Fa ce b o o k Tw it t e r Y o u t u b e I n st a g ra m
Search
HOME
ABOUT
o
o
o
CONTACT
SERVICE
o
o
o
o
o
o
o
o
o
ARTIKEL
o
o
o
o
o
o
o
o
o
FREE EBOOK
o
o
o
o
o
o
o
FAQ
PROMO
KARIR
Mulai Dari Sini
Menulis Buku
Inspirasi
Writing Advice
Writing Tools
Book Marketing
Succes Story
Toko Buku
Home » Hipotesis Penelitian: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkap
Salmaa Awwaabiin
1.453 views
Daftar Isi
Pengertian Hipotesis Penelitian
o 1. Zikmund
o 2. Nasustion:
o 3. Erwan Agus Purwanto dan Dyah Ratih Sulistyastuti:
o 4. Mundilarso
o 5. Kerlinger
o 6. Margono
o 7. Sugiyono
Jenis-jenis Hipotesis Penelitian
o 1. Hipotesis Alternatif
o 2. Hipotesis Nol
Macam-macam Hipotesis Menurut Bentuknya
o 1. Hipotesis Relasional atau Asosiatif
o 2. Hipotesis Deskriptif
o 3. Hipotesis Komparatif
Contoh Hipotesis Berdasarkan Bentuknya
o 1. Hipotesis Asosiatif
o 2. Hipotesis Komparatif
o 3. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis Penelitian. Ketika menulis karya tulis ilmiah, maka ada satu
bagian yang nggak boleh terlewatkan yakni hipotesis penelitian. Bagian
tersebut cukup krusial, termasuk dalam skripsi. Jadi, kamu bakal
menuliskannya saat sudah mengerjakan skripsi. Bagian tersebut mungkin
tidak sepanjang bagian lainnya seperti pembahasan atau latar belakang.
Mesi begitu, hipotesis memiliki peran penting dalam sebuah penelitian
Saat menuliskannya pun, kamu tidak boleh asal. Apalagi tanpa pemikiran
yang matang. Hipotesis pun perlu ditulis dengan argumen yang jelas dan
kuat. Supaya pembaca memahami argumen yang kamu terangkan. Nah,
sebenarnya apa itu hipotesis penelitian? Berikut ini penjelasan
lengkapnya.
1. Zikmund
Menurut Zikmund, hipotesis penelitian adalah proposisi atau dugaan belum
terbukti. Artinya dugaan masih bersifat tentatif. Dugaan tersebut
menjelaskan fakta atau fenomena, serta kemungkinan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian.
2. Nasustion:
Senada dengan Rahmad, Nasution juga memiliki pandangannya sendiri
tentang hipotesis penelitian. Menurut Nasution, hipotesis penelitian adalah
dugaan tentang apa yang kita amati sebagai upaya untuk memahaminya
4. Mundilarso
Menurut Mundilarso, hipotesis penelitian adalah pernyataan yang masih
lemah tingkat kebenarannya. Untuk itu masih harus diuji dengan
menggunakan teknik tertentu. Hipotesis dirumuskan berdasarkan teori,
dugaan, pengalaman pribadi atau orang lain, kesan umum, kesimpulan
yang sifatnya masih sangat lemah. Hipotesis dapat diartikan pula sebagai
pernyataan keadaan populasi yang akan diverifikasi menggunakan data
atau informasi yang dikumpulkan melalui sampel.
5. Kerlinger
Sedangkan menurut Kelinger, hipotesis penelitian adalah pernyataan yang
menjelaskan tentang dugaan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Menurutnya, hipotesis selalu berbentuk kalimat pernyataan (declarative).
Dugaan menghubungkan secara umum maupun khusus-variabel yang satu
dengan variabel yang lain.
6. Margono
Menurut Margono, hipotesis berasal dari kata hipo (hypo) dan tesis
(thesis). Hipo adalah kurang dari, sedangkan tesis berarti pendapat. Jadi
hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih
kurang atau sementara. Menurutnya, hipotesis adalah kemungkinan
jawaban dari masalah yang diajukan.
7. Sugiyono
Terakhir, Menurut Sugiyono, hipotesis penelitian adalah jawaban
sementara terhadap rumusan masalah.
Baca Juga: 12 Penggunaan Huruf Kapital yang Benar dalam Buku/ Karya
Ilmiah
1. Hipotesis Alternatif
Hipotesis kerja kerap juga disebut hipotesis alternatif (Ha). Namun ada
kalanya hipotesis disimbolkan dengan H1. Jadi, hipotesis kerja ini
berfungsi untuk menyatakan hubungan antara variabel X dan Y. Hipotesis
ini juga bisa menunjukkan adanya perbedaan antar dua kelompok.
Hipotesis ini menjelaskan adanya hubungan antara variabel dengan
variabel lain. Contohnya: Ada hubungan antara tingkat kemiskinan dan
ketersediaan lowongan pekerjaan.
