Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

HIPOTESIS

NAMA :
WINDY AULIA PUTRI
NPM :
19103161201145
KELAS :
RA.5 MANAJEMEN MALAM

Dosen Pengampu : Dr. Musnaini.,S.,E.,MM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI
Kata pengantar

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu Metodologi Penelitian Dr.
Musnaini.,S.,E.,MM dan juga bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Daftar Isi

Kata Pengantar
2

Daftar Isi
3

BAB I PENDAHULUAN
4

A. Latar Belakang
4

B. Rumusan Masalah
4

C. Tujuan
4

BAB II PEMBAHASAN
5

A. Pengertian Hipotesis
5

Tujuan Hipotesis
6

B . Ciri-Ciri Hipotesis
6

C. Jenis-Jenis Hipotesis
7

D. Cara Membuat Hipotesis


9

❖ Pengujian Hipotesis
9

BAB III PENUTUP


10
A. Kesimpulan
10
B. Daftar Pustaka
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian kuantitatif. Terdapat


tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya Pertama, Hipotesis
dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang
digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan
akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori mengenai konflik. Kedua,
Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau
difalsifikasi. Ketiga, hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan
pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya sendiri. Artinya,
hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya dengan cara
terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.

Namun tidak semua peneliti mampu menyusun hipotesis dengan baik


terutama peneliti pemula. Masih banyak terdapat kesalahan dalam menyusun
hipotesis. Untuk menyusun hipotesis yang baik setidaknya peneliti harus mengacu
pada kriteria perumusan hipotesis, bagaimana jenis-jenis hipotesis dalam
penelitian, maupun pemahaman tentang tujuan hipotesis dalam penelitian. Selain
itu seorang peneliti juga harus mengetahui bagaimana cara menguji hipotesis agar
terhindar dari kekeliruan yang mungkin terjadi dalam pengujian hipotesis.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka makalah ini akan membahas mengenai
hakikat hipotesis hingga kekeliruan yang mungkin terjadi dalam pengujian
hipotesis.

B. Rumusan Masalah

a) Menjelaskan pengertian hipotesis


b) Menyebutkan ciri-ciri hipotesis
c) Menjelaskan jenis-jenis hipotesis
d) Menjelaskan cara merumuskan hipotesis

C. Tujuan

Memberikan informasi yang berkaitan dengan hipotesis diantaranya pengertian,


ciri, jenis, dan bagaimana cara merumuskan hipotesis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hipotesis
Berdasarkan asal kata, hipotesis berasal dari bahasa Yunani yakni hupo dan thesis.
Hupo adalah sementara, sedangkan thesis adalah pernyataan atau teori. Sehingga
hipotesis adalah pernyataan sementara. Inilah praduga peneliti terhadap masalah
penelitian. Namun hipotesis ini bukanlah kebenaran. Karena praduga, hipotesis bisa
benar dan bisa juga salah.

Misalnya, kita akan meneliti tentang hubungan antara kebiasaan manusia buang
sampah dan tingginya jumlah sampah di Indonesia. Berdasarkan data sementara
yang di dapatkan, hipotesis yang muncul adalah kebiasaan manusia tersebut
berhubungan dengan jumlah sampah. Artinya kebiasaan buruk manusia
berpengaruh terhadap tingginya jumlah sampah dari waktu ke waktu.

Namun hipotesis ini masih praduga. Hipotesis tidak dapat disebut kebenaran.
Meskipun dalam merancang hipotesis berlandaskan data yang valid dan kuat. Untuk
membuktikan hipotesis ini benar atau tidak, kamu harus melakukan penelitian
tersebut. Hasil penelitian akan menunjukkan apakah sesuai dengan hipotesis atau
justru menghasilkan temuan baru.

Menurut Zikmund, hipotesis adalah proposisi atau dugaan yang belum terbukti. Jadi
hipotesis masih bersifat tentatif. Pernyataan hipotesis hanya menjelaskan fenomena
dan kemungkinan jawaban atas pertanyaan penelitian. Jawaban sesungguhnya
didapatkan setelah penelitian dilakukan.

Kemudian secara singkat dan padat, Nasution menjelaskan hipotesis adalah dugaan
tentang apa yang kita amati. Dugaan ini adalah bentuk upaya kita untuk memahami
suatu masalah atau fenomena.

