Presented by.
HIPOTESIS &
UJI HIPOTESIS
Prodi Magister Manajemen
ITB Haji Agus Salim Bukittinggi
2023
PENGERTIAN HIPOTESIS
DALAM PENELITIAN
Teori
Teori
Penelitian
Penelitianterdahulu
terdahulu
Penelitian Pendahuluan
Penelitian Pendahuluan
Akal
Akalsehat
sehat
Perumusan
PerumusanHipotesis
Hipotesis
Instrumen
Instrumenpenelitian
penelitian
Variabel,
Variabel,Data
Data
Pengujian
PengujianHipotesis
Hipotesis
Kesimpulan
KesimpulanDan
Dan
Implikasi
Implikasi
MACAM - HIPOTESIS
1. HIPOTESIS DESKRIPTIF
– Pelayanan Rumah sakit Enggal Waras tidak Memuaskan
– Kinerja Keuangan Bank CBA Baik
– Semangat Kerja Karyawan PT. Yasinta Tinggi
2. HIPOTESIS KOMPARATIF
– Rumah sakit enggal sempuh lebih memuaskan dibandingkan pelayanan rumah
sakit enggal waras
– Kinerja keuangan bank CBA lebih baik dibandingkan dengan kinerja bank Polli
– Semangat kerja karyawan PT.YASINTA lebih tinggi dibandingkan dengan semangat
kerja PT.YASINTO
3. HIPOTESIS ASOSIATIF
– Kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien
– Jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank CBA
– Semangat kerja karyawan berpengaruh positif terhadap produktifitas karyawan
HIPOTESIS DESKRIPTIF
Rumusan hipotesis:
• Produktivitas Appel di Kota Baku 20 ton/ha.
• Daya tahan segar buah Appel Manalagi pada suhu ruangan
adalah 20 hari.
HIPOTESIS KOMPARATIF
Hipotesis ini merupakan pernyataan yang menunjukkan dugaan
nilai satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda.
Contoh rumusan hipotesis komparatif:
• Apakah ada perbedaan produktivitas Appel Manalagi di Kota
Baku dan di Ponmcokusumo?
• Apakah ada perbedaan kadar gula pada buah Apel Manalagi dan
Buah Appel Anna dari Kota Batu?
Rumusan hipotesis:
• Tidak terdapat perpedaan produktivitas buah Appel di Kota Batu
dan di Poncokusumo. Ho: 1 = 2 Ha: 1 2
• Kadar gula buah appel Manalagi tidak berbeda dibandingkan
buah appel Anna. Ho: 1 = 2 Ha: 1 2.
HIPOTESIS ASOSIATIF
Hipotesis ini merupakan pernyataan yang menunjukkan dugaan
hubungan antara dua variabel atau lebih.
Sebagai contoh rumusan hipotesis asosiatif:
• Apakah ada hubungan antara harga buah dengan volume penjualan
buah Apel?
• Apakah ada pengaruh pemupukan tanaman Apel Manalagi terhadap
kadar gula buah Apel Manalagi ?
Rumusan hipotesis:
• Tidak ada hubungan antara harga buah appel dengan volume
penjualan buah apel. Ho: = 0 Ha: 0
• Tidak ada pengaruh pemupukan tanaman terhadap kadar gula buah
Appel. Ho: = 0 Ha: 0.
DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT
DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK
1. Hipotesis Nol
Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar variabel sama
dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh
antar variabel.
2. Hipotesis Alternatif
Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau pengaruh
antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain terdapat perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan kebalikan dari hipotesis alternatif)
Ciri-Ciri Hipotesis Yang Baik:
• misalnya “orang jawa halus budinya dan sikapnya lemah lembut”, “jika ada
bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau mulai tiba, “ jika hujan kota
Jakarta Banjir”. Kebenaran-kebenaran umum seperti di atas yang sudah
diketahui oleh orang banyak pada umumnya, jika diuji secara ilmiah belum
tentu benar.
