Kelas : HTN 4 A
NIM : 17104163032
Konsep Hipotesis
Hipotesis dapat dijelaskan dari berbagai sudut pandang, misalnya secara etimologis,
teknis, statistik, dan lain sebagainya. Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau
anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan
keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut. Hipotesis
menurut para ahli,1
a. Secara etimologis, hipotesis berasal dari dua kata hypo yang berarti “kurang dari” dan
thesis yang berarti pendapat. Jadi, hipotesis merupakan suatu pendapat atau
kesimpulan yang belum final, yang harus diuji kebenarannya (Djarwanto, 1994:13).
b. Hipotesis merupakan suatu pernyataan sementara yang diajukan untuk memecahkan
suatu masalah, atau untuk menerangkan suatu gejala (Donald Ary, 1992:120).
c. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya
harus diuji secara empiris (Moh.Nazir, 1998: 182).
d. Secara teknis, hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan populasi yang akan
diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (Sumadi
Suryabrata, 1991 : 49).
e. Secara statistik, hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter yang
akan diuji melalui statistik sample (Sumadi Suryabrata, 2000 : 69).
f. Ditinjau dalam hubungannya dengan variabel penelitian, hipotesis merupakan
pernyataan tentang keterkaitan antara variabel-variabel (hubugan atau perbedaan
antara dua variabel atau lebih).
g. Ditinjau dalam hubungannya dengan teori ilmiah, hipotesis merupakan dedukasi dari
teori ilmiah (pada penelitian kuantitatif) dan kesimpulan sementara sebagai hasil
observasi untuk menghasilkan teori baru (pada penelitian kualitatif).
Semula istilah hipotesis dari bahasa Yunani yang mempunyai dua kata ialah “hypo”
(sementara) dan “thesis” (pernyataan atau teori). Karena hipotesis merupakan pernyataan
sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. Kemudian para
ahli menafsirkan arti hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antara dua variabel
atau lebih (Kerlinger, 1973:18 dan Tuckman, 1982:5). Selanjutnya Sudjana (1992:219)
mengartikan hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai satu hal yang dibuat untuk
menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Hal ini jelas bahwa
Sudjana mengatakan asumsi atau dugaaan yang bersifat umum sedangkan Kerlinger dan
1
Tuckman lebih khusus lagi mengenai arti hipotesis menjadi dugaan antara dua variabel atau
lebih.
Atas dasar definisi di atas, dapat diartikan bahwa hipotesis adalah jawaban atau
dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya.
Hipotesis Penelitian
Hipotesa Penelitian atau biasa disebut hipotesis penelitian adalah jawaban sementara
terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian. Jadi para peneliti akan membuat hipotesa dalam
penelitiannya, yang bertujuan untuk menjadikannya sebagai acuan dalam menentukan
langkah selanjutnya agar dapat membuat kesimpulan-kesimpulan terhadap penelitian yang
dilakukannya.
Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja (Hipotesis Alternatif Ha atau H1) yaitu
hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori
yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta
serta dukungan data yang nyata di lapangan. Hipotesis alternatif (Ha) dirumuskan dengan
kalimat positif.
Perlu diperhatikan lagi bahwa setiap penelitian tidak harus berhipotesis, tetapi setiap
penelitian harus dirumuskan masalahnya. Adanya hipotesis dinyatakan berdasarkan pada
rumusan masalah penelitian yang diajukan. Agar rumusan masalah dapat terjawab dan
hipotesis dapat teruji berdasarkan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Sehingga keduanya
harus dirumuskan dengan menggunakan kalimat yang jelas, tidak menimbulkan banyak
penafsiran dan spesifik supaya dapat diukur. Masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk
kalimat tanya dan hipotesis dalam bentuk kalimat pernyataan.
a. Hipotesis Deskriptif,
Yaitu hipotesis yang tidak membandingkan dan menghubungkan dengan variabel lain
atau hipotesis yang dirumuskan untuk menentukan titik peluang, hipotesis yang dirumuskan
untuk menjawab permasalahan taksiran (estimatif).
Contoh :
3) Motivasi kerja karyawan di pabrik mobil mencapai 80% dari kriteria rata-rata nilai
ideal yang akan ditetapkan.
4) Gaya mengajar dosen statistik mencapai 70% dari kriteria rata-rata nilai ideal.
Dari keempat contoh diatas, terlihat bahwa yang menjadi titik estimasi yaitu 5 ton/ha,
sangat tinggi, 80% dari kriteria rata-rata nilai ideal, dan 70% dari kriteria rata-rata nilai ideal.
Semua ini bisa diukur atau diangkakan dengan instrumen penelitian.
Perkiraan 5 ton/ha adalah pernyataan tentang populasi. Jika data yang terkumpul itu
data populasi atau sensus sebesar 0,9 ton/ha, maka hipotesis yang diajukan diterima, yaitu ada
perbedaan antara perkiraan dengan data yang diperoleh (perkiraan 5 ton/ha, diperoleh 3,9
ton/ha). Tetapi bila 3,9 ton/ha diperoleh berdasarkan salah satu sampel yang dipilih dari
Kalianyar Bangil, maka kita belum dapat memutuskan apakah hipotesis alternatif yang
diajukan itu diterima atau ditolak, atau apakah perbedaan antara yang diperkirakan 5 ton/ha
untuk populasi dengan 3,9 ton/ha dari sampel itu merupakan perbedaan yang signifikan atau
tidak. Apakah 3,9 ton/ha yang diperoleh itu benar-benar dapat mewakili populasi, atau kita
salah mengambil sampel sehingga didapatkan 3,9 ton/ha. Apabila kita memilih sampel di
tempat lain apakah data yang diperoleh juga tetap 3,9 ton/ha atau lebih ataukah kurang.
b. Hipotesis Komparatif,
Contoh :
1) Ada perbedaan kemampuan berbahasa asing antara lulusan pondok pesantren X
dengan lulusan SMU Y, yaitu lulusan pondok pesantren X lebih baik dari pada
lulusan SMU Y.
2) Terdapat perbedaan cara memahami Ilmu Filsafat antara mahasiswa dari Kota Suci
Qum (Iran) dengan mahasiswa Al-Azhar (Mesir), bahwa mahasiswa dari Kota Suci
Qum (Iran) lebih unggul dari pada mahasiswa Al-Azhar (Mesir).
4) Ada perbedaan gairah kerja antara pejabat struktural dengan fungsional di lembaga
CJDW.
c. Hipotesis Asosiatif,
Contoh:
Contoh:
f) Jika ayam potong disuntik hormon 3%, maka berat ayam akan bertambah berat
tiga ons.
Ialah hipotesis hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat saling
mempengaruhi.
Contoh:
c) Terdapat pengaruh timbal balik antara kreativitas siswa dengan hasil belajar.
Berdasarkan contoh hipotesis diatas, maka tampak jelas bahwa rumusan hipotesis
penelitian yang berupa hipotesis kerja atau hipotesis alternatif merujuk pada tiga tingkatan
yaitu: tingkat gambaran ataupun peluang terhadap keadaan satu variabel, perbedaan antara
dua variabel atau lebih, dan hubungan antar dua variabel atau lebih.
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus
dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan
kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan
pada variabel yang lain.