Tak juga berbeda dengan Nasution, Kerlinger menerangkan hipotesis adalah


pernyataan dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih. Jadi hipotesis selalu
berbentuk kalimat pernyataan. isinya adalah penjelasan tentang hubungan variabel
secara umum maupun khusus.
Pengertian hipotesis juga dijelaskan oleh Sugiyono. Pendapat menurut Sugiyono
ini termasuk pendapat yang paling sering dipakai akademisi. Hipotesis menurut
Sugiyono adalah jawaban sementara dari rumusan masalah.

Jadi ditinjau dari hubungan hipotesis dan teori ilmiah, hipotesis adalah deduksi dari
teori ilmiah dalam penelitian kuantitatif. Sedangkan dalam penelitian kualitatif
hipotesis adalah kesimpulan sementara sebagai hasil observasi untuk hasilkan teori
baru.

Tujuan Hipotesis

Hipotesis adalah salah satu bagian penting dalam sebuah karya tulis ilmiah.
Kegunaannya meliputi:

a) Memberikan penjelasan sementara tentang gejala


b) Memudahkan perluasan pengetahuan dalam bidang tertentu
c) Memberikan pernyataan hubungan yang dapat diuji
d) Memberikan arah penelitian
e) Memberikan kerangka untuk laporan penelitian

Kegunaan Hipotesis dalam Penelitian, Dalam menulis karya tulis ilmiah


adanya hipotesis ini dapat membantu peneliti dalam hal:
a) Memberikan batasan penelitian
b) Memperkecil jangkauan penelitian. Sehingga tidak melebar kemana-mana
c) Membuat penelitian tetap pada jalur penelitian yakni meneliti fakta dan
hubungan variabel
d) Memfokuskan penelitian
e) Memandu penelitian dalam pengujian dan penyesuain antar fakta

B. Ciri-ciri Hipotesis Yang Baik


Sebelum membahas cara membuat hipotesis, kamu harus tahu dulu ciri-ciri
hipotesis yang baik. Menurut Kerlinger, hipotesis yang baik harus memenuhi
kriteria:

a) Pernyataan tentang relasi antar variabel


b) Mengandung implikasi yang jelas. Gunanya untuk pengujian hubungan
variabel tersebut.
Lebih lengkap dan rinci, Nazir menjelaskan ada 6 ciri hipotesis yang baik

a) Harus menyatakan hubungan antar variabel


b) Sesuai fakta
c) Berhubungan dengan ilmu dan sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan
d) Dapat diuji dengan nalar atau alat-alat statistika
e) Dinyatakan dengan sederhana dan terbatas. Tujuannya agar menghindari
kesalahpahaman pengertian
f) Dapat menerangkan hubungan fakta-fakta dan bisa dikaitkan dengan teknik
pengujian

C. Jenis-jenis Hipotesis
1. Hipotesis Deskriptif

Hipotesis ini berisi dugaan sementara dari masalah deskriptif yang berhubungan
dengan variabel tunggal. Sebagai contoh, peneliti ingin meneliti masalah
kandungan zat berbahaya dalam makanan. Rumusan masalahnya: Apakah bakso
yang dijual di Pasar Angso Duo mengandung boraks?

Penelitian ini hanya punya satu variabel yakni bakso di pasar Angso Duo. Penelitian
ini bersifat deskriptif karena hanya menjelaskan apakah ada kandungan boraks di
dalam bakso atau tidak. Jadi dugaan sementara ada 2 yakni bakso di Pasar Angso
Duo mengandung boraks (H1) atau bakso di Pasar Angso Duo tidak mengandung
boraks (H0).

2. Hipotesis Komparatif

Jenis hipotesis selanjutnya, Hipotesis Komparatif. Dugaan sementara ini berisi


perbandingan antara dua variabel penelitian. Misalnya kamu akan meneliti antara
perilaku penggemar Korean Pop (K-Pop) dan perilaku penggemar Japanese Pop (J-
Pop). Kamu hendak membandingkan dua perilaku penggemar tersebut. Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel. Bentuk penelitiannya adalah perbandingan dua
variabel tersebut.