JENIS-JENIS HIPOTESIS
(Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi menjadi 3)
• Contoh:
• Ada hubungan antara gaya kepempininan dengan kinerja
pegawai
• Kesalahan Tipe I
Besarnya peluang menolak hipotesis yang
“seharusnya diterima”. Besarnya kesalahan tipe I
adalah
• Kesalahan Tipe II
Besarnya peluang menerima hipotesis yang
“seharusnya ditolak”. Besarnya kesalahan tipe II
adalah 1- =
Penerimaan Ho
PenolakanHo PenolakanHo
- z/2 +z/2
0
UJI SATU SISI: SISI KANAN
Penerimaan Ho PenolakanHo
0 +z
UJI SATU SISI: SISI KIRI
PenolakanHo Penerimaan Ho
- z 0
Hipotesis :
Uji statistika :
Uji hipotesis rata-rata, RAGAM
diketahui
ilustrasi
i. Hipotesis : a. H 0 : 0
H1 : 0
b. H 0 : 0
H1 : 0
c. H 0 : 0
H1 : 0
penolakan H0 penolakan H0
daerah penerimaan H0
½α ½α
penolakan H0
daerah penerimaan H0
daerah penerimaan H0
α
iii. Hipotesis H0 diterima jika: z ≥ -zα
X 0
Z
n
X 0
Z jika tidak diketahui
s
n
Contoh Uji Hipotesis
i. Hipotesis : H 0 : 160
H1 : 160
ii. Tingkat signifikansi 0.05
iii. H0 diterima jika
X
P0
Z n
P0 1 P0
n
i. Hipotesis : H 0 : P 0 .9
H 1 : P 0 .9
ii. Tingkat signifikansi 0.05
iii. Hipotesis H0 diterima jika: z ≥ -zα
z ≥-1.64
iv. Hitungan
X 160
P0 0.9
Z n 200 4.717
P0 1 P0 0.91 0.9
n 200
Diunduh dari: getut.staff.uns.ac.id/files/2011/04/uji-hipotesis2.ppt…… 28/9/2012
Karena z = -4.717 < -1.64 maka H0 ditolak
Dibandingkan Tabel
Z½ά < Ho Diterima t½ά;db=n-1
>Ho Ditolak
Dibandingkan Tabel
Zά < Ho Diterima tά;db=n-1
>Ho Ditolak
P Πo
_________ <Z Tabel α0.05 : Ho diterima
ZH
P(1 P)
______ ≥Z Tabel α0.05 : Ho ditolak
n
Hipotesisis H0 : σ = σ0 lawan H1 : σ ≠ σ0
S 2
1 <Fα0.05;db1=n-1,db2=n-2)
FH ___2 Disini S1 >S2
2 2
S2 Ragam Homogen
Uji Dua Arah : Hipotesis H0 : µ1= µ2 lawan H1 : µ1≠ µ2
Uji Satu Arah : Hipotesis H0 : µ1≤ µ2 lawan H1 : µ1> µ2
n1
Sg
n1 n2 2
UJI HIPOTESIS
Tabel berikut menjelaskan rumus untuk uji hipotesis.
