3. Perlukah semua tipe penelitian mempunyai hipotesis? Jelaskan pendapat Anda dengan contoh.
Menurut saya perlu karena dengan adanya hipotesis maka akan mempermudah penelitian
terutama dalam hal menyusun laporan penelitian.
5. Dalam menyusun hipotesis perlu dilatarbelakangi berbagai teori yang terkait dengan masalah
yang diteliti. Cobalah Anda jelaskan maksud pernyataan itu.
Seperti telah diuraikan terdahulu, hipotesis merupakan dugaan yang kuat atau jawaban yang
bersifat tentatif terhadap suatu masalah. Sebagai suatu dugaan yang kuat dan mungkin benar,
serta perlu dibuktikan, maka hipotesis seyogianyalah bersandar pada teori yang telah
mempunyai kekuatan dan pengakuan masyarakat ilmiah. Tanpa menggunakan teori yang benar
dan terpercaya, penalaran tentang kemung kinan jawaban sementara tentang suatu masalah
tidak kuat, kurang terarah dan “ngawur” sehingga hipotesis yang disusun tidak menemui
sasaran. Jadi kesimpulannya hopotesis memiliki hubungan yang erat dengan teori bahkan tidak
bisa dilepas hal ini dikarenakan teori merupakan inti dari terbentuknya hipotesis.
6. Hipotesis dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu hipotesis nihil dan hipotesis kerja atau
alternatif. Coba Anda bedakan kedua bentuk hipotesis itu.
Hipotesis nihil (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungannya atau pengaruh
antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan
orang tua dengan prestasi belajar siswa SD.
Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh
antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang
tua dengan prestasi belajar siswa SD.
7. Susunlah lima buah hipotesis kerja sesuai dengan bidang Anda dan kemudian kritiklah secara
intensif dengan memperhatikan cara-cara menyusun hipotesis yang baik