Rumusan masalah yang muncul adalah bagaimana perilaku dua kelompok


penggemar tersebut? Apakah terdapat persamaan dan perbedaan perilaku? Maka
hipotesisnya adalah:

a) Penggemar K-Pop memiliki perilaku yang sama dengan perilaku penggemar J-


Pop atau

b) Penggemar K-Pop memiliki perilaku yang berbeda dengan perilaku penggemar


J-Pop.

3. Hipotesis Asosiatif

Jenis Hipotesis yang terakhir adalah Hipotesis Asosiatif. Hipotesis ini adalah
dugaan atau jawaban sementara atas hubungan dua variabel atau lebih. Jadi bila
kamu meneliti hubungan (asosiasi) variabel-variabel penelitian, maka hipotesis
yang digunakan adalah Hipotesis Asosiatif.

Sebagai contoh, kamu akan meneliti tentang hubungan antara perilaku aktor negara
dengan kebijakan luar negeri. Dalam penelitian ada dua variabel yakni perilaku
aktor negara dan kebijakan luar negeri. Sebagai peneliti, kamu ingin meneliti
hubungan keduanya. Pertanyaan yang muncul: apakah perilaku aktor negara
berpengaruh terhadap kebijakan luar negeri?

Nah, hipotesis yang didapatkan bisa dua kemungkinan:

a) Perilaku aktor negara berpengaruh terhadap kebijakan luar negeri,

b) Perilaku aktor negara tidak berpengaruh terhadap kebijakan luar negeri.

Namun karena ini masih hipotesis maka kebenarannya harus ditemukan melalui
serangkaian penelitian. Hasil penelitian nantinya bisa jadi mendukung hipotesis
atau justru membantah hipotesis.

4. Hipotesis Statistik
Hipotesis Statistik adalah pernyataan matematis tentang populasi yang diteliti.
Hipotesis ini dinyatakan dalam simbol-simbol matematika. Jadi pernyataan
mengenai hubungan variabel digambarkan dalam simbol matematika.

Hipotesis Statistika terbagi menjadi Hipotesis Alternatif ( Ha) dan Hipotesis Nol
(H0). Jenis ini serupa dengan hipotesis deskriptif. Namun terdapat perbedaan dalam
penyebutan hipotesisnya. Ada dua jenis hipotesis ini yakni Hipotesis Alternatif (Ha)
dan Hipotesis Nol (H0).

Hipotesis Alternatif adalah hipotesis yang menyatakan perbedaan satu variabel


dengan variabel lainnya. Akan tetapi hipotesis ini juga bisa diartikan adanya
hubungan satu variabel dengan variabel lainnya.

Sedangkan Hipotesis Nol kebalikan dari Hipotesis Alternatif. Hipotesis Nol


menyatakan tidak adanya hubungan antar variabel. Hipotesis ini juga dipakai untuk
menyatakan tidak adanya perbedaan atau tidak pengaruh antar variabel.

Hipotesis Statistik juga dapat dibedakan menjadi Hipotesis Dua Arah dan Hipotesis
Satu Arah. Contoh Hipotesis Statistik:

Ha : m1≠ m2 (Hipotesis dua-arah) (kurang spesifik)

Ha : m1 > m2 (Hipotesis satu-arah) (tepat dan spesifik)

5. Hipotesis Penelitian

Hipotesis ini disebut juga Hipotesis Substantif. mengapa? Karena hipotensi ini
berisi pernyataan mengenai relasi dua variabel atau lebih. Bila kamu perhatikan,
hipotesis ini sama dengan Hipotesis Asosiatif. Hipotesis ini tidak dinyatakan dalam
bentuk simbol matematika tapi dalam bentuk kalimat.

D. Cara Membuat Hipotesis

Setelah mengetahui ciri hipotesis yang baik, kita harus paham bagaimana cara
merumuskan atau cara membuat hipotesis. Untuk membuat hipotesis, seorang
peneliti harus menggali banyak sumber informasi. Jadi, peneliti harus punya
informasi yang banyak mengenai masalah yang akan dipecahkan. Caranya dengan
membaca banyak sumber literatur.

Kedua, peneliti harus mampu membaca keterangan atau informasi yang didapatkan.
tak hanya itu, penelitian harus mampu menemukan benang merah antara satu
informasi dengan informasi lainnya.

Ketiga, peneliti harus punya kemampuan untuk menghubungkan setiap fenomena


yang ditemukan dan menyesuaikannya dengan teori.