2. Hipotesis Nol
Sedangkan hipotesis nol (null hypotheses) biasanya disimbolkan dengan
Ho. Nama lain hipotesis ini adalah hipotesis statistik. Dinamai demikian
karena sering dipakai dalam penelitian kuantitatif yang membutuhkan
perhitungan statistik. Kebalikannya dengan hipotesis hipotesis Ho
menerangkan tidak ada hubungannya atau pengaruh antara variabel
dengan variabel lain. Contohnya: Tidak ada hubungan antara tingkat
pendidikan mahasiswa dengan peluang mencari kerja
2. Hipotesis Deskriptif
Berbeda dengan hipotesis asosiatif, hipotesis deskriptif justry menunjukkan
hubungan antar variabel secara implisit. Sehingga hubungan tersebut
cenderung tersembunyi, tidak jelas seperti hipotesis penelitian. Jadi
hipotesis deskriptif hanya memberi gambaran tentang sampel penelitian.
Contohnya, setengah penduduk pulau Jawa adalah petani. Contoh lainnya
adalah mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki IPK yang tinggi.
Dinukil dari sosiologis.com, pada contoh pertama variabel penelitian yang
ditemukan yakni jumlah penduduk dan pekerjaan. Sementara itu, variabel
dari contoh kedua adalah tingkat keaktifan berorganisasi dan IPK.
3. Hipotesis Komparatif
Macam hipotesis yang terakhir, hipotesis komparatif. Menurut Sugiyono,
hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai
dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. Sedangkan
menurut Ridwan hipotesis komparatif dirumuskan untuk memberikan
jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan. Secara ringkas,
hipotesis komparatif adalah dugaan tentatif dari rumusan masalah yang
komparatif. Artinya variabelnya sama, hanya saja populasi, sampel, atau
keadaan yang berbeda.
1. Hipotesis Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif: adakah hubungan yang signifikan antara
tinggi badan dengan barang yang terjual? Kemudian hipotesis adalah
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tinggi badan pelayan
toko dengan barang yang terjual. Sementara itu, hipotesis Statistik
Ha : ρ ≠ 0 , “tidak sama dengan nol” berarti lebih besar atau kurang (-) dari
nol berarti ada hubungan,
2. Hipotesis Komparatif
Rumusan masalah: bagaimanakah produktivitas kerja karyawan PT X bila
dibandingkan dengan PT Y?
Hipotesis Nol:
Hipotesis Alternatif:
Ha: Produktivitas kerja karyawan PT X lebih besar (atau lebih kecil) dari
karyawan PT Y.
Hipotesis statistiknya:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
Ho : µ1 ≥ µ2
Ha : µ1 < µ2
3. Hipotesis Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif: Berapa daya tahan lampu pijar merk X?
Hipotesis Deskriptif
Daya tahan lampu pijar merk X = 600 jam (Ho), karena daya tahan lampu
yang ada pada sampel diharapkan tidak berbeda secara signifikan dengan
daya tahan lampu yang ada pada populasi. Hipotesis alternatifnya adalah:
Daya tahan lampu pijar merk X tidak sama 600 jam. “Tidak sama dengan”
ini bisa berarti lebih besar atau lebih kecil dari 600 jam.
Ho : µ = 600
Ha : µ ≠ 600
µ : Adalah nilai rata-rata populasi yang dihipotesiskan atau ditaksir melalui
sampel
Apakah Anda sedang atau ingin melakukan cara membuat buku? Dengan
menjadi penulis penerbit buku Deepublish, buku Anda kami terbitkan
secara gratis. Anda cukup mengganti biaya cetak. Silahkan isi data diri
Anda di : Daftar Menjadi Penulis Buku
Share :
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on whatsapp
Baca Juga
Cara Merangkum Buku yang Baik dan Benar Sekaligus Cepat
Penerbit Deepublish adalah penerbit buku yang memfokuskan penerbitannya dalam bidang
pendidikan, pernah meraih penghargaan sebagai Penerbit Terbaik pada Tahun 2017
oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI).
Kritik/Saran Pelayanan : 0811- 2846 – 130
Fa c e b o o k T wi t t e r Y o u t u b e L in ke d i n I n st a g ra m
Service
Menerbitkan Buku
Kirim Naskah
Jasa Haki
Konsultasi Menulis
Kerjasama Workshop
Pengadaan Buku
Reseller Buku
About
Profil
Artikel
Karir
Testimoni
Pricing
Net Promoter
Alamat Kantor
Jl.Rajawali G. Elang 6 No 3 RT/RW 005/033, Drono, Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, D.I
Yogyakarta 55581
E1 Marketing : marketing.deepublish@gmail.com
E2 Marketing : cs@deepublish.co.id
© 2021 All rights reserved | Penerbit Buku Deepublish - CV. Budi Utama
Chat