarti harus dijelaskan dalam bentuk angka. Jadi misalnya perusahaan itu memiliki karyawan 100 orang, untuk menyimpulkan mayoritas berarti ditentukan bahwa di atas 50 orang berarti sudah mayoritas. Artinya, jika penelitian hasilnya adalah 60 orang memang puas dengan gaji, maka hipotesis diterima alias sesuai dengan dugaan. Sedangkan, jika hanya 30 karyawan yang merasa puas, berarti dugaan anda salah dan hipotesis ditolak. Sedangkan hipotesis penelitian contohnya adalah ketika seorang peneliti ingin mengetahui hubungan keaktifan siswa di ekstrakurikuler terhadap tingkat nilai siswa. Dari situ peneliti memiliki dugaan antara lain: Siswa yang aktif di ekstrakurikuler memiliki nilai yang bagus, Siswa yang tidak aktif di ekstrakurikuler memiliki nilai yang bagus Siswa yang aktif di ekstrakurikuler tidak memiliki nilai yang bagus Siswa yang tidak aktif di ekstrakurikuler tidak memiliki nilai yang bagus.
Cara Menyusun Hipotesis
Hipotesis penelitian tidak dirumuskan hanya sekedar mengikuti dugaan atau asumsi peneliti saja, meskipun dugaan peneliti dapat menjadi titik tolak dalam telaah teori dan prediksi hasil penelitiannya kelak. Jadi, hipotesis dirumuskan tidak sekedar mengikuti dugaan atau asumsi peneliti, tetapi berasal dari penguraian landasan teori yang disusun sebelumnya. Seperti yang dinyatakan oleh Azwar (1999), bahwa dalam merumuskan suatu hipotesis, terdapat dua cara. Cara pertama, adalah dengan membaca dan menelaah ulang (mereview) teori atau konsep-konsep yang membahas mengenai variabel-variabel penelitian beserta hubungan dari variabel-variabel tersebut. Cara ini sering disebut sebagai proses berpikir deduktif. Cara kedua adalah dengan membaca dan mereview hasil atau temuan-temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan penelitian.