Sumber informasi yang bisa dirujuk oleh peneliti untuk merumuskan hipotesis
diantaranya:

a) Ilmu pengetahuan mendalam yang berkaitan dengan masalah atau fenomena


yang diteliti
b) Wawasan mendalam
c) Bacaan literatur yang valid
d) Pengalaman individu
e) Data empiris
f) Analogi atau kesamaan. Bisa juga menggunakan imajinasi atas masalah atau
fenomena yang hendak diteliti

Pengujian Hipotesis

Kewajiban peneliti tidak cuma merumuskan hipotesis. Namun ia juga harus


menguji hipotesisnya. Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui apakah hipotesis
diterima atau hipotesis ditolak. Nah, langkah-langkah pengujian hipotesis meliputi:

a) Merumuskan hipotesis
b) Menentukan kriteria pengujian
c) Menentukan tingkat signifikansi dan titik kritis
d) Melakukan pengujian
e) Mengambil kesimpulan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan asal kata, hipotesis berasal dari bahasa Yunani yakni hupo dan
thesis. Hupo adalah sementara, sedangkan thesis adalah pernyataan atau teori.
Sehingga hipotesis adalah pernyataan sementara. Pernyataan hipotesis inilah yang
akan mengarahkan dalam penelitian sehingga para peneliti tidak keluar dari jalur
atau tetap fokus dalam meneliti fakta dan hubungan antar variable yang telah
dipikirkan sebelumnya.

Untuk membuat hipotesis, seorang peneliti harus menggali banyak sumber


informasi. Jadi, peneliti harus punya informasi yang banyak mengenai masalah
yang akan dipecahkan. Caranya dengan membaca banyak sumber literatur.

B. Daftar Isi

https://penerbitbukudeepublish.com/pengertian-hipotesis/

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Dra.%20Wening%20Sahayu,%
20M.Pd./Makalah%20Hipotesis.pdf
MAKALAH
METODOLOGI PENELITIAN
“ANALISA REGRESI BERGANDA”

DOSEN PENGAMPU:

Dr.MUSNAINI S.E.,M.M

Oleh :

WINDY APRIYANI (19103161201154)


WINDY AULIA PUTRI (19103161201145)
YOGI PRAMANA (19103161201164)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini akan membahas tentang “ANALISA
REGRESI BERGANDA” dengan MATERI METODOLOGI PENELITIAN.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh
karena itu kami mengundang para pembaca untuk memberikan saran atau kritik yang dapat
membangun kami.

Akhir kata kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ ii

Daftar Isi .................................................................................................................. iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang .................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 4

BAB 11
PEMBAHASAN

A. Konsep Dan Devinisi .......................................................................................... 5


B. Studi Kasus 8

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN ...................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 14


BAB. I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mata kuliah Metodelogi Penelitian merupakan salah satu Mata Kuliah di
Semester 5 program studi manajemen , Universitas Muhammadiyah Jambi.
Tujuan dari mata kuliah ini adalah dapat menjelaskan ilmu pengetahuan &
metode penelitian ilmiah ragam penelitian berdasarkan tujuan dan pengukuran atau
analisis data. Dalam kegiatan perkuliahan, adapun jenis metodelogi peneliatian ilmiah
yaitu SWOT, MDS, AHP, SEM, SNP, Regresi Berganda, Factor Analysis dan Path
Analysis.
Dalam hal ini kami ditugaskan dalam pembahasan Metode Penelitian Ilmiah
menggunakan Regresi Berganda, yang akan dijelaskan dalam tugas makalah.
Seperti yang diketahui banyak kejadian atau peristiwa di alam maupun masyarakat
yang menunjukkan bahwa tidak hanya dipengaruhi satu variabel saja tetapi oleh beberapa
variable lain (multivariat) yang mempengaruhi secara bersamaan. Salah satu cara untuk
melakukan analisis data multivariat dapat digunakan analisis regresi ganda (multiple
regression analysis).