Nama Rumus Asumsi / Catatan
Satu sampel t-test (Populasi normal atau n > 30) dan tidak diketahui
(En=One-sample t-test)
Pasangan t-test (Populasi normal dari perbedaan atau n > 30) dan
(En=Paired t-test) tidak diketahui
df = k - 1 - # parameter terestimasi •
Semua jumlah yang diharapkan paling
Chi-squared test untuk goodness tidak 5.[5]
of fit • Semua jumlah yang diharapkan > 1
dan tidak lebih dari 20% dari jumlah
yang diharapkan lebih kecil dari 5[6]
x 0 1 0
t t t
s n 1 0
t t
v n 1
1 0 t t /2 & t t /2
σ tidak diketahui dan n < 30
UJI HIPOTESIS NILAITENGAH POPULASI
H0 Nilai Statistik Uji H1 Wilayah Kritik
(x 1 x 2 ) d 0 1 2 d0 t' t
1 2 d0 z
( 1 n 1 ) ( 2 n 2 ) 1 2 d0 t' t
1 2 d0 t' t /2 & t' t /2
σ1 dan σ2 diketahui
(x 1 x 2 ) d 0
1 2 d0 t 1 2 d0 t t
sp (1 n 1 ) (1 n 2 )
1 2 d0 t t
v n1 n 2 2 1 2 d0 t t /2 & t t /2
(n 1 1) s12 (n 2 1) s 22
s 2p
n1 n 2 2
(x 1 x 2 ) d 0
1 2 d0 t' 1 2 d0 t' t
(s12 n 1 ) (s22 n2) 1 2 d0 t' t
(s12 n 1 s22 n 2 )2 1 2 d0 t' t /2 & t' t /2
v
(s12 n1) 2
(s22
n2) 2
(n 1 1) (n 2 1)
d d0 D d0 t t
D d0 t
sd n D d0 t t
v n1 D d0 t t /2 & t t /2
pengamatan berpasangan
UJI HIPOTESIS RAGAM POPULASI
H0 Nilai Statistik Uji H1 Wilayah Kritik
(n 1) s 2 2 12
2 02
2
0
2
2 0
2
v n 1 2 2
2 0
2
sebaran hampir
normal 2 0
2 2 12 /2 & 2 2/2
2
s1 2 0 f f1 (v 1, v 2)
2
f
2
0
2 s2
2
2 0
2
v 1 n1 1
2 0
2 f f(v 1, v 2)
v 2 n2 1
p p0
p p0 x banyaknya p p0 x k/
keberhasilan
x banyaknya
p p0
keberhasilan
p p0 x k
k bilangan bulat terkecil
n kecil
yang bersifat
P(X k bila p p 0 )
n
b(x;n,p 0 ) α
x k
x np 0
z
np 0 q 0
p p0 p p0 z z
n besar p p0 z z
hampiran normal
p p0 z z /2 & z z /2
p̂ 1 p̂ 2
z
p̂q̂ (1 n 1 ) (1 n 2 )
p1 p 2 p1 p 2 z z
x1 x
p̂ 1 dan p̂ 2 2 p1 p 2 z z
n1 n2
p1 p 2 z z /2 & z z /2
x x2
p̂ 1 dan q̂ 1 p̂
n1 n 2
n besar
hampiran normal
UJI HIPOTESIS
Uji hipotesis dilakukan untuk mendapatkan
kesimpulan tentang populasi berdasarkan sampel
yang ada.
Bila uji statistik menolak hipotesis nol, berarti ada hipotesis lain
yang diterima.
Hipotesis ini disebut hipotesis alternatif Ha yang sifatnya
berlawanan dengan hipotesis nol.
H0 u1 = u2
Tidak ada perbedaan rata-rata hasil ujian Biostatistik
antara mahasiswa Kelas A dan Kelas B.
Ha u1 # u2 (dua arah)
Ada perbedaan rata-rata hasil ujian Biostatistik
antara mahasiswa Kelas A dan Kelas B..
Ha u1 > u2 atau u1 < u2 (satu arah)
Rata-rata hasil ujian Biostatistik mahasiswa Kelas A
lebih besar dari Kelas B atau sebaliknya.