Metode ini dapat diperluas penggunaannya dalam berbagai bidang penelitian, baik
yang eksperimen maupun yang bukan bersifat eksperimen dalam ilmu social dan lain
sebagainya. Dalam uji analisis regresi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar estimasi
yang diperoleh adalah benar dan efektif. Salah satu asumsi yang penting dan harus
terpenuhi. Dari Latar belakang di atas tujuan umum makalah ini adalah untuk mengetahui uji
persyaratan regresi linear ganda (Linearitas, Multikolinearitas, Heterosdastisitas,
Autokorelasi) agar estimasi yang di peroleh adalah benar dan efektif.

B. Rumusan Masalah

1.Apa definisi dari regresi linear berganda ?

2. Bagaimana pemanfaatanregresi linear bergandadalambidangpemasaran ?

3.Bagaimana model persamaan matematika regresi linear berganda ?


C. Tujuan Penulisan

1.Untuk mengetahui definisi dari regresi linear berganda.

2.Untuk mengetahui pemanfaatanregresi linear berganda dalam bidang pemasaran.

3.Untuk mengetahui model persamaan matematika regresi linear berganda


BAB. II. METODE PENELITIAN

A. Konsep dan Definisi


Regresi artinya peramalan, penaksiran, atau pendugaan pertama kali di
perkenalkan pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton (1822 1911). Sehubungan dengan
penelitiannya terhadap tinggi manusia. Penelitian tersebut membandingkan antara
tinggi anak laki laki dan tinggi badan ayahnya.
Istilah “regresi” pertama kali dikemukakan oleh Sir Francis Galton (1822-
1911), seorang antropolog dan ahli meteorologi terkenal dari Inggris. Dalam
makalahnya yang berjudul “Regression towards mediocrity in hereditary stature”, yang
dimuat dalam Journal of the Anthropological Institute, volume 15, hal. 246-263, tahun
1885.

Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika yang
seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan meramal
suatu variabel (Kutner, Nachtsheim dan Neter, 2004).
Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel
tergantung dan memprediksi variabel tergantung dengan menggunakan variabel bebas.
Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu
variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variabel)
dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory). Variabel pertama
disebut juga sebagai variabel tergantung dan variabel kedua disebut juga sebagai
variabel bebas. Jika
variabel bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut regresi linear berganda. Di
sebut berganda karena pengaruh beberapa variabel bebas akan dikenakan kepada
variabel tergantung.
Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui
pengaruh antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang
mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel
penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau
variabel dependen
. Regresi linear hanya dapat digunakan pada skala interval dan ratio.
Secara umum regresi linear terdiri dari dua, yaitu regresi linear sederhana yaitu
dengan satu buah variabel bebas dan satu buah variabel terikat; dan regresi linear
berganda dengan beberapa variabel bebas dan satu buah variabel terikat. Analisis
regresi linear merupakan metode statistik yang paling jamak dipergunakan dalam
penelitian- penelitian sosial. Program komputer yang paling banyak digunakan adalah
SPSS (Stati stical Package For Service Solutions).

Regresi Linear Berganda


Analisis regresi linear berganda sebenarnya sama dengan analisis regresi linear sederh
ana, hanya variabel bebasnya lebih dari satu buah. Persamaan umumnya yaitu :

Y = a + b1 X1 + b2 X2 +......+ bn Xn.

Keterangan :
Y = variabel bebas,
X = variabel-variabel bebas,
a = konstanta (intersept)
b = koefisien regresi pada masing-masing variabel bebas.

Dalam mengkaji hubungan antara beberapa variabel menggunakan analisis


regresi,terlebih dahulu peneliti menentukan satu variabel yang disebut dengan variabel
tidak bebas dan satu atau lebih variabel bebas. Jika ingin dikaji hubungan atau pengaruh
satu variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, maka model regresi yang digunakan
adalah model regresi linier sederhana.
Kemudian Jika ingin dikaji hubungan atau pengaruh dua atau lebih variabel
bebas terhadap variabel tidak bebas, maka model regresi yang digunakan adalah model
regresi linier berganda (multiple linear regression model).
Kemudian untuk mendapatkan model regresi linier sederhana maupun model
regresi linier berganda dapat diperoleh dengan melakukan estimasi terhadap parameter-
parameternya menggunakan metode tertentu. Adapun metode yang dapat digunakan
untuk mengestimasi parameter model regresi linier sederhana maupun model regresi
linier berganda adalah dengan metode kuadrat terkecil (ordinary least square/OLS) dan
metode kemungkinan maksimum (maximum likelihood estimation/MLE) (Kutner et.al,
2004).
Pada pelatihan ini dikaji analisis regresi linier berganda atau sering juga disebut
dengan regresi klasik (Gujarati, 2003). Kajian meliputi kajian teori dan aplikasinya
pada studi kasus disertai dengan teknik analisis dan pengolahan datanya dengan
bantuan software SPSS under windows versi 15.0.
Variabel Independen adalah variable yang bebas, stimulus, predictor, eksogen
atau antecendent, yaitu variabel yang mempengaruhi / menjadi penyebab berubahnya /
timbulnya variabel dependen atau variable terkait. Variabel Independen merupakan
variabel penelitian yang memengaruhi, yaitu factor-faktor yang diukur, dimanipulasi/
dipilih oleh seorang peneliti untuk menetapkan/menentukan hubungan antara fenomena
yang sedang diamati.
Variabel independen (independent variable) adalah tipe variabel yang
menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel dependen (dependent
variable) adalah tipe variable yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
independen. Kedua tipe variabel ini merupakan kategori variabel penelitian yang
paling sering digunakan dalam penelitian karena mempunyai kemampuan aplikasi
yang luas.

Tujuan penelitian, seperti halnya tujuan teori adalah menjelaskan dan


memprediksi fenomena melalui berbagai uji (Uji Validitas, Reliabilitas dan Asumsi
Klasik) . Penjelasan dan prediksi fenomena secara sistematis digambarkan dengan
variabilitas variabel-variabel dependen yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel-
variabel independen. Bentuk hubungan antara variabel-variabel independen dengan
variabel-variabel dependen, dapat berupa hubungan korelasional dan hubungan sebab-
akibaat. Sesuai dengan fenomena social yang dijelaskan, bentuk
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dapat bersifat positif
atau negatif.

Persamaan Regresi Berganda


Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau
lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini
untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami
kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y’ = a + b1X1+b2X2+…..+ bnXn

Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X1 dan X2 = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)

B. Studi Kasus

Seorang Manajer Pemasaran deterjen merek “ATTACK” ingin mengetahui apakah


Promosi dan Harga berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli produk
tersebut?
Hipotesis:

Ho : 1 = 2 = 0, Promosi dan Harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan


konsumen membeli deterjen merek “ATTACK”.
Ha : 1 2 0, Promosi dan Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen
membeli deterjen merek “ATTACK”.
DATA KASUS

No. Promos Harga Keputusan


i Konsumen
Responde (X2)
n (X1) (Y)
1 10 7 23
2 2 3 7
3 4 2 15
4 6 4 17
5 8 6 23
6 7 5 22
7 4 3 10
8 6 3 14
9 7 4 20
10 6 3 19
Jumlah 60 40 170

Tabel Pembantu
2
No. X X2 Y X1Y X2Y X1X X2
Resp. 1 2
1 10 7 23 230 161 70 100 49
2 2 3 7 14 21 6 4 9
3 4 2 15 60 30 8 16 4
4 6 4 17 102 68 24 36 16
5 8 6 23 184 138 48 64 36
6 7 5 22 154 110 35 49 25
7 4 3 10 40 30 12 16 9
8 6 3 14 84 42 18 36 9
9 7 4 20 140 80 28 49 16
10 6 3 19 114 57 18 36 9
Jumlah 60 40 17 112 737 267 406 18
0 2 2
170 = 10 a + 60 b1 + 40 b2……………………. (1)
1122 = 60 a + 406 b1 + 267 b2………………….. (2)
737 = 40 a +267 b1 + 182 b2………………….. (3)

Persamaan (1) dikalikan 6, persamaan (2) dikalikan 1:


1020 = 60 a + 360 b1 + 240 b2
35163 = 60 a + 406 b1 + 267 b2 _
-102 = 0 a + -46 b1+ -27 b2
-102 = -46 b1-27 b2……………………………………. (4)

Persamaan (1) dikalikan 4, persamaan (3) dikalikan 1:


680 = 40 a + 240 b1 + 160 b2
737 = 40 a + 267 b1 + 182 b2 _
-57 = 0 a + -27 b1 + -22 b2
-57 = -27 b1 – 22 b2… .................................................... (5)
Persamaan (4) dikalikan 27, persamaan (5) dikalikan 46:
-2754 = -1242 b1 - 729 b2
-2622 = -1242 b1 - 1012 b2 _
-132 = 0 b1 + 283 b2
b2 = -132:283 = -0,466