Step 2 : Penentuan Tingkat Signifikansi
H0 Nilai uji
Ha Wilayah kritis
statistik
1.μ = μ0 _ μ < μ0 z < -zα
Z = x - μ0
s/√n
Sampel besar μ > μ0 z > zα
n>30
μ = μ0 z < -zα/2 dan z > zα/2
2. μ = μ0 _ μ < μ0 z < -z(db;α)
t = x - μ0
s/√n
μ > μ0 z > z(db;α)
Sampel kecil
n<30
μ = μ0 z < -z(db;α/2) dan z >
z(db;α/2)
Uji Statistik
H0 Wilayah
Nilai uji statistik Ha
kritis
3. [μ1 - μ2] = d0 _ _ [μ1 - μ2] < d0 z < -zα
Z = [x1 – x2] – d0
√(s12/n1)+(s22/n2)
Sampel besar [μ1 - μ2] > d0 z > zα
n1 ≥ 30
n2 ≥ 30 [μ1 - μ2] = d0 z < -zα/2 dan z
> zα/2
4. [μ1 - μ2] = d0 _ [μ1 - μ2] < d0 t < -tα
t = [x1 – x2] – d0
√(s12/n1)+(s22/n2)
[μ1 - μ2] > d0 t > tα
Sampel kecil
n1 ≤ 30 [μ1 - μ2] = d0 t < -tα/2 dan
n2 ≤ 30 t > tα/2
Luas daerah
terarsir = α
b. H0 : μ = μ0 menit
Ha : μ > μ0 menit
ah
Daer an H 0 Luas daerah
ne ri ma
Pe terarsir = α
Daerah
penolakan H0
0 zα atau t(db;α)
Luas daerah
terarsir = α
Daerah Daerah
penolakan H0 penolakan H0
… … … …
98 1,98
Diunduh dari: ariagusti.files.wordpress.com/2011/04/bi-01-uji-hipotesis.ppt…… 4/10/2012
Nilai t-tabel
Diketahui : n1 = 10; n2 =13; α=0,05
berapa nilai t-tabel (titik kritis)
db = n1+n2 - 2 = 10 + 13 -2 = 21
t-table uji 2 arah
α 0,5 0,1 0,05
db
… … … …
21 2,08
Diunduh dari: ariagusti.files.wordpress.com/2011/04/bi-01-uji-hipotesis.ppt…… 4/10/2012
CONTOH RUMUSAN HIPOTESIS
Perjalanan 1 2 3 4 5 6
Waktu 13 14 12 16 12 11
Std. Error
N Mean Std. Dev iation Mean
X 6 13,0000 1,78885 ,73030
One-Sampl e Test
ANALISIS
1. Rumusan Hipotesis
H 0: µ1= µ2 µ1 ≤ µ2 µ1 ≥ µ2
HA: µ 1≠ µ 2 µ 1> µ 2 µ 1< µ 2
X1 X 2
t
s x1 x 2
2 2
(n 1 1).s1 (n 2 1).s 2 1 1
s x1 x 2 .
n1 n 2 2 n1 n 2
2 2
s1 s2
s x1 x 2
n1 n2
1. Rumusan Hipotesis
H0: µ1 ≤ µ2
HA: µ1 > µ2
2. Nilai Kritis: Z = ± 1,645
3. Nilai Hitung: Z = 4,168
4. Keputusan: menolak H0
5. Kesimpulan: Produktivitas rata-rata kebun apel di
Kota Batu lebih tinggi daripada di Poncokusumo.
1. Rumusan Hipotesis
H0: d = 0 d≤0 d≥0
HA: d ≠ 0 d>0 d<0
2. Nilai Kritis: Ditentukan menggunakan tabel
3. Nilai Hitung: DIhitung dengan rumus
4. Keputusan: H0 ditolak jika nilai hitung absolut lebih
besar daripada nilai tabel absolut. Sebaliknya …....
5. Kesimpulan
d
t
sd
sd
sd
n
n d ( d)
2 2
sd
n(n 1)
Patani 1 2 3 4 5 6
Sebelum 6 8 7 10 9 7
Sesudah 5 6 7 8 7 5
1. Rumusan Hipotesis
H0: = .. ≤ .. ≥ ..
HA: ≠ .. > .. < ..
2. Nilai Kritis: ditentukan menggunakan tabel
3. Nilai Hitung: dihitung dengan rumus
4. Keputusan: H0 ditolak jika nilai hitung absolut lebih
besar daripada nilai tabel absolut. Sebaliknya ………
5. Kesimpulan
p
Z
p
(1 )
p
n
p1 p 2
Z
p1 p2 1 1
p1 p2 p.q( )
n1 n 2
x1 x 2
p
n1 n 2
q=1-p
…
Wassalam
…