Harga b2 dimasukkan ke dalam salah satu persamaan (4) atau (5):


-102 = -46 b1- 27 (-0,466)
-102 = -46 b1+ 12,582
46 b1 = 114,582
b1 = 2,4909

Harga b1 dan b2 dimasukkan ke dalam persamaan 1:

170 = 10 a + 60 (2,4909) + 40 (-0,466)


170 = 10 a + 149,454 – 18,640
10 a = 170 – 149,454 + 18,640
a = 39,186 : 10 = 3,9186

Jadi:
a = 3,9186
b1 = 2,4909
b2 = -0,466
Keterangan:
a = konstanta
b1 = koefisien regresi X1
b2 = koefisien regresi X2

Persamaan regresi:
Y = 3,9186 + 2,4909 X1 – 0,466 X2

PENGUJIAN HIPOTESIS

Ket :
K = jumlah variable bebas

F Tabel
Dk Pembilang = k
=2
Dk Penyebut = n-k-1
= 10-2-1
=7
F tabel = 4,74
Hipotesis
Ho : 1 = 2 = 0, Variabel Promosi Dan Harga Tidak Berpengaruh Signifikan
Terhadap
Keputusan Konsumen Membeli Deterjen Merek ”Attack”

Ha : 1 2 0, Variabel Promosi Dan Harga Berpengaruh Signifikan Terhadap


Keputusan
Konsumen Membeli Deterjen Merek ”Attack”

Kriteria:
F hitung ≤ F tabel = Ho diterima
F hitung > F tabel = Ho ditolak, Ha diterima

F hitung (5,25) > F tabel (4,74) = Ho ditolak, Ha Diterima

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Promosi dan Harga berpengaruh signifikan terhadap
keputusan konsumen membeli deterjen merek “ATTACK”.
BAB. III. KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.
Analisis regresi memberikan keleluasaan kepada peneliti untuk menyusun model hubungan
atau pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat, bahkan digunakan untuk
meramalkan pada kondisi berikutnya. Regresi memiliki bentuk bermacam-macam
diantaranya regr esi linier sederhana maupun regresi linier berganda digunakan untuk
mencari model hubungan linier antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat
sepanjang tipe datanya adalah interval atau rasio.
Sebagai akibat dengan pentingnya penggunaan analisis regresi akan terasa perlu
untuk mempelajari analisis data yang terdiri atas banyak variabel. Jika kita mempunyai data
yang terdiri atas dua atau lebih variabel adalah sewajarnya untuk mempelajari cara
bagaimana variabel-variabel itu berhubungan. Hubungan yang didapat pada umumnya
dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional
antara variabel-variabel. Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis
regresi.
Adanya metode analisis regresi ini sangat menguntungkan bagi banyak pihak, baik
di bidang sains, sosial, industri maupun bisnis. Salah satu pemanfaatan analisis regresi
adalah pada dunia bisnis atau yang berkaitan dengan aktifitas pemasaran. Analisis regresi
(regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan
menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Dengan
demikian, analisis regresi sering disebut sebagai analisis prediksi.
Analisis regresi dapat didefinisikan metode statistika digunakan untuk menentukan
bentuk hubungan antara variabel-variabel, dengan tujuan pokok dalam penggunaan metode
ini adalah untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari suatu variabel lain yang belum
diketahui.
DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 1997. Statistika Induktif Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:


UPP AMP YKPN.

Algifari. 1997. Analisis Statistik Untuk Bisnis; Dengan Regresi, Korelasi


dan Nonparametrik. Yogyakarta: BPFE.

Mason, R.D & Douglas A. Lind. 1996. Teknik Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi,
Jilid II. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Usman, H. & R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar Statistika. Jakarta:


Bumi Aksara.

Adiprasetyo, T dkk. 2018. Rencana Pembelajaran Mata Kuliah Metodologi


Pengelolaan Sumber Daya Alam. Program Pascasarajana Pengelolaan
Sumber Daya Alam. Universitas Bengkulu. Bengkulu.

~ 11 ~

Anda mungkin juga menyukai